• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Perekonomian Kabupaten Labuhanbatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Gambaran Perekonomian Kabupaten Labuhanbatu

Kemampuan keuangan daerah yang merupakan sumber dana untuk membiayai pengeluaran pemerintah baik untuk penyelenggraan pemerintahan maupun pelaksanaan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari luar daerah maupun di dalam daerah. Faktor pengaruh dari luar dapat berupa kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan, kondisi daerah dan kebijakan daerah terutama berikaitan dengan program berkelanjutan.

Tabel IV.2

Perkembangan Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu tahun 1987-2007 Tahun Pengeluaran Pemerintah (juta Rp) Tahun Pengeluaran Pemerintah (juta Rp) 1987 14272 1998 89644 1988 14268 1999 97472 1989 14526 2000 102010 1990 20035 2001 235348 1991 22801 2002 272799 1992 24988 2003 344900 1993 30768 2004 404690 1994 32236 2005 430042 1995 37651 2006 482856 1996 48150 2007 482856 1997 67955 - 782649

Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, Berbagai Edisi

Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, dari tahun 1987 hingga tahun 2007 pengeluaran pemerintah mengalami perubahan yang

berfluktuatif dari tahun ketahunnya, namun pengeluaran pemerintah terus mengalami peningkatan hingga tahun 2007 sebesar 782.649 juta rupiah jika dibandingakn dengan tahun sebelumnya 2006 yang hanya sebesar 482.856 juta rupiah.

2. Perkembangan Investasi

Investasi pada sektor pertanian terutama perkebunan, industri pengolahan dan transportasi masih memberikan peluang yang cukup berarti di Kabupaten Labuhanbatu. Penanaman modal di Kabupaten Labuhanbatu berfluktutif dari tahun ke tahunnya seiring dengan situasi ekonomi di tanah air dan dunia.

Tabel IV.3

Investasi Kabupaten Labuhanbatu Tahun 1987-2007

Tahun Investasi (juta Rp) Tahun Investasi (juta Rp)

1987 1111,710 1998 5613,365 1988 1135,740 1999 6834,865 1989 1256,860 2000 7755,365 1990 1439,430 2001 9086,365 1991 1697,540 2002 12074,110 1992 2042,360 2003 13595,110 1993 2235,540 2004 15833,110 1994 2589,110 2005 17750,120 1995 2766,110 2006 20411,120 1996 2936,540 2007 22057,790 1997 3085,865 - -

Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, Berbagai Edisi

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan penanaman modal yang terealisasi di Kabupaten Labuhanbatu dari tahun ketahunnya

Kabupaten Labuhanbatu memiliki potensi daerah yang cukup baik sehingga investor masih terus meningkatkan penanaman modalnya di Kabupaten Labuhanbatu, dimana hingga pada tahun 2007 mencapai angka sebesar 22057,790 juta rupiah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka sebesar 20411,120 juta rupiah.

3. Perkembangan Angkatan Kerja

Ketenagakerjaan merupaka salah satu indikator ekonomi makro yang digambarkan dengan tingkat pengangguran. Kondisii ekonomi akan semakin baik apabila tingkat pengangguran semakin turun. Pada tahun 2007 tingkat pengangguran di kabupaten Labuhanbatu mencapai angka 10,43%. Kondisi ini dapat dikatakan semakin baik dari tahun yang sebelumnya, dimana tingkat pengangguran pada tahun 2006 mencapai 12,56% yang berarti mengalami penurunan sebesarr 2,13% Tingkat pengangguran dipengaruhi oleh adanya beberapa kondisi antara lain jumlah angktan kerja. Sebagai gambaran tabel berikut menyajikan kondisi tingkat pengangguran dan jumlah angkatan kerja di Kabupaten Labuhanbatu.

Tabel IV.4

Persentase Angkatan Kerja pada Penduduk Usia Kerja (15 tahun keatas) Tahun 2006-2007

Uraian 2006 2007

Jumlah % Jumlah % Angkatan Kerja 398.579 66,91 403.119 63,31 a. Bekerja 348.518 87,44 361.071 89,57 b. Pengangguran 50.061 12,56 42.048 89,57 Bukan Angkatan Kerja 197.967 33,19 233.620 36,69

Jumlah 596.546 100 636.736 100

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2007, dari penduduk Kabupaten Labuhanbatu yang berumur 15 tahun ke atas, 63,31% merupakan angkatan kerja dan 36,69% bukan angkatan kerja. Angkatan kerja yang masih mencari kerja atau menganggur berjumlah 42.048 orang atau sebesar 89,57 persen dengan mempunyai tingkat pendidikan yang beragam, dimana sebagian besar adalah berpendidikan SD yaitu 37,18% dan yang berpendidkan diploma sampai universitas hanya 3,43%. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas SDM angkatan kerja di Kabupaten Labuhanbatu masih kurang sehingga daya saingnya rendah.

Tabel IV.5

Jumlah Angkatan Kerja pada tahun 1987-2007 Tahun Jumlah Angkatan

Kerja (jiwa) Tahun

Jumlah Angkatan Kerja (jiwa) 1987 261857 1998 280979 1988 277795 1999 293853 1989 287306 2000 290500 1990 298651 2001 347171 1991 303665 2002 370577 1992 316473 2003 381034 1993 320145 2004 398079 1994 327429 2005 407561 1995 331610 2006 398579 1996 339978 2007 403119 1997 334745 - -

4. Perkembangan PDRB Kabupaten Labuhanbatu

PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah. Statistik ini dapat digunakan sebagai salah satu indikator kemakmuran, walaupun ukuran ini belum tentu langsung digunakan sebagai ukuran tingkat pemerataan pendapatan. Adanya peningkatan perekonomian dengan melambatnya perkembangan pertumbuhan penduduk, akan mengakibatkan terjadinya peningkatan PDRB perkapita. Pertumbuhan PDRB perkapita pada tahun 2005 sebesar 14,73 persen atau meningkat dari Rp. 9.998.874,60 pada tahun 2004 menjadi Rp.11.403.680,16 pada tahun 2005 dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.6

PDRB Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2002-2007 Tahun PDRB Perkapita Nilai (Rp.000) Pertumbuhan (%) 2002 8.614.507,82 -- 2003 9.144.375,84 6,15, 2004 9.998.874,93 9,34 2005 11.403.675,01 14,05 2006 12.757.621,32 11,87 2007 14.256.877,30 11,75

Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, 2008

PDRB perkapita Labuhanbatu selalu mengalami peningkatan. Namun PDRB perkapita yang selalu meningkat tersebut belum tentu mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sangat tergantung kepada perkembangan jumlah penduduk. Jika pertumbuhan

penduduk lebih cepat dari pertumbuhan PDRB pada tahun yang sama, maka PDRB per kapitanya akan semakin kecil atau sebaliknya.

Berdasarkan data statistik, sektor yang mempunyai pertumbuhan tertinggi pada tahun 2007 adalah sektor pertanian dengan pertumbuhan sekitar 7,58 persen, diikuti sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar 7,23 persen. Sedangkan sektor yang mempunyai pertumbuhan terkecil adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang hanya sebesar 3,22 persen. Bila dibandingkan dengan tahun 2006 dengan sektor dominan bidang Perdagangan, Hotel dan Restauran sebesar 9,44 persen, maka pada tahun 2007 terjadi pergeseran aktifitas ekonomi dari bidang Perdagangan, Hotel dan Restauran ke aras Pertanian, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel IV.7

Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Labuhanbatu ADH Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2007

No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 1. Pertanian 0,09 -0,02 0,57 0,58 7,58 2. Pertambangan dan

penggalian

13,12 12,01 9,54 6,85 7,23 3. Industri pengolahan 5,04 4,83 5,51 5,73 6,88 4. Listrik, gas dan air

bersih 10,28 8,28 7,73 8,58 3,22 5. Bangunan 4,45 3,20 4,81 5,33 6,60 6. Perdagangan, hotel dan restoran 5,44 3,93 5,53 9,44 6,07 7. Pengangkutan dan komunikasi 14,29 13,18 5,18 11,74 3,69 8. Keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan

10,25 9,27 3,93 3,82 6,46 9. Jasa-jasa 14,63 5,64 3,50 3,50 5,59 Pertumbuhan 4,68 3,80 4,14 5,33 6,71 Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka 2008

pembangunan yang dilaksanakan, maka penyajian data PDRB dalam bentuk persentase distribusi (sumbangan) sektoral terhadap PDRB sangatlah penting. Kotribusi tiap-tiap sektor ekonomi tersebut merupakan gambaran struktur ekonomi di daerah.

Sejak tahun 2003, peranan sektor primer cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2003 kontribusi sektor primer terhadap total PDRB Kabupaten Labuhanbatu sebesar 26,41% menurun menjadi 26,06% pada tahun 2007. Sedangkan kontribusi sektor sekunder sebesar 47,58% menurun menjadi 47,13% pada tahun 2007, demikian juga sektor tersier dari 26,03% tahun 2003 menjadi 25,81% pada tahun 2007.

Tabel IV.8

Distribusi Persentase PDRB ADH Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2003-2007 (%) No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 PRIMER 26,41 26,05 25,40 24,63 26,06 1. Pertanian 25,40 24,74 24,04 23,47 24,75 2. Pertambangan dan penggalian 1,01 1,31 1,36 1,33 1,30 SEKUNDER 47,58 47,62 47,82 48,08 47,13 3. Industri pengolahan 44,78 44,81 45,09 45,35 44,57 4. Listrik, gas dan air

bersih 0,40 0,40 0,40 0,39 0,36 5. Bangunan 2,40 2,41 2,33 2,24 2,20 TERSIER 26,03 26,31 26,78 27,28 25,81 6. Perdagangan, hotel dan restoran 15,60 15,42 15,89 16,44 16,53 7. Pengangkutan dan komunikasi 2,79 3,26 3,46 3,53 3,32 8. Keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan

1,20 1,25 1,21 1,17 1,15 9. Jasa-jasa 6,44 6,38 6,22 6,11 5,81 Labuhanbatu 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, 2008

Apabila dilihat dari kontribusi setiap sektor ekonomi pada tahun 2007 pada tabel diatas, sektor industri pengolahan, sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran masih memegang peranan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Labuhanbatu. Kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 44,57 persen, sektor pertanian sebesar 24,75 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,53 persen. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 85,85 persen. Gambaran ini menunjukkan bahwa Kabupaten Labuhanbatu sangat tergantung pada ketiga sektor ini. Berikut ini tabel PDRB Kabupaten Labuhanbatu kurun waktu tahun 1987-2007:

Tabel IV.9

PDRB Kabupaten Labuhanbatu Adh. Berlaku Tahun 1987-2007

Tahun Adh. Berlaku PDRB (milyar Rp)

Tahun Adh. Berlaku PDRB (milyar Rp) 1987 476,538 1997 2199,858 1988 500,639 1998 2199,858 1989 730,712 1999 2226,270 1990 802,403 2000 2337,058 1991 989,350 2001 2188,628 1992 1083,136 2002 6405,503 1993 1195,912 2003 7331,084 1994 1331,071 2004 9133,929 1995 1781,837 2005 10918,370 1996 2000,648 2006 12593,780 2007 14371,160 Sumber : BPS, Labuhanbatu Dalam Angka, Berbagai Edisi

Dokumen terkait