• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Perdagangan Pakaian Jadi di Dunia

Nilai perdagangan pakaian jadi yang terbuat dari katun (HS 6110202) memiliki tren yang cenderung meningkat di pasar internasional selama periode 2009-2013 (gambar 6). Rata-rata pertumbuhan ekspor pakaian jadi di pasar internasional sebesar 8.7 persen. Pertumbuhan tahun 2010 hingga 2013 sebesar 22.26 persen, 19.07 persen, -1.89 persen, dan 1.32 persen.

Sebelum terjadi krisis Eropa tahun 2010, pertumbuhan nilai ekspor pakaian jadi dunia relatif besar. Pada awal terjadinya krisis Eropa tahun 2010, nilai ekspor pakaian jadi dunia masih mengalami pertumbuhan namun tidak sebesar tahun sebelumnya. Krisis Eropa yang memuncak pada tahun 2011 berdampak pada pertumbuhan ekspor pakaian jadi dunia pada tahun-tahun selanjutnya. Tahun 2012 nilai ekspor pakaian jadi dunia mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh banyak negara maju, khususnya Uni Eropa, yang mengalami perlambatan ekonomi pada tahun 2012. Namun penurunan ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 2013 nilai ekspor kembali meningkat walaupun peningkatannya relatif rendah.

Sumber : UNComtrade, 2015.

Gambar 6 Tren nilai ekspor pakaian jadi (HS 611020) di dunia tahun 2009-2013 Volume ekspor pakaian jadi di pasar internasional mengalami fluktuasi. Berdasarkan gambar 7, volume ekspor pakaian jadi dunia mengalami penurunan yang signifikan tahun 2012 menjadi sebesar 534.2 ribu ton. Namun sama halnya

0.0 200.0 400.0 600.0

2009 2010 2011 2012 2013

20

dengan nilai ekspor, volume pakaian jadi mengalami peningkatan kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar 939.6 ribu ton. Besarnya volume ekspor ini hampir sama besar dengan volume ekspor tahun 2009, 2010, dan 2011 (lebih dari 900 ribu ton).

Penurunan volume ekspor pakaian jadi dunia pada tahun 2012 salahsatunya disebabkan oleh turunnya permintaan ekspor pakaian jadi. Berdasarkan data UNComtrade (2015), Uni Eropa merupakan importir pakaian jadi tertinggi kedua setelah Amerika Serikat, artinya Uni Eropa merupakan salahsatu pasar ekspor pakaian jadi tertinggi dan berkontribusi terhadap pembentukan ekspor pakaian jadi dunia. Sehingga penurunan ekspor ke Uni Eropa akibat terjadinya perlambatan ekonomi dapat berpengaruh pada ekspor pakaian jadi dunia.

Sumber : UNComtrade, 2015.

Gambar 7 Volume ekspor pakaian jadi (HS 611020) di dunia tahun 2009-2013 Perkembangan Pakaian Jadi Indonesia

Perdagangan pakaian jadi Indonesia periode 2009 hingga 2013 memiliki tren yang fluktuatif. Nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode 2009 hingga 2013 sebesar US$ 435.9 juta, US$ 574.1 juta, US$ 643.9 juta, US$ 527.8 juta, dan US$ 578.5 juta. Tahun 2009 hingga 2011 nilai ekspor pakaian jadi Indonesia memiliki tren yang naik. Namun pada tahun 2012 nilai ekspor pakaian jadi Indonesia mengalami penurunan sebesar 18.04 persen dan naik kembali pada tahun 2013 sebesar 9.59 persen. Sedangkan nilai impor pakaian jadi Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2011 hingga 2013 dengan peningkatan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 sebesar 100.76 persen.

Sumber : UNComtrade, 2015.

Gambar 8 Nilai ekspor dan impor pakaian jadi Indonesia (HS 611020) di dunia tahun 2009-2013 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 2009 2010 2011 2012 2013 Vo lu m e E k sp o r Du n ia (T o n ) 0.00 250000000.00 500000000.00 2009 2010 2011 2012 2013 Nilai (US$ )

21 Terdapat 20 negara yang menjadi tujuan ekspor pakaian jadi Indonesia (Kemendag 2015), yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Inggris, China, Brasilia, Belgia, Italia, Belanda, Kanada, Malaysia, Saudi Arabia, Vietnam, Thailand, Turki, Spanyol, Uni Emirat Arab, Taiwan, dan Perancis. Pada periode 2009 hingga 2013, Amerika Serikat menduduki posisi pertama sebagai negara tujuan utama dengan rata-rata volume ekspor pakaian jadi sebesar 41 persen dari rata-rata volume ekspor pakaian jadi Indonesia ke dunia. Urutan kedua dan ketiga diduduki oleh Jerman dan Jepang sebesar 3 persen dan 2 persen. Sedangkan 17 negara tujuan ekspor utama lainnya masing-masing tidak lebih dari 2 persen (gambar 9).

Sumber : UNComtrade, 2015 (diolah).

Gambar 9 Rata-rata share volume ekspor pakaian jadi (HS 611020) Indonesia tahun 2009-2013 Pangsa Pasar Pakaian Jadi Indonesia

Sumber : UNComtrade, 2015 (diolah).

Gambar 10 Share ekspor pakaian jadi Indonesia di dunia tahun 2009 hingga 2013

Share ekspor pakaian jadi Indonesia periode 2009 hingga 2013 memiliki tren yang fluktuatif namun cenderung meningkat. Besar share ekspor periode 2009-2013 adalah 3 persen, 3.6 persen, 3.7 persen, 4.1 persen, dan 3.5 persen. Walaupun share ekspor pakaian jadi Indonesia meningkat dari tahun 2009 hingga

Amerika Serikat 41% Jerman 3% Jepang 2% Lain-lain 54% 0 1 2 3 4 5 2009 2010 2011 2012 2013 Share Ekspor (%)

22

2012 dan mengalami penurunan pada tahun 2013, Indonesia tetap menjadi sepuluh besar pengekspor pakaian jadi HS 611020.

Peningkatan share ekspor tidak sesuai dengan peningkatan peringkat. Peringkat Indonesia dari tahun 2009 hingga 2013 secara berurutan adalah ke sembilan, ke tujuh, ke enam, ke tujuh, dan ke tujuh. Meskipun tahun 2013 share

ekspor Indonesia menurun, Indonesia tetap berada pada peringkat tujuh eksportir pakaian jadi HS 611020 terbesar di dunia (UNComtrade 2015).

Perkembangan GDP Riil Indonesia dan Negara Tujuan Ekspor Utama GDP riil Indonesia dan negara tujuan ekspor lainnya memiliki nilai yang beragam (lampiran 1). Negara yang nilai GDP riil meningkat dari tahun 2009 hingga 2013 adalah Indonesia, Belgia, Brasilia, Kanada, China, Perancis, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Saudi Arabia, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Vietnam. Negara yang mengalami peningkatan GDP riil terbesar adalah China dengan rata-rata pertumbuhan GDP riil sebesar 8.8 persen. Sedangkan negara yang mengalami penurunan GDP riil sejak tahun 2011 adalah Spanyol sedangkan Italia dan Belanda sejak tahun 2012. Jepang mengalami penurunan nilai GDP riil pada tahun 2011 namun dapat meningkatkan GDP riilnya kembali pada tahun 2012 dan 2013.

Perkembangan Harga ekspor riil pakaian jadi Indonesia

Sumber : UNComtrade, 2015 (diolah).

Gambar 11 Tren harga ekspor riil pakaian jadi Indonesia (HS 611020) di dunia tahun 2009-2013

Berdasarkan gambar 11, harga ekspor riil pakaian jadi Indonesia di dunia mengalami tren yang cenderung fluktuatif. Namun sejak tahun 2012 harga ekspor riil pakaian jadi Indonesia mengalami penurunan. Hal tersebut berbeda dengan nilai ekspor pakaian jadi Indonesia.

Tren harga ekspor tahun 2010 dan 2013 berbeda dengan nilai ekspornya. Pada tahun tersebut nilai ekspor pakaian jadi Indonesia meningkat sedangkan harga ekspor megalami penurunan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penuruna harga ekspor dapat meningkatkan ekspor pakaian jadi Indonesia karena semakin murah harganya, maka semakin tinggi permintaannya (Lipsey dalam Pradipta dan Firdaus 2014). .0 3.0 6.0 9.0 12.0 15.0 18.0 2009 2010 2011 2012 2013 H ar ga eks por r ii l pakai an jadi ( U S$/ K g)

23 Perkembangan Nilai Tukar Riil Mata Uang Negara Tujuan Terhadap US$

Nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap US$ memiliki tren yang beragam (lampiran 1). Negara yang nilai tukarnya cenderung melemah periode 2009 hingga 2013 adalah Vietnam, Saudi Arabia, dan Turki sedangkan yang cenderung menguat adalah Korea Selatan, China, Uni Emirat Arab, dan Kanada. Negara yang nilai tukarnya terhadap US$ sangat berfluktuatif adalah Jepang, Thailand, Malaysia, Brazil, dan Inggris.

Negara yang termasuk dalam Uni Eropa dengan mata uang Euro memiliki tren yang sama. Negara tujuan ekspor dengan mata uang Euro adalah Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Spanyol. Nilai tukar ke enam negara tersebut melemah setelah terjadi krisis Eropa tahun 2010, namun menguat kembali tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012, Euro berada pada posisi terlemahnya selama periode 2009 hingga 2013. Hal tersebut diakibatkan oleh perlambatan perekonomian yang terjadi di Uni Eropa pada tahun 2012.

Sumber : International Financial Statistics, 2015 (diolah).

Gambar 12 Tren nilai tukar enam negara tujuan ekspor anggota Uni Eropa tahun 2009-2013

Dokumen terkait