• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pelaksanaan Proses Penyelesaian Keberatan di KPP Medan Belawan sesuai dengan Standard Operating Procedures Direktorat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Gambaran Pelaksanaan Proses Penyelesaian Keberatan di KPP Medan Belawan sesuai dengan Standard Operating Procedures Direktorat

Jenderal Pajak

Keberatan diajukan terhadap suatu SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Nihil, pemotongan ataupemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan perundang-undanganperpajakan.

Prosespenyelesaian keberatan di KPP Pratama Medan Belawan sesuai dengan Standard Operating Procedures Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagai berikut:

a. Wajib Pajak mengajukan permohonan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu.

b. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima surat permohonan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak Bukti Penerimaan Surat (BPS) dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD). BPS diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD digabungkan dengan surat

Pelayanan Terpadu juga memberikan Lembar Isian Surat Keberatan. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke Account Representative.

c. Account Representative meneliti persyaratan formal keberatan. Dalam hal berkas keberatan tidak memenuhi persyaratan, Account Representative membuat konsep Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

d. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal kemudian meneruskannya ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

e. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal. f. Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan

Formal ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan DokumenWajib Pajak) dan disampaikan kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

g. Dalam hal permohonan dapat diproses lebih lanjut, Account Representative membuat konsep Surat Pemberitahuan Surat Keberatan

Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

h. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal dan meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak. i. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat

Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal.

j. Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP). k. Atas permohonan keberatan yang memenuhi persyaratan formal,

Account Representative meneruskan permohonan keberatan ke Seksi Pelayanan untuk dibuatkan Surat Pengantar ke Kantor Wilayah/KPDJP.

l. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas, Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Keberatan, membuat konsep Surat Pengantar dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pelayanan beserta berkas permohonan dari Wajib Pajak.

m. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep Surat Pengantar dan meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak beserta berkas permohonan dari Wajib Pajak.

meneruskannya kepada Kepala Seksi Pelayanan.

o. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk menatausahakan dan mengirim Surat Pengantar, Surat Keberatan Wajib Pajak, Lembar Pengawasan Arus Dokumen, Lembar Isian Surat Keberatan, Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal, Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas, Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Keberatan, Salinan Laporan Pemeriksaan Pajak Lengkap yang sudah dilegalisasi oleh Kepala Seksi Pelayanan.

p. Pelaksana Seksi Pelayanan menatausahakan Surat Pengantar beserta berkas permohonan, dan berkas terkait lainnya (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan menyampaikannya ke Kantor Wilayah atau Direktorat Keberatan dan Banding melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP). q. Proses selanjutnya dilaksanakan di Kantor Wilayah (SOP Tata Cara

Penyelesaian Permohonan Keberatan di Kanwil) atau di Direktorat Keberatan dan Banding KPDJP (SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Keberatan di KPDJP).

Selanjutnya, berdasarkan Lampiran II Surat Edaran Direktur Jenderal PajakNomor SE-02/PJ.07/2007 tentang Prosedur Penanganan Pembetulan Ketetapan Pajak,Keberatan, Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi, dan Penguranganatau Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak Benar Pajak Penghasilan,

Kanwilmelakukan tindak lanjut terhadap berkas keberatan yang diterima dari KPP sebagaiberikut :

1. Direktorat atau Kanwil selaku unit yang menerima berkas keberatan membuatpemberitahuan tertulis kepada KPP yang mengirimkan berkas keberatan tersebutpaling lama 5 (lima) hari kerja sejak berkas diterima. 2. Dalam hal KPP terlambat atau tidak mengirimkan secara lengkap

berkaskeberatan, Direktorat atau Kanwil diminta mencantumkan hal tersebut untukdisampaikan kepada KPP.

3. Direktorat atau Kanwil yang menerima berkas keberatan dari KPP, melakukanpenelitian terhadap kewenangan memproses surat keberatan tersebut.

4. Direktorat atau Kanwil yang menerima berkas yang bukan merupakankewenangannya harus mengirimkan berkas tersebut ke unit kantor yangberwenang paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal terima berkas tersebut,dengan tembusan kepada KPP yang mengirimkan berkas. 5. KPP membuat laporan pengiriman berkas keberatan yang diterima, paling

lamatanggal 10 bulan berikutnya kepada Direktur atau Kakanwil.23

6. Direktorat atau Kanwil melakukan pengecekan daftar nominatif pengirimanberkas dalam laporan tersebut dengan berkas yang telah diterima dari KPP.

Kanwilmembuat surat pemberitahuan ke KPP dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerjasejak laporan diterima.

Surat Keputusan Keberatan dibuat rangkap tiga, yang peruntukannya adalah sebagai berikut :

1. Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak;

2. Lembar ke-2 untuk KPP penerbit Surat Ketetapan Pajak; 3. Lembar ke-3 untuk kantor pembuat Surat Keputusan.

Dengan tetap memperhatikan tanggal jatuh tempo penyelesaian keberatan SuratKeputusan harus dikirimkan kepada Wajib Pajak melalui pos tercatat paling lambat 2(dua) hari kerja sejak tanggal penerbitan. Kemudian, Direktorat atau Kanwil melakukan konfirmasi penerimaan SuratKeputusan kepada KPP terkait dengan menggunakan Lembar Konfirmasi. LembarKonfirmasi tersebut dikirimkan oleh Direktorat atau Kanwil kepada KPP tempatWajib Pajak terdaftar paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah diterbitkannyaSurat Keputusan. Selanjutnya, KPP mengirimkan kembali Lembar Konfirmasitersebut kepada Direktorat atau Kanwil paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggalditerimanya Lembar Konfirmasi. Dalam arus dokumen proses penerimaan permohonan keberatan di KPP, formuliryang digunakan yaitu Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) beserta Surat Permohonan Keberatan dan kelengkapannya. Sedangkan dokumen-dokumen yangharus dibuat dan dicetak antara lain :

1. Bukti Penerimaan Surat (BPS) 2. Lembar Isian Surat Keberatan

4. Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal 5. Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas

6. Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Keberatan 7. Surat Pengantar

Berkas keberatan yang dikirimkan oleh KPP ke Direktorat atau Kanwil meliputi :

1. Asli surat keberatan Wajib Pajak;

2. Asli Lembar Pengawasan Arus Dokumen; 3. Lembar Isian Surat Keberatan;

4. Pemberitahuan Surat Keberatan memenuhi Persyaratan Formal; 5. Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas;

6. Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Keberatan;

7. Salinan Laporan Pemeriksaan Pajak lengkap (termasuk SPHP, BAHP, dandokumen lain yang mendukung), bukti peminjaman dokumen dan KertasKerja Pemeriksaan dalam hal unit pelaksana pemeriksaan pajak adalah KPPyang bersangkutan; atau salinan Laporan Pemeriksaan Pajak (termasuk SPHP, BAHP, bukti peminjaman dokumen kepada Wajib Pajak dan dokumenlain yang mendukung), dan Surat Permintaan Salinan LaporanPemeriksaan Pajak dan/atau Kertas Kerja Pemeriksaan dalam hal unitpelaksana pemeriksaan pajak berbeda dengan KPP yang bersangkutan.

5(lima) hari kerja sejak tanggal diterima permohonan lengkap. Sedangkan jangkawaktu penyelesaian keberatan secara keseluruhan mengacu pada Peraturan DirekturJenderal Pajak Nomor PER-01/PJ.07/2007 Tanggal 8 Oktober 2007 tentang ProsedurPengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pembetulan Ketetapan Pajak, Keberatan,Pengurangan, atau Penghapusan Sanksi Administrasi, dan Pengurangan atauPembatalan Ketetapan Pajak yang tidak Benar Pajak Penghasilan, Pajak PertambahanNilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yaitu 12 (dua belas) bulan sejaktanggal diterimanya surat keberatan. Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam SuratEdaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-37/PJ/2007 Tanggal 14 Agustus 2007tentang Percepatan Jangka Waktu Penyelesaian Layanan Unggulan DirektoratJenderal Pajak, bahwa jangka waktu penyelesaian keberatan paling lama 9 bulan sejaktanggal diterima permohonan lengkap.

43

PENUTUP

Dokumen terkait