• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sejarah Berdirinya MIN Kecandran

Berdasarkan Garis-Garis Besar Rencana Sekolah Tahun 2007/2008 sampai dengan 2010/2011', diringkas tentang sejarah berdirinya MIN Kecandan sebagai berikut:

Pada tahun 1963 terbentuk suatu kegiatan Belajar Mengajar setingkat sekolah dasar. Disebabkan belum memiliki gedung sekolah, maka kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah kediaman Bapak Soeharto (Bekel Gamol), dengan pertimbangan rumah beliau tersedia tempat luas. Tekad dan semangat para siswa untuk belajar serta memiliki gedung sendiri,akhirnya terbukti dari kegigihan mereka melakukan kerja bhakti bergotong royong bersama bapak guru untuk setiap hari Sabtu mempersiapkan tempat untuk mendirikan sebuah gedung sekolah.

Tahun 1964 teijadi peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI. Wilayah Gamol merupakan basis PKI, demikian pula masyarakatnya terkenal dengan masyarakat abangan yang di dalamya banyak sekali tokoh-tokoh PKI. Salah satu diantaranya adalah Bapak Soeharto (dari Desa Gedhangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang) selaku guru pada saat itu. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap para siswa yang mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar, sehingga kegiatan dibubarkan.

1 MIN Kecandran, Garis-Garis Besar Rencana Sekolah Tahun 2007/2008 - 2010/2011, MIN Kecandran, Salatiga, 2007.

Pasca pemberontakan G 30 S/PKI, tepatnya pada tahun 1966, bapak H. Basyir selaku Kepala Desa Kecandran mempunyai gagasan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan berbasis agama Islam. Gagasan tersebut dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan beliau akan keadaan masyarakat Dukuh Gamol serta tujuan utama adalah menghilangkan image masyarakat Dukuh Gamol sebagai masyarakat abangan dan basis PKI. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, beliau mengadakan musyawarah dengan para tokoh pemuka masyarakat, yaitu:

1. Bapak Jarwo 2. Bapak Ismani 3. Bapak H. Soehaijo (dari Gamol) (dari Gamol) (dari Gamol) 4. Bapak Djoyo Masiran (dari Gamol) 5. Bapak Toha

6. Bapak Irfani

(dari Kecandran) (dari Kecandran)

Pada tahun 1966 berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Gamol, dengan tenaga pengajar:

1. Bapak Nurhadi, selaku Kepala Madrasah (dari Pulutan) 2. Bapak Irfani, selaku guru agama (dari Kecandran)

3. Bapak Istat Amat Ngarifm (dari Banyuputih)

Tahun 1967 mendapat tambahan tenaga pengajar:

2. Bapak Yasmin (dari Gamol)

3. Ibu Robiatun (dari Kecandran)

tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar meminjam dua tempat, yaitu di rumah kediaman Bapak Soeharto di wilayah RT. 04, RW. 06 dukuh Gamol dan di serambi masjid. Atas gagasan dari Bapak Basyir pula, Madrasah Ibtidaiyah tersebut diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif (MIM).

Tahun 1970 didirikan sebuah gedung Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif (MIM), dengan menggunakan bahan bangunan kayu yang telah tersedia. Gedung MIM memiliki enam lokasi kelas, dengan jumlah siswa 180 anak. Sesuai dengan ketentuan pada saat itu maka siswa yang diterima di MIM hanya yang berasal dari Duren, Gamol, Kecandran dan Sodong (wilayah Kecamatan Getasan).

Dalam perkembangan selanjutnya Desa Kecandran memperoleh bantuan SD Inpres yang didirikan menjadi satu lokasi dengan SD Kecandran yang telah ada lebih dulu, sehingga Desa Kecandran mempunyai dua SD yaitu SD I dan SD II. Sejak saat itu Kepala Desa menetapkan peraturan baru bahwa siswa yang berasal dari Duren harus masuk SD Kecandran, sedangkan siswa dari Sodong harus masuk ke SD Polobugo III, sehingga MIM hanya memiliki siswa yang berasal dari Dukuh Gamol.

MIM mengikuti Ujian Akhir Madrasah (UAM) untuk pertama kali pada tahun 1969, karena pada tahun tersebut MIM baru mempunyai siswa kelas VI. Sesudahnya tidak mengikuti UAM untuk sementara waktu, sebab mobilitas siswa (keluar dan masuk) belum stabil. Siswa banyak yang keluar sebelum mencapai kelas VI.

Pada tahun 1979 MIM dapat mengikuti ujian lagi. Pada saat itu jumlah siswa kelas VI yang mengikuti UAM hanya 5 (lima) anak. Diantara tahun 1991 sampai 1992 Pemerintah Kota Salatiga (Kodya Daerah Tingkat II Salatiga saat itu) mencanangkan program pemekaran wilayah.Dukuh Gamol yang pada waktu itu merupakan wilayah Kabupaten Semarang yang merupakan salah saru target pemekaran wilayah Kota Salatiga. Bapak Auze yang menjabat Kasi Mapenda pada saat itu, berkunjung ke Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif menemui staf pengajar madrasah, beijanji jika nanti Dukuh Gamol menjadi wilayah Kodya Salatiga, beliau akan membantuk secara administratif untuk mengubah status Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN).

Tahun 1996 Dukuh Gamol resmi menjadi wilayah Kodya Dati II Salatiga. Seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, maka Bapak Auze didukung pula oleh Bapak Mudatsir Muslim (Kasi Mapenda Kabupaten Semarang) membantu secara administratif proses penegerian bagi MIM.

Pada tanggal 14 Juni 1997 bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Tegalrejo, Madrasah Ma’arif resmi menyandang status Negeri dengan nam3 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran.

2. Letak Geografis MIN Kecandran

MIN Kecandran terletk di daerah Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, menempati lahan seluas 873 m2, dengan panjang area 43 m dan lebar 21 m, luas bangunan 448 m2, serta dikelilingi pagar tembol sepanjang 56 m.

3. Sarana, prasarana dan fasilitas yang tersedia di MIN Kecandran adalah sebagai berikut:

a. Kantor dan ruangan:

1 (satu) kantor kepala sekolah/guru - 7 (tujuh) ruang kelas

- 2 (dua) kamar mandi/WC 1 (satu) pengadaan air bersih 1 (satu) listrik

b. Barang/Perkakas:

- 168 (seratus enam puluh delapan) buah kursi siswa - 80 (delapan puluh) buah meja untuk satu siswa - 85 (delapan puluh lima) buah meja untuk dua siswa - 5 (lima) buah meja guru

5 (lima) buah kursi guru - 7 (tujuh) buah almari

1 (satu) buah rak buku - 6 (enam) buah papan tulis

1 (satu) set meja kursi tamu - 7 (tujuh) unit alat peraga

1 (satu) unit alat kesenian - 3 (tiga) unit alat olah raga - 2 (dua) buah mesin ketik - 4 (empat) unit komputer 4. Kondisi siswa

Keadaan siswa sampai tahun 2008/2009 adalah sebagai berikut:

Tabel I

Keadaan Siswa MIN Kecandran sampai dengan tahun 2008/2009

No Tahun Siswa Jumlah

L P 1 2001/2002 Awal 85 87 172 Akhir 99 68 167 2 2002/2003 Awal 104 64 168 Akhir 102 57 159 3 2003/2004 Awal 106 87 193 Akhir 105 83 188 4 2004/2005 Awal 88 102 190 Akhir 86 100 186 5 2005/2006 Awal 91 88 179 Akhir 91 88 179 6 2006/2007 Awal 87 99 186 Akhir 87 99 186 7 2007/2009 Awal 92 97 189 Akhir 84 91 181 8 2008/2009 Awal 95 87 182 Akhir 99 69 168

Sumber: Data Primer2

Adapun keadaan siswa MIN Kecandran tahun 2008/2009 adalah sebagai berikut:

Tabel II

Keadaan Siswa MIN tahun 2008/2009

No Kelas/ Kelompok Jumlah Putra Jumlah Putri Jumlah Total 1 I 20 8 28 2 II 25 11 36 3 III 15 14 29 4 IV 9 9 18 5 V 12 15 27 6 VI 18 12 30 Jumlah 99 69 168

5. Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan

a. Nama-nama kepala sekolah yang pernah dan masih menjabat di MIN Kecandran tahun 1966/1967sampai dengan tahun 2008/2009 adalah:

Tabel IU

Nama-Nama Kepala Sekolah MIN Kecandran sampai dengan tahun 2008/2009

No Nama Tahun 'ugas

Awal Akhir 1 Drs. Kasimin al Nurhadi, BA 1996 1972 2 Dasuki al Maryono 1977 1983 3 Muh. Hufron 1983 1987 4 Muslih 1989 1991 5 Markum, A.Ma 1991 2002 6 Drs Taqwim 2002 2006

7 Achmad Arifin, S.Ag 2006 2008

8 Agus Rachmad Yuanta 2008

Sumber: Data primer*

b. Nama-nama guru dan karyawan yang masih aktif di MIN Kecandran hingga tahun 2008/2009 adalah sebagai berikut:

Tabe! IV

Keadaan Guru dan Karyawan Aktif di MIN Kecandran Sampai dengan tahun 2008/2009

No Nama Jabatan

1 Patmi, S.Pd Guru

2 Bambang Sudrajat, A.Ma Guru

3 Sadi Sarifudin, S.Ag Guru

4 Basiroh, A.Ma Guru

5 Suryani Guru

6 Ratim, S.Ag Guru

7 Mohammad Zaini, A.Ma Guru

8 Chusmiyati, S.Ag Guru

9 Dra. Mukasanah Guru

10 Mustafifah, A.Ma Guru

11 Zuhrotun, A.Ma Guru

12 Aminudin Latif Guru

13 Ponimin Penjaga sekolah

Sumber: Data primer4

Dokumen terkait