• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Garut, adalah sebuah Kabupaten di ProvinsiJawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Tarogong Kidul.Kabupaten Garut terletak di

20

Provinsi Jawa Barat bagian Tenggara pada koordinat 6º56'49 - 7 º45'00

Lintang Selatan dan 107º25'8 - 108º7'30 Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²). Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sumedang di sebelah utara, Kabupaten Tasikmalaya di sebelah timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung di sebelah barat.

Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hinterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan lingkungan.

Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Garut dapat dikatagorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate). Iklim dan cuaca di daerah Kabupaten Garut dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu : pola sirkulasi angin musiman (monsoonal circulation pattern), topografi regional yang bergunung-gunung di bagian tengah Jawa Barat, dan elevasi topografi di Bandung. Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara 2.589 mm dengan bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan mencapai 3500-4000 mm. Variasi temperatur bulanan berkisar antara 24 °C - 27 °C.

Keadaan topografi Kabupaten Garut sebelah Utara terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan, sedangkan bagian Selatan sebagian besar permukaannya memiliki tingkat kecuraman yang terjal.Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga wilayah tertinggi di puncak gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian 500-100 meter diatas permukaan laut terdapat di kecamatan Pakenjeng dan Pamulihan dan wilayah yang berada pada ketinggian 100-1500 meter dpl terdapat di kecamatan Cikajang, Pakenjeng-Pamulihan, Cisurupan dan Cisewu. Wilayah yang terletak pada ketinggian 100-500 meter dpl terdapat di kecamatan Cibalong, Cisompet, Cisewu, Cikelet dan Bungbulang serta wilayah yang terletak di daratan rendah pada ketinggian kurang dari 100 m dpl terdapat di kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk. Bedasarkan jenis tanah dan medan topografi di Kabupaten Garut, penggunaan lahan secara umum di Garut Utara digunakan untuk persawahan dan Garut Selatan didominasi oleh perkebunan dan hutan.

Dalam perkembangannya, Kabupaten Garut tumbuh dan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Untuk menanggulangi perubahan dan pertumbuhan tersebut pada awal tahun 2004 dilaksanakan pemekaran wilayah kecamatan sebanyak 2 kecamatan sehingga seluruh wilayah kecamatan menjadi sebanyak 42 kecamatan, 19 kelurahan dan 400 desa dengan luas wilayah 306.519 Ha. Hingga tahun 2009 Kabupaten Garut memiliki 42 Kecamatan, 21 Kelurahan dan 403 Desa. Kecamatan Cibalong merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah terluas mencapai 6,97 persen wilayah Kabupaten Garut atau seluas 21.359 Ha, sedangkan kecamatan Kersamanah merupakan wilayah terkecil dengan luas 1.650 Ha atau 0,54 persen.

21 Kependudukan Kabupaten Garut

Berdasarkan perhitungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Garut tercatat sebanyak 3.003.004 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.532.467 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.470.566per tahun 20133. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel4 .Penduduk Menurut Kelompok Umur Kab. Garut 2013

Pada tabel diatas menunjukan bahwa usia muda lebih mendominasi jumlah penduduk di Kabupaten Garut.

Lapangan Usaha

Sebagai daerah yang menjadi satelit bagi Ibu Kota Provinsi Jawa Barat terdapat banyak jenis lapangan usaha yang berada di Kabupaten Garut, terutama usaha yang menunjang kebutuhan dasar.Pada tabel 5 dapat dilihat persentase kesempatan kerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Garut.

3

Pemerintahan Kabupaten Garut. 2013. Gambaran Umum Kabupaten Garut: //www.garutkab.co.id/gambaranumum/. Usia/Tahun 2013 0-4 258.968 5-9 286.684 10-14 288.120 15-19 227.925 20-24 187.331 25-29 202.641 30-34 184.240 35-39 179.569 40-44 154.136 45-49 135.864 50-54 108.957 55-59 81.233 60-64 62.420 65-69 50.828 70-74 36.466 75+ 40.332 Jumlah 2.485.732

22

Tabel5.Persentase Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha

Lapangan Usaha Presentase Penduduk

Laki-laki (%) Perempuan (%) Jumlah (%)

1. Pertanian 37,07 44,87 39,23

2. Pertambangan 0,83 0,14 0,64

3. Industri 9,06 10,49 9,46

4. Listrik, Gas, dan Air 0,40 0,08 0,31

5. Konstruksi 8,58 0,17 6,25

6. Perdagangan & Hotel 20,58 26,54 22,23

7. Perhubungan 8,28 0,35 6,08

8. Keuangan 0,53 0,40 0,49

9. Jasa-jasa 13,45 15,93 14,14

10. Lainnya 1.21 1.04 1.16

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Lapangan kerja yang paling banyak tersedia di Kabupaten garut adalah pada bidang pertanian, dan kedua terbesar adalah pada bidang perdagangan dan hotel4.Lapangan usaha di bidang pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam pergerakan ekonomi di Kabupaten Garut, pada penelitian ini lebih di fokuskan pada usaha pertanian di sektor hortikultura, khususnya jeruk keprok garut.Perkebunan jeruk keprok garut tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Garut, namun sentra usaha budidaya jeruk keprok garut terletak di Kecamatan Samarang. Kecamatan Samarang mampu menghasilkan jeruk keprok garut sebesar 14.913 ton selama 5 tahun terakhir ( 2009 s/d 2013).

Pada penelitian ini terkait juga dengan usaha perdagangan, khususnya perdagangan komoditas jeruk keprok garut.Pedagang hasil komoditas pertanian sebagian besar berkumpul di Pasar Mandalagiri, Pasar tersebut terletak di pusat Kota yang juga berdekatan dengan Alun – alun Kota Garut.Sebagian besar pedagang jeruk keprok garut berkumpul di Pasar Mandala Giri, namun ada juga beberapa pedagang jeruk keprok garut yangmenjajakan daganganya di sudut Kota dengan menggunakan gerobak ataupun mobil bak terbuka.

Peran Pemerintah Dalam Memenuhi Keinginan Konsumen Serta Melestarikan Jeruk Keprok Garut.

Tahun 2004 dilakukan program penanaman 1 juta pohon jeruk keprok garut yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Garut yang bekerja sama dengan BALITJESTRO ( Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika ) dengan meluncurkan jeruk keprok garut yang dimuliakan secara genetis yang diberi nama strain Keprok Batu 55. Strain Keprok Batu 55 disinyalir merupakan rekayasa genetis dari jeruk keprok garut yang

4

23 memiliki warna kulit lebih jingga, bulir jeruk yang sama besarnya dengan jeruk keprok garut, kadar air yang lebih tinggi dari jeruk keprok garut, dan juga tanamannya lebih tahan terhadap penyakit dan fluktuasi cuaca, dan juga memiliki masa awal produksi yang lebih awal (2,5 -3 tahun) dibanding jeruk keprok garut (4 tahun), dan juga produktifitas lebih tinggi ( melebihin 50kg/pohon per tahun). Sehingga dengan keunggulan produksinya tersebut harga dari petani pun lebih murah (Rp 10.000) dibanding jeruk keprok garut yang asli (Rp 15.000).dari berbagai keunggulan keprok 55 tersebut terdapat juga kekurangan seperti hilangnya ciri khas jeruk keprok garut yang pada pucuk kulit buahnya terdapat tonjolan yang khas dan aroma yang tidak semenyengat jeruk keprok garut5.

Gambar 3. Bentuk Khas Jeruk Keprok Garut

Gambar 4.Bentuk Jeruk Keprok Batu 55

Dokumen terkait