• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PEMBAHASAN

6.3 Analisis Bivariat

6.3.3 Gambaran Kejadian Kecelakaan Kerja Berdasarkan Masa

formal, pendidikan non formal seperti penyuluhan dan pelatihan juga dapat berpengaruh terhadap pekerja dalam pekerjaannya (Achmadi, 1990).

Pengendalian yang sudah dilakukan oleh PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor di area pertambangan adalah memberi safety talk, safety induction dan mengadakan training. Pengendalian yang dapat dilakukan dengan cara pengendalian administratif yaitu menempatkan seluruh pekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

6.3.3 Gambaran Kejadian Kecelakaan Kerja Berdasarkan Masa Kerja

Selain itu, tidak adanya hubungan antara masa kerja pekerja dengan kejadian kecelakaan kerja karena pekerja akan mendapatkan training sebelum bekerja. Pekerja baru akan ditempatkan di unit kerja sesuai dengan sertifikat yang dimilikinya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angreni (1993) ) di PT. Intirub bahwa angka kecelakaan kerja paling tinggi terdapat pada pekerja dengan masa kerja 5-9 tahun (12,9%) dan paling rendah pada pekerja dengan masa kerja 15-19 tahun (9,1%). Uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara lamanya masa kerja dengan kejadian kecelakan kerja (P value = 0,40).

Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sukamto (2004) di PT. Elnusa Geosains bahwa dari hasil analisis statistik menggunakan chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kecelakaan kerja dengan Pvalue=0,00, terlihat bahwa distribusi kecelakaan kerja banyak terjadi adalah pekerja yang bekerja dengan masa kerja 1-6 bulan untuk 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2001 sejumlah 34 pekerja (68%), tahun 2002 sejumlah 42 pekerja (97,7%) dan pada tahun 2003 sejumlah 71 pekerja (98,6%).

Pengendalian yang sudah dilakukan di PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor adalah pengendalian administratif yaitu mengadakan training bagi pekerja, menggunakan alat pelindung diri yang wajib dipakai di area pertambangan dan pekerja yang baru mulai kerja diberi safety induction agar pekerja mengenal situasi serta keadaan tempat kerjanya dan mematuhi

semua peraturan kerja yang ada di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor.

Selain pengendalian yang sudah dilakukan di area pertambangan oleh PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor. Pengendalian yang lain seperti pemasangan safety sign di sekitar lingkungan kerja dan melaksanakan pengawasan secara intensif untuk menegur pekerja yang melanggar SOP yang telah diterapkan.

6.3.4 Gambaran Kejadian Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unit Kerja Di Area Pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor Tahun 2006-2007

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja di unit produksi sebanyak 19,5% yang mengalami kecelakaan kerja. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara unit kerja dengan kejadian kecelakaan kerja dengan p value 0,021.

Kecelakaan kerja yang terjadi di area pertambangan terutama paling banyak ditemukan di unit produksi tambang. Hal ini disebabkan karena di unit produksi tambang mempunyai proses kerja yang merupakan proses utama dalam penambangan emas meliputi pengeboran (drilling), peledakan (blasting), pembersihan asap (smoke clearing), pembersihan/ penjatuhan batu gantung (barring down), penyanggaan (supporting), pemuatan (hauling), pengoperasian LHD, dumping dan loading. Proses kerja pada unit produksi tambang mempunyai beberapa jenis pekerjaan yang lebih

berbahaya sehingga berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja dibandingkan dengan unit-unit kerja yang lain.

Menurut teori yang ada bahwa unit kerja ialah pembagian satuan kerja di area proses maupun non proses yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis pekerjaan (Suma’mur, 1981). Jenis pekerjaan mempunyai pengaruh besar terhadap risiko terjadinya kecelakaan akibat kerja. Jumlah dan macam kecelakaan akibat kerja berbeda-beda di berbagai kesatuan operasi dalam suatu proses (Suma’mur, 1989).

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sukamto (2004) di PT. Elnusa Geosains bahwa dari hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara unit kerja dengan kecelakaan kerja, terlihat bahwa unit kerja paling banyak terjadi pada pekerjaan unit topografi/surveying yakni pada tahun 2001 sejumlah 33 pekerja (66%), tahun 2002 sejumlah 20 pekerja (46%) dan tahun 2003 sejumlah 56 pekerja (77%) dan paling sedikit terjadi kecelakaan kerja pada pekerjaan unit recording dengan distribusi pada tahun 2001 sejumlah 4 pekerja (8%), tahun 2002 sejumlah 3 pekerja (7%) dan pada tahun 2003 sejumlah 4 pekerja (5,6%) (p value = 0,063).

Pengendalian yang sudah dilakukan oleh PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor adalah melakukan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada setiap unit kerja di area pertambangan, hasil IBPR ini akan menjadi landasan pembuatan JSA (Job Safety Analysis) di setiap unit kerja area pertambangan. Hasil dari JSA ini akan menjadi pedoman bagi pekerja untuk

mengurangi kejadian kecelakaan yang terjadi di area pertambangan PT ANTAM Tbk UBPE Pongkor, penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja yang akan bekerja di area pertambangan, bekerja sesuai dengan SOP yang diterapkan serta adanya safety campaign dan pemberian rewards punishman bagi pekerja.

Selain pengendalian yang sudah dilakukan di area pertambangan oleh PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor. Pengendalian yang lain seperti pembuatan IBPR lebih mendetail sehingga risiko dan bahaya dapat teridentifikasi secara lengkap di setiap unit kerja, melaksanakan pengawasan yang lebih intensif terutama pada unit produksi tambang dan peninjauan ulang SOP.

7.1 Simpulan

1. Gambaran kecelakaan kerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007, pekerja yang tidak mengalami kecelakaan kerja sebanyak 87,4%.

2. Gambaran umur pekerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007, pekerja yang berumur kurang dari sama dengan 36 tahun berjumlah 93 pekerja (53,4%).

3. Gambaran tingkat pendidikan pekerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007, jumlah pekerja yang paling banyak adalah pekerja yang mempunyai tingkat pendidikan lebih dari sama dengan SLTP sebanyak 158 pekerja (90,8%).

4. Gambaran masa kerja pekerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007, pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari sama dengan 12 tahun sebanyak 109 pekerja (62,6%).

5. Gambaran unit kerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007, jumlah pekerja paling banyak di unit produksi tambang sebanyak 87 pekerja (50%).

6. Ada hubungan antara umur pekerja dengan kejadian kecelakaan kerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007 dengan p value 0,05.

77

7. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan pekerja dengan kejadian kecelakaan kerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007 dengan p value 1,000.

8. Tidak ada hubungan antara masa kerja pekerja dengan kejadian kecelakaan kerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007 dengan p value 0,546.

9. Ada hubungan antara unit kerja dengan kejadian kecelakaan kerja di area pertambangan PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor tahun 2006-2007 dengan p value 0,021.

7.2 Saran

1. Sebaiknya perusahaan mengadakan safety talk pada seluruh shift sehingga pelaksanaan safety talk dapat diikuti oleh seluruh pekerja sebelum melakukan pekerjaan.

2. Sebaiknya perusahaan dalam membuat IBPR untuk dijadikan JSA lebih mendetail sehingga risiko dan bahaya yang ada di setiap unit dapat dicegah.

3. Sebaiknya safety induction bagi pekerja baru lebih difokuskan pada bahaya dan risiko pekerja pada unit kerja yang akan ditempati.

4. Pada unit kerja yang mempunyai risiko kecelakaan yang lebih besar seperti di unit produksi tambang, perlu dilakukan pengawasan yang lebih intensif 5. Perusahaan agar meninjau ulang SOP yang ada, apakah perlu diperbaiki lagi

SOP yang sudah ada karena mengingat situasi dan kondisi yang berubah-ubah agar lebih meningkatkan pencegahan kecelakaan kerja.

6. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai :

a. Kecelakaan yang tidak hanya menimpa pekerja saja tetapi juga melihat kecelakaan yang berdampak pada kerusakan property dan terganggunya proses produksi.

b. Klasifikasi responden yang mengalami kecelakaan apakah pekerja mengalami celaka ringan, berat dan kecil.

c. Faktor-faktor yang lain seperti shift kerja dan faktor lingkungan.

d. Pekerja yang celaka dan tidak celaka dilihat dari kepemilikan sertifikat dengan metode case control.

e. Penyebab kecelakaan kerja untuk dianalisis lebih mendalam dengan melakukan penelitian secara kualitatif.

Angreni, Rita. 1993. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kecelakaan kerja di PT. Intirub Jakarta Timur tahun 1990-1992. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Arifin, syamsul. Hubungan menstruasi dan kecelakaan kerja pada PT. tahun 2004.

[cited 2008 August 17]. Available : http://www.ipin4u.esmartstudent.com/proposal.htm

Arya nugraha. Kecelakaan. July 11 2006. [cited 2008 August 17]. Available : http://aryanugraha.wordpress.com/2006/07/11/kecelakaan/

Bhina Patria. Bagaimana Behavioural Safety mengurangi angka kecelakaan kerja. 14

August 2007 [cited 2008 August 15]. Available :

http://inparametric.com/bhinablog/behavior/bagaimana-behavioural-safety-mengurangi-angka-kecelakaan-kerja

David dwiarto. Desain tambang emas pongkor dioptimasi. March 27 2006. [cited 2008 August 17]. Available : http://www.ima-api.com/news.php?pid=793&act=detail

Depnakertrans RI. 2003. Jakarta. Modul pelatihan keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Depnakertrans Press.

Depnakertrans RI. Kecelakaan kerja dan faktor-faktor yang berhubungan di Indonesia (Berdasarkan data PT. Jamsostek Tbk), volume xxxx No.3. Majalah keselamatan kerja dan hiperkes. Juli-oktober 2007. Jakarta. Jakarta.

Depnakertrans RI Press. Halaman 31-45

Dina dariana. Bagaimana pekerja usia lanjut dapat bekerja dengan aman dan sehat.

Juny 29 2007. [cited 2008 August 17]. Available : http://www.binakesehatankerja.com/detail_berita.php?id=13

Dwi. Kecelakaan kerja RI terbesar kedua. April 3 2008. [cited 2008 August 15].

Available : http://finance.groups.yahoo.com/group/fspmi/message/1953 Emir bernas soendoro. Menggugah kesadaran buruh. May 1 2003. [cited 2008 August

17]. Available : http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0305/01/opini/285721.htm kompas opini2

ILO. Laporan PBB : Dua juta orang per tahun tewas karena kecelakaan kerja. May 5

2003. [cited 2008 August 15]. Available : http://www.voanews.com/indonesian/archive/2003-05/a-2003-05-05-4-1.cfm

Ip. Indonesia peringkat tertinggi kecelakaan kerja. July 29 2008. [cited 2008

September 2]. Available : http://www.indofamily.net/index.php?option=com_content&task=view&id=1

706&Itemid=39

Iswandar, Evi. 1998. Gambaran epidemiologi kecelakaan kerja pada PT. Caltex pacific Indonesia tahun 1997. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Jan. Tinggi, Tingkat kecelakaan kerja di PT. Antam. 26 August 2004 [cited 2008 August 15]. Available : http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0408/26/ekonomi/1231106.htm

Mohamad, Ridwan. Angka kecelakaan kerja di indonesia memprihatinkan. February

2 2008. [cited 2008 August 17]. Available : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0802/02/eko04.html

Nov, Romi. 2005. Kajian factor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja di PT. Gunanusa utama fabricators Grenyang Cilegon tahun 2002. Skripsi.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Pelalawan. Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia tertinggi. January 22nd 2008 [cited 2008 August 15]. Available : http://www.metroriau.com/?q=node/594 riau Rahmah, A’mala. 1998. Gambaran epidemiologi kejadian kecelakaan akibat kerja di

PT. Pelangi indah canindo TBK IV tahun 1996-1997. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Santoso, Budi Slamet. 1999. Analisa kecelakaan akibat kerja pada karyawan PT.

Bakrie Pipe Industries Bekasi Tahun 1998. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sugihsetiaraharja. 1997. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab kecelakaan kerja di PT. Goodyear Indonesia tahun 1994-1996. Skripsi.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Silalahi, Bennet W. B. & Silalahi Ramondang B. 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Seri Manajemen No. 112 Jakarta. PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Soetanto, R. 1990. Studi epidemiologi kecelakaan kerja kasus PT.X. Tahun 1987-1989. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Suma’mur, P.K. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta. Gunung Agung. 1989.

Suma’mur, P.K. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta. CV. Haji Mas Agung. 1981.

Susiwi, Febriana. 2003. Gambaran umum kejadian kecelakaan kerja di PT. NKG berdasarkan laporan kecelakaan pada dinas tenaga kerja serang Banten tahun 2002. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PEKERJA DAN UNIT KERJA DI AREA PERTAMBANGAN PT. ANTAM TBK UBPE

PONGKOR BOGOR JAWA BARAT TAHUN 2006-2007

Studi ini dilakukan oleh mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat, peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan tugas akhir (skripsi). Untuk itu saya mohon kiranya Bapak-bapak (sebagai responden studi saya) dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. Jawaban Bapak akan dijaga kerahasiaannya sehingga kejujuran saudara dalam menjawab kuesioner ini akan sangat saya hargai. Terima kasih banyak atas bantuan dan kerjasama bapak-bapak untuk peran sertanya dalam studi saya.

Hormat Saya,

Eva Hernawati

LEMBAR KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PEKERJA DAN UNIT KERJA DI AREA PERTAMBANGAN PT ANTAM TBK UBPE

PONGKOR BOGOR JAWA BARAT TAHUN 2006-2007

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN (DIISI OLEH PENELITI)

A1. Nama responden………. [ ] A1

A2. Umur responden……….Tahun [ ] A2

A3. Pendidikan Terakhir : 1. SD 3. SLTA

2. SLTP 4. Perguruan Tinggi

[ ] A3

A4. Kapan pertama kali bapak masuk kerja pada PT.Antam?

Tahun……….

[ ] A4

A5. Unit Kerja :

1. Unit Produksi Tambang 2. Unit Development 3. Unit Supporting

[ ] A5

PIILIH SALAH SATU JAWABAN (DIISI OLEH PENELITI) B. Apakah bapak pernah mengalami kecelakaan kerja?

1. Pernah

2. Tidak pernah (berhenti)

[ ] B

C. Kapan bapak mengalami kecelakaan kerja tersebut?

a. Tahun 2006 b. Tahun 2007

[ ] C

Terima kasih atas kerjasamanya

Frequencies

Statistics

Responden yang mengalami kecelakaan kerja 174

0 Valid

Missing N

Responden yang mengalami kecelakaan kerja

22 12.6 12.6 12.6

152 87.4 87.4 100.0

174 100.0 100.0

celaka tidak celaka Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Frequencies

Statistics umur responden kategori

174 0 Valid

Missing N

umur responden kategori

93 53.4 53.4 53.4

81 46.6 46.6 100.0

174 100.0 100.0

<=36

>36 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Statistics

Pendidikan terakhir Responden 174

0 Valid

Missing N

Pendidikan terakhir Responden

16 9.2 9.2 9.2

158 90.8 90.8 100.0

174 100.0 100.0

< SLTP

> = SLTP Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Frequencies

Statistics

masa kerja responden kategori 174

0 Valid

Missing N

masa kerja responden kategori

109 62.6 62.6 62.6

65 37.4 37.4 100.0

174 100.0 100.0

<=12

>12 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Frequencies

Statistics unit kerja kategori

174 0 Valid

Missing N

unit kerja kategori

87 50.0 50.0 50.0

8 4.6 4.6 54.6

79 45.4 45.4 100.0

174 100.0 100.0

Unit Produksi Tambang Unit Development Unit Supporting Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Hasil Analisis Bivariat Explore

Case Processing Summary

174 100.0% 0 .0% 174 100.0%

Umur Responden

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

36.62 .524

35.59 37.66 36.42 36.00 47.832 6.916 23 54 31 9.00

.489 .184

-.243 .366

Mean

Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median

Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range

Interquartile Range Skewness

Kurtosis Umur Responden

Statistic Std. Error

Tests of Normality

.079 174 .009 .969 174 .001

Umur Responden

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correction a.

Case Processing Summary

174 100.0% 0 .0% 174 100.0%

Masa kerja responden

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

10.78 .290

10.21 11.35 11.04 12.00 14.680 3.831 1 16 15 4.00

-.935 .184

.662 .366

Mean

Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median

Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range

Interquartile Range Skewness

Kurtosis Masa kerja responden

Statistic Std. Error

Tests of Normality

.194 174 .000 .901 174 .000

Masa kerja responden

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correction a.

Crosstabs

Case Processing Summary

174 100.0% 0 .0% 174 100.0%

umur responden kategori * Responden yang mengalami kecelakaan kerja

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

7 86 93

7.5% 92.5% 100.0%

15 66 81

18.5% 81.5% 100.0%

22 152 174

12.6% 87.4% 100.0%

Count

% within umur responden kategori Count

% within umur responden kategori Count

% within umur responden kategori

<=36

>36 umur responden kategori

Total

celaka tidak celaka mengalami kecelakaan

kerja

Total

Chi-Square Tests

4.736b 1 .030

3.793 1 .051

4.788 1 .029

.039 .025

4.708 1 .030

174 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.24.

b.

Risk Estimate

.358 .138 .929

.406 .174 .947

1.135 1.008 1.278

174 Odds Ratio for umur

responden kategori (<=36 / >36)

For cohort Responden yang mengalami

kecelakaan kerja = celaka For cohort Responden yang mengalami kecelakaan kerja = tidak celaka

N of Valid Cases

Value Lower Upper

95% Confidence Interval

Case Processing Summary

174 100.0% 0 .0% 174 100.0%

Pendidikan terakhir Responden * Responden yang mengalami

kecelakaan kerja

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Pendidikan terakhir Responden * Responden yang mengalami kecelakaan kerja Crosstabulation

2 14 16

12.5% 87.5% 100.0%

20 138 158

12.7% 87.3% 100.0%

22 152 174

12.6% 87.4% 100.0%

Count

% within Pendidikan terakhir Responden Count

% within Pendidikan terakhir Responden Count

% within Pendidikan terakhir Responden

< SLTP

> = SLTP Pendidikan terakhir

Responden

Total

celaka tidak celaka Responden yang mengalami kecelakaan

kerja

Total

Chi-Square Tests

.000b 1 .986

.000 1 1.000

.000 1 .986

1.000 .672

.000 1 .986

174 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.02.

b.

.986 .208 4.663

.987 .254 3.846

1.002 .825 1.217

174 Odds Ratio for

Pendidikan terakhir Responden (< SLTP / > = SLTP)

For cohort Responden yang mengalami

kecelakaan kerja = celaka For cohort Responden yang mengalami kecelakaan kerja = tidak celaka

N of Valid Cases

Value Lower Upper

Crosstabs

Case Processing Summary

174 100.0% 0 .0% 174 100.0%

masa kerja responden kategori * Responden yang mengalami kecelakaan kerja

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

masa kerja responden kategori * Responden yang mengalami kecelakaan kerja Crosstabulation

12 97 109

11.0% 89.0% 100.0%

10 55 65

15.4% 84.6% 100.0%

22 152 174

12.6% 87.4% 100.0%

Count

% within masa kerja responden kategori Count

% within masa kerja responden kategori Count

% within masa kerja responden kategori

<=12

>12 masa kerja responden kategori

Total

celaka tidak celaka Responden yang mengalami kecelakaan

kerja

Total

.706b 1 .401

.365 1 .546

.692 1 .406

.481 .270

.702 1 .402

174 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Computed only for a 2x2 table a.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.22.

b.

Risk Estimate

.680 .276 1.677

.716 .328 1.563

1.052 .930 1.189

174 Odds Ratio for masa

kerja responden kategori (<=12 / >12)

For cohort Responden yang mengalami

kecelakaan kerja = celaka For cohort Responden yang mengalami kecelakaan kerja = tidak celaka

N of Valid Cases

Value Lower Upper

95% Confidence Interval

Crosstabs

Case Processing Summary

174 100.0% 0 .0% 174 100.0%

unit kerja kategori

* Responden yang mengalami kecelakaan kerja

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

17 70 87

19.5% 80.5% 100.0%

0 8 8

.0% 100.0% 100.0%

5 74 79

6.3% 93.7% 100.0%

22 152 174

12.6% 87.4% 100.0%

Count

% within unit kerja kategori Count

% within unit kerja kategori Count

% within unit kerja kategori Count

% within unit kerja kategori Unit Produksi Tambang

Unit Development

Unit Supporting unit kerja

kategori

Total

celaka tidak celaka kerja

Total

Chi-Square Tests

7.756a 2 .021

8.860 2 .012

6.562 1 .010

174 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.01.

a.

Risk Estimate

a

Odds Ratio for unit kerja kategori (Unit Produksi Tambang / Unit Development)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2 table without empty cells.

a.

Dokumen terkait