• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Usulan Program Pelatihan Berkhotbah bagi Prodiakon di Stas

4. Gambaran Pengembangan Proses Pelaksanaan

Materi : Memanfaatkan Alat Peraga yang Mendukung untuk Berkhotbah.

Tujuan Materi : Agar peserta semakin menyadari pentingnya memiliki kreatifitas dalam menyampaikan khotbah secara lebih bervariasi dengan memanfaatkan berbagai alat peraga, sehingga khotbah semakin diperjelas dan umat semakin tertarik untuk mendengarkan khotbah.

Alat peraga merupakan alat, barang atau objek yang mengandung makna atau tanda yang dapat dipergunakan dalam pewartaan untuk semakin memperbesar efektifitas proses komunikasi. Untuk itu, pemilihan alat peraga harus relevan dengan pesan inti khotbah dan dekat dengan kehidupan umat.

Seperti Yesus yang juga menggunakan perumpamaan dalam pewartaan-Nya agar jemaat semakin mampu memahami dan mengkonkretkan kebenaran iman yang disampaikan-Nya, maka penggunaan alat peraga dalam khotbah juga dimaksudkan supaya mampu mengkonkretisasikan kebenaran iman yang abstrak, membuat peserta merasa senang untuk mengikuti proses khotbah, kebenaran iman yang disampaikan dapat menyentuh hati dan budi pendengar, isi pewartaan lebih mampu menyentuh dan menggerakkan pendengar, dan mampu membuat pendengar untuk mengingat lama apa yang sudah dilihat dan didengarnya karena menarik bagi mereka.

Melihat cukup pentingnya alat peraga ini digunakan dalam konteks pewartaan melalui khotbah, apa lagi dengan situasi umat yang sederhana, maka dalam pertemuan ini peserta diajak untuk semakin menyadari pentingnya kreatifitas dengan mampu menggunakan atau memanfaatkan alat peraga dalam berkhotbah agar khotbahnya lebih efektif, sederhana dan mudah dipahami karena alat peraga ini mampu merangsang pancaindera pendengar untuk mau mengikuti khotbah yang disampaikan.

PROSES PENGEMBANGAN MATERI: 1. Pengantar Sesi

Pendamping memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dibahas sesi ini. Pendamping mengajak peserta untuk menyadari pentingnya pentingnya memiliki kreatifitas yang bervariasi dalam menyampaikan khotbah.Salah satunya dengan menggunakan alat peraga ketika berkhotbah.

2. Uraian Materi

 Untuk menghantar masuk ke inti sesi, pemberi materi dapat meminta para peserta untuk sharing secara spontan dalam kelompok besar mengenai pengalaman mereka ketika berkhotbah. Misalnya dengan dipandu oleh pertanyaan seperti di bawah ini:

 Bagaimana proses khotbah yang sudah dilakukan selama ini?  Apakah pernah menggunakan alat peraga atau tidak?

 Bagaimana rasanya berkhotbah ketika menggunakan alat peraga?  Umat lebih bisa menangkap dan memahami atau tidak?

 Setelah sharing selesai, pemberi materi dapat memberikan informasi kepada peserta mengenai materi yang sedang dibahas seperti berikut:

 Alat peraga adalah:

Alat peraga adalah alat, barang atau objek yang mengandung makna atau tanda.Dalam konteks pewartaan, alat peraga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan khotbah karena memiliki makna atau tanda yang bisa memperbesar efektifitas komunikasi yang terjadi di dalam khotbah dan untuk menghantar manusia untuk bertemu dan mengenal ‘Yang Tersembunyi’ atau Tuhan.Alat peraga ini dapat berupa boneka tangan, alat-alat pertanian, wayang, gambar, tembok, candi, rumah, kapal, cermin, kartu identitas, surat, pelita, dan semua hal yang dapat dilihat dan dipakai. Keuntungan menggunakan alat peraga ini, yaitu boleh dibawakan oleh siapa saja termasuk prodiakon, efektif dalam merangsang pancaindra pendengar, berguna bagi semua kelompok pendengar, menjadi sarana transparan ke dalam dunia adi-kodrati, dan semakin menarik perhatian umat untuk terlibat (memperhatikan dan mendengar dengan seksama).Oleh karena itu, alat peraga yang dipilih ini harus sesuai dengan pesan inti khotbah agar semakin memperjelas pesan yang disampaikan bukan semakin mengaburkan, selain itu harus relevan dengan konteks umat yang mendengarnya.  Tujuan Alat Peraga:

 Mengkonkretisasikan kebenaran iman yang abstrak.

 Membuat pendengar merasa senang untuk mengikuti proses khotbah.

 Agar para pendengar semakin merasa tersentuh dan tergerak dengan isi pewartaan sehingga pendengar mampu menyimpan isi pewartaan di dalam hati dan budinya lebih lama.

 Keuntungan menggunakan alat-alat peraga dalam pewartaan:

 Tidak harus dibawakan oleh imam, artinya siapa siapa saja yang berkhotbah dapat menggunakannya.

 Efektif untuk merangsang pancaindra pendengarnya.  Dapat dipakai untuk semua kelompok umur.

 Menjadi sarana yang transparan ke dalam dunia adi-kodrati.

 Mampu menarik perhatian umat yang terlibat mendengarkan khotbah.  Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat peraga ketika berkhotbah;  Alat peraga yang digunakan sebagai titik tolak dan dasar pengembangan

khotbah harus dapat didemonstrasikan sehingga semua pendengar dapat melihatnya.

 Sesudah khotbah, alat peraga harus ditempatkan di sekitar altar agar pesan khotbah tetap diingat sehingga dapat dihayati sebagai bentuk aksi konkretnya.  Alat peraga ini harus sejalan dengan pesan khotbah yang mau disampaikan dan

harus sesuai dengan situasi jemaat yang mendengarnya.

 Proses persiapan jika menggunakan alat-alat peraga dalam berkhotbah:

 Membaca, merenungkan dan merumuskan pesan Kitab Suci yang akan menjadi inti khotbah.

 Mencari dan menemukan alat peraga yang dirasa cocok dengan pesan Kitab Suci.

 Merenungkan alat peraga sambil memperhatikan aspek-aspek alat peraga yang bisa dihubungkan dengan pesan Kitab Suci.

 Merenungkan situasi pendengar (jenis, kelompok, situasi, kebutuhan, dan harapan).Merumuskan aplikasi sesuai dengan aspek-aspek alat peraga dan pesan Kitab Suci.

 Model-model skema khotbah yang menggunakan alat peraga sebagai media untuk menyampaikan pesan khotbah.

 Contoh khotbah yang menggunakan alat peraga (demo dari pemberi materi). 3. Penutup pertemuan: Pertemuan hari ini ditutup dengan memberikan suatu

kesimpulan dan pengumuman untuk pertemuan selanjutnya.

b. Contoh Satuan Persiapan pada Pertemuan IV:

Materi : Mengevaluasi Khotbah yang Sudah Belangsung. Tujuan Materi : Agar peserta menyadari pentingnya evaluasi atas

khotbahnya, sehingga termotivasi pula untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan khotbahnya setiap minggu.

Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Artinya, dengan evaluasi kita dapat mengukur atau menilai sesuatu yang dilakukan. Evaluasi sangat penting dilakukan agar seseorang atau kelompok dapat mengetahui letak kelemahan, kelebihan, keberhasilan, kegagalan dan sebagainya mengenai hal-hal, tindakan atau kegiatan yang dilakukan.

Mengingat pentingnya evaluasi tersebut, maka diharapkan para prodiakon perlu melakukan evaluasi dengan umat mengenai kemampuan berkhotbahnya agar

ia dapat mengetahui sejauhmana pesan khotbahnya dapat dipahami dan tersampaikan kepada umat, di mana letak kekurangannya, di mana letak keberhasilannya, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dipertahankan, dan sebagainya. Dengan demikian ia akan semakin mengetahui hal-hal yang belum maksimal dan dapat memperbaikinya, serta mempertahankan atau meningkatkan hal-hal baik yang sudah ada.

Lalu, apa saja yang perlu dievaluasi atas khotbah yang sudah berlangsung? Berikut ini penulis akan menyampaikan format evaluasi yang dapat digunakan oleh prodiakon guna mendapatkan penilaian dari umat atas khotbah yang dibawakan. Lembar evaluasi ini dapat dibagikan sesudah Ibadat disertai dengan penjelasan.

CONTOH FORMAT I EVALUASI ATAS KHOTBAH PRODIAKON A.IDENTITAS:

Nama Prodiakon yang Berkhotbah : ………. Lingkungan Pemberi Evaluasi : .………. B.PETUNJUK PENGISIAN:MOHON BANTUAN ANDA UNTUK

MEMBERIKAN TANGGAPAN ANDA TERHADAP KHOTBAH PRODIAKON DENGAN MENJAWAB BEBERAPA PERTANYA BERIKUT INI SECARA SINGKAT.

1. Isi Khotbah:

 Apakah tema atau isi (pesan) khotbah yang disampaikan hari ini?

……… ……… ………

 Apakah isi (pesan) khotbah yang disampaikan ada kaitan dengan Kitab Suci yang dibacakan dan situasi hidup umat? Jelaskan secara singkat!

……… ……… ………  Apakah pesan khotbah hari ini memberi inspirasi atau semangat bagi Anda

untuk melaksanakannya dalam kehidupan Anda? Jelaskan secara singkat! ……… ……… ………... 2. Penyampaian Khotbah

 Secara keseluruhan, bagaimana kesan Anda atas penyampaian khotbah hari ini? Apakah menarik, membosankan atau biasa saja? Apa yang masih kurang? Berikan jawaban Anda secara singkat!

……… ………  Apakah Anda mudah mengikuti dan mengerti pesan khotbah yang

disampaikan? Jelaskan jawaban Anda!

……… ………  Selama berkhotbah, apakah prodiakon ada membangun interaksi atau kontak

dengan umat (misalnya melalui pertanyaan, pandangan matanya atau gerak- gerik badannya, dan sebagainya)?

……… ……… ………...

3. Usulan untuk Prodiakon

Setelah mendengarkan khotbah tadi, menurut Anda hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki oleh prodiakon pada khotbah berikutnya? Mohon disebutkan dengan jelas dan uraikan jawaban Anda secara singkat!

……… ……… ………

Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Anda. Dengan memberikan penilaian atau evaluasi ini atas khotbah ini, Anda telah turut membantu memperbaiki pewartaan Injil.Tuhan memberkati.

CONTOH FORMAT II EVALUASI ATAS KHOTBAH PRODIAKON A.IDENTITAS:

Nama Prodiakon yang Berkhotbah : ………. Lingkungan Pemberi Evaluasi : .………. B.PETUNJUK PENGISIAN:

Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda check (√) pada salah satu kolom berisi angka sesuai dengan yang Anda alami rasakan!

NO. POINT YANG DINILAI

ANGKA

6 7 8 9 10

1.

PENDAHULUAN KHOTBAH: Menarik

Membuat penasaran untuk terus didengarkan.

Cocok dengan pesan KS. 2. PESAN KHOTBAH:

Suci.

Sederhana, jelas dan mudah dimengerti. Sesuai dengan kehidupan umat.

3. PENAMPILAN DIRI: Bersemangat Percaya diri Menguasai keadaan Tidak terburu-buru 4. GERAK-GERIK KETIKA BERKHOTBAH:

Wajar dan bebas.

Sesuai dengan pandangan mata dan kata/kalimat yang diucapkan.

5.

SUARA:

Sesuai dengan ruangan yang dipakai. Temponya sesuai (tinggi-rendah, cepat

lambatnya sesuai)

Membawa pesan khotbah (misalnya dengan melakukan penekanan pada kalimat yang penting)

6.

BAHASA YANG DIPAKAI: Menarik

Jelas dan mudah dipahami. Sesuai dengan bahasa umat.

C.TULISKAN KESAN ATAU PESAN KHUSUS DARI ANDA BAGI PRODIAKON JIKA ADA (MENGENAI HAL-HAL YANG SUDAH BAIK ATAU YANG PERLU DIPERBAIKI):

……… ……… ……… ……… ……… ……… Terima kasih atas perhatian dan kerja sama Anda. Dengan memberikan penilaian atau evaluasi ini atas khotbah ini, Anda telah turut membantu memperbaiki pewartaan Injil.Tuhan memberkati.

Dokumen terkait