• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III gambaran umum objek penelitian yaitu bab yang membahas tentang sejarah perusahaan, visi misi, maupun produk yang ditawarkan oleh BMT.

8

4. BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Bab IV Analisis data merupakan bagian inti dari penelitian, di dalamnya memberikan suatu analisis data dari data-data yang telah diteliti.

5. BAB V PENUTUP

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Latifah (2010), mengambil judul skripsi “Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Plasa Telkom Kandatel Yogyakarta”. Sampel penelitian yang digunakan 100 responden. Penelitian dilakukan di Yogyakarta, dengan variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan customer service di Plasa Telkom Kandatel Yogyakarta secara keseluruhan dinilai baik. Hal ini ditunjukkan oleh klasifikasi kualitas pelayanan customer service secara keseluruhan menunjukkan mayoritas responden, yaitu 70% memberikan penilaian tinggi. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan customer service di Plasa Telkom Kandatel Yogyakarta cukup baik, akan tetapi pelanggan secara keseluruhan masih sedang karena pelanggan di Plasa Telkom Kandatel Yogyakarta belum dapat dikategorikan sebagai pelanggan yang loyal.

Dalam jurnal “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. DOK dan Perkapalan Surabaya (PERSERO)” yang ditulis oleh Rachmansyah (2013). Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 100 responden, penelitian dilakukan di Surabaya, dengan

10

variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati baik secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa naik turunnya kepuasan konsumen yang memakai jasa perbaikan (repair) pada PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya ditentukan oleh seberapa besar pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, semakin baik tingkat pelayanan baik dari segi bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen.

Kemudian jurnal “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market” yang ditelitiSaidani dan Arifin (2012). Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 160 responden. Penelitian dilakukan di Ranch Market Pondok Indah, dengan variabel Product Quality, Service Quality, Customer Satisfaction, Repurchase Intention. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas produk pada Ranch Market Pondok Indah cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi seperti penyusunan produk di rak pajang yang menarik dan mudah ditemukan.

Menurut jurnal yang berjudul “Pengaruh Service Quality terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Ritel Bioskop The Premiere Surabaya” yang ditulis oleh

Jimanto dan Kunto (2014). Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 120 responden, penelitian ini dilakukan di Surabaya. Dengan variabel Cinema The Premiere Surabaya, service quality, customer satisfaction, customer loyalty, reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan service quality bioskop, pihak The Premiere Surabaya perlu melakukan evaluasi terhadap service quality yang sudah dilakukan. Dengan melihat hasil penelitian, dimensi emphaty yang sangat mempengaruhi service quality di bioskop The Premiere, artinya ketika pihak The Premiere menerapkan suatu strategi baru yang mengandung dimensi emphaty, itu akan sangat berdampak terhadap persepsi pelanggan tentang service quality bioskop. Contoh strateginya: di bioskop The Premiere belum terdapat child seat atau tempat duduk untuk anak kecil. Apabila anak kecil tidak merasa nyaman dengan tempat duduknya, bisa jadi anak kecil tersebut akan mengganggu penonton lainnya dengan membuat keributan selama film ditayangkan ataupun orang tua dari anak kecil ini tidak mau menonton kembali di bioskop The Premiere karena merasa kurang diperhatikan. Beda penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang Kualitas Pelayanan Customer Service dan Teller BMT Taruna Sejahtera KC Tuntang ini berbeda dan belum pernah ada yang melakukannya.

12

B. Kajian Teoritik a. Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (2002) menyatakan bahwa service quality adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan demikian, ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dirasakan/dipersepsikan (perceived service). Service quality memberikan informasi rinci tentang persepsi pelanggan tentang layanan (patokan yang ditetapkan oleh pelanggan sendiri), kinerja tingkat seperti yang dirasakan oleh pelanggan, komentar dan saran konsumen, kesan dari karyawan sehubungan dengan harapan pelanggan dan kepuasan. Sedangkan Lupiyoadi (2006:181) menyatakan kualitas pelayanan merupakan keberhasilan perusahan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan service quality yang telah dikembangkan oleh Parasuraman. Jadi dapat di simpulkan kualitas pelayanan adalah keberhasilan perusahan menyangkut ciri serta sifat produk yang berkualitas untuk mencapai keberhasilan perusahan. Parasuraman (2005) mengungkapkan ada lima faktor paling dominan atau penentu kualitas jasa dari konsep service quality yaitu :

1. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang

bahwa perusahaan memberikan janji-janjinya tentang penyediaan, penyelesaian masalah dan harga.

2. Responsiveness (daya tanggap) yaitu kesadaran dan keinginan untuk

membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan ketepatan ketika berurusan dengan permintaan, pertanyaan, dan keluhan pelanggan.

3. Assurance (kepastian) yaitu pengetahuan, sopan santun, dan

kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan. Dimensi ini mungkin akan sangat penting pada jasa layanan yang memerlukan tingkat kepercayaan cukup tinggi dimana pelanggan akan merasa aman dan terjamin.

4. Empathy (empati) yaitu kepedulian dan perhatian secara pribadi yang diberikan kepada pelanggan. Inti dari dimensi empati adalah menunjukkan kepada pelanggan melalui layanan yang diberikan bahwa pelanggan itu special, dan kebutuhan mereka dapat dipahami.

5. Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, pegawai, dan material yang dipasang. Dimensi ini menggambarkan wujud secara fisik dan layanan yang akan diterima oleh konsumen. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan impresi yang positif terhadap kualitas layanan yang diberikan tetapi tidak menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi. Hal ini meliputi lingkungan fisik seperti exterior dan interior bangunan, penampilan personil yang rapi dan menarik saat memberikan jasa.

14

Kualitas jasa sulit untuk dievaluasi oleh konsumen daripada mengevaluasi kualitas barang. Ada tiga hal yang membedakan antara kualitas jasa dengan kualitas barang, yaitu :

1. Jasa bersifat tidak berwujud.

2. Perusahaan jasa terutama yang padat karya sangat beragam dan heterogen, sehingga timbul perbedaan antara kinerja dari satu orang karyawan ke karyawan yang lain, dari satu konsumen ke konsumen yang lain, serta dari hari ke hari.

3. Produksi dan konsumsi tidak terpisahkan. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi dalam penilaian atas kualitas pelayanan, yaitu jasa yang diharapkan, dan jasa yang telah disarankan (Zeithaml ,1990:15).

b. Customer Service

Kasmir (2004) memberikan pengertian customer service secara umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah, melalui pelayanan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Jadi pengertian “Customer Service” adalah sebuah unit kerja yang bertugas untuk melayani nasabah atau calon nasabah. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan berdasarkan informasi dan pelayanan jasa yang tujuannya untuk memberikan kepuasan nasabah dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Ada beberapa peranan dalam customer service yaitu sebagai berikut:

b. Melakukan investigasi terhadap keluhan masalah yang sesuai dengan standar penanganan keluhan

c. Memahami kelancaran dan pemahaman arus informasi yang tepat guna bagi nasabah, khususnya mengenai semua jenis produk dan jasa bank dalam hal ini customer service menjawab pertanyaan nasabah mengenai pelayanan jasa perbankkan serta menampung keluhan nasabah tentang layanan jasa perbankan.

d. Menjamin kelancaran dan keramah tamahan pelayanan jasa bank terhadap nasabah baik dalam pembiayaan atau tabungan.

c. Teller

Teller merupakan seorang petugas bank yang berfungsi untuk melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan perbankan. Tugas seorang teller secara umum yaitu menangani nasabah bermasalah membantu, dan memberikan solusi untuk seluruh nasabah yang ingin melakukan transaksi perbankan baik secara tunai maupun non tunai.

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan

1. Profil sejarah perkembangan BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang BMT Taruna Sejahtera didirikan oleh sekelompok pemuda kota Ungaran yang membentuk lembaga usaha bertujuan untuk meringankan beban rakyat kecil akibat himbitan ekonomi dampak krisis moneter pada tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif harga bahan makanan dan input pertanian yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997. Selama periode puncak harga krisis pangan di pasar ritel meningkat pada tingkat yang lebih tinggi hingga 3-25 kali lipat pertumbuhan harga sebelum krisis. Pada tanggal 24 Agustus 1998 setelah peringatan kemerdekaan RI ke 53 telah berdiri lembaga keuangan yang diberi nama Koperasi Warung Taruna Sejahtera dengan kegiatan usaha penyaluran sembako khususnya penjualan beras murah dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari kementrian koperasi pengusaha kecil dan menengah kabupaten Semarang No: 007/BH/KWK.11.1/IX/1998 tanggal 23 September 1998. Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun 2000 koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih

fokus pada usaha simpan pinjam dengan sistem syariah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan penguatan modal usaha mikro dan kecil yang diberi nama BMT Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan pengesahan Akte Perubahan Badan Hukum No: 019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000 tanggal 18 Februari 2000.

Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan koperasi, tetapi usaha tersebut belum dapat beroperasi dengan baik dan koperasi tidak mengalami pertumbuhan, sehingga pada awal tahun 2011 koperasi melakukan perubahan besar yang meliputi perubahan manajemen dengan menerapkan IMS (Incentive Management System), perubahan sistem akuntansi dengan mengimplementasikan aplikasi Core Banking IBS Realtime serta memperluas jaringan kerja dengan membuka kantor kas diseluruh wilayah kabupaten Semarang. Pada saat yang bersamaan diterbitkan pula produk-produk baru BMT dan telah mendapatkan pengesahan akte perubahan anggaran dasar koperasi simpan pinjam syariah dari Gubernur Jawa Tengah No: 035/PAD/XIV/IV/2015 tanggal 30 April 2015.

Perubahan dari pola operasional lama ke pola operasional baru membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan simpanan yang semula pada tahun 2011 sebesar 2 milyar meningkat menjadi 50 milyar pada akhir tahun 2015, sedang pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang semula pada akhir tahun 2011 sebesar 1,5 milyar tumbuh menjadi 40 milyar pada akhir tahun 2015 untuk

18

9.100 orang usaha ekonomi lemah. Sedangkan pertumbuhan asset yang semula pada awal tahun 2011 sebesar 3.9 milyar menjadi 55 milyar rupiah di akhir tahun 2015.

2. Visi dan Misi a. Visi

Mewujudkan BMT Taruna Sejahtera sebagai lambaga keuangan syariah yang mampu melayani kebutuhan modal usaha bagi anggota guna menunjang kesejahteraan bersama yang diridhoi Allah SWT. b. Misi

1) Pemberdayaan usaha ekonomi umat khususnya ekonomi lemah di wilayah Jawa Tengah.

2) Menyelenggarakan usaha simpan pinjam untuk melayani anggota sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.

3) Menjalankan usaha simpan pinjam yang sesuai prinsip syariah dengan efektif, efisien dan transparan.

3. Keuntungan Menjadi Anggota BMT Taruna Sejahtera

a. Kenyamanan dan ketentraman hati, karena Operasional BMT Taruna Sejahtera berdasarkan Syariah dengan sistem bagi hasil.

b. Kemudahan dalam pelayanan, karena penyetoran, penarikan dan angsuran dapat dilayani ditempat (rumah, toko atau pasar).

c. Anggota bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan (Pinjaman) untuk memperkuat modal usaha.

d. Anggota dapat memperoleh informasi saldo pada setiap hari kerja melalui telepon atau HP.

4. Produk BMT Taruna Sejahtera a. Simpanan Amanah

Simpanan amanah merupakan simpanan anggota yang dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu- waktu pada jam kerja BMT sesuai kebutuhan anggota, yang dikelola secara halal sesuai syariah. Dana tersebut diperuntukan untuk membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan ummat.

Persyaratan:

1) Mengisi Formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah. 2) Melampirkan Foto copy KTP (yang berlaku).

3) Setoran pertama minimal Rp. 10.000,- 4) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-

Fasilitas:

1) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja BMT Taruna Sejahtera.

2) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (Rumah/ Warung/ Pasar).

20

Keuntungan:

1) Dikelola secara syariah, bebas riba, menentramkan dan menenangkan hati.

2) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan yang akan ditambahkan pada saldo Simpanan.

3) Berhadiah menarik Rejeki Nomplok (Mobil, Sepeda Motor, TV, Kulkas, Mesin Cuci, dll) yang diundi setiap 6 bulan, setiap kelipatan saldo Rp. 500.000,- mendapatkan 1 kupon undian, Saldo minimal Rp. 1.000.000,-

4) Gratis Biaya Administrasi. (saldo simpanan tidak akan berkurang). b. Simpaan Berkah

Simpanan berkah merupakan simpanan berjangka Anggota, berupa investasi dengan waktu 1,3,6 dan 12 bulan. Diperuntukan bagi anggota BMT yang ingin berinvestasi secara halal sesuai dengan syariah. Dana tersebut diperuntukan untuk membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan ummat.

Persyaratan:

1) Mengisi Formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah. 2) Melampirkan Foto copy KTP (yang berlaku).

Fasilitas:

1) Jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan.

2) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat ( Rumah/ Warung/ Pasar).

3) Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll over).

4) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan (pinjaman) di BMT Taruna Sejahtera.

Keuntungan:

1) Dikelola secara syariah, bebas riba, menentramkan dan menenangkan hati.

2) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan yang langsung dibukukan pada Simpanan Amanah.

a) Jangka Waktu 1-3 bulan, Nisbah : 33,34 atau setara 12,00% b) Jangka Waktu 6 bulan, Nisbah : 36,67 atau setara 13,20% c) Jangka Waktu 12 bulan, Nisbah : 40,00 atau setara 14,40% c. Pembiayaan Bermanfaat

Pembiayaan bermanfaat adalah fasilitas pembiayaan (pinjaman) guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha produktif maupun konsumtif yang dikelola secara halal sesuai syariah dengan akad murobahah (Bai Bitsman Ajil) dan Qordul Hasan.

22

Persyaratan :

1) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembiayaan. 2) Foto copy KTP suami/ Istri dan foto copy KK.

3) Foto copy Rek.Listrik / Rek. Telephon. (bulan terakhir) . 4) Slip Gaji bulan terakhir (Karyawan).

5) Foto copy Kartu Jamsostek. (Karyawan). 6) Buku Tabungan Bank dan Kartu ATM. 7) Jaminan :

a. Sertifikat SHM dan PBB b. BPKB dan foto copy STNK.

5. Pengertian Incentive Manajemen System (IMS)

Incentive Manajemen System adalah merupakan Sistem Pengelolaan penghargaan terhadap karyawan / karyawati BMT Taruna Sejahtera disosilalisasikan pada 01 Oktober 2010 diberlakukan mulai tanggal 01 Januari 2011. Yang dimaksud dengan Incentive Manajemen (IMS) adalah sistem pengelolaan Jenjang karier dan penggajian di bidang pemasaran berdasarkan kemampuan dalam usaha mencapai Target pemasaran, dimana tiap petugas pemasaran bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pencapaian target pemasaran simpanan, Target pemasaran pembiayaan dan target porto folio Status (PFS).

Pencapaian target pemasaran simpanan, target pemasaran pembiayaan dan target pencapaian porto folio status (PFS) yang akan menentukan Jenjang karier dan besarnya penghasilan masing-masing petugas

pemasaran. Seorang petugas pemasaran disamping akan menerima gaji pokok, tunjangan Jabatan, tunjangan-tunjangan lainnya juga akan menerima Incentive pencapaian Simpanan dan Incentive pencapaian Pembiayaan.

Adapun Incentive pemasaran simpanan sebesar 4,50% pertahun atau 0,375% per bulan dari pencapaian penghimpunan Simpanan. Incentive Pembiayaan besarnya 4,50% per tahun atau 0,375% per bulan. Dari pencapaian target pembiayaan dan porto folio status kurang dari 1,50%.

Pembagian Incentive untuk karyawan / karyawati dibagi sebagai berikut:

1. Account Officer (AO) : 0,200% dari Saldo Simpanan & Pembiayaan, Pinalty : 10,00% x Basil.

2. Manajer Cabang : 0,100% dari Saldo Simpanan & Pembiayaan, Pinalty : 5,00% x Basil.

3. General Manajer : 0,050% dari Saldo Simpanan & Pembiayaan, Pinalty : 2,50% x Basil.

4. Direktur : 0,025% dari Saldo Simpanan & Pembiayaan, Pinalty : 1,25% x Basil.

Jenjang Karier yang dapat dicapai oleh seorang petugas pemasaran sebagai berikut

1. Direktur

2. General Manajer 3. Manajer Cabang

24

4. Kepala Kas / Supervisor 5. Account Officer (AO) / Teller

6. Target Pemasaran di BMT Taruna Sejahtera

Terhitung mulai tanggal 01 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 ditetapkan besarnya Target Pemasaran dan Bonus Pemasaran bagi Direktur, General Manajer, Manajer Cabang, Kepala Kas, dan Account Officer (AO) BMT Taruna Sejahtera sebagaimana berikut :

a. TARGET PEMASARAN

1. Target Pemasaran General Manajer.

a. Pemasaran Simpanan naik sebesar Jumlah AO X Rp. 400.000.000,- b. Pemasaran Pembiayaan naik sebesar Jumlah AO X Rp. 400.000.000,- Dari seluruh jumlah AO. Paling sedikit mempunyai 3 Kantor Kas dalam satu kantor Cabang Utama.

c. Tunggakan Porto Folio status kurang dari 1, 50% 2. Target Pemasaran Manajer Cabang.

a. Pemasaran Simpanan naik sebesar Jumlah AO X Rp.400.000.000,- b. Pemasaran Pembiayaan naik sebesar Jumlah AO X

Rp.400.000.000,- Dari seluruh jumlah AO, paling sedikit mempunyai 3 AO dalam satu Kantor Cabang.

c. Tunggakan Porto Folio status kurang dari 1,50% 3. Target Pemasaran Kantor Kas.

b. Pemasaran Pembiayaan naik sebesar Jumlah AO X Rp.400.000.000,- Dari seluruh jumlah AO, paling sedikit mempunyai 3 AO. Dalam satu Kantor Kas,

c. Tunggakan Porto Folio status kurang dari 1,50% 4. Target Pemasaran Account Officer (AO).

a. Pemasaran Simpanan naik sebesar Rp. 400.000.000,- b. Pemasaran Pembiayaan naik sebesar Rp. 400.000.000,- c. Tunggakan Porto Folio status kurang dari 1,50 % 5. Bobot Target Pemasaran Simpanan sebesar: 50% 6. Bobot Target Pemasaran Pembiayaan sebesar: 50%

7. Bobot Target Tunggakan Porto Folio status 1,5% =Pinalty : - 0% Penghargaan terhadap pencapaian Target General Manajer, Manajer Cabang dan AO sbb:

a. Pencapaian target naik 100% Gaji Pokok AO naik sebesar Rp. 500.000,-

b. Pencapaian target naik 100% Gaji Pokok Kepala Kas naik sebesar Rp. 600.000,-

c. Pencapaian target naik 100% Gaji Pokok Manajer Cabang naik sebesar Rp. 800.000,-

d. Pencapaian target naik 100% Gaji Pokok General Manajer naik sebesar RP. 1.000.000,-

e. Pencapaian target rata-rata naik 100% gaji pokok teller, administrasi dan petugas penagihan naik sebesar rp. 400.000,-

26

f. Pencapaian target rata-rata naik 100% gaji pokok supervisor dan assisten auditor naik sebesar rp. 600.000,-

g. Pencapaian target rata-rata naik 100% gaji pokok auditor sebesar Rp. 800.000,-

h. Pencapaian target naik kurang 50% Gaji Pokok naik 0%

i. Pencapaian target naik 51% s/d 70% Gaji Pokok naik 50% j. Pencapaian target naik 71% s/d 100% Gaji Pokok naik 70% k. Pencapaian target naik diatas 100% Gaji Pokok naik 100% Contoh :

Seorang AO pada akhir Des 2014 : Simpanan sebesar Rp.500 Juta Posisi Pembiayaan sebesar Rp 300 Juta Posisi Tunggakan sebesar : 2,00%. Perhitungan kenaikan Gaji Pokok: 1. 500 Jt X 50% dibagi 400 Jt = 62,50% 2. 300 Jt X 50% dibagi 400 Jt = 37,50% --- + 100,00% 3. (2%- 1,5% dibagi 1,5%) 33,33% --- - Score Target tercapai adalah 66,67%

A. Bonus Pemasaran Account Officer (AO)

Account Officer (AO) yang menduduki peringkat pertama dan kedua dalam pencapaian target Account Officer berhak mendapatkan bonus Paket

Umroh yang didaftarkan pada bulan Januari untuk keberangkatan bulan April setiap tahun.

B. Bonus Pemasaran Manajer Cabang dan Kepala Kas

Manajer cabang atau kepala kas yang menduduki peringkat pertama dan kedua dalam pencapaian target Manajer atau kantor kas berhak mendapatkan bonus Paket Umroh yang didaftarkan pada bulan Januari untuk keberangkatan bulan April setiap tahun.

C. Bonus Pemasaran General Manajer

General Manajer yang menduduki peringkat pertama dalam pencapaian target General Manajer berhak mendapatkan bonus Paket Umroh yang didaftarkan pada bulan Januari untuk keberangkatan bulan April setiap tahun.

D. Bonus Pemasaran Auditor, Ass. Auditor, Supervisor, Teller,

Administrasi dan Petugas Penagihan

Setiap tahun target pada setiap bulan Januari diberikan bonus berupa 1 Paket Umroh untuk Auditor, Ass.Auditor, Supervisor, Teller, Administrasi dan Petugas Penagihan dengan cara di Undi.

28

E. Karyawan / Karyawati yang berhasil mendapatkan Bonus Paket

Umroh

Karena sesuatu hal dapat menunda pelaksanaan Ibadah Umroh, tetapi bonus paket umroh tidak boleh di minta secara tunai atau tidak boleh dialihkan ke orang lain.

F. Karyawan / Karyawati yang sudah mendapatkan Bonus

Pada tahun sebelumnya tidak diperbolehkan memperoleh bonus pada tahun target yang akan datang sesuai yang ditetapkan.

7. Kebijaksanaan Dan Ketentuan Pembiayaan A. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah akad Jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin) yang disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Cara pembayaran dan jangka waktu disepakati bersama, dapat secara angsuran. Murabahah dengan cara angsuran sering disebut Bai’ Bitsaman Ajil (BBA).

Rukun Murabahah

1. Pihak yang berakad (Penjual dan Pembeli)

2. Obyek yang diakadkan (Baraang yang diperjual belikan & Harga) 3. Sighat / Akad (Serah, Terima)

B. Kebijakan Pembiayaan

1. Pembiayaan dapat diberikan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah dan memiliki landasan syariah yang jelas.

2. Pembiayaan harus didasarkan dengan prinsip hati-hati dan selalu memperhatikan.

a. Pembiayaan akan memberi manfaat pada yang menerima

b. Diyakini bahwa pembiayaan dapat dibayar kembali sesuai dengan perjanjian

3. Kebijakan mengenai jumlah pembiayaan oleh calon nasabah. a. Pemanfaatan pembiayaan oleh calon nasabah

b. Kemampuan calon nasabah untuk membayar kewajiban.

c. Likuiditas BMT dengan memperhatikan Cadangan Cash Primer dan Sekunder.

C. Persyaratan Umum Pembiayaan

1. Anggota atau calon anggota diwilayah jangkauan BMT. 2. Mempunyai usaha/penghasilan tetap.

3. Mempunyai simpanan aktif baik simpanan amanah maupun simpanan berkah yang sudah berjalan 1 bulan.

4. Tidak sedang menikmati pembiayaan BMT.

5. Tidak memiliki tunggakan (pembiayaan bermasalah). 6. Tidak pernah tersangkut masalah pidana.

30

D. Prosedur Pembiayaan 1. Syarat Pembiayaan

Untuk menjaga kedisiplinan dan kepatuhan bagi setiap petugas Pembiayaan BMT diharuskan mengikuti langkah-langkah dan prosedur proses persetujuan pembiayaan yang meliputi :

1. Permohonan Pembiayaan

BMT hanya akan memberikan fasilitas pembiayaan yang diajukan secara tertulis dengan menggunakan formulir yang disediakan.

Permohonan Pembiayaan berisi:

a. Gambaran umum Usaha (Data Pribadi).

b. Perincian Penggunaan Dana (Tujuan Penggunaan). c. Jumlah dan Waktu Penggunaan Dana.

d. Jenis Anggunan.

e. Proyeksi pengembalian dana (Dana Keuangan). 2. Pembiayaan untuk usaha perorangan

a. Foto copy KTP Suami/Istri (Masih berlaku). b. Foto copy Kartu Keluarga (KK).

Dokumen terkait