• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Gambaran Aktivitas Perusahaan

Sebagai perusahaan semen yang ternama, PT ITP Tbk memproduksi berbagai jenis produk semen terlengkap di Indonesia. Berikut ini jenis-jenis semen yang diproduksi PT ITP Tbk beserta dengan kegunaannya.

a. Semen Abu-Abu

1) OPC (Ordinary Portland Cement)

OPC dikenal sebagai semen abu-abu yang merupakan semen bermutu tinggi yang sesuai untuk macam-macam kebutuhan seperti konstruksi rumah, bangunan bertingkat, jembatan dan juga

Div. Pembalian Div.Coorporate Finance dan Treasuri Div.Accountig Controling Divisi MIS Komite Audit Dewan komisaris Direksi Internal Audit Service

Komite Kompensasi Coorporate Secretary GM Operation Citeureup GM Operation Cirebon GM Operatin

Tarjun Unit Usaha

Ready Mix Divisi Logistic Divisi Sales & Marketing Unit Usaha Agregat Div. Coorporate HRD Div. Public & General Affairs

50

jalan. OPC yang diproduksi oleh PT ITP Tbk terdiri dari 3 (tiga) tipe, yaitu Semen OPC Tipe I merupakan jenis semen yang berfungsi untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus, misalnya bangunan perumahan, gedung bertingkat, jembatan, jalan, dan dapat dipakai sebagai bahan baku komponen bangunan seperti asbes, ubin, batako, dan lain-lain. Jenis semen ini di produksi di plant 11 yang memiliki mutu ekspor. Semen OPC Tipe II merupakan jenis semen yang digunakan untuk bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat sedang atau panas hidrasi rendah, misalnya untuk konstruksi beton massa seperti bendungan, bangunan di daerah rawa-rawa dan lain-lain dan Semen OPC Tipe V merupakan jenis semen yang digunakan untuk proyek-proyek khusus dengan ketahanan terhadap sulfat tinggi, misalnya untuk tiang pancang, konstruksi bangunan di daerah gambut.

2) PCC (Portland Composite Cement)

PCC merupakan semen yang digunakan untuk semua mutu beton, untuk struktur bangunan bertingkat sampai dengan gedung bertingkat tinggi, jembatan, jalan beton, pasangan bata dan plesteran.

b. Semen Portland Putih (White Cement)

White Cement merupakan jenis semen yang digunakan untuk semua tujuan di dalam pembuatan adukan semen dan beton yang tidak memerlukan persyaratan khusus, kecuali warnanya putih. Pada umumnya semen ini digunakan untuk membuat ubin teras, patung- patung dan dekorasi lainnya yang berfungsi sebagai pengisi (filter) lantai dan keramik.

c. Semen Sumur Minyak (Oil Wll Cement)

Oil well Cement merupakan jenis semen yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam baik, dari darat maupun dari lepas pantai.

4.2.2. Anak Perusahaan dan Investasi Lainnya

Selain memproduksi semen, PT ITP Tbk juga memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang lainnya yang dapat menunjang bahan baku dan disrtibusi produksi Indocement itu sendiri. Anak perusahaan tersebut adalah :

Tabel 10. Anak Perusahaan PT ITP Tbk

Nama Anak Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan (%)

PT. Indomix Perkasa Produksi beton siap pakai 99,99 PT. Pionir Beton Industri Produksi beton siap pakai 99,99 PT. Dian Abadi Perkasa Distibusi semen domestik 99,99 PT. Multi Bangunan Mengelola terminal semen 99,99 PT. Cibinong Center

Industrial Estate

Mengelola kawasan industri yang terletak disekitar kompleks pabrik Citeureup

50,00

PT. Gunung Tua Mandiri Penambangan agregat 51,00 PT. Pama Indo Mining Menyediakan jasa tambang

tanah liat dan batu kapur

40,00 Stillwater Shipping

Corporation

Angkutan laut dan jasa lain yang terkait dengan

pengapalan

50,00

PT. Bahana Indonor Memiliki dan

mengoperasikan kapal “MV Tiga Roda “ 50,00 Indocement (Cayman Island) Limited Investasi 100 Sumber : PT ITP Tbk, 2009 4.2.3. Bahan Baku

Gambaran pengunaan dan proporsi bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan semen, yaitu batu kapur (80%), tanah liat (10%), pasar silika (9%) dan pasir besi (1%). Bahan-bahan tersebut mempunyai area penambangan tersendiri. Penambangan bahan baku dilaksanakan pada suatu lokasi yang sudah memenuhi syarat, di mana batu kapur tersebut mengandang batu kapur, tanah liat dan pasir silika. Lokasi penambangan bahan baku terdapat 7 km dari lokasi pabrik, sedangkan pasir besi dibeli dari PT. Aneka Tambang Cilacap. Bahan tambahan untuk pembuatan semen putih berupa gypsum dan kaolin didatangkan dari Gresik, Australia, Jepang dan Taiwan.

52

4.2.4. Pengelolaan di Bidang Lingkungan

Saat awal pendiriannya, PT ITP Tbk telah menyadari sepenuhnya bahwa aktivitas perusahaan akan memberikan dampak bagi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek lingkungan, seperti limbah (debu, cair, padat, dan gas), kebisingan, getaran, pemakaian energi, air bersih, sumber daya alam dan lain-lain. Oleh karena itu, PT ITP Tbk berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisasi dampak negatif yang timbul dari setiap kegiatan perusahaan, terutama dalam mencegah terjadinya peningkatan kuantitas debu yang keluar dari hasil produksi. Untuk saat ini, sekitar 99% limbah debu sudah dapat dikendalikan dengan alat Electrostatic Precipitator.

Proses penanganan limbah di PT ITP Tbk terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Penangan limbah organik. Limbah yang ada berupa dedaunan dan batang kayu, limbah tersebut ditangani untuk dibuat pengomposan dan bekerjasama dengam masyarakat sekitar pabrik.

2. Penanganan Limbah . Limbah padat yang ada dikumpulkan dan akan diolah secara kompresor dengan dimasukkan ke dalam rotary klin untuk dibakar.

3. Penanganan limbah gas dan padat. Salah satu karakteristik produksi semen adalah menyebabkan pencemaran udara melalui debu, SO2, CO2

dan NO2 yang dihasilkan selama proses produksi. Untuk mengatasi

limbah tersebut, peralatan beroperasi dengan tekanan negatif, sehingga debu tidak keluar dari peralatan. Upaya lain yang juga dilakukan adalah CEM (Control Emission Monitoring) dan CPM (Control Particulate Monitoring) pada cerebong. Limbah debu yang dihasilkan dapat dikurangi oleh perusahaan dengan memasang alat penangkapan debu seperti Electristatic Precipitator, Cyclone atau Bag House pada setiap cerobongnya.

4. Penanganan limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan pada umumnya berasal dari pencucian bengkel mesin atau kendaraan berat, limbah

domestik dan limbah yang berasal dari laboratorium. Penanganan limbah cair tidak dilakukan lebih lanjut karena masih di bawah ambang batas yang diijinkan pemerintah. Untuk limbah cair yang dihasilkan, perusahaan melakukan pengolahan dengan menggunakan alat coal seperator dan oil seperator.

4.2.5. Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Sebagai salah satu produsen semen terbesar di Indonesia, PT ITP Tbk memiliki komitmen kuat untuk meneruskan bisnis secara etis dan taat hukum, membantu usaha-usaha peningkatan ekonomi dan turut memperbaiki kehidupan para karyawan, serta masyarakat sekitar wilayah operasi. PT ITP Tbk terus memelihara kesinambungan bisnis dengan melakukan berbagai langkah strategis, dimana salah satu diantaranya adalah melalui perwujudan tanggungjawab sosial (corporate social responsibility atau CSR) diseluruh wilayah operasi perusahaan.

PT ITP Tbk mendasarkan program-program CSR pada konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dengan tiga dasar utama kepentingan (triple bottom lines), yakni memelihara lingkungan, memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan menjaga pertumbuhan perusahaan. Program-program CSR yang selama ini dijalankan mengacu pada kegiatan yang terkelompok dalam kerangka Lima Pilar (The Five Pillars) yang lebih banyak bersifat filantori. Namun ke depannya, konsep ini akan dikombinasikan dengan sustainable development. Lima pilar tersebut adalah :

a. Pendidikan. Semua program pendidikan ditujukan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di desa-desa binaan sekitar wilayah operasi. Program-program tersebut meliputi pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (SD, SMP dan SMA), beasiswa, latihan keterampilan melalui Sekolah Magang Indocement (SMI), perpustakaan serta perlengkapan lainnya berupa buku, bangku dan meja. Disamping itu, PT ITP Tbk melalui Yayasan Indocement juga menyelenggarakan pendidikan formal dengan memiliki dan mengelola 3 SLTP, 2 SMA dan 2 TK

54

b. Ekonomi. PT ITP Tbk mencoba memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasi dengan membangun usaha kecil dan menengah, yang disesuaikan dengan potensi yang ada di desa-desa binaan tersebut. Usaha-usaha pemberdayaan itu mencakup serangkaian pelatihan, bimbingan dan arahan tentang bagaimana mengembangkan bisnisnya serta adanya bantuan modal usaha. Berkat pemberdayaan itu, banyak diantaranya menjadi unggulan di bidangnya masing-masing, seperti peternakan ayam, konveksi, pembuatan kue dan bengkel sepeda motor. c. Kesehatan. PT ITP Tbk bekerjasama dengan Puskesmas milik pemerintah, yaitu mengelola Puskesmas keliling guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar wilayah operasinya. PT ITP Tbk juga membangun fasilitas-fasilitas kesehatan, proyek air bersih dan proyek lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dokumen terkait