BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Sejarah dan Profil Pondok Pesantren
Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat terletak di Kp. Cibogo yang berada pada perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat didirikan pada tahun 1937 oleh K.H. Ma’mun Nawawi bin K.H. Anwar tetapi hanya terbatas untuk santri putera saja. Seiring berjalannya waktu kemudian pada tahun 1967 didirikan pondok pesantren puteri oleh Ustz. Hj. Maemunah bin K. H. M. Abad dan sekarang dipimpin oleh K.H. Drs. Ahmad Soleh.
Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat mempunyai luas 10400 m2 dengan jumlah gedung sebanyak 4 gedung dengan jumlah santri yang tinggal di pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat sebanyak 264 santri dimana 136 santri puteri dan 128 santri putera. Jumlah pengurus di pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat sebanyak 12 orang dimana untuk lulusan S2 sebanyak 3 orang, lulusan S1 sebnyak 6 orang dan lulusan SLTA sebanyak 3 orang.
40
2. Visi Misi a) Visi
Membentuk muslim dan muslimah sejati yang memiliki iman, ilmu dan amal yang dihiasi akhlaqul karimah serta menjadikan pondok pesantren sebagai pilihan utama masyarakat.
b) Misi
1) Meningkatkan dan mempertahankan keimanan yang kuat. 2) Menanamkan akhlaqul karimah.
3) Mengembangkan dan mempertahankan faham ahlu sunnah waljamaah.
4) Melatih santriwan dan santriwati memahami kitab kuning. 5) Menanamkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. 6) Melatih keterampilan, seni dan olahraga dan keikhlasan. 7) Menjadikan segala sesuatu sebagai ibadah kepada Allah SWT. 3. Kesehatan
Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat secara khusus tidak mempunyai unit kesehatan, Karena jarak dengan Puskesmas dekat jadi untuk para santri yang sakit bisa langsung berobat ke puskesmas.
4. Program kegiatan
Pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat mempunyai banyak kegiatan terutama pengajian kitab kuning, pengajian al-quran, al-hadits dan tafsir, muhadhoroh, muzakaroh, pembinaan seni qiroatul qur’an, pembinaan kreasi seni seperti kasidah, marawis, nasyid dan puisi. Kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengurus pondok pesantren dan jadwal tersebut disesuaikan pula dengan kemampuan para santriwan dan santriwati di pondok pesantren Al-Baqiyatussholihat.
B. Hasil Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan responden sebanyak 90 responden sesuai dengan sampel yang direncanakan yang terdiri dari remaja puteri usia 12 - 15 tahun.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia (n=90)
Usia N % 12 10 11,1 13 23 25,6 14 30 33,3 15 27 30,0 Total 90 100
Hasil distribusi frekuensi remaja puteri berdasarkan usia didapatkan bahwa usia 12 tahun sebanyak 10 orang (11,1%), usia 13 tahun sebanyak 23 orang (25,6%), usia 14 tahun 30 orang (33,3%) dan usia 15 tahun sebanyak 27 orang (30%).
2. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri tentang Perubahan Fisik saat Pubertas
Pada penelitian ini, pengetahuan responden tentang perubahan fisik saat pubertas dihitung berdasarkan skor yang dijawab oleh responden
42
yang berjumlah 20 pertanyaan dalam kuesioner. Pengetahuan dikelompokan menjadi baik dan buruk. pengetahuan dikatakan baik jika ≥14,36 dan buruk jika <14,36.
Table 5.5
Distribusi frekuensi pengetahuan remaja puteri tentang perubahan fisik saat pubertas (n=90)
Pengetahuan N %
Baik 43 47,8
Buruk 47 52,2
Total 90 100
Hasil Analisis yang didapatkan adalah remaja yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 43 orang (47,8%) dan remaja yang mempunyai pengetahuan buruk sebanyak 47 orang (52,2%). Remaja yang mempunyai pengetahuan buruk lebih banyak dibandingkan dengan remaja yang mempunyai pengetahuan baik.
3. Gambaran distribusi pertanyaan pengetahuan remaja puteri tentang perubahan fisik saat pubertas
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan Perubahan Fisik saat Pubertas n=(90)
Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
N(%) N(%)
1. Pubertas adalah saat dimana seorang anak mengalami pematangan secara fisik dan seksual.
87(96,7) 3(3,3)
2. Pubertas adalah tanda paling penting dimulainya masa remaja.
84(93,3) 6(6,7) 3. Pubertas pada remaja putri terjadi pada 53(58,9) 37(41,1)
usia terjadi pada usia 12-15 tahun.
Pertanyaan
Jawaban
Benar Salah
N(%) N(%)
4. Tahap prapubertas (pematangan organ reproduksi) terjadi 2 tahun sebelum pubertas.
38(42,2) 52(57,8)
5. Pada tahap pematangan ciri-ciri perubahan fisik mulai tampak, namun organ reproduksinya belum berkembang secara sempurna.
66(73,3) 24(26,7)
6. Pada masa pubertas terjadi dua perubahan yaitu perubahan organ reproduksi dan perubahan fisik
79(87,8) 11(12,2)
7. Menstruasi pertama kali pada remaja putri merupakan tanda pubertas
83(92,2) 7(7,8) 8. Pinggul membesar merupakan tanda
pubertas
85(94,4) 5(5,6) 9. ketika pubertas produksi keringat dan bau
badan bertambah
66(73,3) 24(26,7) 10. Pertambahan berat badan merupakan tanda
pubertas
56(62,2) 34(37,8) 11. Salah satu tanda pubertas adalah mulai
tumbuhnya jerawat
69(76,7) 21(23,3) 12. Saat pubertas tubuh anda tidak mengalami
perubahan
18(20) 72(80) 13. pertumbuhan rambut di sekitar kemaluan
bukan merupakan salah satu tanda pubertas
36(40) 54(60)
14. Perkembangan payudara bukan merupakan tanda awal pubertas
23(25,6) 67(74,4) 15. Perubahan fisik hanya terjadi pada tinggi
badan saja di masa pubertas
20(22,2) 70(77,8) 16. Pertumbuhan rambut diketiak merupakan
tanda pubertas
62(68,9) 28(31,1) 17. Menstruasi pertaka kali bukan merupakan
salah satu tanda dimulainya pubertas
27(30) 63(70) 18. Pertambahan lemak diperut, paha dan
bokong bukan merupakan tanda pubertas.
47(52,2) 43(47,8) 19. Pertambahan tinggi badan bukan
merupakan tanda pubertas
44(48,9) 46(51,1) 20. Perubahan suara menjadi lebih halus 41(45,6) 44(54,4)
44
bukan merupakan tanda pubertas
Hasil analisis distribusi jawaban dilihat dari pertanyaan tentang perubahan fisik didapatkan hasil yang frekuensi jawabannya salah lebih tinggi yaitu pada nomor 4, 12, 14, dan 15. Pertanyaan nomer 4 mengenai “waktu terjadinya tahap prapubertas” sebesar 57,8% menjawab salah. Pertanyaan nomor 12, Sebesar 72% menjawab salah mengenai “tubuh terjadi perubahan saat pubertas”. Pertanyaan nomer 14 mengenai “perkembangan payudara tanda awal pubertas” sebesar 67%. Pertanyaan nomer 15 mengenai “perubahan fisik hanya terjadi pada tinggi badan saja” sebesar 70%.
4. Gambaran Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas
Pada penelitian ini selain pengetahuan, sikap juga dilihat berdasarkan skor yang dijawab oleh responden sebanyak 13 pernyataan dimana dimana sikap terbagi menjadi dua yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap dikatakan positf jika ≥31 dan dikatakan sikap negatif jika <31.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas n= (90)
Sikap Remaja Puteri dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat
Pubertas
N %
Positif 42 46.7
Negatif 48 53.3
Hasil analisis yang didapatkan pada variabel sikap yaitu remaja yang mempunyai sikap positif sebanyak 42 orang (46,7%) dan remaja yang mempunyai sikap negatif sebanyak 48 orang (53,3%). Remaja puteri yang mempunyai sikap negatif terhadap perubahan fisik yang dialami selama pubertas lebih banyak dibandingkan dengan remaja yang mempunyai sikap positif.
5. Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Tentang Skap dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Sikap dalam Menghadapi Perubahan Fisik saat Pubertas n=(90)
Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
N(%) N(%) N(%) N(%)
1. Saya merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuh saya saat ini.
21(23,3) 23(25,6) 34(37,8) 12(13,3)
2. Saya merasa takut ketika menstruasi pertama kali.
32(35,6) 37(41,1) 19(21,1) 2(2,2) 3. Saya merasa cemas
ketika payudara saya membesar.
27(30) 31(34,4) 27(30) 5(5,6)
4. Saya merasa tidak percaya diri dalam berpenampilan.
18 (20) 41(45,6) 28(31,1) 3(3,3)
5. Saya merasa malu karena keringat dan bau badan saya.
29(32,2) 35(38,9) 22(24,4) 4(4,4)
6. Saya merasa terganggu karena pinggul saya yang semakin membesar.
19(21,1) 39(43,3 22(24,4) 10(11,1)
46
cemas ketika menstruasi. 8. Saya merasa takut
dengan berat badan saya yang semakin bertambah.
33(36,7) 31(34,4) 22(24,4) 4(4,4)
Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
N(%) N(%) N(%) N(%)
9. Saya sering merasa ingin lebih berpenampilan menarik dihadapan lawan jenis saya.
33(36,7) 39(43,3) 16(17,8) 2(2,2)
10. Saya tidak pernah membandingkan bentuk tubuh saya dengan teman yang lain.
26(28,9) 38(42,2) 25(27,8) 1(1,1)
11. Saya merasa lebih percaya diri ketika sudah menarche (Haid pertama kali).
25(27,8) 43(47,8) 19(21,1) 3(3,3)
Hasil analisis dari distribusi pernyataan sikap didapatkan beberapa pernyataan yang menarik peneliti untuk berfokus pada pernyataan tersebut yaitu pada nomor 2, 5 dan 8. Distribusi jawaban responden pada pertanyaan tersebut cenderung menjawab setuju. Pertanyaan nomor 2 mengenai “saya merasa takut ketika mestruasi pertama kali” yang menjawab sangat setuju sebanyak 35,6% dan yang menjawab setuju 41,1%. Pertanyaan nomer 5 mengenai “ saya merasa malu karena keringat dan bau badan saya” yang menjawab sangat setuju sebesar 32.2% dan menjawab setuju sebesar 24,4%. Pertanyaan nomer 8 mengenai “ saya merasa takut dengan berat badan saya yang semakin bertambah” yang menjawab sangat setuju sebesar 36,7% dan menjawab setuju sebesar 24,4%.
39 BAB VI
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden 1. Usia
Pada penelitian ini, diperoleh sebanyak 90 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Didapatkan hasil remaja terbanyak berada pada usia 14 tahun yaitu sebesar 30 orang (33,3%). Remaja mempunyai jumlah yang cukup banyak di Indonesia,Data ini sesuai dengan data yang dikemukakan BKKBN tahun 2009 yang mengatakan sekitar 64 juta atau 28,64% dari jumlah penduduk Indonesia adalah remaja.