• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Atribut Gaji Pada PT CPS

4.2.1. Gaji Pokok

Gaji pokok karyawan adalah pendapatan bersih yang diterima seorang karyawan sebelum ditambah maupun dikurang atribut-atribut lainnya seperti tunjangan makan, uang transportasi, pajak penghasilan, biaya jaminan kerja dan lainnya. Besar-kecil gaji pokok seorang karyawan ditentukan oleh beberapa faktor, seperti jabatan yang dimiliki seorang karyawan, area kerja, dan jenis perusahaan karyawan tersebut bekerja. Kebanyakan besar-kecil gaji yang diterima karyawan PT. CPS mengikuti standar upah regional maupun daerah, sehingga dengan standar ini memudahkan perusahaan dalam menentukan skema gaji bagi karyawan.

4.2.2.Lama Kerja

Lama bekerja pada perusahaan akan mempengaruhi nilai gaji pokok yang akan diperoleh seorang karyawan. Hal ini bertujuan agar karyawan lebih loyal dan setia kepada perusahaan. Pada PT. CPS dikenal dua jenis staf pada perusahaan yaitu staf junior dan staf senior. Staf junior merupakan staf yang baru bergabung dengan perusahaan dan memiliki masa kerja kurang dari satu tahun terhitung sejak karyawan tersebut bergabung dengan perusahaan. Sedangkan staf senior merupakan staf yang telah bekerja dengan perusahaan lebih dari satu tahun terhitung sejak karyawan tersebut bergabung dengan perusahaan. Gaji pokok yang diterima oleh seorang staf junior biasanya mengikuti standar dari upah minimum regional daerah dengan tambahan biaya- biaya tunjangan seperti uang makan, lembur, dan lain-lain. Sedangkan untuk karyawan senior, biasanya hanya gaji pokok saja yang akan mendapat penambahan, sedangkan nilai rupiah untuk tunjangan tidak akan mengalami perubahan. Status karyawan masih karyawan kontrak sebelum masa kerja lebih dari tiga tahun kerja.

Perbedaan lain antara karyawan junior dengan senior adalah jika karyawan tersebut telah bekerja lebih dari satu tahun sejak karyawan tersebut bergabung dengan perusahaan, maka karyawan tersebut dapat mengikuti rapat-rapat dalam pengembangan perusahaan. Karyawan

juga akan memperoleh biaya imbalan setiap mengikuti sebuah rapat pada perusahaan.

4.2.3.Jabatan

Jabatan merupakan salah satu atribut yang mempengaruhi struktur penggajian karyawan pada PT. CPS. Posisi atau jabatan biasanya ditentukan dari permintaan klien perusahaan PT. CPS dan PT. CPS hanya menyediakan sumberdaya manusia berdasarkan permintaan klien. Pada perusahaan klien, seorang karyawan tidak diperbolehkan memiliki rangkap jabatan pada perusahaan yang sama maupun berbeda. Pada Tabel 1 dapat dilihat standar gaji yang diberikan PT. CPS kepada setiap karyawan dengan posisi dan area tertentu.

Tabel 1. Jabatan dan Area Pada PT. CPS

Perusahaan Jabatan Area Gaji Pokok

(Rp) Jakarta - PIM 2 1.100.000 Jakarta - MKG3 1.000.000 Jakarta – MCL 1.100.000 Watsons Kasir Jakarta – MLK 1.000.000 Jakarta - Kinokuniya Plaza Senayan Jakarta - Gramedia Matraman SPG Jakarta Gramedia Grand Indonesia 950.000 Kasir 1.100.000 Lamy Customer Service Mall Citywalk 1.250.000 Waiters 1.000.000 PT Ciputra Sentra Customer Service

Jakarta - Mall Ciputra

1.250.000 PT Summarecon

Agung Tbk Kasir Bekasi (Bekasi Square) 1.050.000

Bekasi Square Customer Service Bekasi (Bekasi Square) 1.050.000

Pekanbaru 850.000 Samarinda 850.000 PT Kao Indonesia

SPG

Lanjutan Tabel 1.

Perusahaan Jabatan Area

Gaji Pokok

(Rp)

Frisian Flag Customer

Contact (FCC) Manado 850.000

Frisian Flag Nutrition

Advisor (FRINA) Manado 1.100.000

Merchandiser (MD) Kalimantan (Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasi) 800.000 Makassar 800.000 PT Frisian Flag Indonesia Promotion Coordinator (PC) Surabaya 1.200.000

Pada Tabel 1, terdapat jabatan-jabatan dan area kerja pada klien PT. CPS. Mengingat banyaknya materi uraian jabatan dan area yang terdapat pada perusahaan, yang dicantumkan pada skripsi ini hanyalah inti atau jabatan yang hampir dimiliki oleh semua klien perusahaan PT. CPS. Uraian jabatan dari masing-masing jabatan pada Tabel 1 dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.2.4.Area Kerja

Area kerja karyawan PT. CPS sangat mempengaruhi total pendapatan gaji karyawan, karena standar gaji karyawan PT. CPS bersifat upah minimum regional (UMR) yang telah ditetapkan oleh wilayah tersebut, sehingga besar-kecilnya gaji pokok ditentukan oleh dimana wilayah karyawan tersebut ditempatkan. Terkadang UMR suatu daerah terlalu kecil bagi sebagian karyawan, oleh karena itu perusahaan biasanya menyiasati dengan memberikan biaya-biaya tunjangan seperti uang makan, uang transportasi ataupun uang lembur kepada karyawan.

4.2.5.Tunjangan Kerja

Selain gaji pokok yang diterima, karyawan juga memperoleh pendapatan tambahan lainnya yang biasanya disebut sebagai biaya

tunjangan. Biaya-biaya tunjangan ini diperoleh berdasarkan jabatan dan area kerja karyawan tersebut ditempatkan, karena tidak semua area maupun jabatan memperoleh biaya tunjangan. Sebagai contoh, seorang karyawan dengan jabatan office boy pada perusahaan Frisian Flag Indonesia dengan area kerja di Manado, karyawan tersebut memperoleh tunjangan seperti uang transportasi dan uang lembur, sedangkan security di area yang sama tidak mendapatkan biaya tunjangan apapun selain gaji pokok.

4.2.6.Absensi

Absensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah gaji pokok karyawan PT. CPS. Setiap data absensi karyawan yang dikirim oleh perusahaan klien akan dicocokkan dengan jumlah kerja aktual karyawan. Jika jumlah hari kerja aktual tidak sesuai jumlahnya dengan hari kerja yang dikirim oleh perusahaan klien, maka jumlah gaji pokok yang diterima karyawan akan berkurang. Rumus perhitungan gaji pokok karyawan jika tidak memenuhi jumlah hari kerja aktual adalah:

Hari kerja aktual pada karyawan PT. CPS adalah hari kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan klien, termasuk hari libur yang telah ditentukan oleh pemerintah. Cuti dan sakit tidak akan memotong jumlah gaji pokok karyawan kecuali karyawan yang tidak masuk tanpa keterangan (absen).

Jumlah Tidak Masuk Kerja

X Gaji Pokok .…………...…….1) Jumlah Hari Kerja Aktual

4.2.7.PPh 21 dan PTKP

Sebelum menerapkan program Microsoft Office Excel, penghitungan PPh 21 pada PT. CPS menggunakan penghitungan secara manual yaitu menggunakan komputer namun masih tetap memilah dan memasukkan data secara manual, belum menggunakan formula-formula yang telah diteliti dan teruji ketepatan atau kesesuaiannya dengan format tata cara penghitungan PPh 21. PPh 21 merupakan pajak

potongan penghasilan orang pribadi yang dikenakan pada perusahaan, menggunakan rumus :

Dimana PTKP merupakan penghasilan tidak kena pajak yang diperoleh dari jumlah tanggungan (anak – istri) yang ditanggung oleh karyawan atau status pernikahan. Contoh perhitungan PPh 21 seorang karyawan pada perusahaan X dapat dilihat pada Lampiran 2.

PPh 21 Pribadi = Total Penghasilan – PTKP ………...……….2)

4.2.8.Jaminan Kerja

Pada PT. CPS terdapat beberapa jenis jaminan sosial kerja karyawan, diantaranya adalah Jaminan Sosial Tenaga kerja (Jamsostek), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JKM). Besar potongan jaminan kerja biasanya ditetapkan oleh perusahaan klien yang telah ditetapkan bersama-sama dengan PT. CPS. Besar potongan jaminan kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Persentase Potongan Jaminan Kerja Pada PT. CPS

No Jenis Jaminan Kerja Besar Potongan

1 JKK 0.24 % dari gaji pokok 2 JHT 3.70% dari gaji pokok 3 JKM 0.30% dari gaji pokok

4.2.9.Prosedur Penggajian

Mekanisme penggajian karyawan pada PT. CPS melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan penggajian pada perusahaan PT.CPS adalah sebagai berikut:

1. Pengiriman rekap absen dari perusahaan klien yang merupakan tanggung jawab supervisor pada perusahaan klien PT. CPS.

2. Memasukkan data-data absensi ke dalam sistem yang biasa digunakan perusahaan yaitu Ms Office Excel oleh staf payroll pada PT. CPS.

3. Pemprosesan data gaji, absensi dan perhitungan pajak penghasilan secara manual dengan bantuan Ms Office Excel.

4. Menghasilkan laporan slip gaji karyawan.

5. Pemeriksaan ulang oleh manajer keuangan PT. CPS.

6. Melakukan pembayaran secara transfer ke bank-bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan.

7. Mengirimkan slip gaji ke perusahaan-perusahaan klien PT. CPS. Proses penggajian karyawan PT. CPS setiap bulannya dilakukan seperti poin-poin di atas, sehingga ketika terjadi keterlambatan pengiriman data absensi dari perusahaan klien, maka akan terjadi keterlambatan dalam pemprosesan penggajian karyawan. Dari awal proses pengiriman data absensi hingga transfer gaji, menghabiskan waktu kurang lebih satu minggu. Sehingga biasanya data absensi dikirim dua hari lebih cepat dari periode penggajian karyawan yang telah ditentukan sehingga mempercepat proses penggajian bagi karyawan. Pada lampiran 3 dapat dilihat bagan prosedur penggajian pada perusahaan PT. CPS.

4.2.10.Formulir

Formulir pada PT. CPS digunakan untuk mengetahui perincian pendapatan dari setiap karyawan pada setiap perusahaan klien pada PT. CPS. Pada formulir ini terdiri dari kota, nama karyawan, jabatan, jenis kelamin, status pernikahaan, jumlah hari kerja aktual dan komponen- komponen lainnya seperti jumlah jam lembur perbulan, nilai gaji pokok, uang makan, dan lain-lain. Formulir pada PT. CPS hingga saat ini memiliki struktur yang berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, walau ada beberapa atribut yang merupakan suatu ketentuan, seperti nama karyawan, jabatan, jenis kelamin, dan status perkawinan. Pada Lampiran 4 dapat dilihat perbedaan antara lembar formulir perusahaan klien PT. Frisian Flag Indonesia, PT. Ciputra dan PT. KAO.

4.3.Sistem Penggajian di PT. CPS

Sistem penggajian pada PT. CPS sampai saat ini telah banyak mengalami perkembangan. Mulai pada awal pendirian perusahaan, sistem yang digunakan sangat manual yaitu menghitung gaji karyawan hanya dengan menggunakan bantuan kalkulator dan hingga saat ini telah menggunakan komputer dengan bantuan program Ms Office Excel walau masih banyak perhitungan dengan sistem manual. Seiring dengan semakin banyaknya jumlah karyawan dan klien yang bergabung dengan PT. CPS, membuat sistem yang ada menjadi kurang memadai untuk digunakan dan kurang efisien karena ada beberapa perhitungan dan data yang harus dimasukan secara manual secara berulang-ulang. Data absensi misalnya, harus dimasukan secara manual ke dalam sistem ketika data tersebut telah dikirim oleh klien PT. CPS. Hal tersebut membuat pekerjaan penggajian menjadi sangat berat mengingat jumlah karyawan yang terus bertambah dan data absen yang sering datang terlambat. Kelelahan dan keterlambatan pengiriman data dari perusahaan klien, membuat PT. CPS harus bekerja lebih berat dalam pengolahan gaji karyawan sehingga kadang mengakibatkan penggajian karyawan mengalami keterlambatan dan kadang menyebabkan kesalahan perhitungan penggajian.

Kesulitan lain yang terjadi pada sistem ini adalah belum terpusatnya semua data pada satu penyimpanan data. Sehingga pada saat pembayaran gaji karyawan, perusahaan mengalami kesulitan karena harus menghitung beberapa atribut-atribut lainnya seperti jika seorang karyawan melakukan lembur, rapat, ataupun perubahan pajak penghasilan dari pemerintah. Rumus- rumus yang cukup rumit dan hanya dipahami oleh salah seorang staf PT. CPS saja, membuat staf payroll yang lain mengalami kesulitan pada saat perubahan perhitungan atau perubahan rumus pada Ms Office Excel. Sampai saat ini, sistem penggajian yang dilakukan perusahaan dengan perusahaan klien adalah sistem paket yaitu sistem penggajian yang diberikan berdasarkan jabatan, area kerja, dan tunjangan-tunjangan kerja. Ketiga poin tersebut merupakan poin terpenting penentu besar kecilnya gaji yang diterima karyawan selain data absensi yang dikirim oleh suvervisor perusahaan klien PT. CPS.

Dokumen terkait