Kawasan prioritas di Kabupaten Mojokerto berdasarkan kedudukan strategisnya adalah sebagai berikut:
Kecamatan Mojosari (PKLp, Kawasan Agropolitan, Kawasan Kumuh) Kecamatan Sooko (PKLp, Kawasan Agropolitan, Kawasan Kumuh) Kecamatan Gedeg (PKLp, Kawasan Agropolitan, Kawasan Kumuh) Kecamatan Pacet (PKLp, Kawasan Agropolitan)
Kecamatan Trowulan (Kawasan Mojopahit Park/ Kawasan Cagar Budaya) Kecamatan Jetis (Kawasan Perkotaan Interchange Mlirip)
Kecamatan Dawarblandong (Pendukung Kawasan Industri Jetis) Kecamatan Ngoro (Kawasan Perkotaan Airlangga City)
Kecamatan Bangsal (Calon Ibukota Kabupaten)
Gambaran kondisi infrastruktur Bidang Cipta Karya di masing-masing kawasan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 2.9
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Mojosari
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Merupakan karakteristik dataran rendah (kemiringan 0-2%)
Terindikasi berpotensi rawan genangan
Iklim Kondisi iklim mendukung sektor pertanian dan peternakan
- 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
Ada 14 desa pertanian dengan komoditas pertanian tanaman pangan (padi dan palawija)
Terdapat desa rawan banjir (Desa Modopuro, Kebondalem, Jotangan, Randubango, Kedunggempol) yang setiap tahun banjir dan merusak lahan pertanian
Peternakan (hewan besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
Peternakan itik (penetasan itik) di Desa Modopuro (tingkat nasional)
Air limbah masih dibuang di saluran air limbah rumah tangga
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
Industri genteng dan batu bata di Desa Menanggal, Belahan Tengah, Pekukuhan; Industri rengginang di Desa Sawahan; Industri telur asin di Desa Modopuro
Belum ada inovasi; limbah merusak lingkungan
Pariwisata Tidak ada pariwisata Tidak ada pariwisata Pertambangan Tidak ada pertambangan Tidak ada pertambangan 3 Infrastruktur
Permukiman
Perumahan Perumahan developer di Desa Sawahan, Pekukuhan, Belahan Tengah, Menanggal
Terdapat rumah tidak layak huni di kawasan kumuh
No. Variabel Potensi Permasalahan sepanjang 5.050 meter rusak sepanjang 47.115 meter Air Minum Terlayani PDAM dan sumber air
warga
Tidak ada kawasan rawan air Air Limbah Sebagian besar sudah memiliki
jamban dan septic tank; Terdapat Pembangunan MCK++ di Desa Leminggir tahun 2014
Membutuhkan MCK++ di kawasan padat penduduk/prioritas kumuh
Persampahan TPS 3R di Desa Awang-Awang Terkendala masalah penjualan sampah yang telah dipilah di bank sampah dan TPS 3R
Drainase Tahun ini sedang disusun masterplan drainase perkotaan Mojosari
Terdapat desa rawan banjir (Desa Modopuro, Kebondalem, Jotangan, Randubango, Kedunggempol) yang setiap tahun banjir
RTH RTH yang telah ditetapkan dengan SK Bupati adalah 19 taman kota seluas 1,7 Ha dan hutan kota Stadion Gajah Mada seluas 3 Ha
Luas RTH hanya sebesar 1,19% dari luas wilayah Kecamatan Mojosari
Proteksi Kebakaran Ada hidran umum di RSUD dan Dinas PU CK, armada PMK
Belum mempunyai dok.RISPK 4 Bangunan
Gedung (cagar Budaya & heritage)
Legalitas Gedung pemerintah dan swasta Belum ada Perda BG Fungsi Bangunan Sebagai hunian, perdagangan dan
perkantoran
Belum maksimal dalam
pengaplikasian RTBL Kec. Mojosari Karakter/Keunikan
Arsitektural (bentuk, umur, langgam)
- -
5 Pemberdayaan masyarakat Adanya pembinaan bank sampah Pembinaan bank sampah kurang berkelanjutan
6 CSR - -
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Mojosari, 2016 Tabel 2.10
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Sooko
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Profil Kecamatan sejak tahun 2013 sudah tidak ada dan semuanya tertuang dalam Kecamatan Sooko Dalam Angka 2016.
Profil Kecamatan sejak tahun 2013 sudah tidak ada dan semuanya tertuang dalam Kecamatan Sooko Dalam Angka 2016.
Iklim
2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
Padi : Desa Modongan, Mojolangu, Karangkedawung, Tempuran, Puringrejo, Klinterejo. Perkebunan (Tebu) : Desa Mblimbingsari, Kedungaling, Ngingas, Tembinyong, Mdongan, Puringrejo
No. Variabel Potensi Permasalahan Peternakan (hewan
besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
- -
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
Sepatu, Sandal, Topi : Desa Sambiroto, Puringrejo, Karangkedawung, Belimbingsari - Pariwisata - - Pertambangan - - 3 Infrastruktur Permukiman
Perumahan Sebagai kawasan strategis untuk permukiman
Kumuh di Desa Sooko Gang I –
Gang VIII, ada program bantuan KOTAKU di Gang I – Gang IV MASALAH : Drainase, tidak ada TPS, PHBS, RTLH dan jarak MCK dengan sumur resapan
Jalan Lingkungan Sebagai akses penghubung antar desa
Jalan Lingkungan Rusak : 1. Desa Mojorangu Dusun Mojorangu
2. Desa Karangkedawung Dusun Mrume
3. Desa Kedungmaling Dusun Kedungmaling I-II
4. Desa Sooko (Perumahan Sooko Indah)
Air Minum Tercover semua. PDAM dan Sumur Bor
- Tidak ada keluhan limbah rumah
tangga
-
Persampahan - 1. Warga membuang sampah di
Jalan Kabupaten.
2. Banyak yang tidak punya TPS dan petugas kebersihan. 3. Desa sangat memerlukan TPS di
Desa Sambiroto, Wringinrejo dan Modongan.
4. Belum ada TPS dan pembinaa TPS 3R
Drainase - 1. Rawan Genangan : 1. Desa
Sooko Gang VII – Gang VIII 2 Desa Tempuran Dusun Mbekucuk yang merupakan Pertemuan 2 Sungai (kali sadar dan sungai Jombang)
2. Belum ada masterplan drainase RTH RTH terdapat di perumahan BSP
dan rata-rata di perumahan
Belum ada RTH publik
Proteksi Kebakaran tidak ada Belum mempunyai dokumen RISPK 4 Bangunan Legalitas Gedung pemerintah dan swasta Belum ada Perda BG
No. Variabel Potensi Permasalahan Gedung
(cagar Budaya & heritage)
Fungsi Bangunan Sebagai hunian, perdagangan dan perkantoran
Belum ada RDTR Kec. Sooko Karakter/Keunikan
Arsitektural (bentuk, umur, langgam)
- -
5 Pemberdayaan masyarakat Ada Anggaran Desa pelatihan bidang pertanian dan kerajinan.
-
6 CSR Perbaikan RTLH dari Bank Jatim -
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Sooko, 2016
Tabel 2.11
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Gedeg
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Merupakan karakteristik dataran rendah
Terindikasi berpotensi rawan genangan
Iklim Kondisi iklim mendukung sektor pertanian dan peternakan - 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
lahan pertanian tebu yang cukup luas
terdapat beberapa ruas jalan usaha tani dengan kualitas yang masih buruk
Peternakan (hewan besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
- -
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
adanya beberapa pabrik/kegiatan industri berskala besar seperti Pabrik Gula Gempolkerep dan pabrik bioetanol
air berwarna kuning sat kondisi tertentu karena adanya kegiatan industri
Pariwisata - -
Pertambangan - -
3 Infrastruktur Permukiman
Perumahan Sebagai kawasan strategis untuk permukiman
adanya rumah tidak layak huni (RTLH)
Jalan Lingkungan Sebagai penghubung akses antar desa
jalan sebagai akses utama menuju lokasi matapencaharian maupun fasilitas umum rusak
erosi akibat sungai di sekitar jalan yang menyebabkan rusaknya tepi jalan
Air Minum Terlayani PDAM dan sumber air warga
air berwarna kuning sat kondisi tertentu karena adanya kegiatan industri
Air Limbah - -
Persampahan - banyak sampah yang dibuang ke
sungai
Drainase Muncul kawasan rawan genangan Belum ada masterplan drainase
No. Variabel Potensi Permasalahan Proteksi Kebakaran Potensi tinggi kebakaran pada area
padat penduduk
Belum ada dok. RISPK 4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage) Legalitas - - Fungsi Bangunan - - Karakter/Keunikan Arsitektural (bentuk, umur, langgam)
- -
5 Pemberdayaan masyarakat - -
6 CSR adanya beberapa pabrik/kegiatan
industri berskala besar seperti Pabrik Gula Gempolkerep dan pabrik bioetanol
CSR yang masuk wilayah kecamatan dinilai masih minim dan kurang
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Gedeg, 2016
Tabel 2.12
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Pacet
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Terletak pada ketinggian antara 205-900 meter di atas permukaan air laut
Kelerengan lahan yang curam menyebabkan Kecamatan Pacet berpotensi sebagai kawasan rawan bencana longsor
Iklim Kondisi iklim mendukung sektor
pertanian dan peternakan -
Jenis Tanah Jenis tanah grumosol yaitu dapat dimanfaatkan untuk tanaman padi, jagung, kapas, dan kedelai
- 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
Kawasan agropolitan: Desa Cepokolimo, Claket, Kemiri, Pacet, Padusan, Petak, Sajen dengan komoditas pertanian tanaman pangan (padi dan palawija)
Pemasaran antara petani dan tengkulak sehingga Pemerintah tidak dapat mengontrol harga
Peternakan (hewan besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
Terdapat peternakan sapi dan kambing di Desa Sajen dan Kemiri
-
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
Industri rumah tangga: batik, es puter, dan krupuk ikan di Desa Pacet, serta kripik di Desa Kemiri
-
Pariwisata Banyak pariwisata di Kecamatan Pacet (tidak ada data rinci)
Terindikasi muncul perubahan tata guna lahan pertanian menjadi permukiman (villa)
Pertambangan Saat ini sudah tidak ada, dahulu ada tambang pasir di Desa Wiyu
3 Infrastruktur
Permukiman
Perumahan Terdapat 2.300 KK dengan kondisi rumah sebagian besar dalam kondisi baik di Desa Pacet
Terdapat 15 rumah tidak layak huni di Desa Pacet (Hasil Wawancara Kecamatan Pacet, 2016). Jalan Lingkungan Jalan lingkungan dalam kondisi baik
sepanjang 36.000 meter
Jalan lingkungan dalam kondisi rusak sepanjang 71.145 meter
No. Variabel Potensi Permasalahan Air Minum 855 KK terlayani HIPPAM (sumber
makmur di Dusun Pacet Made, tirto langgeng di Dusun Pacet Utara, dan tirto langgeng di Dusun Pacet Selatan) Desa Pacet
10 % penduduk Desa Pacet tidak terlayani HIPPAM dan PDAM, serta tidak ada sumur gali, debit sumber air yang diambil untuk HIPPAM besar tetapi pipa untuk distribusi kecil (3 dim) sehingga masih ada idle yang cukup besar (perlu pipa 6 dim)
Air Limbah 90 % masyarakat punya jamban pribadi Septic tank abadi (tidak disedot) Persampahan Ada TPS 3R baru (belum beroperasi)
dan ada TPS lama yang sistemnya dengan dibakar di Desa Pacet
-
Drainase -
-
Drainase lingkungan sepanjang 1.900 meter di Desa Pacet dalam keadaan rusak, terlalu dangkal dan kecil sehingga jika hujan meluap; Terdapat masalah berupa saluran irigasi yang melalui permukiman (Dinas Pengairan tidak mengakui bahwa saluran tersebut adalah saluran irigasi) yang membangun dahulu adalah Dinas PU CK, sekarang kondisinya rusak
RTH - Tidak ada RTH karena harga tanah
sudah mahal (Rp 4juta/m2) Proteksi Kebakaran Potensi tinggi kebakaran pada area
padat penduduk
Belum ada dok.RISPK 4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage) Legalitas - -
Fungsi Bangunan Terindikasi sebagai bangunan wisata (villa) - Karakter/Keunikan Arsitektural (bentuk, umur, langgam) - - 5 Pemberdayaan masyarakat - - 6 CSR - -
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Pacet, 2016
Tabel 2.13
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Trowulan
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Profil Kecamatan tertuang dalam Kecamatan Trowulan Dalam Angka 2016.
Profil Kecamatan tertuang dalam Kecamatan Trowulan Dalam Angka 2016.
Iklim Jenis Tanah
No. Variabel Potensi Permasalahan 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
Hampir menyebar di Semua desa sawah padi
-
Peternakan (hewan besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
Unggas Di Desa Tawangsari; Sapi di Desa Pakis, kotorannya untuk Biogas.
-
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
Batik di desa Bejijong dan Desa Sentonorejo, Patung di Desa Watesumpak dan jatipasar ; pabrik pecah batu, penyuplay LPG, Industri Patung (Desa Watesumpak, Jatipasar); Cor Kuningan di Desa Bejijong;
-
Pariwisata Sejarah (Kolam Segaran, Candi Menak Jinggo, Makam Putri Campa, Kubur Panjang, Pemukiman Nginguk, Kubur Panggung) di Desa Trowulan; Candi Tikus, Gapura Bajang Ratu di Desa Trowulan; Candi Kedaton, Komplek Makam troloyo di Desa Sentonorejo; Candi Brahu, Candi Gentong, Siti Hinggil di Desa Bejijong; Gapura Waringin Lawang di Desa Jatipasar; PPST Trowulan
Wisata sejarah tersebut belum terkelola dengan baik
Pertambangan - -
3 Infrastruktur Permukiman
Perumahan terdapat pengembangan rumah mojopahit yakni yang telah selesai dibangun (oleh disparbud) sebanyak 3 desa (Desa Jatipasar, Bejijong dan Sentonorejo) kemudian yang saat ini sedang dikerjakan (pu Ciptakarya) sebanyak 3 desa (Desa Trowulon, Temon dan Watesumpak)
Kumuh di Desa Kejagan mayoritas bermata pencaharian sebagai pemasok barang bekas (sampah/rosokan)
Jalan Lingkungan jalan lingkungan sudah baik karena sedang ada perbaikan ,
Jalan Kabupaten di Desa Tawangsari Rusak Parah, mau di cor warga tidak mau karena minta ganti rugi di kanan-kiri jalan yang mau dibangun saluran air. Sehingga ditinggal aoleh Pemda.
Air Minum Air bersih sebagian besar sumur, bagus dan tidak ada yang rawan air serta dan kualitas air yang ada adalah baik
-
Air Limbah sudah terdapat jamban pribadi namun belum semuanya yakni pelayanan yang ada sekitar 80%. Masih terdapat perilaku masyarakat yang buang air di
No. Variabel Potensi Permasalahan sungai
Persampahan TPS ada di Bejijong tapi tidak semua desa ada TPS, sehingga sangat diperlukan
untuk persampahan belum terdapat penanganan khusus karena belum tersistem sehingga pengolahan sampah saat ini masih secara konveksional yakni dibakar atau dibuang di pekarangan sehingga menimbulkan masalah
Drainase sudah terdapat saluran karena sedang ada perbaikan jalan beserta saluran
Genangan hanya jika ada kalau hujan lebat di Desa Bicak dan cepat surut.
RTH belum terdapat RTH secara khusus
Proteksi Kebakaran Tidak ada pernah terdapat kebakaran namun dalam skala kecil di Desa Kajagan (rumah) 4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage) Legalitas - - Fungsi Bangunan Karakter/Keunikan Arsitektural (bentuk, umur, langgam) 5 Pemberdayaan masyarakat PKK -
6 CSR Bedah rumah RTLH dari bank jatim -
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Trowulan, 2016 Tabel 2.14
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Jetis
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Merupakan karakteristik dataran rendah (kemiringan 0-2%)
Terindikasi berpotensi rawan genangan
Iklim Kondisi iklim mendukung sektor pertanian dan peternakan
- 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
lahan pertanian tebu yang cukup luas terdapat beberapa ruas jalan usaha tani dengan kualitas yang masih buruk Peternakan (hewan
besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
- -
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
adanya arahan sebagai kawasan pengembangan industri berat (logam, konstruksi, kimia)
lahan pengembangan industri berada pada lahan pertanian berdasarkan rencana tata ruang wilayah
Pariwisata - -
No. Variabel Potensi Permasalahan 3 Infrastruktur
Permukiman
Perumahan berkembangnya perumahan formal terdapat rumah tidak layak huni Jalan Lingkungan jalan lingkungan rata-rata dalam
kondisi baik muapun sudah diperkeras, baik aspal, paving, maupun cor
jalan lingkungan pada perumahan formal yang masih belum diserahkan statusnya kepada pemerintah daerah
Air Minum - air berwarna kuning sat kondisi
tertentu karena adanya kegiatan industri
Air Limbah Limbah dari industri berat -
Persampahan adanya lahan kas desa di sekitar kawasan perkotaan Kecamatan Jetis (Desa Kupang)
sampah dibuang dan dikumpulkan di pinggir jalan
tidak adanya sistem pengelolaan sampah
Drainase - 1. banjir kiriman saat hujan deras
akibat dimenasi saluran yang kurang besar
2. belum ada masterplan drainase
RTH - Belum ada RTH publik
Proteksi Kebakaran Potensi tinggi kebakaran pada area padat penduduk
Belum ada dok.RISPK 4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage) Legalitas - -
Fungsi Bangunan Sebagai kawasan permukiman Diindikasikan muncul pemukiman padat di sekitar kawasan industri Karakter/Keunikan
Arsitektural (bentuk, umur, langgam)
-
5 Pemberdayaan masyarakat adanya kegiatan gotong royong rutin seperti pembersihan saluran air, kegiatan PKK dalam sosialisasi pola hidup bersih
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang belum rutin dan terbatasnya dana
6 CSR adanya kegiatan industri/pabrik seiring arahan Kecamatan Jetis sebagai kawasan pengembangan industri
CSR yang masuk wilayah kecamatan dinilai masih minim dan kurang
Tabel 2.15
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Dawarblandong
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Karakteristik perbukitan dan dataran rendah
Rawan air untuk kawasan tertentu Iklim Kondisi iklim mendukung sektor
pertanian dan peternakan
- 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
lahan pertanian yang cukup luas kekurangan air saat musim kemarau
Peternakan (hewan besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
- -
Industri (Ringan, berat, rumah tangga) - - Pariwisata - - Pertambangan - - 3 Infrastruktur Permukiman Perumahan - -
Jalan Lingkungan jalan lingkunga kebanyakan dalam kondisi sudah baik
merupakan kawasan 'tanah gerak', sehingga jalan mudah bergelombang maupun rusak
Air Minum saluran perpipaan SPAM regional melewati Kecamatan Dawarblandong
sulitnya koordinasi dengan pihak pengelola SPAM
Air Limbah - -
Persampahan - -
Drainase - -
RTH - Belum ada RTH publik
Proteksi Kebakaran - Belum ada dokumen RISPK
4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage) Legalitas - -
Fungsi Bangunan Didominasi bangunan untuk hunian - Karakter/Keunikan Arsitektural (bentuk, umur, langgam) - - 5 Pemberdayaan masyarakat - - 6 CSR - -
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Dawarblandong, 2016 Tabel 2.16
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Ngoro
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi
Topografi Karakteristik perbukitan dan dataran rendah
No. Variabel Potensi Permasalahan Fisik Dasar) Iklim Kondisi iklim mendukung sektor
pertanian dan peternakan
-
Jenis Tanah - Terdapat wilayah yang memiliki tanah
yang berlumpur 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
Terdapat LP2B di Desa Kutogirang dan Srigading; Desa dengan produktivitas padi: Kembangsri, Ngoro, Wates, Jasem, Purwojati, Sukoanyar, Bantarasem, Candiharjo, Wonoasri, Tambakrejo
-
Peternakan (hewan besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
Sapi dan kambing diternak secara liar di Desa Kunjorowesi
Metode masih tradisional
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
Kawasan Ngoro Industrial Park di Desa Ngoro, Sedati, Lolawang, Kutogirang, Wotamasjedong; industri rumah tangga: rotan di Desa Ngoro, industri pengolahan limbah (kertas, kayu, stainless) di Desa Lolawang, Jasem, Wates
-
Pariwisata Candi Jedong di Desa
Wotamasjedong (dikelola BPCP Trowulan)
-
Pertambangan Tambang sirtu di Desa Kunjorowesi (terbesar), Wotamasjedong, Kutogirang
Merusak lingkungan
3 Infrastruktur Permukiman
Perumahan berkembangnya perumahan formal -
Jalan Lingkungan Sebagian besar jalan sudah dicor 2% jalan yang rusak; 50% jalan poros tani yang belum dicor Air Minum PDAM hanya di Desa Ngoro Kawasan rawan air: Desa
Kunjorowesi, Manduro,
Wotamasjedong, Kutogirang; Sumur gali > 100 meter; Terdapat Kegiatan pipanisasi dari trawas (tahun 2016) Air Limbah 90% punya septic tank; Ada MCK
umum di Kawasan rawan air dan wilayah dengan kedalaman air tanah dangkal (Desa Candi dan
Tambakrejo)
Septic tank abadi
Persampahan Tiap desa ada bank sampah Masih banyak yang mengelola sampah secara tradisional (dibakar)
Drainase - Drainase bermasalah di daerah utara
(Desa Kembangsri) --> pintu air rusak RTH Hutan lindung di kawasan selatan (7
desa)
- Proteksi Kebakaran Hidran umum di pasar dan
permukiman dekat Kawasan Ngoro
No. Variabel Potensi Permasalahan Industrial Park 4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage)
Legalitas Candi Jedong di Desa
Wotamasjedong (dikelola BPCP Trowulan)
-
Fungsi Bangunan Sebagai hunian dan bangunan industri - Karakter/Keunikan Arsitektural (bentuk, umur, langgam) - -
5 Pemberdayaan masyarakat Bank sampah dikelola PKK; MCK++ di Desa Kutogirang dikelola
masyarakat
-
6 CSR Bedah rumah dari Bank Jatim CSR dari Kawasan Ngoro Industrial Park tidak terdeteksi
Sumber: Hasil Wawancara Kecamatan Ngoro, 2016
Tabel 2.17
Kondisi Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kecamatan Bangsal
No. Variabel Potensi Permasalahan
1 Umum (Kondisi Fisik Dasar)
Topografi Kecamatan Bangsal Dalam Angka 2016.
Kecamatan Bangsal Dalam Angka 2016. Iklim Jenis Tanah 2 Ekonomi Basis Pertanian (pertanian pangan, perkebunan, holtikultura)
Komoditas utama pertanian sawah berupa padi
Pergeseran perekonomian masyarakat dari pertanian ke perdagangan dan jasa menyebabkan berubahnya kebutuhan infrastruktur dasar Peternakan (hewan
besar, hewan kecil, unggas) dan Perikanan
- -
Industri (Ringan, berat, rumah tangga)
kerajinan genteng Desa Mojotamping; Pabrik Kayu di Desa Sumberwono; Home Industri Rambak di Desa Bangsal Dusun Kauman
-
Pariwisata - -
Pertambangan - -
3 Infrastruktur Permukiman
Perumahan sudah baik, namun perlu untuk penanganan kondisi RTLH yang setiap tahunnya diajukan
terdapat kerajianan genteng yang memiliki indikasi menjadi kawasan kumuh di Desa Mojotamping Jalan Lingkungan Jalan lingkungan sudah baik 85%
sudah terdapat perbaikan
No. Variabel Potensi Permasalahan Air Minum Air Sumur, PDAM, HIPAM sudah
terlayani dan kualitas baik
Air Limbah sudah ada MCK di Desa Bangsal,
namun masih terdapat peilaku masyarakat yang membuang kotoran disungai
Persampahan saat ini sudah ada program bank sampah yang rencananya berada di Desa Ngrowo yang digerakkan oleh PKK, saat ini sudah dilaksanakan pelatihan dan sementara untuk pelaksanaannya masih dilingkup Desa Ngrowo
belum ada pengolahan sampah secara khusus, sampah yang ada dikumpul kemudian dibakar,
Drainase sudah terdapat saluran primer dan sekunder
namun masih sesekali terjadi banjir khususnya didaerah yang
berdekatan dengan Sungai Brantas dimana ketinggian tanggul sama dengan rumah yakni Desa Tinggerbuntut, Merjoyo dan Salen. Untuk lokasi yang paling parah terdapat di Merjoyo dengan ketinggian air sampai lutut orang dewasa dan berlangsung selama 2 hari
RTH tidak ada RTH khusus Belum ada RTH publik Proteksi Kebakaran Rawan kebakaran pada kawasan
permukiman padat
Belum ada dok. RISPK 4 Bangunan Gedung (cagar Budaya & heritage) Legalitas - -
Fungsi Bangunan Sebagai hunian dan perdagangan jasa - Karakter/Keunikan
Arsitektural (bentuk, umur, langgam)
- -
5 Pemberdayaan masyarakat pemberdayaan wanita dijalankan oleh PKK dan aktif dalam berkeiatan yg berpusat di kecamatan dan sedang menjalankan program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)
-
6 CSR belum ada CSR yang masuk -
Gambar 2.9
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 2.16
Gambar 2.17
Gambar 2.18
Gambar 2.19
Gambar 2.20
Gambar 2.21