• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Perilaku Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Yang Dilakukan Oleh Peserta Didik Sebelum Proses Layanan

F. Teknik Triangulasi/Keabsahan Data

2. Gambaran Perilaku Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Yang Dilakukan Oleh Peserta Didik Sebelum Proses Layanan

a. Konseli KA

Konseli KA merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli KA dan DA wali kelas dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu sering terlambat datang ke sekolah (tiga sampai empat kali dalam seminggu).

Pelanggaran yang dilakukan oleh kedua konseli ini sudah sering dilakukan pada awal konseli masuk tahun ajaran baru, lebih tepatnya yaitu pada saat konseli naik ke kelas VIII. Pada awal konseli masuk di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bamdar Lampung, konseli memang terlihat sedikit tertutup dengan teman-temannya. Hal ini dikarenakan konseli belum begitu kenal dengan teman-temannya, namun setelah lama kelamaan atau lebih tepatnya pada saat kelas VIII konseli pun sudah begitu akrab dengan temannya. Pengaruh teman sangat besar terhadap pergaulan konseli, sehingga konseli mudah terbawa apa yang teman mereka lakukan. Selain itu konseli sering ramai dan membuat gaduh di dalam kelas pada saat pelajaran berlangsung, apalagi pada saat pelajaran yang dirasa membosankan bahkan konseli juga sering ditegur oleh guru karena ramai dan membuat gaduh.

Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa hubungan konseli dengan teman konseli berjalan dengan baik, tetapi hubungan konseli dengan guru kurang baik dikarenakan konseli merasa ada guru yang cara mengajarnya membosankan dan gurunya galak sehingga konseli sering terlambat datang ke sekolah. Menurut pengakuan konseli, diketahui biasanya konseli jika terlambat datang ke sekolah konsei kumpul terbih dulu bersama teman-temannya suka nongkrong di luar sekolah dan bermain PS (Play Station).

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data dari hasil absensi konseli dapat diketahui bahwa gambaran awal pelanggaraan tata tertib sekolah konseli KA sebagai berikut:

Grafik I

Grafik Pelaggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

0 2 4 6 8 10 12

Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli KA dan DA

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei KA terlambat datang kesekolah sudah mencapai delapanbelas kali, dan dibulan Mei sampai Juni sudah mulai ulangan semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli KA sudah mencapai sebelas kali sering terlambat datang ke sekolah, dan September sampai Oktober sudah mencapai sembilan kali, dimana rata-rata sering terlambat datang ke sekolah perbulannnya mencapai kurang lebih tujuh kali.

b. Konseli DA

Konseli DA merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli DA wali kelas dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu sering terlambat datang ke sekolah (dua sampai tiga kali dalam seminggu).

Pelanggaran yang dilakukan oleh kedua konseli ini sudah sering dilakukan pada awal konseli masuk tahun ajaran baru, lebih tepatnya yaitu pada saat konseli naik ke kelas VIII. Pada awal konseli masuk di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bamdar Lampung, konseli memang terlihat sedikit tertutup dengan teman-temannya. Hal ini dikarenakan konseli belum begitu kenal dengan teman-temannya, namun setelah lama kelamaan atau

lebih tepatnya pada saat kelas VIII konseli pun sudah begitu akrab dengan temannya. Pengaruh teman sangat besar terhadap pergaulan konseli, sehingga konseli mudah terbawa apa yang teman mereka lakukan. Selain itu konseli sering ramai dan membuat gaduh di dalam kelas pada saat pelajaran berlangsung, apalagi pada saat pelajaran yang dirasa membosankan bahkan konseli juga sering ditegur oleh guru karena ramai dan membuat gaduh.

Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa hubungan konseli dengan teman konseli berjalan dengan baik, tetapi hubungan konseli dengan guru kurang baik dikarenakan konseli merasa ada guru yang cara mengajarnya membosankan dan gurunya galak sehingga konseli sering terlambat datang ke sekolah. Menurut pengakuan konseli, diketahui biasanya konseli jika terlambat datang ke sekolah konsei kumpul terbih dulu bersama teman-temannya suka nongkrong di luar sekolah dan bermain PS (Play Station).

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data dari hasil absensi konseli dapat diketahui bahwa gambaran awal pelanggaraan tata tertib sekolah konseli DA sebagai berikut:

Grafik II

Grafik Pelaggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei DA terlambat datang kesekolah sudah mencapai enambelas kali, dan dibulan Mei sampai Juni sudah mulai ulangan semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli DA sudah mencapai sembilan kali sering terlambat datang ke sekolah, dan September sampai Oktober sudah mencapai delapan kali, dimana rata-rata sering terlambat datang ke sekolah perbulannnya mencapai kurang lebih lima kali.

c. Konseli NS

Konseli NS merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang juga sering melanggar tata tertib sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari wali kelas dan guru bimbingan konseling di sekolah diketahui bahwa pelanggaran yang

0 2 4 6 8 10 12

Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli DA

dilakukan konseli yaitu sering tidak disiplin dalam berseragam seperti tidak memasukan baju, tidak memakai sepatu sering memakai sandal dilingkungan sekolah.

Selama di kelas VIII konseli tergolong peserta didik yang ramai di dalam kelas. Nilai KKM konseli banyak yang di bawah rata-rata. Ketika ada tugas konseli sering tidak mengerjakanya. Konseli juga tidak suka dengan beberapa pelajaran selain pelajaran Matematika dan guru dikarenakan galak. Ketika ulangan konseli juga selalu menyontek pekerjaan temannya. Konseli jarang memperhatikan penjelasan dari guru. Jika mendapat tugas dari guru tidak langsung di kerjakan, bahkan mereka sering keluar masuk kelas tanpa izin ketika ada mata pelajaran yang dirasa gurunya galak dan membosankan.

Pelanggaaran tata tertib sekolah pada konseli NS sudah terlihat pada awal konseli masuk tahun ajaran baru, lebih tepatnya yaitu pada saat konseli naik ke kelas VIII. Pada awal konseli masuk di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung, konseli memang terlihat sedikit tertutup dengan teman-temannya. Hal ini dikarenakan konseli belum begitu kenal dengan teman-temannya, namun setelah lama kelamaan atau lebih tepatnya pada saat sudah di kelas VIII konseli pun sudah begitu akrab dengan temannya. Pengaruh teman sangat besar terhadap pergaulan konseli, sehingga konseli mudah terbawa apa yang teman mereka lakukan. Selain melakukan wawancara dengan wali kelas dan guru BK, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli dapat diketahui bahwa hubungan konseli dengan teman konseli berjalan dengan baik, tetapi hubungan konseli dengan guru kurang baik dikarenakan konseli merasa ada guru yang galak sehingga konseli bandel dan sering mengeluarkan bajunya dan membuat keributan dikelas. Sedangkan menurut pengakuan konseli sendiri, diketahui biasanya konseli jika mengeluarkan bajunya ia akan merasa bangga karena terlihat gaul karena mereka sering berkumpul bersama teman-temannya sambil bermain PS (Play Station). Perilaku tidak disiplin dalam belajar dan di sekolah yang dilakukan oleh konseli biasanya juga selalu berdampak terhadap hasil belajar, hal itu dikarenakan konseli selalu ketinggalan pelajaran pada saat mengeluarkan bajunya pasti mereka keluar kelas tanpa izin.

Berdasarkan dari hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data hasil absensi konseli dapat diketahui gambaran awal pelanggaran tata tertib sekolah NS sebagai berikut:

Grafik III

Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

0 2 4 6 8 10 Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli NS

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei, jumlah pelanggaran tata tertib sekolah konseli NS sudah mencapai lima belas kali, dan dibulan mei sampai juni sudah masuk ulangan semserter genap serta libur semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli NS sudah mencapai tiga belas kali tidak disiplin dalam berseragam sekolah dan pada bulan september sampai oktober mencapai sepuluh kali, dimana rata-rata perilaku tidak disiplin perbulannnya mencapai kurang lebih lima kali.

d. Konseli MK

Konseli MK merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang juga sering melanggar tata tertib sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari wali kelas dan guru bimbingan konseling di sekolah diketahui bahwa pelanggaran yang dilakukan konseli yaitu sering tidak disiplin dalam berseragam seperti tidak memasukan baju, tidak memakai sepatu sering memakai sandal dilingkungan sekolah.

Selama di kelas VIII konseli tergolong peserta didik yang ramai di dalam kelas. Nilai KKM konseli banyak yang di bawah rata-rata. Ketika ada tugas konseli sering tidak mengerjakanya. Konseli juga tidak suka dengan beberapa pelajaran selain pelajaran Matematika dan guru dikarenakan galak. Ketika ulangan konseli juga selalu menyontek pekerjaan temannya. Konseli jarang memperhatikan penjelasan dari guru. Jika mendapat tugas dari guru tidak

langsung di kerjakan, bahkan mereka sering keluar masuk kelas tanpa izin ketika ada mata pelajaran yang dirasa gurunya galak dan membosankan.

Pelanggaaran tata tertib sekolah pada konseli MK sudah terlihat pada awal konseli masuk tahun ajaran baru, lebih tepatnya yaitu pada saat konseli naik ke kelas VIII. Pada awal konseli masuk di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung, konseli memang terlihat sedikit tertutup dengan teman-temannya. Hal ini dikarenakan konseli belum begitu kenal dengan teman-temannya, namun setelah lama kelamaan atau lebih tepatnya pada saat sudah di kelas VIII konseli pun sudah begitu akrab dengan temannya. Pengaruh teman sangat besar terhadap pergaulan konseli, sehingga konseli mudah terbawa apa yang teman mereka lakukan. Selain melakukan wawancara dengan wali kelas dan guru BK, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli dapat diketahui bahwa hubungan konseli dengan teman konseli berjalan dengan baik, tetapi hubungan konseli dengan guru kurang baik dikarenakan konseli merasa ada guru yang galak sehingga konseli bandel dan sering mengeluarkan bajunya dan membuat keributan dikelas. Sedangkan menurut pengakuan konseli sendiri, diketahui biasanya konseli jika mengeluarkan bajunya ia akan merasa bangga karena terlihat gaul karena mereka sering berkumpul bersama teman-temannya sambil bermain PS (Play Station). Perilaku tidak disiplin dalam belajar dan di sekolah yang dilakukan oleh konseli biasanya juga selalu berdampak terhadap

hasil belajar, hal itu dikarenakan konseli selalu ketinggalan pelajaran pada saat mengeluarkan bajunya pasti mereka keluar kelas tanpa izin.

Berdasarkan dari hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data hasil absensi konseli dapat diketahui gambaran awal pelanggaran tata tertib sekolah MK sebagai berikut:

Grafik IV

Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei, jumlah pelanggaran tata tertib sekolah konseli MK sudah mencapai duabelas kali, dan dibulan mei sampai juni sudah masuk ulangan semserter genap serta libur semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli MK sudah mencapai sebelas kali tidak disiplin dalam berseragam sekolah dan pada bulan september sampai oktober mencapai sembilan kali, dimana rata-rata perilaku tidak disiplin perbulannnya mencapai kurang lebih lima kali.

0 2 4 6 8 10 Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli MK

e. Konseli NF

Konseli NF merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli NF wali kelas dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu sering malas dalam belajar seperti malas mengerjakan tugas sekolah, menyontek, mengerjakan tugas di sekolah tidak bisa membagi waktu.

Pelanggaran yang dilakukan oleh konseli ini sudah sering dilakukan pada saat mata pelajaran berlangsung. Saat ada tugas dari guru mata pelajaran ia sering menyontek teman sebangkunya tidak mau mengerjakan sendiri. Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa NF memang sering malas dalam mengerjakan tugas dan sring menyontek teman-temanya. Sedangkan menurut pengakuan konseli bahwa ia sering menyontek karena ia tidak bisa mengerjakan tugasnya sendiri.

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data dari hasil absensi konseli dapat diketahui bahwa gambaran awal pelanggaraan tata tertib sekolah konseli NF sebagai berikut:

Grafik V

Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei NF malas belajar seperti mengerjakan tugas, menyontek sudah mencapai duabelas kali, dan dibulan Mei sampai Juni sudah mulai ulangan semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli NF sudah mencapai tujuh kali sering menyontek, dan September sampai Oktober sudah mencapai sembilan kali, dimana rata-rata sering malas belajar dan menyontek perbulannnya mencapai kurang lebih lima kali.

f. Konseli RF

Konseli RF merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli NF wali kelas

0 5 10 15

Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli NF

dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu sering kurang bisa belajar sendiri.

Pelanggaran yang dilakukan oleh konseli ini sudah sering dilakukan pada saat mata pelajaran berlangsung. Saat ada tugas dari guru mata pelajaran ia sering menyontek teman sebangkunya tidak mau mengerjakan sendiri. Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa RF memang sering malas dalam mengerjakan tugas dan sring menyontek teman-temanya. Sedangkan menurut pengakuan konseli bahwa ia sering menyontek karena ia tidak bisa mengerjakan tugasnya sendiri.

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data dari hasil absensi konseli dapat diketahui bahwa gambaran awal pelanggaraan tata tertib sekolah konseli RF sebagai berikut:

Grafik VI

Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

0 2 4 6 8 10

Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli RF

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei RF kurang bisa belajar sendiri sudah mencapai tujuhbelas kali, dan dibulan Mei sampai Juni sudah mulai ulangan semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli NF sudah mencapai duabelas kali, dan September sampai Oktober sudah mencapai tigabelas kali, dimana rata-rata sering melanggar tata tertib sekolah perbulannnya mencapai kurang lebih enam kali.

g. Konseli KS

Konseli KS merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli KS wali kelas dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu tidak dapat membagi waktu untuk belajar.

Pelanggaran yang dilakukan oleh konseli ini sudah sering dilakukan pada saat mata pelajaran berlangsung. Saat ada tugas dari guru mata pelajaran ia sering bermain-main saat jam mata pelajaran berlangsung. Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa KS memang sering brmain-main saat dalam prooses

belajar dengan teman-temanya. Sedangkan menurut pengakuan konseli bahwa ia melakukan hal tersebut karena merasa bosan dan malas dengan gurunya karena galak.

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data dari hasil absensi konseli dapat diketahui bahwa gambaran awal pelanggaraan tata tertib sekolah konseli KS sebagai berikut:

Grafik VII

Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei KS tidak dapat membagi waktu untuk belajar sudah mencapai tigabelas kali, dan dibulan Mei sampai Juni sudah mulai ulangan semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli KS sudah mencapai sebelas kali, dan September sampai Oktober sudah mencapai lima kali, dimana rata-rata sering melanggar tata tertib sekolah perbulannnya mencapai kurang lebih enam kali.

0 2 4 6 8

Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli KS

h. Konseli DA

Konseli DA merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli DA wali kelas dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu sering menyontek pekerjaan temannya.

Pelanggaran yang dilakukan oleh konseli ini sudah sering dilakukan pada saat mata pelajaran berlangsung. Saat ada tugas dari guru mata pelajaran ia sering menyontek teman sebangkunya tidak mau mengerjakan sendiri. Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa RF memang sering malas dalam mengerjakan tugas dan sring menyontek teman-temanya. Sedangkan menurut pengakuan konseli bahwa ia sering menyontek karena ia tidak bisa mengerjakan tugasnya sendiri.

Berdasarkan hasil dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengambil data dari hasil absensi konseli dapat diketahui bahwa gambaran awal pelanggaraan tata tertib sekolah konseli DA sebagai berikut:

Grafik VIII

Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan

Dari hasil dokumentasi yang diambil dari data absensi diatas dapat diketahui bahwa dalam satu semester April samapai Mei DA sering menyontek pekerjaan temannya sudah mencapai enambelas kali, dan dibulan Mei sampai Juni sudah mulai ulangan semester. Pada awal semester ganjil tahun ajaran baru dibulan Juli sampai Agustus konseli DA sudah mencapai sebelasbelas kali, dan September sampai Oktober sudah mencapai sepuluh kali, dimana rata-rata sering melanggar tata tertib sekolah perbulannnya mencapai kurang lebih tujuh kali.

i. Konseli SF

Konseli SF merupakan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang sering melanggar peraturan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang didapat dari konseli SF wali kelas dan guru BK konseli diketahui bahwa mereka sering melanggar peraturan sekolah yang dilakukan konseli yaitu sering mengerjakan tugas PR saat mengikuti mata pelajaran.

0 2 4 6 8 10 12

Grafik pelanggaran tata tertib sekolah konseli DA

Pelanggaran yang dilakukan oleh konseli ini sudah sering dilakukan pada saat mata pelajaran berlangsung. Saat ada tugas dari guru mata pelajaran ia malah mengerjakan tugas lain (PR) yang belum dikerjan, hal itu mengakibatkan SF ketinggalan mata pelajaran yang sedang berlangsung. Selain wawancara dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan teman konseli untuk mengetahui perilaku konseli selama di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan teman konseli diketahui bahwa SF memang sering mengerjakan tugas PR disaat mata pelajran yang lain sedang berlangsung. Sedangkan menurut pengakuan konseli bahwa ia sering mengerjakan tugas PR di sekolah karena ia tidak sempat mengerjakan dirumah, waktu di rumah banyak dihabiskan untuk

Dokumen terkait