• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Obyek Penelitian

Dalam dokumen ANALISIS STRATEGI DISTRIBUTOR FARMASI DE (Halaman 51-59)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Obyek Penelitian

PT Indofarma Global Medika terlahir dari unit distribusi yang dibentuk oleh BUMN Farmasi, PT Indofarma (Persero), Tbk yang berfungsi menangani pendistribusian produk-produk PT Indofarma(persero) Tbk, maka pada tanggal 4 Januari 2000 sesuai dengan Akta No 1 dan telah disahkan dengan SK Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI No. C-11944 HT.01.01. TH. 2000, Unit Distribusi tersebut dikembangkan menjadi anak perusahaan berbadan hukum dengan nama PT. Indofarma Global Medika memiliki jaringan distribusi yang terbentang diseluruh Indonesia dari Banda Aceh sampai Papua, dengan jumlah cabang sebanyak 30 yang melayani 33 Dinas Kesehatan Propinsi, 450 Dinas Kabupaten dan Kota serta 500 Rumah Sakit Pemerintah, di sektor reguler, PT Indofarma Global Medika meyalani lebih dari 11000 pelangan dengan jumlah apotik sebanyak 9360, dan 1296 rumah sakit, serta 431 Perusahaan Besar Farmasi. (sumber : wawancara Direktur Utama PT Indofarma Global Medika)

PT Indofarma Global Medika menyalurkan berbagai macam produk, baik produk yang berasal dari induk, PT. Indofarma (Persero), Tbk ataupun produk yang berasal dari perusahaan lainnya. Portofolio produk yang ditawarkan mencakup obat-obatan, OGB, cairan, vaksin, reagent, diagnostic, alat kesehatan (ALKES) dan bentuk Kerjasama Laboratorium. Produk tersebut disalurkan ke

pelanggan melalui penjualan reguler ke Toko Obat, Apotik, Rumah Sakit dan Modern Market.

Industri farmasi di Indonesia berdasarkan data IMS q3 2012 (belum termasuk laboratorium diagnostic dan medical devices), total Pangsa pasar pada Q4 2012 diproyeksikan Rp. 43,7 Trilyun, terdiri dari kelompok produk Ethical dan OTC (on the counter). Kelompok produk Ethical dikelompokan menjadi Kategori Branded-Branded Generik dan kategori Generik sebagaimana tebel berikut:

Tabel 4.1.

Pasar Farmasi di Indonesia

Group Product Market size Market Share

Ethical 24.035 55%

OTC 19.665 45%

TOTAL 43.700 100%

Group Ethical Market size Market Share

Branded &Branded generik 21.631,5 90%

Generik 2.403,5 10%

TOTAL 24.035,0 100%

Sumber: Indonesia Market Survey Q3 2012

Pada Q-3 tahun 2012, Indofarma menempati urutan pertama dengan market share sebesar 15,67%. Meskipun market share cukup yang tertinggi tetapi pertumbuhannya hanya 29,69% dimana kondisi ini lebih rendah daripada Hexapharm Jaya yang memiliki pertumbuhan 31,49%. Perusahaan farmasi yang pertumbuhannya paling tinggi adalah Konimex. Data pangsa pasar perusahaan farmasi disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.2.

TOP Manufacture Obat Generik Berlogo (OGB)

MAT 2Q2012 Value (IDR Mio) Share (%) Growth Val (%) Growth Unit (%)

Selected Total 4,038,042 100.00 21.12 7.86 1 Indofarma 632,680 15.67 29.69 19.92 2 Hexpharm Jaya 522,393 12.94 31.49 26.69 3 Kimia Farma 491,590 12.17 -4.51 -5.23 4 Generic Manuf. 380,435 9.42 27.63 34.11 5 Dexa Medica 337,316 8.35 19.87 6.69 6 Widatra Bhakti 223,188 5.53 21.72 7.74 7 Bernofarm 197,938 4.90 40.57 24.71 8 Phapros 185,578 4.60 63.83 42.00 9 Combiphar 161,599 4.00 3.26 0.37 10 Kalbe Farma 151,732 3.76 47.82 38.58 11 Novell Pharm 86,689 2.15 42.46 23.00 12 Biofarma 49,294 1.22 53.51 6.34 13 Sakafarma 49,243 1.22 17.07 -15.11 14 Konimex 41,278 1.02 583.28 515.54 15 Soho 40,364 1.00 13.22 8.83 16 Ikapharmindo 30,648 0.76 14.32 -5.55 17 Meiji 27,932 0.69 -3.76 -3.33 18 Janssesn 26,938 0.67 37.71 39.52 19 Prafa 24,856 0.62 -1.41 -8.40 20 Mega Farma 23,384 0.58 -38.33 -33.68 Rank

Sumber Indonesia Market Survey Q3 2012

VISI :

Menjadi Perusahan Distribusi dan Trading nasional dibidang Healthcare yang Profesional dan menjadi pilihan

MISI :

1. Meningkatkan produktifitas perusahaan secara efektif, efisien dan berkesinambungan

2. Menjadi mitra terpecaya oleh prinsipal lokal dan internasional

3. Terciptanya kepuasan pelanggan melalui pelayanan dan penyediaan produk yang berkualitas.

Sesuai dengan perkembangan organisasi dan manajemen secara periodik yang mengalami perubahan dan pergantian, susunan Dewan Komisaris dan

Dewan Direksi PT. Indofarma Global Medika sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Nomor : 65 tanggal 21 Juni 2012. dan Akta No. 23 tanggal 04 Juli 2012 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris (Board of Commissioner) terdiri dari : 1. Komisaris Utama : Budi Sampurna

2. Komisaris : Bambang Solihin Irianto

3. Komisaris : Denny Johannes

4. Komisaris : Muhammad Asawir Harahap

Dewan Direksi (Board of Director) terdiri dari :

- Direktur Utama : Ike Avianti

- Dir. Operasional dan Pengembangan Bisnis : Ahdia Amini - Dir. Keuangan dan SDM : Alman Faluti - Dir. Umum dan Pelayanan Bisnis : Djasriadi

Kinerja Line Bisnis PT Indofarma Global Medika Tabel 4.3.

Line Bisnis Indofarma Global Medika

No Line Bisnis Customer Kompetitor Share

1 Distribusi Reguler : - Obat/Pharma - Medical devices - Solusi Bisnis- Laboratorium Rumah Sakit, Apotek, PBF, Toko obat Instalasi Lab RSUP.

Enseval, AAM APL 15% 1% 7.5% 2 Distribusi Trading : - Obat/Pharma - Medical Devices

Dinas Kesehatan & RS Instansi pemerintah

KFTD RNI

30% 5% Sumber : Data Internal, IGM 2013

Tren penjualan PT Indofarma Global Medika sebagaimana tertera di dalam gambar 4.1. berikut :

Gambar 4.1.

Trend Penjualan Per Line Bisnis

Sumber : Data Internal 2013

PT Indofarma Global Medika senantiasa mengembangkan bisnisnya. Awalnya, PT IGM memasarkan jasa distribusi produk farmasi dan alat kesehatan ke pasar reguler (apotik, toko obat, sub distributor). Tahap selanjutnya perusahaan tetap memasarkan produk tetapi dengan segmen yang diperluas yaitu pelaku usaha di pasar institusi (layanan pengadaan obat dan alat kesehatan proyek pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah. Sejak tahun 2009 PT Indofarma Global Medika mengembangkan bisnis baru yang belum tersentuh yaitu dengan membidik pasar kerjasama laboratorium di Rumah sakit umum pemerintah.

Proses pengembangan bisnis baru PT Indofarma Global Media dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.2.

Proses Pengembangan Bisnis Baru PT Indofarma Global Medika

Sumber : Company profil PT Indofarma Global Medika (2012)

Alur model kerjasama pengadaan laboratorium rumah sakit pemerintah dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.3.

Work Flow Kerjasama Laboratorium Rumah Sakit Pemerintah

Sumber : Diolah oleh peneliti, 2013

Dalam prosesnya, kerjasama laboratorium di Rumah Sakit Umum Pemerintah mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku di dalam Keputusan Presiden nomor 54 tahun 2010 dan perubahannya yang diatur di dalam Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Konsep Line Bisnis Kerjasama Laboratorium di Rumah sakit Pemerintah yang dijalankan oleh PT Indofarma Global Medika adalah dengan menjembatani 2 (dua) kepentingan strategis yaitu Vendor-vendor menginginkan instrumen

diagnostiknya digunakan oleh Laboratorium Rumah sakit pemerintah dan Rumah sakit pemerintah yang mempunyai keterbatsan anggaran untuk belanja/investasi instrumen diagnostik tersebut yang selanjutnya diciptakan pasar oleh PT Indofarma Global Medika sehingga mampu meraih laba pada sebuah samudera biru, dengan memberikan lompatan nilai bagi pembeli (Rumah Sakit) dan pemilik instrumen diagnostik yaitu vendor-vendor.

Peluang kerjasama laboratorium dengan rumah sakit masih sangat terbuka mengingat jumlah rumah sakit di Indonesia sangat banyak sebagaimana informasi pada gambar berikut:

Gambar 4.4.

Jumlah Rumah sakit di Indonesia

Dalam dokumen ANALISIS STRATEGI DISTRIBUTOR FARMASI DE (Halaman 51-59)

Dokumen terkait