• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV. ANDHIKA KANISHKA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

GILBERT NIT. 05.17.011.1.53

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021

(2)

ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV. ANDHIKA KANISHKA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

GILBERT N.I.T 05.17.011.1.53 / N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

2021

i

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Gilbert

Nomor Induk Taruna : 05.17.011.1.53/N

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV. ANDHIKA KANISHKA

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ………

Materai 6000

GILBERT NIT.05.17.01.1.53

ii

(4)

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS

GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV. ANDHIKA KANISHKA Nama Taruna : GILBERT

N I T : 05.17.011.1.53 / N Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan.

SURABAYA ... 2021

Menyetujui

Pembimbing I

CAPT. UPIK WIDYANINGSIH, M.PD.

Penata (III/c) NIP. 198404112009122002

Pembimbing II

MAULIDIAH RAHMAWATI,S.Si,M.Sc, Penata Tk.I (III/d)

NIP. 197702282006042001

Mengetahui Ketua Jurusan Nautika

CAPT. TRI MULYATNO BUDHI H.,S.Si.T.M.Pd.

Penata (III/c)

NIP. 197309192010121001

iii

(5)

Penguji I

Dr. ISKANDAR, SH, MT Penata Tk.I (III/d) NIP. 197306211998081001

PENGESAHAN KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL

MV. ANDHIKA KANISHKA

Disusun Oleh : GILBERT NIT. 05.17.011.1.53/N

Ahli Nautika Tingkat III (DIPLOMA III)

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya

Pada Tanggal, ... 2021 Mengetahui :

Penguji I Penguji II Penguji III

M. IMAM FIRDAUS, S,S,T.Pel., M.M. CAPT. UPIK WIDYANINGSIH, M.PD MAULIDIAH RAHMAWATI,S.Si,M.Sc,

Penata (III/c) Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d)

NIP. 198404112009122002 NIP. 19840411 200912 1 002 NIP. 197702282006042001

MeMengengettaahuhuii : KKeettuauaJuJurrususanaNnautNiakuta ika

CAPT.CTRAPI TM.UDLAYMATNOYOABNUTDOHPI UHR.,SB.SAi.,TM.M.P.Pdd.

PePneantaataT(IIIK.I/c()III/d)

NNIIPP 198008091973091920101212005020012 001

iv

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur akan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena atas segala kuasa, dan anugrah-Nya yang telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan mengambil judul :

“ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV. ANDHIKA KANISHKA”

Dalam usaha menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini, dengan penuh rasa hormat setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, bimbingan dan petunjuk serta dorongan yang sangat berarti bagi penulis.

Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Capt. Dian Wahdiana, M. M selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Bapak Capt. Tri Mulyatno, Budhi H.,S.Si.T.M.Pd.selaku Ketua Jurusan Nautika Politeknik Pelayaran Surabaya.

3. Ibu Capt. Upik Widyaningsih, M.Pd. selaku pembimbing I dan Ibu Maulidiah Rahmawati,S.Si,M.Sc, selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya.

4. Seluruh Civitas Akademika Politeknik Pelayaran Surabaya.

5. Kedua Orang Tua Tercinta Bapak Yohanis Tandilangan S.T. dan Ibu Sarah Patinno S.H.

6. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik berupa pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya ilmiah ini.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua.

Surabaya, Juli 2021

GILBERT

v NIT 0517011153

(7)

ABSTRAK

GILBERT. 2021 . ANALISA KOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING DENGAN MENGGUNAKAN BARINGAN MATAHARI DI KAPAL MV.

ANDHIKA KANISHKA. Dibimbing oleh Ibu Upik Widyaningsih dan Ibu Maulidiah Rahmawati .

Kompas adalah alat navigasi kapal untuk menentukan arah kapal berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Namun pada prakteknya, terkadang terdapat kesalahan pada penentuan arah oleh kompas gasing. Sehingga jika tidak dilakukan pengoreksian, akan menyebabkan arah haluan kapal yang kurang akurat sehingga pelayaran menjadi kurang efektif dan efisien.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoreksi kesalahan pada kompas gasing dengan cara yang efektif menggunakan matahari dan norris table, sehingga terwujud suatu pelayaran yang efektif dan efisien.

Penelitian ini dilakukan selama 1 tahun pada saat melaksanakan praktek layar dengan lokasi yaitu kapal MV. Andhika Kanishka yang menjadi tempat melaksanakan praktek. Metode penelitian yang di pakai adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Dimana penulis memilih teknik pengambilan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer diperoleh secara langsung melalui observasi terhadap pelaksanaan pengoreksian kompas gasing di atas kapal MV. Andhika Kanishka. Data sekunder diperoleh dari catatan, buku Almanak Nautika dan Nories Tabel.

Penulis mencoba mengamati kasus yang sering terjadi di atas kapal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa di kapal MV. Andhika Kanishka kompas gasing dapat dikoreksi menggunakan baringan matahari, namun pada pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti cuaca yang kurang mendukung yang mengakibatkan terhalangnya matahari sehingga sulit untuk dibaring, juga pelaksanaan pengoreksian kompas gasing di MV. Andhika Kanishka yang masih belum dilaksanakan sesuai regulasi yang berlaku.

Kata kunci : Koreksi kesalahan, Kompas gasing, Matahari dan Kapal

vi

(8)

ABSTRACT

GILBERT. 2021. Efforts to Correct Errors on the Gyro Compass Using the Sun and on MV. Andhika Kanishka. Supervised by Mrs. Upik Widyaningsih and Mrs. Maulidyah Rahmawati.

A compass is a ship navigation tool to determine the direction of the ship in the form of a magnetic pointer arrow that is free to accurately align itself with the earth's magnetic field. But in practice, sometimes there are errors in determining the direction by the top compass. So that if corrections are not made, it will lead to inaccurate direction of the ship so that shipping becomes less effective and efficient.

This study aims to determine how to correct errors in the top compass in an effective way using the sun and the norris table, so as to realize an effective and efficient voyage.

This research was conducted for 1 year when carrying out the practice of sailing with the location, namely the MV ship. Andhika Kanishka which is the place to practice. The research method used is descriptive qualitative research. Where the authors chose data collection techniques by means of observation, interviews, and documentation. Primary data is obtained directly through observation of the correction of the top compass on the MV ship. Andhika Kanishka. Secondary data were obtained from notes, Nautical Almanac books and Nories Tables.

The author tries to observe cases that often occur on board. The results obtained from this study indicate that the MV. Andhika Kanishka top compass can be corrected using the sun support, but in practice there are several obstacles faced such as unfavorable weather which causes sun blocking making it difficult to lie down, as well as the implementation of correcting the top compass in MV. Andhika Kanishka which still hasn't been implemented according to the applicable regulations.

Keywords: Correcting errors, gyro compass, sun and ship.

vii

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN... iii

PENGESAHAN ... iv

KARYA ILMIAH TERAPAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... 0

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

A. Review Penelitian Sebelumnya ... 5

B. Landasan Teori ... 6

C. Kerangka Penelitian ... 12

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

A. Jenis Penelitian ... 15

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 15

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 16

viii D. Teknik Analisis Data ... 19

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 21

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 21

B. Hasil Penelitian ... 21

BAB V KESIMPULAN ... 28

A. Kesimpulan ... 28

B. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

ix

(11)

0

DAFTAR LAMPIRAN

1. Ship Particular 2. Crew List

3. Compass Error Logbook & Deck Logbook 4. Pedoman Wawancara

5. Hasil Wawancara 6. Foto-foto

x

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kapal niaga tugas crew atau awak kapal dibagi menjadi dua bagian yaitu deck department dan engine department. Yang mengoperasikan alat – alat navigasi adalah awak kapal bagian deck (deck department). Bernavigasi merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal – kapal dari suatu tempat ke tempat lain. Sehingga alat–alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapal.

Salah satu alat navigasi yang sangat penting adalah kompas. Kompas adalah alat navigasi kapal untuk menentukan arah kapal berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah navigasi kapal.

Untuk menentukan posisi kapal di dalam melakukan suatu pelayaran dengan menggunakan sistem navigasi kompas terkadang timbul kesalahan. Dengan adanya kesalahan yang terjadi pada alat navigasi kompas, maka dapat

1

(13)

2

membahayakan keselamatan pelayaran baik bagi kapal, muatan, manusia dan lingkungan. Dalam menentukan posisi kapal diperlukan suatu ketelitian agar diperoleh haluan kapal yang tepat dan akurat. Untuk mencapai itu, maka dibutuhkan pengkoreksian kesalahan pada kompas. Perlu diadakan suatu penelitian untuk menganalisa hal apa yg dilakukan untuk mengoreksi kesalahan pada kompas, dalam hal ini kompas gasing, karena itu penulis mengangkat judul,

“ANALISA MENGOREKSI KESALAHAN PADA KOMPAS GASING MENGGUNAKAN MATAHARI DI ATAS KAPAL MV. ANDHIKA KANISHKA’’.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan penulis bahas pada rumusan masalah ini adalah:

1. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan pada kompas gasing menggunakan matahari dan nories tabel?

2. Apa saja kesulitan ketika melaksanakan pengoreksian kompas gasing di atas kapal?

3. Apakah di kapal tempat penulis melaksanakan praktek layar sudah melakukan pengoreksian kompas gasing?

C. Tujuan Penelitian

Dari judul penelitian tersebut, yaitu tentang pengoreksian kesalahan pada kompas gasing menggunakan matahari dan daftar ilmu pelayaran, maka tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut

(14)

3

1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui kesalahan pada kompas gasing

dengan menggunakan metode pengamatan pada matahari menggunakan nories tabel.

2. Untuk mengetahui apa saja kesulitan ketika melaksanakan pengoreksian kompas gasing di atas kapal.

3. Untuk mengetahui apakah di kapal MV. Andhika Kanishka tempat penulis praktek berlayar sudah melakukan pengoreksian terhadap kesalahan pada kompas gasing.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan informasi kepada pembaca pada umumnya dan para crew kapal.

b. Bagi akademi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan ilmu pengetahuan unutk meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan agar menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar handal dan terampil sehingga dapat bersaing dalam dunia kerja.

c. Bagi penulis hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan khasanah ilmu pengetahuan dan meningkatkan wawasan sekaligus sebagai sarana pengembangan sesuai dengan teori-teori yang telah diperoleh sebelumnya dan dikaitkan dengan permasalahan yang ada.

(15)

4

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberi gambaran dan pemahaman bagi pembaca terutama calon perwira kapal dan perwira kapal yang nantinya bekerja di kapal niaga, agar dapat lebih memahami dan mengerti mengenai cara mengetahui kesalahan pada kompas gasing agar terhindar dari kerugian dan kecelakaan akibat kurang akuratnya kompas gasing.

(16)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Sebelumnya

NO JUDUL PENELITIAN TAHUN HASIL PENELITIAN

1.

2.

The reliability of compass information at navigational safety

Latitude Error in Compass Deviation:

Mathematical Method to Determine the Latitude Error in Magnetic Compass Deviation

Zeszyty Naukowe

Imanol Basterretxea Iribar, Ph.D.

Jesús Angel Vila Muñoz1, Ph.D.

Carlos Angel Pérez Labajos, Ph.D.

2012

2018

Pengetahuan pelaut yang bisa diandalkan tentang

kompas akan memungkinkan penilaian obyektif dari tingkat keandalan aktual dari kompas

Menurut hasil eksperimental, kesalahan garis lintang untuk

kompas magnet yang dipasang dengan sesuaibisa mencapai 12⁰ saat kapal berada 600-700 mil dari kutub magnet.

5

(17)

6

B. Landasan Teori 1. Pengertian Analisa

Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” yang berarti melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata yaitu “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas. Sehingga pengertian analisa yaitu suatu usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut. Kata analisa atau analisis banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu bahasa, alam dan ilmu sosial. Didalam semua kehidupan ini sesungguhnya semua bisa dianalisa, hanya saja cara dan metode analisanya berbeda-beda pada tiap bagian kehidupan. Untuk mengkaji suatu permasalahan, dikenal dengan suatu metode yang disebut dengan metode ilmiah

Menurut Gorys Keraf, analisa adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.

sedangkan menurut Komarrudin mengatakan bahwa analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

Pengertian analisa menurut kamus akuntansi yaitu bahwa analisa merupakan sebuah kegiatan untuk evaluasi terhadap kondisi dari ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan tentang perbedaan yang bisa muncul. Terakhir

(18)

7

yaitu menurut Robert J. Schreiter (1991) mengatakan analisa merupakan membaca teks, dengan menempatkan tanda-tanda dalam interaksi yang dinamis dan pesan yang disampaikan.

Dari beberapa pengertian analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa merupakan sekumpulan kegiatan, aktivitas dan proses yang saling berkaitan untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi lebih detail dan digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan. Bentuk dari kegiatan analisa salah satunya yaitu merangkum data mentah menjadi sebuah informasi yang bisa disampaikan ke khalayak. Segala macam bentuk analisis menggambarkan pola-pola yang konsisten di dalam data, sehingga hasil analisa dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan singkat dan penuh makna.

Analisa juga dapat diartikan sebagai sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.

Belajar dari Para ahli yang telah mendefinisikan pengertian analisa maka sebuah analisis data, proses dan hasil dari analisa biasanya dilakukan meliputi kegiatan seperti mengorganisasikan data, mengelompokkan data, mengklasifikasi data, memaparkan data dan menarik kesimpulan dari keseluruhan data tersebut. Mengorganisasikan data yaitu berarti mengatur data-data yang telah diperoleh peneliti selama kegiatan penelitian sedang berlangsung, sedangkan pengelompokan data yaitu mengelompokkan data mana yang hendak dipakai dan data mana yang tidak dipakai. Mengklasifikasi data juga mengelas-ngelaskan data sesuai kebutuhan. Memaparkan data yaitu

(19)

8

menyampaikan hasil proses analisis data dan menarik kesimpulan atas informasi dari data yang telah disampaikan.

2. Pengertian Koreksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, koreksi adalah koreksi adalah kegiatan pembetulan, pemeriksaan dan perbaikan terhadap sesuatu yang salah.

3. Pengertian Kompas

Menurut Busalim (2005), sejak zaman dahulu kala orang sudah mulai memikirkan cara untuk mengetahui arah secara tepat dimana mereka berada.

Manusia purba mungkin menggunakan tanda-tanda seperti batu. pohon atau tanda !ainnya untuk memberikan informasi dimana mereka berada sehingga mereka tidak tersesat. Bahkan dalam mitologi Yunani sekalipun disebutkan bahwa dewi Athena berpesan pada Odysseus agar berpedoman pada bintang agar tidak tersesat dalam perjalanannya. Pelaut handal pada zaman dahulu juga menggunakan bintang untuk mengetahui arah dalam pelayarannya.

Sayang sekali bagi Odysseus dan para pelaut tersebut karena bintang tidak tampak pad a siang hari dan pada cuaca buruk.

Karena banyak kekurangan pada sistem navigasi bintang, orang lalu mencoba untuk menemukan cara lain yang lebih efektif untuk menentukan arah selain berpedoman pada bintang, kemudian ditemukanlah kompas.

Benda ini terbukti sangat efektif karena jarumnya selalu menunjuk ke arah utara memungkinkan orang untuk menentukan arah dengan tepat. Dengan prinsip dasar kompas inilah orang kemudian mengembangkan alat yang

(20)

9

bemama sextans, suatu alat yang berfungsi menentukan arah dilaut. Alat ini bekerja dengan cermin yang mengukur sudut antara bintang, bulan dan matahari di atas horizon sehingga kemudian dapat ditentukan posisi lintang dari suatu kapal. Kekurangan alat ini adalah ketidakmampuannya untuk menentukan pasisi bujur dari kapal. sehingga dirasakan tidak mencukupi kebutuhan navigasi yang ada.

Kompas merupakan salah satu alat penting dalam navigasi yang berfungsi menentukan arah berdasarkan pada kutub bumi, tetapi pada umumnya kompas hanya dirancang dalam bentuk visual, sehingga hanya dapat digunakan bagi mereka yang dapat melihat.

Kompas adalah alat navigasi yang berfungsi untuk menetapkan arah dilaut. Yaitu arah kemana kapal harus berlayar, dan arahbenda-benda diluar kapal terhadap kapal kita berada, misalnya arah suatu suar, tanjung, pulau dan sebagainya yang kita baring untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Di atas kapal niaga, pada umumnya terdapat 2 jenis kompas yaitu:

a. Kompas magnet (Magnetic Compass)

Pedoman magnet adalah satu-satunya jenis pedoman yang tidak menggunakan kelistrikan kapal, sehingga tetap bekerja walaupun lstrik kapal padam. Menurut Konstruksinya pedoman magnet ada 2 yaitu : 1) Pedoman magnet kering

2) Pedoman magnet basah ( cair )

Menurut fungsi dan penempatannya , terdapat 3 pedoman magnet yaitu:

(21)

10

1) Pedoman Tolok (Standart Compass) diletakkan di atas anjungan, digunakan untuk membaring benda diluar kapal, penempatannya diusahakan tidak terhalang oleh bagian-bagian kapal sehingga dapat digunakan pada busur 360 derajat. Pedoman ini digunakan sebagai patokan bagi pedoman magnet lainnya.

2) Pedoman Kemudi (Steering Compass) diletakkan di depan roda kemudi, sehingga juru mudi dapat melihat setiap saat pada waktu mengemudikan kapal. letak tepat dibawah pedoman standart agar juru mudi mudah memeriksa perbedaan antara pedoman tolok dan pedoman kemudi

d. Kompas gasing (Gyro-compass)

Gyroscope (gasing) berasal dari kata ‘gyros’ yang berarti berputar, dan

‘schopein’ yang artinya melihat. Pengertian secara umum, bahwa gyro- scope adalah benda yang menyerupai roda yang berputar pada porosnya

dengan kecepatan tinggi (6000 putaran per menit atau lebih) dan dapat bergerak bebas sekeliling 3 arah poros yang berdiri tegak lurus satu sama lain, dimana arah poros-poros tersebut saling memotong di titik berat benda.

1) Kesalahan Pada Kompas Gyro

a) Kesalahan haluan dan laju

Karena adanya perbedaan arah rotasi bumi dengan arah haluan kapal yang mengakibatkan gerakan resultan yang tidak sejajar

(22)

11

dan membentuk sudut. Kesalahan ini tergantung dari, lintang dimana kapal berlayar, haluan kapal, laju kapal.

b) Kesalahan pedoman (lintang)

Kesalahan karena letak lintang sipenilik. Di katulistiwa kesalahan peredaman.

c) Kesalahan balistik

Kesalahan yang di akibatkan oleh adanya percepatan, dan percepatan terjadi karena adanya perubahan kecepatan.

d) Kesalahan olengan (ayunan)

Kesalahan pada kapal yang mengoleng pada haluan kapal timur laut.

4. Pengertian Baringan Matahari

Baringan matahari adalah sudut tinggi matahari yang didapatkan menggunakan alat azimuth circle yang dipasang diatas compass repeater di arahkan ke matahari sehingga menghasilkan pisau cahaya di atas compass rose.

5. Pengertian Kapal

Kapal adalah kendaraan air dengan jenis dan bentuk tertentu yang mengangkut penumpang dan barang melalui perairan menuju kawasan tertentu. Katakanlah misalnya seperti menyeberang pulau, mengantar barang melalui jalur laut, maupun digunakan sebagai komponen dalam pasar apung.

(23)

12

Di samping istilah kapal, Anda pasti tidak asing lagi dengan kata perahu. Lalu, apa bedanya kapal dengan perahu? Dari bentuknya, kapal jauh lebih besar daripada perahu. Kapal bisa mengangkut beberapa perahu kecil.

Biasanya perahu seperti ini dipakai dalam kondisi mendesak.

Jadi, tidak bisa disamakan antara kapal dengan perahu. Meskipun sama-sama kendaraan laut yang digunakan untuk berlayar, bentuk dan tujuan keduanya berbeda. Hal ini tergantung kebutuhan barang bawaan. Semakin banyak barang yang dibawa, pelaut akan memilih memakai kapal.

C. Kerangka Penelitian

Kerangka pemikiran ini digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan tahap-tahap yang diangkat oleh penulis.

Penulis mengangkat judul Analisa Koreksi Kesalahan pada Kompas Gasing dengan Menggunakan Baringan Matahari di Kapal MV. Andhika Kanishka didasari oleh pemikiran penulis tentang pentingnya pengoreksian kompas gasing di kapal. Ketepatan dan keakuratan kompas gasing sangat dibutuhkan untuk menciptakan pelayaran yang efektif dan efisien. Pengoreksian kompas gasing dapat dilaksanakan menggunakan baringan matahari. Maka dari itu, awak kapal harus mengerti bagaimana mengoreksi kompas gasing menggunakan baringan matahari dan mengatasi kendala yang dihadapi ketika mengoreksi kompas gasing menggunakan baringan matahari serta melaksanakan pengoreksian sesuai regulasi.

Untuk mengetahui bagaimana mengoreksi kompas gasing menggunakan matahari, penulis melaksanakan langsung penelitian di atas kapal tempat penulis

(24)

13

melaksanakan praktek berlayar yaitu MV. Andhika Kanishka. Penulis melaksanakan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pengoreksian kompas gasing menggunakan baringan matahari, mulai dari baringan matahari menggunakan azimuth circle, pencatatan data waktu, koordinat, dan haluan kompas gasing, dan melaksanakan perhitungan langsung menggunakan buku almanak dan Norie’s Tabel, sehingga penulis dapat mengetahui besar kesalahan pada kompas gasing. Setelah mengetahui cara mengoreksi kompas gasing di kapal MV. Andhika Kanishka, maka penulis dapat menganalisa dan mengetahui apa saja kendala yang dihadapi ketika melakukan pengoreksian. Sehingga, dengan menggunakan kompas gasing yang tepat dan akurat dapat tercipta pelayaran yang efektif dan efisien.

(25)

14

Proses pengumpulan data yang dibutuhkan Persiapan yang

dilakukan dalam proses

Pelaksanaan pemeriksaan gyro error pada kapal

Menemukan solusi untuk mengetahui gyro error.

Melakukan penghitungan gyro error menggunakan

data data yang dikumpulkna

➢ Persiapan peralatan

➢ Persiapan buku yang dibutuhkan

KERANGKA PENELITIAN

Proses bernavigasi menjadi lebih efisien dengan mengetahui gyro

error.

(26)

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan secara sistematis atau suatu kenyataan mengenai cara dan berbagai permasalahan dalam mengoreksi kesalahan pada kompas gasing menggunakan baringan matahari.

Menurut Bungin (2011:6) mengatakan penelitian kualitatif dalam menangkap fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisanya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu. Dengan permasalahan- permasalahan yang ditemui, penulis menggunakan metode kualitatif supaya mempunyai makna yang sama dan alami seperti data yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada saat peneliti melakukan praktek laut (prala) sebagai deck cadet selama 1 tahun.

15

(27)

16

2. Tempat Penelitian

Penulis mengadakan penelitian di kapal MV. Andhika Kanishka pada saat menjalani praktek laut (prala).

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber data

Menurut Riduwan (2003:34), data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Berdasarkan cara memperolehnya, data yang diperoleh selama penelitian sebagai pendukung tersusunnya penulisan penelitian ini.

Jenis dan sumber data yang diperlukan dan dipergunakan dalam penyusunan karya ilmiah penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dan informasi yang diperoleh penulis melalui buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun data yang diperoleh dari sumber-sumber ini sebagai berikut :

a. Data Primer

Menurut Maulidi (2016) data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda).

(28)

17

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data melalui observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti kepada objek penelitian khususnya pada data-data yang dibutuhkan untuk mengetahui kesalahan pada kompas gasing menggunakan matahari dan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi ketika mengoreksi kesalahan pada kompas gasing.

b. Data Sekunder

Menurut (Maulidi: 2016). Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.

Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya

2. Teknik pengumpulan data

Menurut Bungin (2011:79) pengumpulan data kualitatif menggunakan metode pengamatan yang umumnya digunakan dari tradisi kualitatif seperti wawancara bertahap dan mendalam (in-depth interview), observasi partisipasi (participant observer). Suatu pengumpulan data harus didukung teknik yang

tepat dan disertai dengan pelaksanaan yang sistematis. Karena dengan hal tersebut data yang diperoleh akan lebih lengkap, obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga dalam penyajiannya akan memberikan suatu gambaran yang benar. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan

(29)

18

teknik pengumpulan data sebagai berikut.

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang didasarkan pada pengamatan-pengamatan yang dilakukan langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini adalah pengoreksian kesalahan pada kompas gasing.

Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan observasi partisipasi dimana peneliti dalam melakukan pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan menurut Bungin (2011:119). Dan peneliti akan melakukan observasi dengan mengamati pelaksanaan pengoreksian kompas gasing menggunakan baringan matahari di kapal MV. Andhika Kanishka

b. Wawancara

Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan metode wawancara mendalam (indepht intervew). Wawancara dilakukan bersama narasumber yang mengerti tentang cara pengoreksian kesalahan pada kompas gasing yaitu Mualim I dan Mualim II yang ada di kapal MV. Andhika Kanishka. Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama

(30)

19

(Bungin: 2011:111). Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara adalah awak kapal yang mengerti tentang pengoreksian kompas gasing di kapal MV.

Andhika Kanishka

Tohirin (2012:65) menyatakan dalam melakukan wawancara, peneliti boleh menggunakan 3 pola pendekatan sebagai berikut.

1) Dalam bentuk percakapan informal yang dilakukan secara spontanitas, santai, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya.

2) Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam melakukan wawancara.

3) Menggunakan daftar pertanyaan (pedoman wawancara) yang lebih terperinci, tetapi bersifat terbuka yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan pertanyaan yang telah dibuat.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan arsip dan dokumen-dokumen yang berada di kapal yang berhubungan dengan obyek yang sedang diteliti. Dari teknik pengumpulan data seperti diatas penulis berharap data yang terkumpul akan lebih akurat karena berasal langsung dari obyek yang diteliti.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain

(31)

20

sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Terdapat langkah- langkah dalam menganalisis data:

1. Data yang terkumpul dikategorikan dan dipilah-pilah menurut jenis datanya.

2. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti yang berkaitan langsung dengan permasalahan dan yang hanya merupakan data pendukung.

3. Menelaah, mengkaji dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

(32)

21 DAFTAR PUSTAKA

Ali Busalim (2005). Arah Kompas. S emarang. Wira Santika 2005

Supriyono, Hadi. (2014). Kompas dan Sistem Kemudi untuk: Nakhoda dan Mualim Pelayaran Niaga. Yogyakarta. Dipublish Juli 2014

Sugiyono (2015). Statistik untuk Penelitian. Rineka Cipta 2015

Bungin, B. (2011). Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta. Kencana Prenada Media Group 2010

Maulidi, A. (2016, Oktober 19). pengertian data primer dan data sekunder. Diambil kembali kanal info.web.id:http://www.kanalinfo.web.id/2016/10/pengertian- data-primer-dan-datasekunder.html. Diakses pada tanggal 26 Mei 2019 Sujaryeni, V. Wiratna. (2014). Metode Penelitian. Malang. Graha Ilmu 2014

Sukmaweni, Nana Syaodih (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Remaja Rosdakarya 2010

http://nurcahyati13.blogspot.com/ Cahaya’s Blog: Laporan Navigasi. Diakses pada tanggal 23 Mei 2019

https://content.sciendo.com/downloadpdf/journals/pomr/21/3/article-p25.xml

(33)

Latitude Error in Compass Deviation: Mathematical Method to Determine the Latitude Error in Magnetic Compass Deviation. Diakses pada tanggal 16 Maret 2021

http://repository.scientific-journals.eu/handle/123456789/434

Scientific Journal: The Reliability of Compass Information at Navigational Safety. Diakses pada tanggal 16 Maret 2021

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-analisa-menurut-ahli/

Pengertian Analisa Menurut Ahli. Diakses pada tanggal 16 Maret 2021

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untuk golongan warga negara bukan asli yang bukan berasal dari Tionghoa atau Eropah (antara lain Arab, India dan lainnya) berlaku sebagian dari BW yaitu hanya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program pelatihan di BMT Tumang, untuk mengetahui kendala-kendala pelatihan, untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang diambil

5elaskan apa "ang dimaks!d dengan keberagaman dalam bidang sosial b!da"a ekonomi dan gender dalam bingkai #hineka $!nggal Ika dan berikan contoh dalam

Sedekah adalah untuk membersih dan menyucikan (jiwa) dan disedekahkan daripada harta atau benda yang dimiliki.Sebenarnya sedekah bukan saja berbentuk kebendaan. Bagi

Padahal kita ketahui bersama guru yang memiliki kinerja yang baik tidak terlepas dari kepemimpinan sehingga guru dapat mendorong siswa belajar lebih aktif, mampu menciptakan visi

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada 10 orang ibu hamil diperoleh bahwa, mereka tidak melakukan pemeriksaan kehamilan K4 dengan alasan

Pc Plato yang terdapat bahan koluvial, berlereng landai sampai agak curam Sistem fisiografi ini juga dipengaruhi oleh faktor longsor yang cukup besar.. Di Sub DAS Brantas Hulu,

Towards the global elimination of brain damage due to iodine deficiency--the role of the International Council for Control of Iodine Deficiency