• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Radio Komunitas R-One

Radio Komunitas R-One merupakan lembaga penyiaran yang didirikan oleh kelompok pemuda Desa Susukan yang bersifat independen dan tidak komersil, serta bertujuan untuk melayani kepentingan komunitasnya. Sebagaimana radio komunitas pada umumnya, Radio Komunitas R-One juga memiliki daya pancar rendah dan luas jangkauan wilayah yang terbatas. Radio Komunitas R-One didirikan pada tanggal 3 Agustus 2007. Berawal dari hobi pribadi kelompok pemuda Desa Susukan pada bidang penyiaran serta kebutuhan mereka dan masyarakat lainnya akan sebuah media informasi dan komunikasi, membuat kelompok pemuda Desa Susukan memiliki inisiatif untuk mendirikan sebuahradio komunitas. Ide tersebut juga mendapat respon yang baik oleh Kelompok Pemuda Forkabi (organisasi masyarakat yang berbasis kedaerahan), Pemuda KNPI, dan Kepala Desa Susukan. Kemudian, dilakukan musyawarah bersama antar tokoh masyarakat dan kelompok pemuda Desa Susukan, hingga terbentuklah nama R- One. Nama tersebut diperoleh dengan harapan radio ini dapat menjadi radio komunitas yang memberikan manfaat dan menjadi nomor satu diantara radio-radio lain yang terdapat di wilayah Kecamatan Bojonggede.

Radio Komunitas R-One berdiri atas biaya yang dikumpulkan bersama oleh kelompok pemuda Desa Susukan dan beberapa tokoh masyarakat. Dana awal yang dikeluarkan untuk mendirikan Radio Komunitas R-One sebesar Rp 4.100.000 di luar peralatan yang masih dapat digunakan sebagai alat siaran. Alat yang digunakan juga masih sederhana yang didapatkan dari teman-teman terdekat yang memiliki alat, seperti komputer, sound, radio kontrol, microphone, dan lainnya. Alat lain seperti pemancar, antena, dan Mixer diperoleh dari dana yang telah dikumpulkan bersama kelompok pemuda Desa Susukan dan Tokoh Masyarakat setempat, dengan rincian dana yang didapatkan digunakan sebagai berikut: 1) Pemancar dan antena: Rp 1.800.000, 2) Mixer 8 Channel: Rp 450.000. Kuat daya pancar maksimum 25 Watt (equevalen dengan ERP di antena maksimum 50 Watt), dengan ketinggian tower maksimum 20 meter.

Awalnya jangkauan Radio Komunitas R-One hanya 2.5 sampai 3 km. Radio Komunitas R-One mengalami perpindahan channel yang diakibatkan oleh adanya siaran radio swasta yang mengambil channel 97.7 FM, Radio Komunitas R-One mendapat izin pindah Channel dari kantor Kecamatan Bojonggede ke channel 94.5 FM. Berdasarkan hal tersebut ternyata jangkauan siaran radio komunitas mengalami masalah, dimana jangkauannya “bocor” sanpai dengan 5 km. Radio Komunitas R-One saat ini sedang mencoba memperbaiki ke”bocor”an tersebut. Radio Komunitas R-One berkembang atas dana yang diperoleh dari kontribusi pendengarnya, dengan cara mengedarkan kupon request atau lembar ucapan kepada masyarakat sekitar sebagai komunitas pendengar dari RadioKomunitas R-One. Kemudian, dana tersebut digunakan untuk biaya operasional. Sifatnya yang tidak komersial membuat Radio KomunitasR-One tidak menerima iklan niaga untuk menambah biaya operasionalnya, sehingga iklan yang disiarkan terbatas pada iklan layanan masyarakat saja.

Radio yang mengusung motto “Bersatu untuk semua dan semua untuk yang satu (Tuhan)” ini berlokasi di Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Awalnya Radio Komunitas R-One mengudara pada frekuensi 97.7 FM, namun saat ini mengudara pada frekuensi 94.5 FM dengan jam siaran selama 14 jam. Radio Komunitas R-One memiliki struktur kepengurusan yang sebagian besar dikelola oleh masyarakat sekitar Desa Susukan. Struktur kepengurusan Radio Komunitas R-One tahun 2013/2014 terdapat pada Gambar 5. Saat ini Radio Komunitas R-One baru dimiliki oleh organisasi nasional (PK KNPI Bojonggede) yang merupakan representasi komunitas yang akan memastikan radio komunitas dapat berperan aktif. Radio Komunitas R-One mengusung konsep informasi dan hiburan sehingga program siarannya memiliki daya tarik yang dapat menarik perhatian para pendengarnya.

Selain itu, pendengar juga dapat berkomunikasi atau me-request secara langsung maupun tidak langsung melalui sms, telepon, atau sekadar melalui atensi. Program dan jam siaran Radio Komunitas R-One sebagian besar diakomodasi oleh keinginan pendengar yang ditetapkan melalui rapat anggota. Saat ini, program yang disiarkan masih berorientasi hiburan dengan komposisi 75% hiburan dan 25% informasi dan pendidikan. Untuk program siaran khusus informasi, saat ini penyiar masih menyadur informasi melalui koran, internet, buku pengetahuan, dan televisi sebagai sumbernya. Informasi yang disiarkan dan dibutuhkan, yaitu informasi aktual global (nasional dan dunia), musik, pendidikan, kesehatan, olahraga, dan entertain. Program siaran yang belum berjalan adalah program Talk Show karena narasumber untuk program tersebut belum didapatkan.

Gambar 3 Struktur Kepengurusan Radio Komunitas R-One tahun 2013/2014 Radio Komunitas R-One merupakan media sarana hiburan serta informasi yang bersifat auditif. Format siaran Radio Komunitas R-One diantaranya: music, religi, informasi usaha, informasi berita kematian dan lainnya, news, games/quiz, dan renungan. Tabel 3 adalah jadwal program siaran di Radio Komunitas R-One. Program yang menjadi andalan dan digemari pendengar saat ini adalah program hiburan (Pop dan Dangdut Indonesia). R-One juga menyiarkan secara langsung kegiatan yang bersifat kemasyarakatan, seperti Maulid Nabi Muhammmad SAW, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sedangkan, untuk persentase musik, yaitu, Pop Indonesia 30%, Dangdut 35%, Mancanegara 10%, Religi 15%, Pop Daerah 5%, dan Tembang Kenangan 5%.

Penasehat - Maryono - RW Ondeng - Kumis Bewok - H. Agus (Aira) Pelindung - M. Irvan Syahrizal - Masduki - Atmawijaya - Madropik Ketua: Deddy Supardi Wakil Ketua: Kosasih ( Sarbonin) Sekretaris:

Basyar Tauhid Hadi

Bendahara:

Ahmad Syarifuddin

Humas:

Selain program on air, Radio Komunitas R-One memiliki program off air yang diadakan setiap minggunya. Kegiatan tersebut berupa Karaoke Live bersama pendengar Radio Komunitas R-One yang berkunjung ke radio. Pendengar juga memiliki nama khas, yaitu Fans. Program ini tidak hanya membuat silaturahmi antar pendengar R-One tetapi juga menjadikan mereka lebih dekat dengan penyiar serta pengelola Radio Komunitas R-One. Program yang diadakan setiap minggu siang ini langsung disiarkan di radio. Pendengar juga bisa menyapa dan mengajak teman-teman pendengar lainnya untuk bergabung dalam program Karaoke Live yang diadakan di Radio Komunitas R-One. Pendengar yang mengikuti kegiatan Karaoke live setiap minggunya biasanya memberikan iuran dana setiap bulannya untuk membantu biaya operasional radio komunitas sebesar Rp 7.000 per orangnya. Tabel 3 Jadwal Program Siaran Radio Komunitas R-One tahun 2013/2014

Hari Waktu Siaran Program Siaran

Senin sampai Rabu

08.00 – 10.00 WIB Sapadut ( Selamat Pagi Dangdut)

10.00 – 13.00 WIB Komplit (Kompilasi lagu Pop Favorit) diselingi berbagai informasi siang terkini

13.00 – 15.30 WIB DANSA (Dangdut Siang)

15.30 – 17.30 WIB Poin Sore (Pop Indonesia sore) diselingi berbagai informasi sore terkini

19.30 – 21.00 WIB Poin Malam (Pop Indonesia malam) 21.00 – 01.00 WIB Ngedumel (Ngedangdut malem-malem) Kamis 08.00 – 10.00 WIB Sapadut ( Selamat Pagi Dangdut)

10.00 – 13.00 WIB Komplit (Kompilasi lagu Pop Favorit) diselingi berbagai informasi siang terkini

13.00 – 15.30 WIB DANSA (Dangdut Siang)

15.30 – 17.30 WIB Poin Sore (Pop Indonesia sore) diselingi berbagai informasi sore terkini

19.30 – 21.00 WIB Service Hati (Siraman Hati Nurani) diselingi oleh ceramah yang disampaikan Ustadz

21.00 – 01.00 WIB Ngedumel (Ngedangdut malem-malem) Jum’at 08.00 – 10.00 WIB Sapadut ( Selamat Pagi Dangdut)

13.00 – 15.30 WIB DANSA (Dangdut Siang) diselingi berbagai informasi siang terkini

15.30 – 17.30 WIB Romaniya (Request lagu Rhoma Irama)

19.30 – 21.00 WIB Service Hati (Siraman Hati Nurani) diselingi oleh ceramah yang disampaikan Ustadz

21.00 – 01.00 WIB Ngedumel (Ngedangdut malem-malem) Sabtu 08.00 – 10.00 WIB Sapadut ( Selamat Pagi Dangdut)

10.00 – 13.00 WIB Komplit (Kompilasi lagu Pop Favorit) diselingi berbagai informasi siang terkini

13.00 – 15.30 WIB DANSA (Dangdut Siang) 15.30 – 17.30 WIB Poin Sore (Pop Indonesia sore)

19.30 – 21.00 WIB Poin Malam (Pop Indonesia malam) diselingi berbagai informasi malam terkini

21.00 – 01.00 WIB Ngedumel (Ngedangdut malem-malem) Minggu 08.00 – 10.00 WIB Sapadut ( Selamat Pagi Dangdut)

13.00 – 17.30 WIB Karaoke Live dan jumpa silaturahmi bersama Fans

19.30 – 21.00 WIB PORMA (Pop Rash Malaysia) diselingi salam sapa pendengar dan berbagai informasi malam terkini

Pada pertengahan tahun 2014 hingga saat penelitian berlangsung, Radio Komunitas R-One mengalami penurunan frekuensi penyiaran dan sumberdaya penyiar yang berkurang. Hal ini tidak terlepas dari kondisi internal radio karena koordinasi yang kurang berjalan baik antara pengelola dan masyarakat yang turut andil dalam pengelolaan radio. Berdasarkan wawancara, pengelola Radio Komunitas R-One (RN 38 tahun), mengakui bahwa penurunan frekuensi penyiaran ini diakibatkan oleh pemancar yang terbakar petir saat hujan deras beberapa minggu lalu. Hingga saat ini, Radio Komunitas R-One mengudara menggunakan pemancar cadangan seadanya sambil menunggu pengumpulan biaya untuk membeli pemancar yang baru. Selain itu, kurangnya sumberdaya penyiar disebabkan oleh mulai padatnya pekerjaan yang dimiliki beberapa penyiar sehingga banyak diantara mereka yang sudah ditetapkan jadwal siarannya secara bersama masih tidak sempat untuk melakukan siaran di Radio Komunitas R-One.

Karakteristik Pendengar

Gambaran umum yang diuraikan pada bagian ini adalah karakteristik pendengar yang ada pada Tabel 4. Karakteristik pendengar terdiri atas usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan kepemilikan media massa. Usia dibagi dalam tiga kategori, yaitu dewasa muda untuk responden yang berusia antara 19 sampai 30 tahun, dewasa pertengahan untuk responden yang berusia 31 sampai 49 tahun, dan dewasa tua untuk responden yang berusia lebih dari sama dengan 50 tahun. Pendidikan formal responden dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu responden yang tidak pernah sekolah sampai yang tamat Sekolah Dasar (SD) masuk dalam kategori rendah, responden yang telah mengikuti pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dimasukkan dalam kategori menengah, dan responden yang pendidikan formalnya sampai pada tingkat akademik atau perguruan tinggi masuk dalam kategori tinggi. Jenis

pekerjaan responden dibagi menjadi enam kategori, yaitu buruh, petani, guru, pegawai swasta, wirausaha, dan Ibu rumah tangga. Buruh adalah responden yang bekerja di sebuah pabrik atau perusahaan tertentu. Petani adalah responden yang bekerja di lahan pertanian. Guru adalah responden yang bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah. Pegawai swasta adalah responden yang bekerja di perusahaan tertentu. Wirausaha adalah responden yang bekerja sendiri, seperti berdagang atau lainnya. Ibu rumah tangga adalah responden yang tidak bekerja dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Kepemilikan media massa terdiri atas lima kategori, yaitu televisi, radio, koran, majalah, dan akses internet.

Usia responden terbanyak adalah kategori dewasa pertengahan yang menjadi pendengar Radio Komunitas R-One sebesar 52%. Sedangkan, kategori usia dewasa tua tergolong cukup rendah sebesar 10%. Hal tersebut menunjukan bahwa pendengar radio didominasi oleh kategori usia dewasa muda dan pertengahan, yaitu pemuda, ibu-ibu rumah tangga, dan bapak-bapak. Sebagaimana data usia responden yang dikumpulkan, 19 tahun merupakan usia responden yang paling rendah dan 68 tahun adalah usia responden yang paling tinggi. Sebesar 10% responden yang berusia dewasa tua masih aktif mendengarkan siaran radio dan ikut pada beberapa kegiatan off-air maupun on-air dengan alasan mempererat silaturahmi dengana masyarakat lainnya dan mencari hiburan.

Tabel 4 Jumlah dan Persentase pendengar berdasarkan karakteristik pendengar di Radio Komunitas R-One FM tahun 2014

Pada Tabel 4, tingkat pendidikan pendengar Radio Komunitas R-One didominasi oleh responden dengan pendidikan terakhir tamat SMP dan SMAsebesar 68%. Kebanyakan dari mereka yang tamat SMP dan SMA merupakan ibu-ibu rumah tangga dan pekerja buruh. Mereka memutuskan untuk bekerja setelah tamat sekolah untuk membantu ekonomi keluarga. Sedangkan, untuk pendidikan dengan kategori tinggi adalah perguruan tinggi yang memperoleh skor rendah sebesar 12%. Perguruan tinggi yang dimaksud adalah responden telah tamat pendidikan D3 dan S1. Responden yang berpendidikan tinggi rata-rata adalah usia dewasa muda yang menyalurkan hobinya di radio komunitas.

Jenis pekerjaan responden terdiri dari enam kategori dengan pekerjaan terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebesar 26%. Hal tersebut karena pendengar Radio Komunitas R-One didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang lebih banyak dibandingkan dengan responden lainnya. Sementara, pekerjaan pendengar dengan kategori rendah adalah sebagai petani sebesar 8%. Dari hasil wawancara dengan salah satu responden yang merupakan seorang ibu rumah tangga (RE 38 tahun) mengatakan bahwa mendengarkan radio di pagi hari merupakan hal yang paling menyenangkan sambil melakukan beberapa pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, dan menyetrika pakaian. Hiburan berupa program lagu dangdut alias Sapadut yang disiarkan Radio Komunitas R- One di pagi hari merupakan program siaran favorite dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Televisi dan radio merupakan media massa yang paling banyak dimiliki oleh responden. Terdapat beberapa macam radio yang dimiliki, tidak hanya melalui radio, mereka juga dapat mengakses radio melalui handphone walaupun sinyal

Karakteristik

Pendengar Kategori

Pendengar Radio

Jumlah (Orang) Persentase (%)

Umur Dewasa muda (19-30 tahun) 19 38,00 Dewasa pertengahan (31- 49 tahun) 26 52,00 Dewasa tua (≥50 tahun) 5 10,00 Tingkat pendidikan Rendah (Tamat SD) 10 20,00 Menengah (SMP-SMA) 34 68,00 Atas (Perguruan Tinggi) 6 12,00

Jenis pekerjaan Buruh 11 22,00 Petani 4 8,00 Guru 6 12,00 Pegawai Swasta 10 20,00 Wirausaha 6 12,00

Ibu Rumah Tangga 13 26,00 Kepemilikan

Media Massa

Memiliki 4-5 media massa 8 16,00 Memiliki 2-3 media massa 42 84,00 Memiliki <2 media massa 0 0,00

yang tertangkap kurang baik jika dibandingkan dengan mendengarkan langsung melalui radio. Gambar 4 merupakan rincian kepemilikan dan akses media massa responden (televisi, radio, koran, majalah, akses internet) yang merupakan pendengar Radio Komunitas R-One.

Kepemilikan dan akses media massa responden pada media selain radio, terlihat tinggi pada media televisi dibanding dengan media massa lainnya seperti surat kabar, majalah, dan akses internet. Televisi menjadi media massa yang paling diminati, yaitu dengan frekuensi yang diakses hampir setiap harinya. Berbeda dengan televisi dan radio, media massa seperti surat kabar dan majalah kurang diakses oleh pendengar, yaitu kurang dari 20% responden tidak pernah memiliki dan mengakses media massa tersebut (surat kabar dan majalah). Terlihat sedikit perbedaan pada akses internet, hampir 40% responden dapat mengakses internet setiap harinya. Responden yang mengakses internet setiap hari adalah mereka yang usianya tergolong dewasa muda. Kepemilikan telepon seluler membuat reponden yang berusia dewasa muda lebih cepat dan mudah dalam mengakses internet.

Gambar 4 Persentase Kepemilikan media massa pendengar Radio Komunitas R-One

Responden yang dapat mengakses surat kabar dan majalah adalah responden yang memiliki aktivitas lain atau aktivitas pendukung dari pekerjaan tetapnya. Misalnya, responden tersebut sering bepergian ketempat umum, yang membuat mereka dapat membaca surat kabar atau majalah yang telah tersedia ditempat umum tersebut (seperti terminal, pasar, bus, stasiun, salon, dan lainnya). Adapun sumber responden dalam mengakses surat kabar dan majalah, yaitu dengan sesekali membeli atau meminjam surat kabar atau majalah milik orang lain. Tidak terdapat seorangpun responden yang mengakses surat kabar atau majalah secara berlangganan. Sebagian hanya ada yang mengakses dari internet melalui modem, handphone, dan berkunjung ke warung internet.

100 100 10 18 36 0 20 40 60 80 100 120

KETERDEDAHAN PADA SIARAN RADIO KOMUNITAS DAN

Dokumen terkait