• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2050' - 3019' Lintang Utara dan 97055 ' - 98038' Bujur Timur dengan Luas 2.127,25 Km2

Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik.wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120- 1400 m diatas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darusalam.

3.1.1 Iklim

Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Bulan Januari dan musim kedua pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Mei, sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli.

Curah hujan di Kabupaten Karo tahun mencapai 363 MM dan terendah sebesar 63 MM sedangkan jumlah hari hujan tertinggi pada Bulan September sebanyak 20 hari dan terendah pada bulan Februari sebanyak 7 hari

Suhu terendah berkisar antara 180 C sampai dengan 20,50 C dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 88,47 %

Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3.2 Pemerintahan

Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 262 Desa/ Kelurahan ( 252 Desa dan 10 Kelurahan ), dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe

Untuk menetapkan anggota DPRD Karo periode 2004 – 2009 maka telah diadakan wilayah daerah pemilihan yang terdiri dari :

a. Daerah Pemilihan Lau Baleng, Mardinding, dan Tigabinanga b. Daerah pemilihan Juhar, Kutabuluh, Munte dan Payung c. Daerah pemilihan Kabanjahe

d. Daerah pemilihan Berastagi dan Simpangempat e. Daerah pemilihan Barusjahe, Tigapanah dan Merek

Dari hasil pemilihan tersebut diharapkan menghasilkan komposisi Legislatif yang proporsional dalam mewakili aspirasi daerah masing-masing untuk mempercepat proses pembangunan.

Hasil Pemilu telah menetapkan anggota DPRD Karo dari 12 Partai Pemilu. PDI Pejuangan memperoleh suara terbanyak dengan jumlah anggota dewan 11 orang

Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Hasil Sensus tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa, pada pertengahan tahun2007 diperkirakan sebesar 351.368 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km2. Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 165,17 jiwa/ Km2

Laju pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2000 – 2007 ( keadaan tengah tahun ) adalah sebesar 3,10 % per tahun. Tahun 2007 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari perempuan. Laki-laki berjumlah 172.862 Jiwa dan Perempuan berjumlah 178.506 Jiwa. Sex rasionya sebesar 96,84

Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke –atas maka diperoleh raasio ketergantungannya sebesar 60 yang berarti setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dan usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban tanggungan anak bagi usia produktif sebesar 52 dan beban tanggungan lanjut usia bagi penduduk usia produktif sebesar 7

3.4 Pertanian

Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Kabupaten Karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Karo pada tahun 2007 berkisar 59,80 % untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan menurut sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan,perikanan dan sektor kehutanan

Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3.4.1 Sub Sektor Tanaman Pangan

Cakupan sub sektor tanaman pangan meliputi padi/palawija dan holtikultura, produksi padi pada tahun 2007 tercatat padi lading sebesar 41.303 ton, sedang mengalami peningkatan jika disbanding tahun 2006 yang berjumlah 30.064 ton. Untuk padi sawah sebesar 72.063 ton pada tahun yang sama, keadaan ini juga meningkat jika disbanding dengan produksi tahun 2006 yang berjumlah 59.852 ton

3.4.2 Sub sektor Perkebunan

Pada umumnya usaha perkebunan di Kabupaten Karo adalah usaha perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang biasa ditanam adalah kemiri, kopi, kelapa, tembakau, coklat, kelapa sawit, cengkeh dan aren

Luas tanaman kemiri pada tahun 2007 seluas 2.560 Ha, sedangkan tahun 2006 sekitar 2.880 Ha. Sedangkan tanaman kopi luas tanamnya terus bertambah dari 5.159 Ha tahun 2006 menjadi 5.294 Ha pada tahun 2007. Demikian juga dengan coklat.

Tahun 2006 luas tanaman coklat hanya 2.372 Ha sedangkan tahun2007 sudah menjadi 3.146,7 Ha. Dari segi produksi, kemiri mengalami penurunan. Tahun 2006 produksi kemiri sebesar 4.107,5 ton sedangkan tahun 2007 turun menjadi 2.358,32 ton. Hal yang sama juga terjadi pada tanaman kopi dimana pada

Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. tahun 2006 produksi kopi sebesar 16.076,00 ton, sedangkan tahun 2007 menjadi 7.207,35 ton. Sedangkan produksi coklat mengalami peningkatan tahun 2006 sebesar 1.553,10 ton dan tahun 2007 menjadi 1. 734,71 ton

3.4.3 Sub Sektor Peternakan

Usaha peternakan umumnya diusahakan oleh rakyat yang bertujuan untuk dikonsumsi dan juga menambah pendapatan Rumah Tangga. Ternak yang umum dipelihara masyarakat Karo adalah sapi, kerbau, babi, kuda ayam, dan anjing

Beberapa jenis ternak yang mengalami perubahan jumlah populasi adalah sapi, babi, kambing dan ayam. Pada tahun2006 populasi sapi potong mencapai 55.036 ekor namun menurun menjadi 52..694 ekor pada tahun 2007. Sedangkan ternak babi meningkat dari tahun 2006 yang berjumlah 42.118 ekor dan pada tahun 2007 menjadi 86.848 ekor. Populasi kambing mengalami penurunan, dimana pada tahun 2006 berjumlah 19.327 ekor, berkurang menjadi 9.239 ekor tahun 2007. Populasi ayam jaga mengalami penurunan, dimana pada tahun 2006 berjumlah 971.572 ekor menjadi 770.516 ekor pada tahun 2007

3.4.4 Sub Sektor Perikanan

Perikanan umumnya diusahakan disawah sebagai kolam dan di danau bagi Kecamatan Merek, produksi ikan dari kolam rakyat tahun 2007 sebesar 135,00 ton dan dari jarring apung sebesar 370 ton

Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3.4.5 Sub Sektor Kehutanan

Kawasan hutan sangat vital bagi kehidupan sebab selain paru- paru dunia hutan juga merupakan tempat habitat hidup berbagai jenis hewan. Hutan juga berfungsi sebagai resapan air

Di Kabupaten Karo terdapat hutan lindung seluas 98.644,5 Ha yaitu daerah kawasan Leuser. Sedangkan hutan suaka alam ada 7 Ha, hutan produksi terbatas ada 15.572 Ha. Hutan Produksi ada seluas 11.293 Ha.

Dari seluas 125.526,50 Ha hutan yang ada di Kabupaten Karo kondisinya sudah sangat memprihatinkan hal ini dapat kita lihat dari getah dammar, rotan, kayu dll yang semakin menurun tiap tahun, diman beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi.

BAB 4

Dokumen terkait