BERKEWIRAUSAHAAN
B. Fungsi Wirausaha
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
Adapun Fungsi Pokok Wirausaha yaitu:
• Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
• Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
• Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
• Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
• Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
• Memilih dan menetapkan kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
27
• Mengendalikan secara efektif dan efesien.
• Mencari dan menciptakan cara baru.
• Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
• Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.
Fungsi Tambahan Wirausaha, yaitu:
1. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
2. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
3. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
4. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
1. Prinsip Wirausaha
Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah berani atau keluar dari rasa takut akan gagal. Makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.
Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil resiko. Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan di buat.
Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam
28
membangun usaha. Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan, karena dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang. Juga disamping itu kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.
Prinsip-Prinsip Entrepreneurship menurut Dhidiek D.
Machyudin, yaitu:
a. Harus optimis b. Ambisius
c. Dapat membaca peluang pasar d. Sabar
e. Jangan putus asa f. Jangan takut gagal
g. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
2. Sifat Wirausaha
Berikut ini adalah beberapa sifat dari wirausaha yaitu:
a. Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rokhaninya.
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.
29 c. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
d. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
e. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
f. Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan dilaksanakan.
g. Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja.
3. Tipe-Tipe Wirausaha
Berikut ini adalah beberapa tipe-tipe wirausaha yaitu:
a. Business Entrepreneur
Tipe paling mendasar dalam wirausaha adalah wirausaha bisnis, yaitu wirausaha yang bergerak dalam
30
bidang produksi barang dan jasa serta pemasarannya.
Banyak orang yang bertanya apa bedanya pengusaha biasa dengan wirausahawan bisnis? padahal mereka melakukan hal yang sama, yaitu menghasilkan barang dan jasa serta memasarkannya. Adapun perbedaannya yaitu sebagai berikut:
Pengusaha Biasa Wirausahawan Bisnis Memiliki sebuah usaha Memiliki sebuah usaha Biasanya bermain aman Tegas dan ambisius Biasanya berorientasi laba Berorientasi pelanggan Mendapatkan usaha dari
membeli, donasi, atau warisan
Mencipta idenya sendiri dan mengubahnya menjadi bisnis
Umumnya mengikuti pola yang sudah umum
Seorang inovator
Bekerja untuk perusahaan Perusahaan bekerja untuknya Biasanya merekrut orang
untuk turut andil dalam menghasilkan laba
Merekrut orang untuk membuat hidup mereka lebih baik
Intinya perbedaan dari pengusaha biasa dan wirausahawan bisnis adalah bahwa pengusaha biasa menjalankan bisnis di bidang yang sudah lazim dengan produk yang lazim pula, sedangkan wirausahawan bisnis membangun bisnisnya dari ide inovatifnya sendiri, serta lebih fokus pada kualitas produk dan kepuasan pelanggan ketimbang terlalu fokus pada laba.
b. Creative Entrepreneur
Creative entrepreneur adalah orang yang bergerak di bidang usaha menciptakan atau memanfaatkan pengetahuan dan informasi. Contohnya adalah orang yang bergerak di bidang pembuatan film, iklan, video
31 game, penerbitan buku, musik, dan sebagainya. Dalam semua bidang tersebut, yang menjadi modal utamanya adalah kreativitas dalam mencipta suuatu produk.
Setiap produk yang dihasilkan oleh creative entrepreneur merupakan produk yang unik dan karena itu memiliki perjalanan hidupnya masing-masing. Defenisi lain tentang creative entrepreneur yaitu dari seorang konsultan kebijakan, John Howkins. John Howkins mendefinisikan creative entrepreneur sebagai orang yang menggunakan kreativitas untuk memunculkan kekayaan di dalam diri mereka sendiri ketimbang menggunakan modal eksternal.
c. Technopreneur
Technopreneur adalah seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi yang pesat berkembang.
Membicarakan technopreneurship ini sangat menarik karena banyak begitu banyak inovasi teknologi informasi, seperti Google maupun Apple yang tumbuh menjadi sangat besar. Seorang technopreneur adalah seorang yang berusaha memberikan layanan yang memberikan nilai tambah, rasa gembira, atau ketagihan kepada mereka yang menikmati produknya.
d. Social Entrepreneur
Social entrepreneur adalah seorang wirausahawan yang bergerak di bidang usaha perbaikan kondisi-sosial, lingkungan, pendidikan, dan ekonomi masyarakatnya.
Social entrepreneur adalah seorang yang menjalankan usahanya menciptakan perbaikan social melalui pasar.
4. Faktor-faktor Kewirausahaan
David C. McClelland (1961:207), mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh motif berprestasi (achievement), optimisme (optimism), sikap-sikap nilai (value attitude) dan status kewirausahaan
32
(entrepreneurial) status) atu keberhasilan. Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono dan Roopke, proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari property right (pr), competency/ability, incentive(i), dan external environment. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (Property Right, PR), kemampuan/kompetensi (competency/ability, C), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Kemampuan berwirausaha (entreprenerial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang. Kewirausahaan, Suryana (2000: 34) 5. Proses Wirausaha
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen. Seorang wiausaha perlu mencari, mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dangan jalan mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal yang baru. Proses aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus, yaitu:
a. Identifikasi dan Evaluasi Peluang yang Ada
Evaluasi peluang merupakan elemen yang paling kritikal dari proses kewirausahaan karena memungkinkan seorang wirausaha apakah produk atau servis khusus dapat menghasilkan hasil yang diperlukan untuk sumber-sumber yang bermanfaat bagi seorang wirausaha guna mengidentifikasi peluang-pelung bisnis:
1) Para konsumen 2) Serikat dagang
3) Para anggota sistem distribusi
4) Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik
33 b. Kembangkan Rencana Bisnis
Dalam hal mempersiapkan rencana bisnis adalah penting untuk memahami persoalan-persoalan inti yang terlibat di dalamnya. Karakteristik-karakteristik dan besarnya segmen pasar, syarat-syarat produksi, rencana finansial, rencana organisasi, dan syarat finansial.
c. Sumber-Sumber Daya yang Diperlukan
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang yang ada perlu di ketahui proses tersebut diawali dengan tindakan penilaian sumber-sumber daya wirausaha yang dimiliki. Dalam konteks ini bukan saja perlu diidentifikasi para pensuplai alternatif sumber-sumber daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan serta keinginan mereka. Melalui pemahaman kebutuhan para pensuplai sumber-sumber daya tersebut, seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah persetujan (a deal) yang memungkinkannya mendapatkan sumber-sumber daya tersebut dengan biaya serendah mungkin.
d. Laksanakan Manajemen Usaha Tersebut
Setelah sumber-sumber daya dicari, maka seorang wirausaha perlu mengaktifkannya melalui implementasi rencana bisnisnya. Hal tersebut mencakup kegiatan yang mengimplementasi sebuah gaya dan struktur manajemen.
Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship (188-193) Contoh Wirausaha
Berikut ini adalah beberapa contoh dari wirausaha yaitu sebagai berikut:
1) Bisnis Jasa Mencari Rumah Sewaan dan Kos-kosan Tahukah kita bahwa mencari rumah sewaan dan kos-kosan bagi yang membutuhkan adalah salah satu jenis wirausaha bisnis yang bisa di mulai dengan modal minim, dan sangat menjanjikan hasil dan keuntungan yang sangat besar. Sebagaimana yang kita ketahui, kebutuhan akan tempat tinggal sementara
34
seperti rumah sewaan dan kos-kosan sangat pesat pertumbuhannya seiring semakin meningkatnya jumlah orang yang belum mampu membeli rumah tinggal di wilayah mereka bekerja atau menjalani pendidikan.
Khususnya di kota-kota besar atau wilayah yang merupakan pusat lapangan kerja, ekonomi dan pendidikan, tentu sangat banyak penduduk pendatang baru yang membutuhkan tempat tinggal.
Jadi, oleh karena itu, usaha bisnis di bidang jasa mencari rumah sewaan dan kos-kosan sangat di butuhkan. Mengingat juga banyak orang yang tidak mau repot mencari tempat tinggal sementara untuk mereka. Bagi mereka yang jeli melihat peluang bisnis di bidang jasa ini, tentu mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk meraih dan mengeruk keuntungan besar di dalamnya.
2) Wirausaha Bisnis Menjadi Pedagang Perantara Portofolio Pinjaman
Menjadi pedagang portofolio pinjaman adalah merupakan salah satu celah peluang bisnis yang cukup bagus dan menggiurkan. Bisnis ini termasuk dalam jenis bisnis yang langka dan masing jarang di ketahui orang, khususnya di Indonesia. Di luar negeri, bisnis seperti ini pun hanya di jalankan oleh segelintir wirausahawan yang mengetahui betul-betul konsep dan peluang bisnis di dalamnya.
Menurut informasi bahwa, ide dan contoh wirausaha bisnis menjadi pedagang portofolio pinjaman ini pertama kali di populerkan oleh Kevin S.Clark, yakni seorang spesialis atau pakar keuangan di Amerika serikat yang berpengalaman puluhan tahun di industri ini. Bisnis perdagangan portofolio pinjaman adalah merupakan bisnis yang sangat berhubungan dengan “uang” dan “Kertas”. Bisnis ini
35 bisa di kategorikan sebagai bisnis dagang di sektor keuangan yang menjanjikan hasil besar. Karena dalam bisnis ini berfokus pada urusan keuangan, maka bisa di bilang bahwa bisnis ini termasuk salah satu bisnis yang menjanjikan potensi penghasilan yang sangat menggiurkan.
3) Wirausaha di Bidang Jasa Perkantoran
Jarang-jarang orang mengetahui dan melihat adanya celah peluang bisnis di bidang jasa perkantoran. Oleh karena itu, usaha bisnis di bidang jasa perkantoran bisa kita kategorikan sebagai suatu contoh wirausaha yang unik di tengah banyaknya bisnis jasa yang ada sekarang ini.
Pentingnya hasil belajar kewirausahaan akan membantu memotivasi diri mahasiswa dalam membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain dan diri sendiri serta mengurangi pengangguran. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup masyarakat dan diri sendiri.