• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Regresi

Analisis dalam pembahasan ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel yakni variabel dependent dan variabel independent. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang dibuat yakni Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Angkatan Kerja berpengaruh positif terhyadap Pertumbuhan Ekonomi. Seberapa tingkat pancapaian data yang tersedia dalam pencapaian kebenaran akan dijelaskan dalam perhitungan serta pengujian terhadap masing-masing koefisien regresi yang diperoleh dengan menggunakan alat bantu komputer. Dari hasil regresi dapat dibentuk model hasil estimasi sebagai berikut:

Y = -5257,891 + 0,008X1 + 0,287 X2 + 0,018X3 Standart Error = 1335,789 (0,002) (0,063) (0,004) t-statistik = (-3,936) (4,029***) (4,544***) (4,005***) R² = 0,990 F-statistik = 573,975 Dw-stat = 1,899 Ket: ***) signifikan pada α = 1%

Hasil estimasi diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel independent (Pengeluaran pemerintah, Investasi dan Angkatan kerja) terhadap variabel dependent (pertumbuhan ekonomi) adalah sebagai berikut:

1. Pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu dengan koefisien sebesar 0,008 dan sesuai dengan hipotesis awal. Artinya setiap kenaikan

pengeluaran pemerintah sebesar satu juta rupiah mengakibatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu sebesar 8.000 rupiah. 2. Investasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu dengan koefisien sebesar 0,287 dan sesuai dengan hipotesis awal. Artinya apabila investasi mengalami peningkatan sebesar satu juta rupiah maka akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu meningkat sebesar 278.000 rupiah.

3. Angkatan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu dengan koefisien sebesar 0,018 artinya apabila angkatan kerja bertambah sebesar satu orang maka akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu meningkat sebesar 0,018 rupiah.

1. Uji Kesesuaian (Test For Goodness Of Fit) a. Koefisien Determinasi (R²)

Berdasarkan hasil regresi diperoleh koefisien determinasi (R²) sebesar 0,99. Artinya bahwa variasi yang terjadi pada variabel independent (pengeluaran pemerintah, investasi dan angkatan kerja) mampu memberikan penjelasan terhadap variabel dependent (pertumbuhan ekonomi) sebesar 99%, sedangkan sisanya sebanyak 1% tidak dapat dijelaskan dalam model estimasi atau dijelaskan oleh term of errornya.

b. Uji t- Statistik (Partial Test)

Uji t-statistik merupakan pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependent dengan menganggap variabel lain konstan. Adapun prosedur pengujian serta hasil pengujian t-statistik adalah sebagai berikut :

- Pengeluaran Pemerintah

a. Menetapkan hipotesis yang akan diuji (untuk nilai t-statistik positif)

Ho accept ; Ha reject jika t-hitung < t-tabel...Ho:b=0...tidak signifikan

Ha accept ; Ho reject jika t-hitung > t-tabel...Ha:b≠0...signifikan b. Penentuan level pengujian

α =1%

df= n-k-1 = 21-3-1=17 t-tabel= 2,898

c. Penentuan statistik pengujian t-stat t-hitung = 4,029

d. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan dari besarnya t-stat Ha rejact karena t-hitung > t-tabel (4,029>2,898) berarti

Pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan 99%.

Ho diterima

Gambar IV.1 Kurva Uji t-statistik

Variabel Pengeluaran Pemerintah - Investasi

a. Menetapkan hipotesis yang akan diuji (untuk nilai t-statistik positif)

Ho accept ; Ha reject jika t-hitung < t-tabel...Ho:b=0...tidak signifikan

Ha accept ; Ho reject jika t-hitung > t-tabel...Ha:b≠0...signifikan b. Penentuan level pengujian

α =1%

df= n-k-1 = 21-3-1=17 t-tabel= 2,898

c. Penentuan statistik pengujian t-stat t-hitung = 4,544

d. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan dari besarnya t-stat Ha accept karena t-hitung > t-tabel (4,544>2,898) berarti Investasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pertumbuhan Ho ditolak

-4,029 -2,898 2,898 4,029

Ho ditolak

Ho diterima

Gambar IV.2 Kurva Uji t-statistik

Variabel Investasi - Angkatan Kerja

a. Menetapkan hipotesis yang akan diuji (untuk nilai t-statistik positif)

Ho accept ; Ha reject jika t-hitung < t-tabel...Ho:b=0...tidak signifikan

Ha accept ; Ho reject jika t-hitung > t-tabel...Ha:b≠0...signifikan b. Penentuan level pengujian

Penentuan level pengujian α =1%

df= n-k-1 = 21-3-1=17 t-tabel= 2,898

c. Penentuan statistik pengujian t-stat t-hitung = 4,005

d. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan dari besarnya t-stat Ha accept karena t-hitung > t-tabel (4,005>2,898) berarti Angkatan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan 99%.

Ho ditolak

-4,544 -2,898 2,898 4,544

Ho ditolak

Ho diterima

Gambar IV.3 Kurva Uji t-statistik Variabel Angkatan Kerja c. Uji F-Statistik (Overall Test)

Uji F-statistik dilakukan untuk menguji apakah Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Angkatan Kerja secara bersama-sama mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Hipotesis : Ho:b=0……tidak signifikan Ha:b≠0…...signifikan

Kriteria pengujian:

Ho accept; Ha reject jika F-hitung < F-tabel…Ho:b = 0…tidak signifikan Ha accept; Ho reject jika F-hitung > F-tabel…Ha:b ≠ 0…signifikan Dari hasil analisa regresi diketahui F-hitung = 573,97

Dimana: α = 1% Vı = k = 3 V2 = n-k-1 = 21-3-1 = 17 Maka F-tabel = 5,19 Ho ditolak -4,005 -2,898 2,898 4,005 Ho ditolak 0

Pengeluaran pemerintah, Investasi dan Angkatan kerja secara keseluruhan (serempak) mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan sebesar 99%.

Gambar IV.4 Kurva Uji F statistik

2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Multikolineariti

Multicollinearity adalah suatu kondisi dimana terdapat hubungan variabel independent diantara satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini tidak terdapat multicollinearity diantara variabel independent. Hal ini dapat dilihat dari setiap koefisien masing-masing variabel sesuai dengan hipotesis yang ditentukan.

Dari model analisis:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 µ...(1) R² = 0,990

Ho diterima

Ho ditolak

Maka dilakukan pengujian diantara masing-masing variabel independent. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara masing- masing variabel independent.

Pengeluaran pemerintah (X1) = f Investasi (X2)

Β1X1 = α + β2X2 + µ...(2) Maka di dapat R² = 0,936 artinya variabel Investasi (X2) mampu memberi penjelasan sebesar 93,6% terhadap variabel Pengeluaran pemerintah (X1). Dari hasil persamaan (2) ini dapat disimpulkan tidak ada multicollinearity diantara variabel independent, karena R² persamaan (2) lebih kecil dari R² persamaan (1).

Pengeluaran pemerintah (X1) = f Angkatan kerja (X3)

Β1X1 = α + β3X3 + µ...(3) Maka didapat R² = 0,714 artinya variabel Angkatan kerja (X3) mampu memberi penjelasan sebesar 71,4% terhadap variabel Pengaluaran pemerintah (X1). Dari hasil persamaan (3) ini dapat disimpulkan tidak ada multicollinearity diantara variabel independent, karena R² persamaan (3) lebih kecil dari R² persamaan (1).

Investasi (X2) = f Angkatan kerja (X3)

Β2X2= α + β3X3 + µ...(4) Maka didapat R² = 0,732 artinya variabel Angkatan kerja (X3) mampu memberi penjelasan sebesar 73,2% terhadap variabel Investasi (X2). Dari

diantara variabel independent, karena R² persamaan (4) lebih kecil dari R² persamaan (1).

2. Autokorelasi (Serial Korelasi)

Autokorelasi terjadi apabila term of error (µ) dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa term of error berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila variabel (ei.ej) ≠ 0 untuk i ≠ j dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Cara untuk mengetahui keberadaan autokorelasi adalah dengan uji D-W Test (Durbin Watson Test). Dengan hipotersis sebagai berikut :

Ho : ρ = 0 berarti tidak ada autokorelasi Ha : ρ ≠ 0 berarti ada korelasi

Dari hasil regresi diperoleh Dw-hitung = 1,899 k = 3 ; n = 21 ; α = 1 %

dl = 0,80 ; 4 – dl = 4 – 0,80 = 3,20 du =1,41 ; 4 – du = 4 – 1,41 = 2,59

Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa Dw-hitung = 1,899 berada pada posisi du < Dw < 4 – du, ini berarti terima Ho ( tidak ada autokorelasi ) pada tingkat kepercayaan 99%.

2 Gambar IV.5 Uji Durbin-Watson Inconclusive Autokorelasi (+) 0 0,80 1,41 2,59 3,20 4 Autokorelasi (-) Ho accept

(no serial correlation)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh nyata dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu, dimana kenaikan pengeluaran pemerintah sebesar satu juta rupiah menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 8.000 rupiah.

2. Investasi mempunyai pengaruh nyata dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu, dimana pennbahan investasi sebesar satu juta rupiah menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 278.000 rupiah.

3. Jumlah angkatan kerja berpengaruh nyata dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu, dimana bertambahnya satu orang angkatan kerja menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,018 rupiah.

Dokumen terkait