• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan Bakpia Japon

Perusahaan bakpia Japon yang menjadi lokasi penelitian ini adalah salah satu unit usaha kecil,unit usaha rumahan yang berkedukuhan di pedukuhan Lohpati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY). Perusahaan yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran bakpia bermerk “Japon’’ ini merupakan usaha rumahan milik perorang atas nama Bapak Harto Suwarno perusahan bakpia Japon ini didirikan oleh Bapak Harto Suwarno selaku pemilik pada tahun 2004.

Pada awal-awal berdiri,kegiatan produksi di bakpia Japon lebih sering menggunakan metode lama yaitu metode yang masih sangat mengandalkan tenaga manusia untuk menjalankan proses produksi. Saat itu hampir semuah jenis pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan dan pemasaran bakpia dominan dikerjakan oleh tenaga manusia, dan hampir tidak sama sekali menggunakan mesin produksi. Walaupun demikian kualitas bakpia yang dihasilkan tetap terjamin. Hal itu setidaknya tercermin dari tingginya peminat konsumen akan bakpia tersebut, baik saat itu dan terbukti sampai sekarang.

Tahun 2006 bencana gempa bumi melanda daerah DIY, Jateng secara umum, (khususnya daerah Bantul dan sekitarnya).Bencana gempa bumi ini bukan hanya mengakibatkan banyak bangunan runtuh tetapi juga melumpuhkan aktifitas ekonomi dunia usaha dan masyarakat.Tempat produksi bakpia Japon juga termasuk yang rusak, tidak bisa digunakan.Namun bagi

pemilik perusahaan bakpia Japon bencana gempa bumi dan kerusakan bangunan tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berproduksi.Ketika daerah Bantul dan sekitarnya dilanda bencana sehingga menjadi pusat perhatian dunia dan dibanjiri banyak relawan, justru menjadi kesempatan emas bagi perusahaan untuk kembali memperkenalkan diri.Oleh karena itu beberapa hari setelah bencana gempa bumi terjadi, kegiatan produksi perusahaan bakpia Japon kembali beroperasi walaupun dengan peralatan dan perlengkapan yang seadanya, bahkan mengingat bencana tersebut telah mengakibatkan tempat produksi hancur, maka untuk sementara kegiatan produksi dilakukan diluar bangunan, di alam terbuka. Kenekatan pemilik untuk beroperasi membuahkan hasil yang positif.Bakpia Japon bukan saja semakin dikenal, dan jumlah permintaan pun meningkat tajam.Itu tidak terlepas dari relawan yang berasal dari berbagai wilayah nusantara banyak yang menjadikan bakpia ini sebagai oleh-oleh khas Bantul, sehingga permintaan dari berbagai daerahpun bedatangan.Banyak pesanan dan meningkatnya jumlah permintaan tidak membuat perusahaan bertindak seenaknya.Perusahaan tetap menjaga kualitas produk menggunakan peralatan dan perlengkapan seadanya yang tersisah pasca gempa.Perusahaan bakpia ini merupakan milik perseorangan.Kemampuan Bapak ini membaca peluang yang ada saat itu menjadikan perusahan ini dapat bertahan sampai saat ini. Sebagai perusahaan perseorangan hal ini bukanlah hal yang ringan,dia menghadapi banyak tantangan dan hambatan terutama dari segi pembiayaan dan modal. Sejak awal berdiri perusahaan ini hanya mengandalkan sang pemilik perusahaan itu sendiri. Sebagai perusahaan atau

industri rumahan seharusnya ada pihak tertentu yang harus ikut dalam mendukung tumbuh kembangnya perusahaan, yaitu Pemerintah. Akan tetapi sampai sejauh ini pemerintah hanya bisa memberikan janji demi janji kepada pihak perusahaan, akan tetapi tidak pernah terealisasi sama sekali.

Kemandirian dari pemiliknyalah yang membuat perusahaan ini bertahan hingga saat ini.

B. Karyawan

Jumlah karyawan bakpia Japon saat ini yaitu sebanyak 30 orang.Dari 30 karyawan tersebut terdiri dari karyawan tetap sebanyak 10 orang, dan tenaga harian sebanyak 20 orang. Karyawan tetap dengan jumlah 10 orang memiliki tugas masing-masing, 3 orang sebagai juru masak, 2 orang mengoperasikan mesin, 2 orang melakukan penyortiran bahan, 2 orang melakukan pemasaran, dan 1 orang pada bagian administrasi. Sedangkan 20 karyawan lainnya merupakan tenaga serabutan atau dengan kata lain mereka akan bekerja sesuai dengan perintah atasan mereka atau pemilik perusahaan tersebut.

Sesungguhnya jumlahnya fluktuatif sesuai kebutuhan.Bakpia Japon pernah memiliki jumlah karyawan mencapai 108 orang.Itu terjadi pada awal-awal perusahaan didirikan. Seiring berjalannya waktu jumlah karyawan mulai berkurang, dan banyak dari mereka yang pindah karena mencari pekerjaan lain. Tetapi banyak juga yang resign karena mengikuti keluarganya, hal ini terutama pada karyawan perempuan yang biasanya mengikuti suami kemanapun pegi. Berkurangnya jumlah karyawan juga disebabkan oleh adanya

penggunaan mesin-mesin produksi, sehingga pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia sekarang bisa dikerjakan oleh mesin.

C. Produksi

Pada dasarnya sistem produksi yang sekarang sedang berlangsung di perusahaan bakpia Japon masih menggunakan metode lama. Hanya saja proses produksinya sudah memanfaatkan mesin-mesin produksi. Kalau dulu dilakukan secara manual, sekarang sudah diperingan dengan pemanfaatan mesin-mesin produksi.

D. Bahan baku

Bahan-bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bakpia ini meliputi kacang ijo, gula pasir, minyak goreng, dan gandum.Untuk kacang ijo pihak bakpia japon biasanya mendatangkannya dari Purworejo, sedangkan gula pasir biasanya dari Kota Gede.Kacang ijo tersebut biasanya langsung dihantar ke gudang bagian produksi oleh pihak distributor.

E. Pemasaran

Sistem pemasaran yang sekarang digunakan perusahaan bakpia Japon adalah memanfaatkan sosial media untuk menawarkan produk mereka, mempromosikan dari rumah ke rumah (door to door), dan sebagainya.

F. Penjualan

Sistem penjualan yang dilakukan oleh pihak bakpia Japon yaitu dengan menitipkan di warung-warung, menjual ke pasar, dan juga menjual ditempat atau outlet pribadi dari bakpia japon yang terletak di Jln.Srandakan, (perempatan Bandungan)

G. Liburan

Selama proses produksi berjalan waktu liburan selama satu tahun yaitu pada saat hari lebaran pertama saja. Pada hari yang ke dua kegiatan produksi sudah mulai berjalan normal seperti biasa kembali, hal tersebut dikarenakan pada saat itu banyak juga pesanan yang diterima oleh pihak perusahaan bakpia dari orang-orang luar Yogyakarta yang datang berlibur.

H. Penggajian dan tunjangan yang lainnya

Sistem penggajian yang berlaku di perusahaan ini ada beberapa macam yaitu 1. Sistem bulanan

2. Sistem mingguan 3. Sistem harian

Sistem penggajian ini berdasarkan kemauan dan permintaan dari karyawan.sistem pemberian gaji harian ini biasanya diberikan kepada karywan yang free lance ( dipanggil atau dipekerjakan apabila ada pesanan atau lembur).

I. Sistem penetapan harga

Sistem penetapan harga yang ditetapkan oleh perusahaan bakpia Japon yaitu dengan membedakan bakpia yang dijual langsung dengan bakpiah yang dipesan semisal ada yang buat acara.Apabila bakpiah dijual dipasar maka harga yang ditetapkan untuk 1 bakpia yaitu rp.400/biji dan harga yang berlaku pada saat ada pemesanan yaitu rp.700/biji.Untuk harga juga terkadang ditetapkan berdasarkan pesanan dari konsumen, hal tersebut dikarenakan bahwa bakpia yang dipesan itu berdasarkan jenis atau rasa yang diinginkan oleh konsumen.

53 BAB V

Dokumen terkait