• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program PendidikanDiploma III Pelayaran

ARSISYADI NIT.03.15.182.1.43/E

ELECTRO TECHNICAL OFFICER

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2019

(2)

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program PendidikanDiploma III Pelayaran

ARSISYADI NIT.03.15.182.1.43/E

ELECTRO TECHNICAL OFFICER

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA 2019

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Arsisyadi

Nomor Induk Taruna : 03.15.182.1.43/E

Program Diklat : Diploma III Elektro Pelayaran Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ……….

Arsisyadi

(4)

iii

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : ANALISA PERAWATAN GENERATOR

(ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH

NamaTaruna : Arsisyadi

N I T : 03.15.182.1.43/E

Program Diklat : DIPLOMA III ELEKTRO PELAYARAN Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan

SURABAYA, ………..

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Hariyono, ST. MM, MT Faris Nofandi, S.Si.T M.Sc

Penata Tk.1 (III/d) Penata Tk.1 (III/d)

NIP.197207162 2006041 001 NIP. 19841118 200812 1 003

Mengetahui:

Ketua Jurusan Elektro

Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T.,M.Sda.

Penata Tk.1 (III/d) NIP. 19781217 200502 2 001

(5)

iv

ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH

Disusun Oleh:

ARSISYADI NIT : 03.15.182.11.43/E

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya

Surabaya, ………..

Menyetujui:

Penguji I Penguji II Penguji III

Hariyono, ST, MM, MT Agus Dwi Santoso, ST. M.T, M.Pd Edi Kurniawan, S.ST, MT Penata Tk.1 (III/d) Penata Tk.1 (III/d) Penata Muda Tk.1 (III/b) NIP. 19720716 200604 1001 NIP. 19780819 200003 1001 NIP. 19831202 201902 1001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Elektro Pelayaran

Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T.,M.Sda.

Penata Tk.1 (III/d) NIP. 19781217 200502 2 001

(6)

v

KATA PENGANTAR

Panjatan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas penelitian tentang Analisa Perawatan Generator (Alternator) di atas Kapal MV. Sari Indah dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang sangat berarti dan menunjang dalam penyelesaian karya ilmiah terapan penelitian ini. Perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Direktur Politeknik pelayaran Surabaya beserta jajarannya yang telah menyediakan fasilitas dan pelayanannya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini.

2. Dosen pembimbing I maupun II, yang dengan penuh ketekunan dan kesabaran membimbing saya dalam penulisan karya ilmiah terapan ini.

3. Bapak/Ibu dosen Politeknik Pelayaran Surabaya, khususnya lingkungan program studi Elektro Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memeberikan bekal ilmu sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini.

Saya sadar bahwa dalam penulisan karya ilmiah terapan ini masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan penulisan selanjutnya.

Surabaya,………2019

Arsisyadi

(7)

vi ABSTRAK

ARSISYADI, 2017, Analisa Perawatan Generator (Alternator) Di Atas Kapal MV. Sari Indah Pembimbing I Bapak Hariyono, ST. MM dan Pembimbing II Bapak Faris Nofandi, S.Si.T, M.Sc.

Generator memegang peranan yang sangat penting dalam produksi energy listrik khususnya di kapal. Generator ini sebagai alat utama pensupply daya listrik dikapal guna memenuhi kebutuhan daya listrik yang ada di kapal tersebut. Dibutuhkan beberapa hal yang harus dilakukan agar kinerja generator dapat bekerja dengan baik. Disini penulis mengambil rumusan masalah yaitu penyebab kerusakan yang sering tejadi pada generator, setelah itu penulis ingin mengetahui cara perawatan pada generator yang rusak. Tujuan dari rumusan diatas adalah mengetahui cara kerja generator, dan mengetahui penyebab kerusakan generator lalu menentukan cara perawatan pada generator yang rusak.

Kata Kunci: Perawatan pada generator.

(8)

vii ABSTRACT

ARSISYADI, 2017, Analysis Of Generator Maintenance (Alternator) Aboard The MV. Sari Indah. Advisor I Mr. Hariyono, ST. MM and Advisor II Mr. Faris Nofandi, S.Si.T, M.Sc.

Generator plays a very important role in the production of electrical energy, especially in ships. This generator as the main means of supplying electric power to the vessel to meet the needs of electric power in the vessel. It takes a few things to do in order for the performance of the generator to work properly. Here the authors take the formulation of the problem that is the cause of damage that often occur on the generator, after that the writer wanted to know how to care on the damaged generator. The purpose of the above formula is to know how the generator works, and to know the cause of damage generator then determine the way of care on the damaged generator.

Keywords: Maintenance on generator.

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSYARATAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR……… iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... 1

B Rumusan Masalah ... 3

C Pembatasan Masalah... ... 3

D Tujuan Penelitian ... 3

E Manfaat Penelitian ... ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Review Penelitian sebelumnya... 5

B Landasan Teori ... 6

1. Pengertian Generator ... 7

2. PrinsipKerja Generator ... 9

3. Perawatan Generator ... 12

4. Gangguan Generator ... 13

5. Usaha Mengurangi Kerusakan ... 18

6. Jadwal Perawatan Generator ... 19

D Kerangka Penelitian ... . 22

(10)

ix BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Lokasi Penelitian ... 25

C. Teknik Pengumpulan Data... ... 26

D. Objek Penelitian ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ... 29

1. Perusahaan ... 29

2. Tempat Penelitian ... 29

3. Sumber Data ... 30

a) Data Generator Utama ... 31

b) Data Generator Darurat ... 32

B. Hasil Penelitian ... 32

1. Penyajian Data ... 32

a) Data Generator ... 32

b) Gambar Komponen ... 33

c) Hasil Wawancara ... 36

d) Kasus Lain ... 37

e) Tegangan Berlebih (Over Voltage) ... 37

1. Analisis Data ... 38

a) Cek List ... 38

C. Pembahasan ... 38

1. Faktor Penyebab Kerusakan Generator ... 38

a) Tegangan tidak keluar (loss voltage) ... 38

b) Tegangan rendah (under voltage) ... 39

c) Tegangan lebih (over voltage) ... 39

2. Cara Meminimalisir Kerusakan Pada Generator ... 39

a) Membuat jadwal operasional generator... 40

b) Melakukan pengecekan (monitoring) ... 41

c) Melakukan perawatan ... 42

(11)

x

d) Melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan ... 43 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………. 44

B. Saran……… 45

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Generator ... 9

2.2 Prinsip Kerja Generator ... 10

2.3 Bagan Generator... ... 11

2.4 Kerangka Penelitian ... 22

4.1 Generator Utama ... 33

4.2 Name Plate Generator ... 33

4.3 Megger test ... 34

4.4 Tegangan dan Frekuensi ... 34

4.5 Koneksi kabel Alternator... 35

4.6 Mengganti Filter Udara ... 35

(13)

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Review Penelitian... 5

2.2 Contoh Jadwal Perawatan Harian Pada Generator... 19

2.3 Contoh Jadwal Perawatan Mingguan Pada Generator ... 20

2.4 Contoh Jadwal Perawatan Bulanan Pada Generator ... 21

4.1 Jadwal Operasional ... 40

4.2 Pelaksanaan Perawatan ... 42

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi dewasa ini dituntut adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan yang dapat menunjang kegiatan manusia dalam berbagai aktivitasnya. Seiring dengan kemajuan itu dan untuk menyambut era perdagangan bebas di dunia internasional maka diperlukan alat-alat angkut sebagai sarana dalam kegiatan perdagangan. Dengan semakin pesatnya kegiatan perdagangan maka diperlukan alat-alat angkut yang efektif dan efisien, dalam hal ini kapal adalah pilihan yang tepat sebagai sarana pengangkutan dalam volume besar.

Dengan hal tersebut kapal membutuhkan daya listrik dalam pengoprasian alat-alat penunjang yang ada pada kapal tersebut. Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik, sebagai daya listrik di atas kapal. Agar generator dapat bekerja dengan baik maka dituntut untuk melakukan perawatan-perawatan pada alat-alat tersebut khusuhnya pada generator sebagai pensupply daya utama di kapal.

Riki Sanjaya, (2013), kelistrikan kapal. Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di kapal. Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari peralatan bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi, pengkondisian udara (AC) dan ventilasi, perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, cold storage, alarm dan sistem kebakaran, dan sebagainya. Dalam pendisainan sistem diatas kapal perlu

(15)

2

diperhatikan kapasitas dari generator dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari peralatannya. Dimana kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rata-rata terbesar yang terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari peralataan tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan kebutuhan rata-rata merupakan daya rata-rata pada periode kerja yang dapat ditentukan dengan membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode tersebut. Kebutuhan maksimum penting diketahui untuk menentukan kapasitas dari generator yang diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk menentukan konfigurasi dari electric plant yang sesuai serta untuk menentukan kapan generator dioperasikan.

Begitu pentingnya perawatan pada generator, berikut tujuan dilakukan perawatan:

1. Mengoptimalkan daya dan hasil material sesuai fungsi dan manfaatnya.

2. Mencegah terjadinya kerusakan berat serta mendadak 3. Mencegah turunya efisiensi

4. Mengurangi pengangguran waktu yang berarti menambah hari - hari kerja kapal

5. Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan saat kapal dok tahunan 6. Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik agar mempunyai

tanggung jawab kerja

Jadi dari uraian pada latar belakang di atas maka di buat penelitian dengan judul : ”ANALISA PERAWATAN GENERATOR (ALTERNATOR) DI ATAS KAPAL MV. SARI INDAH”.

(16)

3

Agar menjadi bahan masukan dan tambahan ilmu bagi para pelaut yang akan bekerja di kapal serta pembacanya pada umumnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dapat ditemukan pada generator adalah :

1. Apa faktor penyebab terjadinya kerusakan yang sering terjadi pada generator di kapal?

2. Bagaimana cara perawatan generator agar bekerja optimal di kapal?

C. PEMBATASAN MASALAH

Oleh karena luasnya masalah yang akan ditimbulkan dari pemahaman judul karya ilmiah terapan, maka dengan ini penulis akan membatasi pembahasan hanya pada ruang lingkup generator di kapal MV. Sari Indah.

Penulis juga membatasi masalah yang akan dibahas yaitu perawatan pada bagian-bagian yang ada di generator agar generator bekerja dengan optimal.

D. TUJUAN PENELITIAN

Pembuatan karya ilmiah terapan ini pada dasarnya untuk mengembangkan pikiran dan pengalaman serta menyangkut berbagai masalah yang terjadi di kapal, khususnya yang berkaitan dengan perawatan pada generator. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah terapan ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui apa faktor penyebab terjadinya kerusakan pada generator di kapal.

(17)

4

2. Untuk mengetahui bagaimana cara perawatan generator agar bekerja optimal di atas kapal.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian perawatan pada generator antara lain : a) Bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan dan menguji teori-teori yang sudah didapat dan menambah pengetahuan penulis tentunya tentang masalah-masalah yang diteliti.

b) Bagi masinis

Sebagai pengetahuan dan membantu masinis dalam meningkatkan perbendaharaan ilmu, serta sebagai acuan untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas.

c) Bagi lembaga pendidikan

Karya ini dapat menambah perbendaharaan perpustakaan Politeknik Pelayaran Surabaya, dan menjadi sumber bacaan maupun referensi bagi semua pihak yang membutuhkanya.

d) Bagi perusahaan pelayaran

Dari hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat memberikan kebijakan-kebijakan dalam usaha perawatan dan penyediaan suku cadang.

(18)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN

Tabel 2.1 Review Penelitian

NO NAMA TAHUN JUDUL HASIL

1.

2.

Fendi Adi Wibowo

Tofikmunandar

2017

2011

Perawatan Dan Pengoperasian Diesel Generator

Pengoperasian Dan Perawatan

Pada Diesel Generator

1. Keberadaan generator sangat diperlukan pada KM.

Bahari 24 untuk pembangkit tenaga

listrik guna

menggerakkan atau mengoperasikan mesin- mesin yang ada.

2. Perawatan

generator sangat diperlukan supaya tidak terjadi kerusakan yang parah.

3. Pengecekan generator akan sangat bermanfaat bagi kelancaran kapal.

Perawatan pada diesel generator sangatlah

penting, untuk

mencegah terjadi kerusakan yang sangat fatal. Karena generator sebagai pensupply tenaga listrik di atas kapal.

(19)

6

B. LANDASAN TEORI

Pada landasan teori ini tentang sumber teori yang kemudian akan menjadi dasar dari pada penelitian. Hal ini penting karena pembaca akan dapat memahami mengapa masalah atau tema yang diangkat dalam penelitiannya. Disamping itu, landasan teori juga bermaksud untuk menunjukkan bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dengan pengetahuan yang lebih luas. Pada landasan teori ini penulis memaparkan tentang pengertian, prinsip kerja, perawatan generator, jenis kerusakan dan peyebabnya pada generator, usaha mengurangi kerusakan.

Menurut Perdana, (2012), Macam-Macam Gangguan Generator Dan Akibatnya. Macam-macam gangguan pada generator yaitu :

1. Hubung singkat baik di dalam maupun di luar motor dieselnya 2. Tegangan berlebih (over voltage)

3. Kehilangan medan penguat (loss of excitation) 4. Generator berfungsi sebagai motor (motoring) 5. Lepas sinkron

6. Arus beban kumparan tidak seimbang

Menurut Santoso, (2015), Analisa Masalah Pada Generator.

Jenis-jenis kerusakan pada sebuah generator, yaitu : 1. Tegangan tidak keluar (loss voltage)

2. Tegangan rendah (under voltage) 3. Tegangan berlebih (over voltage) 4. Tegangan tidak stabil

(20)

7

Dari beberapa pendapat para ahli tentang kerusakan dan gangguan generator. Penulis mengambil kesimpulan tentang apa saja jenis kerusakan pada sebuah generator khususnya generator yang ada di kapal, yaitu :

1. Beban berlebih 2. Tegangan tidak stabil 3. Gangguan hubung singkat 4. Terputusnya pelayanan

Mengingat bahwa apabila generator mengalami sedikit kerusakan, maka output yang dihasilkan oleh sebuah generator juga akan mengalami gangguan atau tidak normal. Hal ini dapat membahayakan peralatan-peralatan elektronika yang ada di kapal khususnya yang dalam pengoperasiannya membutuhkan asupan daya listrik.

1. PENGERTIAN GENERATOR

Marlina, D. (2013), Pengertian Generator AC. Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan tenaga mekanik. Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang mempunyai yang mempunyai prinsip kerja sebagai berikut. Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar.

(21)

8

Di kapal generator mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting khususnya sebagai pensupply kebutuhan daya listrik yang ada di kapal itu sendiri. Adapun generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan tenaga mekanik. Dengan kata lain generator listrik adalah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber mekanik dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang nantinya tenaga listrik inilah yang akan disupply keseluruh alat-alat di kapal yang membutuhkan tenaga listrik dalam pengoprasiannya. Berikut ini komponen – komponen pada generator :

a. Mesin merupakan komponen utama dari Generator Set atau Genset. Mesin merupakan sumber energi input mekanis untuk generator.

b. Alternator merupakan Input mekanis dari mesin menghasilkan output listrik, alternator inilah bagian generator yang menghasilkan output listrik tersebut. Stator dan Rotor atau Armature merupakan komponen yang bekerja di dalam generator.

Stator merupakan komponen stasioner. Rotor atau Amature merupakan komponen yang bergerak menghasilkan medan magnet.

c. Automatic Voltage Regulator merupakan komponen yang mengatur besarnya tegangan yang keluar dari generator.

d. Pendingin dan exhaust sistem berperan sebagai ventilasi untuk melepaskan panas tersebut. Pelepasan panas tersebut biasanya

(22)

9

dengan sistem pembuangan gas melalui kenalpot, radiator, dan kipas.

e. Pelumasan

Karena generator terdiri dari bagian yang bergerak terutama pada mesinnya, diperlukan sistem pelumasan untuk memastikan daya tahan dan kelancaran operasi dalam jangka waktu yang lama.

Mesin generator dilumasi dengan minyak yang tersimpan di pompa.

Gambar 2.1 Generator Sumber : www.google.com

2. PRINSIP KERJA DARI GENERATOR

Konsep generator pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday yang berkebangsaan Inggris, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

(23)

10

Gambar 2.2 Prinsip kerja generator Sumber : www.google.com

Dari gambar di atas, bila konduktor digerakkan maju mundur antara kutub utara dan kutub selatan maka jarum galvanometer akan bergerak. Gerakan tersebut menunjukkan adanya gaya listrik yang dihasilkan.Atau jika pada sekeliling penghantar terjadi perubahan medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan dibangkitkan suatu gaya gerak listrik (GGL) yang sifatnya menentang perubahan medan tersebut. Untuk dapat terjadinya gaya gerak listrik (GGL) tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu:

a. Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover).

b. Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan magnet yang dapat diatur dengan mudah.

(24)

11

Apabila rotor generator diputar pada kecepatan nominalnya, dimana putaran tersebut diperoleh dari putaran penggerak mulanya (prime mover), kemudian pada kumparan medan rotor diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis fluksi yang dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar stator sebesar

Ea = C. n. Ф Dimana :

Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generator C : Konstanta

n : Kecepatan putar

Ф : Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan)

Apabila generator digunakan untuk melayani beban, pada kumparan jangkar generator akan mengalir arus. Untuk generator 3 fasa, setiap belitan jangkar akan memilki beda fasa sebesar 120°.

Gambar 2.3 Bagan generator Sumber : www.google.com

(25)

12

Prinsip kerja generator yaitu bilamana rotor dan komutator diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbulah arus listrik, arus melalui kabel atau kawat yang kedua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar gaya gerak listrik.

Gaya gerak listrik ini dialirkan menujuh AVR (Automatic Voltage Regulator) untuk diubah menjadi tenaga listrik instan atau tenaga listrik siap pakai yang nantinya didistribusikan ke seluruh bagian-bagian kapal guna memenuhi alat-alat yang membutuhkan daya listrik dalam pengoprasiannya.

3. PERAWATAN GENERATOR

Pengertian perawatan menurut Prijo Soebandono adalah “suatu kegiatan yang bertujuan untuk menjaga atau mengembalikan suatu peralatan menjadi seperti sediakala pada kondisi baik untuk dapat dipergunakan kembali”.

Sedangkan tujuan dari perawatan dapat dibagi atas beberapa tujuan, yaitu:

Berdasarkan pengertiannya tujuan perawatan dibagi atas : a. Tujuan perawatan dalam arti sempit.

Tujuannya adalah suatu kegiatan untuk menjaga suatu peralatan/mesin dapat beroperasi dengan keadaan baik dan bebas dari penurunan mutu baik peralatan/mesin maupun produk yang dihasilkan.

b. Tujuan perawatan dalam arti luas

Tujuannya adalah semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran produksi dan meningkatkan produktivitasnya yaitu dengan cara:

(26)

13

1). Menyempurnakan peralatan/mesin.

2). Menyempurnakan mutu produk.

3). Penyerahan dan penyelesaian tepat waktu.

4). Meningkatkan efisiensi dan biaya perawatan yang ekonomis.

5). Mengurangi kecelakaan dan meningkatkan moral kerja.

Mengenai perawatan generator arus bolak-balik sama dengan perawatan pada generator arus searah, hanya berhubung dengan bentuk komutator berupa dua ring yang terpisah (slip ring) maka perawatan generator arus bolak-balik lebih mudah dari generator arus searah. Untuk merawat generator harus diperhatikan :

a. Jangan sampai ada suara-suara lain selama running dan apabila ada maka harus dicemungkin ada yang kurang pada posisinya.

b. Brush (sikat) tidak boleh mengeluarkan percikan api dan kalau ada maka kemungkikan posisi dan bentuk sikat belum sempurna.

c. Lilitan-lilitan kawat tidak boleh lembab dan apabila lembab maka harus dikeringkan kemudian diisolasi.

4. JENIS GANGGUAN DAN PENYEBABNYA PADA GENERATOR a. Beban lebih

Beban lebih mengakibatkan pemanasan yang berlebihan yang dapat membahayakan isolasi pada suatu pesawat, jika hal ini terus berlangsung maka dapat menyebabkan kebakaran. Misalnya mesin produksi yang membutuhkan tenaga listrik 110 volt tapi karena adanya tegangan lebih mesin ini tidak dapat berfungsi lagi karena mengalami kebakaran.

(27)

14

b. Gangguan Stabilitas

Suatu generator yang tersambung pada suatu sistem, rotornya berputar sinkron, artinya berputar serempak dengan putaran medan magnetnya.

Kecepatan putar medan magnet itu tergantung pada frekuensi sistem itu, karena bersambung pada suatu sistem, maka putaran dari medan magnit itu juga serempak.

Karena suatu sebab, misalnya terjadi perubahan beban yang mendadak dapat terjadi ayunan (percepatan dan perlambatan dari kecepatan sinkronnya) pada motornya pada rotornya suatu saat sebagian generator menjadi motor. Sebagian lagi menjadi generator, pada saat lain menjadi sebaliknya. Jika ayunan itu terlalu besar generator dapat lepas dari sinkron maka dapat terjadi gangguan stabilitas. Dalam keadaan lepas sinkron terjadi kejutan-kejutan elektris dan mekanis yang besar yang membahayakan balk generator itu maupun sistemnya. Oleh karena itu generator harus segera diputuskan hubungannya dari sistem. Yang dapat menyebabkan gangguan stabilitas antara lain:

1) Terjadinya perubahan beban yang mendadak.

2) Hilangnya sebagian dari beban atau bertambahnya beban mendadak.

3) Tejadinya hubungan singkat.

4) Terbukanya salah satu saluran.

c. Gangguan Hubungan Singkat

Konduktor pembawa arus listrik dari suatu peralatan-peralatan, atau sistem selalu diisolir terhadap tanah atau terhadap konduktor lainnya, oleh bahan isolasi. Bahan isolasi itu dapat berupa bahan padat, cair (minyak) atau gas

(28)

15

(udara) atau dapat juga terdiri dari campuran bahan-bahan padat, cair atau gas.

Contoh :

1) Lilitan generator atau motor diisolir terhadap besi oleh bahan padat (kertas, mika).

2) Kabel, berisolasi bahan padat (kertas) yang bercampur bahan cair kental.

3) Trafo berisolasi bahan cair (minyak) dan bahan padat (kertas, kayu).

4) Konduktor pembawa arus yang terbuka seperti misalnya Butt net dan sebagainya, berisolasikan udara dan bahan padat (isolator porselin).

5) Brushing, mungkin berisolasikan bahan padat (porselinnya), bahan cair (minyak di dalamnya) dan udara (antara konduktor di ujungnya terdapat tanah).

Bahan isolasi itu baik yang padat, cair ataupun gas, dapat menjadi tembus, sehingga terjadi pelepasan listrik yang segera diikuti arus hubungan singkat. Jika pelepasan listrik itu terjadi karena tembusannya isolasi bahan padat maka dapat dikatakan terjadilah tembusan (break down), jebolnya isolasi bahan padat selalu meninggalkan bekas kerusakan yang permanen (tidak bisa sembuh sendiri) gangguan demikian juga disebut gangguan permanen. Jika pelepasan listrik itu terjadi karena jebolnya isolasi udara, maka dapat dikatakan terjadilah loncatan yang tidak lain adalah loncatan muatan listrik. Yang segera diikuti dengan arus hubungan singkat yang membentuk busur listrik. Jika arus berhenti, busur menjadi padam, maka udara menjadi isolasi seperti semula. Jadi loncatan

(29)

16

listrik di udara tidak menyebabkan kerusakan permanen. Gangguan demikian disebut gangguan temporary.

d. Sebab-sebab terjadinya gangguan permanen

1) Karena terjadinya tegangan lebih (oleh petir, switching surge dan sebagainya) yang melebihi kekuatan isolasi itu.

2) Karena kerusakan mekanis pada isolasi itu. Karena terjadinya proses memburuknya isolasi itu sendiri. Misalnya karena kelembaban, pemanasan, atau karena proses ketuaan.

3) Karena kesalahan operasi ini kebanyakan disebabkan karena human error / kelalain dari operator.

Seperti yang dijelaskan di atas, dengan adanya gangguan-gangguan maka akan menimbulkan beberapa akibat diantaranya :

e. Kerusakan alat

Kerusakan pada alat yang terganggu itu sendiri. Misalnya break down pada isolasi lilitan generator. Arus gangguan yang besar dan tidak segera terputus, selain dapat membakar isolasi lilitan dapat juga menyebabkan terbakarnya isolasi antara laminasi stator. Sehingga dapat menyebabkan hubungan singkat antara laminasi stator. Jika dibiarkan terus, maka ini akan menimbulkan pemanasan setempat, yang akan menjadi terbakarnya kawat pada stator. Isolasi lilitan yang terbakar, dapat dengan mudah diperbaiki dengan mengganti bagian lilitan yang terbakar dengan lilitan yang baru. Tetapi memperbaiki laminasi yang terbakar adalah sukar dan mahal.

(30)

17

f. Kerusakan yang dilalui oleh arus lebih :

1) Trafo yang dilalui oleh arus hubung singkat yang besar, dapat tergeser letak lilitan kumparannya, yang selanjutnya dapat menyebabkan hubungan singkat.

2) Kabel yang dilalui arus gangguan yang besar dan tidak dapat segera terputus, dapat terjadi padas yang berlebihan. Panas ini dapat menyebabkan pemuaian bila pemanasan ini tidak dapat, mendingin tidak dapat kembali seperti semula. Maka terjadi rongga di dalam isolasi dengan mantel atau konduktornya dalam rongga ini akan terjadi korona bila kabel bertegangan. Korona ini lama kelamamaan menyebabkan kerusakan pada isolasi di sekitarnya, akhirnya terjadi break down ini mungkin setelah terjadi beberapa hari, atau setelah beberapa bulan, jadi tidak seketika. Tetapi karena pemanasan dan pemuaian ini terjadi di seluruh panjang yang dilalui arus tegangan tadi, maka juga kabel sepanjang itu harus diganti.

g. Terputusnya Pelayanan / Service Interruption :

Setiap gangguan biasanya menyebabkan terbukanya sakelar tenaga memisahkan bagian sistem yang terganggu (hubungan singkat atau beban lebih). Maka terjadilah pemutusan pelayanan sebagian sistem. Jika gangguan itu bersifat sementara maka. Setelah sakelar tenaga yang bersangkutan terbuka, arus gangguan itu siap untuk disambung kembali.

Jadi pemutusan pelayanan hanya berlangsung sebentar. Tetapi jika gangguan tersebut bersifat permanen, maka alert di bagian sistem yang

(31)

18

rusak perlu diganti atau diperbaiki dulu sebelum dapat bekerja kembali.

Gangguan tersebut berlangsung lama.

5. USAHA-USAHA MENGURANGI KERUSAKAN PADA GENERATOR DAN AKIBAT-AKIBATNYA

a. Mengurangi terjadinya gangguan misalnya :

1) Memasang kawat tanah / earth line pada saluran transmisi untuk mengurangi gangguan petir.

2) Memasang lightning arrester untuk mencegah terjadinya tembusan (break down) pada alat-alat akibat sambaran petir.

3) Operasi dan perawatan yang baik.

b. Menghindari tegangan arus hubungan singkat dengan jalan :

1) Menghindarkan kapasitas pembangkitan yang melebihi batas (over load).

2) Memasang impedansi atau tahanan pembatas, arus (reaktor, tahanan).

c. Memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan jalan : 1) Protective relaying

Yaitu instalasi diberi pengaman dengan menggunakan media atau alat relay. Alat ini dapat beroperasi secara otomatis.

2) Pengaman lebur (fuses)

Yaitu dengan jalan menggunakan suatu filamen penghubung yang mudah putus atau terbakar bila terjadi tegangan lebih atau terjadi konsleting.

d. Dengan mengurangi kerugian akibat terpisahnya bagian sistem yang terganggu jalan :

1) Saluran double

(32)

19

Yaitu kabel saluran kita buat double agar bila terjadi gangguan pada salah satu saluran kita bisa cepat menanganinya dengan jalan memindahkan salura ke kabel yang satunya.

2) Automatic Reclosing

Yaitu suatu sistem pengaman yang secara otomatis dapat memutuskan atau menutup saluran yang terganggu.

6. JADWAL PERAWATAN GENERATOR

Perawatan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses kinerja pada sebuah generator yang mempunyai peran cukup penting pada sebuah kapal.

Oleh karena itu dibutuhkan jadwal perawatan yang teratur dan terancana agar generator dapat selalu bekerja dengan normal dan stabil. Contoh check list perawatan pada generator seperti yang terlihat pada Tabel 2.2 sampai dengan 2.4.

Tabel 2.2 Contoh jadwal perawatan harian pada generator

JADWAL PERAWATAN HARIAN

No. TINDAKAN YANG DILAKUKAN KETERANGAN

1 Membersihkan alternator dari debu, oli dan sampah-sampah

2 Memeriksa kabel-kabel output 3 Mengukur tahanan isolator

4 Mencocokkan tegangan output dengan tegangan normal

5 Cek kondisi alternator

(33)

20

6 Cek galvanormeter indikator 7 Cek kondisi kabel

8 Cek sambungan tahanan pengaman

9 Klarifikasi daya yang dibutuhkan beban pada saat itu

Tabel 2.3 Contoh jadwal perawatan mingguan pada generator

JADWAL PERAWATAN MINGGUAN

No. TINDAKAN YANG DILAKUKAN KETERANGAN

1 Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas

2 Cek kondisi kabel

3 Mengukur tahanan isolator 4 Cek putaran alternator

5 Cek kondisi alternator 6 Cek bagian-bagian alternator 7 Cek sambungan earthing 8 Cek pelumasan bantalan motor

9 Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung

10 Cek dan bersihkan bagian pendinginan

(34)

21

Tabel 2.4 Contoh jadwal perawatan bulanan pada generator

JADWAL PERAWATAN BULANAN

No. TINDAKAN YANG DILAKUKAN KETERANGAN

1 Pemeriksaan temperatur bagian generator

2 Pemeriksaan vibrasi

3 Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump

4 Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang (Static Excitation / DC Dinamic Excitation)

5 Periksa sistem penyearah (Rectifier).

6 Cek belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak, pemanasan lebih dan keausan.

7 Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan jurnal poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).

(35)

22

8 Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi pemanasan lebih dan kerusakan.

9 Cek tegangan pengeluaran generator

7. KERANGKA PENELITIAN

Di susun agar dalam menganalisa permasalahan yang dibahas dapat mempermudah dalam pembahasan secara terperinci, pembahasan tentang analisa perawatan generator untuk optimalisasi kinerja listrik di atas kapal maka dirancang sedemikian rupa sehingga mampu bekerja secara optimal

T

Y

Gambar 2.4 Kerangka Penelitian Analisa Perawatan Pada

Generator

Landasan Teori

Identifikasi masalah

Kesimpulan

Selesai Perawat

an

(36)

23

Dari kerangka penelitian di atas penulis membuat penelitian tentang analisa perawatan pada generator. Landasan teori mencakup tentang pengertian generator, prinsip kerja generator, perawatan generator, dan faktor penyebab kerusakan pada generator. dari kerusakan generator kita melakukan identifikasi masalah apa yang terjadi pada generator, dan melakukan perbaikan. Setelah itu kita lakukan perawatan pada generator dan menarik kesimpulan dari masalah yang terjadi.

(37)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Bogdan dan Taylor dalam Moloeng (2007:4) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi. Lebih lanjut Moleong (2007:11) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif menekankan pada data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Penelitian yang digunakan penulis di dalam melakukan pengamatan tentang analisa perawatan generator untuk optimalisasi energi listrik di kapal, menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Data-data yang dikumpulkan dan diperoleh selama penelitian dianalisis kembali dan dipaparkan sesuai data aslinya saat penelitian. Dan data dalam penelitian ini berkaitan dengan terjadinya pemadaman generator di kapal, data diperoleh dari pengamatan langsung terhadap generator serta perawatannya di atas kapal lalu peneliti mencatat data-data dan dokumen yang dibutuhkan, wawancara terhadap pihak yang bertanggung jawab terhadap generator di atas kapal, memo atau naskah lain yang berisi tentang operasional generator di kapal, foto, dan dokumen resmi lainya yang berhubungan dengan perawatan generator terhadap kinerja supply daya listrik di atas kapal.

(38)

25

B. LOKASI PENELITIAN

Penulis mengadakan penelitian pada saat praktek layar di atas kapal.

Adapun data kapal sebagai berikut:

Ship Launched : 26 JUNE 2013 Name Of Ship : MV. SARI INDAH

Call Sign : 9V2273

Kind Of Ship : Bulk Carrier Nationality : Singapore Port Of Register : Singapore IMO Number : 9624964 Design Draft : 6,32 M, 7,84 M

Cargo Hold Capacity : - Coaming : 98138,9 - Grain : 100097,4

Gross Tonnage : 48065 Netto Tonnage : 27700 GT

Length Over All : 229,00 M

Length Between P. : 221,00 M

Ship Yard : Hudong Zonghua Shipbuildding (Group)co., LTD P.R. CHINA

Owner : Sari Indah PTE. LTD – 8 Temasek Boulevard #38-03 Suntec Tower

Three Singapore 038988

(39)

26

Operator : PT. ISM BOGASARI

Official Number : 398832 Crew Completement : 24 pers

M.C.R : 10500 KW @ 100,5 rpm

N.C.R : 9450 KW @ 97,0 rpm

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. menurut Sugiyono (2007:209) bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Namun dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melalui tiga metode, yaitu:

1. Observasi

Observasi bertujuan untuk mengamati subjek dan objek penelitian, sehingga peneliti dapat memahami kondisi yang sebenarnya. Pengamatan bersifat non-partisipatif, yaitu peneliti berada diluar sistem yang diamati.

2. Wawancara

Sugiyono (2007:211) mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tersebut. Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

(40)

27

tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dalam melakukan wawancara, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk diajukan, dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan, oleh karena itu jenis jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti termasuk kedalam jenis wawancara terstruktur.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2007:213) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel kalau didukung oleh dokumen-dokumen yang bersangkutan.

D. SUBYEK PENELITIAN

Dalam penulisan karya ilmiah terapan dengan judul “Analisis Perawatan Generator (Alternator) Di Atas Kapal MV. Sari Indah” penulis melakukan penelitian dengan subyek penelitian berupa generator dengan spesifikasi yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Dan variable penelitian berupa perawatan dan perbaikan untuk menghindari kerusakan dan blackout pada generator di atas kapal.MV. Sari Indah.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dilakukan untuk mengidentifikasi perawatan generator (alternator) di atas kapal MV. Sari Indah. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang didasarkan data deskriptif dari perawatan dan perbaikan untuk menghindari kerusakan pada generator yang menjadi objek penelitian. Setelah

(41)

28

mendapatkan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Ahadi, Mukhlis. (2014) Pengertian generator. Elektro (Online).

http://www.masuklis.com/2014/05/pengertian-generator-prinsip-kerja.html Diakses pada tanggal 03 Juni 2017.

Embundaunhijau (2014) http://embundaunhijau.blogspot.co.id/2014/02/sejarah- generator-listrik.html Diakses pada tanggal 14 juni 2017

Marlina,D (2013) Pengertian Generator. Dinim (Online) http://dinnim.blogspot.co.id/2013/02/generator-ac.html, Diakses pada tanggal 19juni 2017

Perdana,Pramudya. (2012) Macam-Macam Gangguan Generator Dan Akibatnya.

Jendela Den Ngabei (Online),

http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/macam-macam-gangguan- generator-dan.html Diakses pada tanggal 11 juni 2018.

Santoso,Heru. (2015) Analisa Masalah Pada Generator. Aku Dan Hobiku (Online), http://karangngalang.blogspot.com/2015/04/analisa-masalah- pada-generator.html Diakses pada tanggal 10 juni 2018.

Sanjaya,R (2013) Kelistrikan Kapal. Navale-engineering (Online),

http://navale-engineering.blogspot.co.id/2013/02/kelistrikan-kapal-sistem- instalasi.html, Diakses pada tanggal 19 juni 2017

Wibowo,A. (2017) Contoh perawatan dan pengoperasian generator.

Fendiadiwibowo (Online),

http://fendiadiwibowo.blogspot.co.id/2017/01/contoh-perawatan-dan- pengoperasian.html, Diakses pada tanggal 14 juni 2017

http://www.maritimeworld.web.id/2013/10/Ringkasan-Materi-Perawatan-Dan- Perbaikan-Mesin.html

Burhanuddin. A. (2013) Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan- kualitatif/

Nurafni.R (2015) Teknik Analisis Data Kuantitatif (Online)

http://retnoafni.blogspot.com/2015/12/teknik-analisis-data-kuantitatif.html

Gambar

Tabel 2.1 Review Penelitian
Gambar 2.1 Generator  Sumber : www.google.com
Gambar 2.2 Prinsip kerja generator  Sumber : www.google.com
Gambar 2.3 Bagan generator  Sumber : www.google.com
+5

Referensi

Dokumen terkait