• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perusahaan DD Mushroom

DD Mushroom merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pembudidayaan jamur tiram putih dan mulai berproduksi pada awal tahun 2007. Usaha jamur tiram putih di DD Mushroom didirikan oleh bapak Dida Mansyur. Pendirian usaha DD Mushroom berawal dari kerjasama berbentuk Plasma, dimana Plasma tersebut menyediakan media jamur tiram putih yang sudah jadi. Pada tahun 2008, bapak Dida Mansyur tidak melanjutkan kerjasama dengan Plasma dikarenakan bermasalah dengan supply yang sering terlambat. Pada tahun 2009, bapak Dida Mansyur memulai produksi sendiri dengan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh BIOTROP di kota Bogor.

Bapak Dida Mansyur mendirikan DD Mushroom ini dengan tujuan mencari nafkah untuk keluarganya dan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat setempat serta memanfaatkan lahan yang ada dengan berbagai potensi baik dari sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia yang melimpah guna mendapat keuntungan baik secara finansial maupun sosial atas kegiatan yang dilakukan serta memanfaatkan peluang pasar yang tinggi setiap tahunnya terhadap permintaan jamur tiram putih.

Lokasi DD Mushroom

DD Mushroom berlokasi di Kampung Gadog Desa Pandansari Rt 04 Rw 03 Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat dengan suhu berkisar Probabilitas (%) Kuadran 1 Kuadran 4 Kuadran 3 Kuadran 2 Dampak (Rp)

26°C-30°C. Luas lahan yang dimiliki DD Mushroom yaitu 3300 meter persegi untuk usaha jamur tiram putih yaitu berupa bangunan, kumbung dan penunjang lainnya. Secara administratif, Desa Pandan Asri Kecamatan Ciawi memiliki batas-batas wilayah :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Megamendung 2. Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Ciliwung

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciawi

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Megamendung Selatan

Kegiatan Produksi DD Mushroom

DD Mushroom beroperasi pada hari senin sampai sabtu mulai pukul 07.00 sampai 16.00 WIB . DD Mushroom terdiri bagian produksi, bagian perawatan dan pemasaran. Bagian produksi bertugas persiapan dan pencampuran bahan baku dalam membuat baglog, bagian ini merupakan bagian terpenting dalam menentukan kualitas dan kuantitas jamur tiram putih segar yang akan dihasilkan. Bagian perawatan bertugas merawat baglog selama masa pertumbuhan tubuh buah jamur tiram putih (fruit body) sampai pemanenan dan pemasaran jamur tiram putih ke pasar TU kemang.

Proses Produksi DD Mushroom

Produksi jamur tiram putih pada DD Mushroom melibatkan beberapa bagian yaitu bagian produksi, bagian perawatan dan pemasaran. Berikut ini adalah proses produksi jamur tiram putih di DD Mushroom :

a) Pembuatan Media Taman

Bahan baku utama yang diperlukan untuk membuat log yaitu serbuk gergaji, Serbuk gergaji yang digunakan yaitu dari jenis kayu yang tidak mengandung kadar minyak (kayu pinus). Kemudian bahan baku tersebut dicampur secara merata dengan komposisi bahan disesuaikan dengan kebutuhan. Sebelum digunakan sebagai bahan campuran, serbuk gergaji kayu harus diayak terlebih dahulu agar ukurannya seragam dan tidak tercampur benda asing seperti kerikil, pecahan gelas dan lainnya.

Setelah itu, semua bahan baku tersebut dicampur sampai homogen dan ditambah dengan air secukupnya kemudian dikomposkan selama satu hari. Proses pengomposan ini dimaksudkan untuk menguraikan senyawa-senyawa kompleks dalam bahan-bahan dengan bantuan mikroba, sehingga senyawa-senyawa yang lebih sederhana mudah dicerna oleh jamur. Tahap berikutnya yaitu pengisian bahan baku.

Pengisian bahan baku ini dilakukan secara manual kedalam plastik tahan panas (plastik polipropilena) berukuran 18x35 centimeter. Pengisian secara manual harus dilakukan sedemikian rupa sehingga padat, dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari semen maupun botol yang berisi air. Pemadatan sangat penting, karena jika pengisian bahan baku ke dalam kantung plastik kurang padat maka pertumbuhan bibit yang ditaman pada media tersebut kurang merata. Setelah media dipadatkan kemudian diberi penutup kertas dan penutup yang terbuat dari paralon plastik.

b) Sterilisasi

Sterilisasi baglog bertujuan untuk menghambat pertumbuhan semua jasad hidup yang mungkin terbawa bersama bahan baku. Seluruh baglog dimasukan kedalam alat steamer untuk dilakukan proses sterilisasi pada suhu 100˚C selama 4 jam. c) Inokulasi

Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan inokulasi yaitu masalah kebersihan meliputi kebersihan alat, tempat dan orang yang melakukan inokulasi. Peralatan inokulasi yang digunakan yaitu sendok makan dan baglog yang harus disterilkan menggunakan alkohol 70 persen dan lampu spritus. Semua alat yang digunakan dalam inokulasi dibilas kedalam larutan alkohol 70 persen kemudian dinyalakan beberapa saat.

Sebelum diinokulasi, baglog yang telah disterilkan didinginkan terlebih dahulu selama dua hari, apabila tidak didinginkan maka dikhawatirkan bibit jamur yang diinokulasi akan mati. Cara melakukan inokulasi adalah dengan menyusun log kedalam ruang inokulasi, kemudian bibit jamur tiram dimasukkan dengan cara ditebar. Setelah media terisi bibit, pada bagian leher plastik yang telah terpasang cincin paralon ditutup dengan menggunakan kertas koran. Penutupan media dimaksudkan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan miselia jamur, karena miselia jamur tumbuh baik pada kondisi yang tidak terlalu banyak oksigen.

d) Inkubasi

Inkubasi adalah tahap pertumbuhan miselia jamur. Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan media yang telah diisi dengan bibit jamur agar miselia jamur tumbuh. Baglog yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi sampai seluruh medianya ditumbuhi miselia secara merata. Inkubasi yaitu menyimpan baglog yang sudah diisi dengan bibit didalam ruang inkubasi selama kurang lebih 40 hari. Suhu optimal untuk pertumbuhan miselia yaitu sekitar 28 sampai 30 derajat celcius. Selama pertumbuhan bibit, intensitas cahaya harus dikurangi, dan kelembaban serta sirkulasi udara harus diatur.

e) Pemeliharaan

Baglog jamur tiram putih yang dapat dipindahkan ke ruang perawatan adalah media yang telah dipenuhi dengan miselium. Pembukaan baglog dapat dilakukan dengan membuka sumbatan koran. Setelah dibuka, sekitar tiga sampai tujuh hari kemudian jamur tiram mulai tumbuh. Pertumbuhan tubuh buah awal umumnya ditandai dengan adanya bintik-bintik serat berwarna putih yang makin lama makin membesar dan dalam selang waktu beberapa hari akan tumbuh jamur kecil dan dapat dipanen dengan cara dipetik langsung apabila ukurannya sudah cukup besar. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen yaitu antara 26 sampai 28 derajat celcius. Selama pertumbuhan tubuh buah, kelembaban udara diatur sekitar 90 persen karena apabila kurang dari 90 persen media akan mengering. Kelembaban udara selama pertumbuhan tubuh buah dapat tetap dipertahankan yaitu dengan menyiram lantai dan pengabutan.

f) Pemanenan

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan pemanenan meliputi tiga hal yaitu penentuan saat panen, teknik pemanenan dan penanganan pascapanen. Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat optimal yaitu cukup besar tetapi belum mekar penuh. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi maupun sore hari, hal ini dilakukan untuk mempertahankan kesegaran

dan mempermudah pemasaran. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur yang ada baik berukuran besar maupun kecil sampai ke akar-akarnya untuk menghindari akar atau batang yang tertinggal. Setelah pemanenan pertama, maka baglog disiram air dengan menggunakan air mengalir secara keseluruhan, hal ini bertujuan agar sisa-sisa akar yang tertinggal maupun hama pengganggu larut bersama air saat dilakukan penyiraman. Penanganan pascapanen yang dilakukan sangat sederhana yaitu dengan membersihkan kotoran yang menempel dibagian akar dengan cara memotong bagian akar jamur yang kotor menggunakan gunting. Sedangkan untuk menghasilkan output dalam bentuk baglog jamur tiram putih, maka kegiatan yang diperlukan hanya sampai pada tahap inkubasi. Sementara untuk menghasilkan output dalam bentuk jamur tiram segar maka kegiatan yang dilakukan mulai dari pembuatan baglog sampai pemanenan dan penanganan pascapanen.

Struktur Organisasi DD Mushroom

Organisasi secara umum memiliki pengertian adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pencapaian tujuan bersama dilakukan melalui fungsi manajemen perusahaan. Agar fungsi manajemen tersebut dapat berjalan dengan lancar maka suatu perusahaan harus dapat menggambarkan secara jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. DD Mushroom didirikan oleh Bapak Dida dan dikelola sendiri oleh beliau. Berikut ini merupakan Struktur organisasi DD Mushroom.

Gambar 10 Struktur Organisasi DD Mushroom Sumber : DD Mushroom, 2013

Pembagian kerja dilakukan agar kegiatan usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Fungsi dari struktur organisasi DD Mushroom adalah sebagai berikut :

1) Pemilik perusahaan

a) Menyediakan modal usaha serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan

b) Mengawasi segala kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan Pemilik Dida Pengisisan Baglog Produksi Baglog Pembibitan Pemeliharaan

2) Produksi baglog

Kegiatan yang dilakukan yaitu menyiapkan media produksi, proses sterilisasi, memindahkan baglog yang sudah disterilisasi ke ruang inokulasi, dan memindahkan baglog yang sudah diberi bibit dari ruang inokulasi ke ruang inkubasi.

3) Pengisian baglog

Kegiatan yang dilakukan yaitu memasukan media tanam kedalam plastik sehingga membentuk baglog.

4) Pembibitan

Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat media bibit produksi, inokulasi media bibit (membuat F2), dan inokulasi baglog (pembibitan).

5) Perawatan dan Pemeliharaan

Kegiatan yang dilakukan yaitu memelihara kondisi kumbung jamur, menyiram, panen, sortasi, packing dan mengirim hasil panen jamur.

Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan. Pencapaian yang maksimal terhadap hasil perusahaan akan sangat didukung oleh peran sumberdaya manusia. Pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia sangat penting karena menjadi peranan utama dalam pelaksanaan kegiatan usaha.

Tenaga kerja yang dimiliki oleh DD Mushroom berjumlah 13. Kebutuhan akan tenaga kerja ini dapat disesuaikan dengan target produksi dan diusahakan tidak terlalu banyak dengan harapan masing-masing pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien Tenaga kerja yang ada di perusahaan ini merupakan masyarakat sekitar perusahan yang diajak bergabung oleh pemilik perusahaan. Karyawan ditempatkan dibagiannya bukan berdasarkan pendidikan, knowledge, atau skill mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan karena sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi.

Dokumen terkait