• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah E-Money di Dunia

Tahun 1914 merupakan tahun kelahiran kartu kredit konsumen pertama yang dikeluarkan oleh Western Union. Juga pada tahun 1918 ketika Bank Sentral Amerika Serikat pertama kali pindah rekening melalui telegraf.

Pada tahun 1950, Diners Club mengeluarkan kartu kredit pertama yang dapat diterima oleh banyak pedagang yang berbeda. Itulah uang plastik pertama kali digunakan pada tahun 1950 oleh Diners Club yang kemudian Amerika Express meluncurkan kartu pembayaran mereka di Amerika Serikat. Setelah itu, kurang lebih 100 bank mulai mengeluarkan kartu pembayarannya. Sedangkan kartu kredit pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1966.

Meluasnya penggunaan mata uang elektronik tidak akan bisa terjadi kalau bukan karena Automated Clearinghouse (ACH) yang didirikan oleh Federal Reserve AS pada tahun 1972 yang menyediakan AS Treasury dan untuk memeriksa pengolahan bank komersial dengan sebuah alternatif elektronik. Sistem serupa muncul di Eropa sekitar waktu yang sama, sehingga mata uang elektronik telah banyak digunakan di seluruh dunia pada tingkat kelembagaan untuk lebih dari dua dekade.

Pada saat ini Sistem Pembayaran di hampir semua mata uang deposito di perbankan dunia ditangani secara elektronik melalui serangkaian jaringan komputer antar bank.

4.1.2 Perkembangan E-money di Indonesia

Indonesia melalui Bank Indonesia mulai mengkaji penggunaan uang elektronik pada tahun 2000. Kemudian dilanjutkan pengkajian lanjutan pada tahun 2006 yang membahas mengenai operasionalitas uang elektronik yang dilihat dari berbagai aspek, baik teknis maupun non-teknis.

Ketertarikan para pelaku pasar dan beberapa institusi untuk mengembangkan sistim pembayaran ini direspon Bank Indonesia sebagai penyenggara alat pembayaran di Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/52/PBI tahun 2005 tentang Penyelengaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang didalamnya juga mengatur mengenai keberadaan e-money tersebut. Melihat perkembangannya, maka Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. : 11/ 12 /PBI/2009 Tentang Uang Elektronik (Electronic Money). Peraturan ini dikeluarkan dikarenakan terdapat perbedaan antara e-money dan alat pembayaran lainnya yang menggunakan kartu.

Tahun 2007, Bank Indonesia mulai mendata penggunaan uang elektronik ( e-money) baik itu jumlah transaksinya maupun nominal dari transaksi tersebut. Dimulai pada bulan April tahun 2007, jumlah transaksi uang elektronik mencapai 16 ribu lebih transaksi dengan nilai transaksi mencapai 210,37 juta rupiah. Sedangkan pada tahun 2007 total transaksi uang elektronik mencapai 586 ribu transaksi dengan nilai 5,267 milliar rupiah. Grafik 4.1 menunjukkan perkembangan Jumlah dan Nilai transaksi E-money selama tahun 2007-2012.

Sumber : Bank Indonesia

Gambar 4.1

Perkembangan Jumlah dan Nilai Transaksi E-money di Indonesia

Berdasarkan grafik 4.1 terlihat bahwa jumlah transaksi e-money dari tahun ke tahun terus meningkat. Diikuti juga peningkatan nilai transaksi e-money dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah transaksi terbesar terjadi dari tahun 2008 ke tahun 2009 mencapai kenaikan sebesar 581%, lebih besar dari peningkatan jumlah transaksi yang terjadi dari tahun 2007 ke tahun 2008 yang mengalami kenaikan sebesar 337%. Setelah tahun 2009 pertumbuhan transaksi e-money tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya dan cenderung masih lesu. Total di tahun 2012 terdapat kurang lebih 100 juta transaksi terjadi dan mencapai total nilai transaksi sebesar 2 triliun rupiah.

Sedangkan pada grafik 4.2, terlihat perkembangan jumlah instrument dari uang elektronik antara tahun 2007-2012. Dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tahun 2009 merupakan tahun kenaikan yang paling drastis dari tahun sebelumnya. Ini dikarenakan pada tahun inilah peraturan dan surat edaran

0,00 50000,00 100000,00 150000,00 200000,00 250000,00 300000,00 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Okt-06 Feb-08 Jul-09 Nop-10 Apr-12Agust-13

Volume Nilai ( juta Rp)

yang jelas mengenai uang elektronik dan masyarakat mulai mengenal yang namanya uang elektronik. Setelah tahun 2009, persentase kenaikan jumlah instrument uang elektronik hampir sama. Grafik 4.2 menunjukkan perkembangan Jumlah Instrument Uang Elektronik selama tahun 2007-2012.

Sumber : Bank Indonesia

Gambar 4.2

Perkembangan Jumlah Instrument E-money di Indonesia

Perkembangan uang elektronik tentu juga tidak lepas dari factor banyaknya perusahaan yang menerbitkan uang elektronik. Berdasarkan data yang dikeluarkan Bank Indonesia, saat ini terdapat 17 Perusahaan baik Swasta maupun perusahaan pemerintah, baik itu bank ataupun perusahaan seluler yang memberikan layanan e-money. Table 4.1 menunjukkan daftar penerbit uang elektronik.

-5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Instrument E-money

Jumlah Instrument E-money

Tabel 4.1

Daftar Penerbit Uang Elektronik D a ft a r Pe n e r bit Ua n g Ele k t r on ik N o. N a m a Pe n e r b it

1 BPD DKI JAKARTA 2 BANK MANDI RI 3 BANK CENTRAL ASI A

4 PT. TELEKOMUNI KASI I NDONESI A 5 PT. TELEKOMUNI KASI SELULAR 6 BANK MEGA

7 PT. SKYE SAB I NDONESI A 8 PT. I NDOSAT

9 BANK NEGARA I NDONESI A 10 BANK RAKYAT I NDONESI A 11 PT. XL AXI ATA

12 PT. FI NNET I NDONESI A

13 PT. ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONI S 14 BANK PERMATA

15 BANK CI MB NI AGA

16 PT. NUSA SATU I NTI ARTHA 17 PT. BANK NATI ONALNOBU

Sumber : Bank Indonesia

Tetapi pada dasarnya perkembangan uang elektronik masih jauh dari harapan pemerintah yang sekarang ini mulai memasuki era less cash society. Hal ini terlihat dari IndoTelko Forum yang melakukan survey kepada dua ribu responden di beberapa kota besar yang mengaku mampunyai telepon selular dan rekening tabungan. Kesimpulan hasil survey ialah bahwa pemahaman masyarakat tentang uang elektronik masih simpang siur, kemudian masih banyaknya masyarakat yang ragu untuk menggunakan layanan ini karena berbagai alasan dan yang menjadi alasan yang utama adalah keamanan transaksi dari layanan ini. 4.1.3 Perkembangan Velocity of Money (Perputaran uang)

4.3 menunjukkan perkembangan PDB, jumlah uang beredar (M1) dan perputaran uang (velocity of money) selama tahun 2007-2012.

Sumber : Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Gambar 4.3

Perkembangan PDB, JUB (M1), dan Velocity of money di Indonesia

Perkembangan perputaran uang dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh perkembangan PDB serta jumlah uang beredar (M1). Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa perputaran uang terus berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada akhir tahun 2007, perputaran uang di Indonesia mengalami penurunan paling drastis, begitu juga di akhir tahun 2012. Sedangkan pada pertengahan tahun 2010 tingkat perputaran uang mengalami perputaran tertinggi.

Dokumen terkait