Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS
PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN KARO
TUGAS AKHIR
RIA DESRINA SARAGIH 062407041
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS
PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN KARO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
RIA DESRINA SARAGIH 062407041
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN
KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN KARO
Nama : RIA DESRINA SARAGIH
Nomor Induk Mahasiswa : 062407041
Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Rachmat Sitepu, M.Si
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. PERNYATAAN
PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN KARO
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
RIA DESRINA SARAGIH
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. PENGHARGAAN
Pujian Penyembahan penulis angkatkan kepada Allah yang t’lah menyelamatkan dunia dengan Darah Anak Nya yang tunggal Yesus Kristus, Terpujilah NamaMu, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN KARO” karena bukan kemampuan penulis maka Tugas Akhir ini dapat selesai namun karena campur tangan Yesus Kristus Penyelamat Dunia
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ayah saya tercinta JK.Saragih dan Ibu saya terkasih R.Pintubatu, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan doa dan motivasi serta materi yang tak ternilai dengan apapun.
2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU. 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika.
4. Bapak Drs. Rachmat Sitepu,M.Si, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.
5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku koordinator program studi Statistika. 6. Untuk adik-adikku Elda dan Dores yang telah memberikan semangat, doa dan
menjadi penopang setiap langkahku.
7. Untuk Kebaktian Muda/i Kp.Susuk terimakasih buat doa dan dukungannya, serta Kelompok Kecilku di KMKS (Agape = B’David, Dimton, Pontas, Aless )
8. Teman-teman seperjuangan di Statistik A Stambuk 2006
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak, Penulis ucapkan terima kasih, semoga. Kasih Tuhan Yesus besarta kita
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.
Medan, Juni 2009 Penulis
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.6.1 Metode Pengumpulan Data 4
1.6.2 Metode Pengolahan Data 5
1.7 Tinjauan Pustaka 6
1.8 Sistematika Penulisan 7
BAB 2 LANDASAN TEORI 9
2.1 Produksi 9
2.2 Kebutuhan 9
2.3 Uji Kecukupan Sampel 10
2.4 Peramalan 11
2.4.1 Pengertian Peramalan 11
2.4.2 Jenis-jenis Peramalan 11
2.4.3 Langkah-langkah Peramalan 14
2.4.4 Menghitung Kesalahan Meramal 15
2.5 Metode Analisa 16
2.5.1 Metode Laju Pertumbuhan Geometri 17
2.5.2 Metode Double Exponential Smoothing 18
BAB 3 GAMBARAN UMUM 21
3.1 Geografis 21
3.1.1 Iklim 21
3.2 Pemerintahan 22
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
3.4 Pertanian 24
3.4.1 Sub Sektor Tanaman Pangan 24
3.4.2 Sub Sektor Perkebunan 24
3.4.3 Sub Sektor Peternakan 25
3.4.4 Sub Sektor Perikanan 26
3.4.5 Sub Sektor Kehutanan 26
BAB 4 PENGOLAHAN DATA 27
4.1 Perhitungan Jumlah Penduduk 27
4.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi 33
4.2.1 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,1 ) 35 4.2.2 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,4 ) 41 4.2.3 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,5 ) 46 4.2.4 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,6 ) 51 4.2.5 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,9 ) 56
4.3 Analisis Kebutuhan Konsumsi Beras 62
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 65
5.1 Tahapan Implementasi 65
5.2 Microsoft Excel 66
5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel 67
5.4 Pengambaran Hasil 73
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 74
6.1 Kesimpulan 74
6.2 Saran 75
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Karo merupakan salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang sebagian besar
penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini terlihat dari pendapatan perkapita daerah
Kabupaten Karo yang sebagian besar diperoleh dari sektor pertanian.Salah satu output yang
terpenting dari sektor ini adalah komoditi padi yang terdapat dari semua kecamatan
Komoditi padi merupakan komoditi yang strategis, karena dibutuhkan setiap penduduk
sebagai bahan sumber kalori utama. Karena sangat pentingnya komoditi ini sehingga
memerlukan adanya suatu perencanaan yang matang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang
memadai. Sehingga ketersediaan komoditi ini perlu dipantau terus agar dapat diantisipasi
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Masalah ketersediaan padi tidak hanya menyangkut jumlah yang tersedia saja, tetapi juga
tentang kebutuhan yang dapat memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Untuk ini
diperlukan suatu indikator yang dapat melihat peningkatan produksi terhadap kebutuhan
yang diinginkan.
Selain dapat melihat peningkatan jumlah produksi komoditi padi, perlu juga dilakukan
peninjauan terhadap perkembangan penduduk yang terus menerus bertambah. Semakin
bertambahnya penduduk mengakibatkan bertambahnya juga permintaan akan beras sehingga
membutuhkan peningkatan produksi komoditi padi. Untuk itu diperlukan suatu penelitian
dan peramalan akan produksi padi dan kebutuhannya pada masa mendatang.
Dengan berlandaskan pemikiran tersebut diatas, maka penulis memilih judul “PROYEKSI
TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN KARO”
1.2Identifikasi Masalah
Pertambahan penduduk yang terus meningkat menyebabkan peningkatan beras terus
meningkat. Karena beras merupakan makanan pokok bagi bangsa Indonesia pada umumnya
dan Kabupaten Karo pada khususnya maka kecukupan komoditi ini harus diketahui dari
waktu ke waktu Untuk mengetahui apakah sudah dapat mencukupi kebutuhan,maka harus
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. maka ketersediaan padi dimasa mendatang dapat diperkirakan dan seberapa besar perbedaan
antara ketersediaan padi dengan permintaan beras dapat diketahui.Untuk mengetahui
banyaknya permintaan beras maka harus mengetahui batasan rata-rata yang dikonsumsikan
penduduk.
1.3Batasan Masalah
Untuk mengarahkan agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka
penulis membuat batasan masalah pada Tugas Akhir ini.Adapun batasan permasalahannya
yaitu pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sejauh mana tingkat produksi tanaman padi di Kabupaten Karo.
2. Perhitungan pertumbuhan penduduk yang dilakukan secara garis besar
( kasar ) yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi
3. Perkiraan kebutuhan konsumsi penduduk terhadap beras di Kabupaten Karo
pada tahun 2011
4. Menentukan selisih produksi beras dengan kebutuhan akan konsumsi beras.
1.4Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melihat apakah proyeksi tingkat
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. beras di Kabupaten Karo, serta merupakan wujud dari penerapan ilmu yang telah didapat
selama ini dalam perkuliahan, khususnya dalam bidang statistika yaitu dengan metode
peramalan.
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data mengenai tingkat produksi padi dan jumlah penduduk
Kabupaten Karo diperoleh dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) Propinsi Sumatera Utara di
Jalan Asrama No. 179 Medan.
1.6Metodologi Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah ata urutan kegiatan
yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Metode Pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu :
1. Data Primer, dan
2. Data Sekunder
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya.Data sekunder adalah data yang bukan diusakhakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari Badan Pusat Statistik ( BPS ), majalah,
internet, keterangan- keterangan atau publikasi lannya.
Adapun data yang diperoleh untuk penulisan ini merupakan data sekunder dari
Baan Pusat Statistik ( BPS ).Ruang lingkup data secara populasi yang mana datanya
adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Karo.
1.6.2 Metode Pengolahan Data
1. Perhitungan Pertumbuhan Penduduk
Perhitungan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang dibutuhkan guna mengetahui
tingkat kebutuhan beras yang akan dikonsumsi penduduk Kabupaten Karo pada tahun
2011
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Perhitungan dilakukan untuk meramalkan seberapa besar tingkat produksi padi pada
tahun 2011 di Kabupaten Karo dan apakah dapat memenuhi kebutuhan konsumsi
penduduk terhadap beras.
3. Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Beras pada tahun 2011 di Kabupaten Karo.cara yang
dilakukan dengan mengalikan jumlah penduduk dengan batasan rata-rata yang
dikonsumsikan setiap penduduk terhadap beras selama setahun
4. Menentukan Selisih Produksi Beras dengan Kebutuhan Konsumsi Beras
Perhitungan ini dilakukan dengan membandingkan ramalan produksi padi tahun 2011
yang telah dikonversikan keberas dengan kebutuhan konsumsi penduduk akan beras.
1.7Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mencari buku-buku sebagai bahan tambahan yang
ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.
1. Assauri, Sofyan. 1991. Teknik dan Metode Peramalan penerapannya dalam ekonomi dan
dunia usaha. Jakarta: Penerbit LPFE UI
Dari buku ini dikutip tentang metode peramalan halaman 1
2. Gitosudarmo, Indriyo dan Najmudin, Muhammad. 2001. Teknik Proyeksi Bisnis.
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3. Mantra, I. Bagoes. 2000. Demografi Umum.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dari buku ini dikutip tentang laju pertumbuhan penduduk geometris pada halaman 108
1.8Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab, dan tiap bab terdiri dari sub-sub bab, hal ini
dilakukan untuk mempermudah penulis khususnya dan pembaca pada umumnya dalam hal
memahami isi dari tugas akhir ini.
Adapun Penyusunan tugas akhir ini dibagi dalam empat bab yaitu :
Bab 1 : Pendahuluan
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, identifikasi
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. waktu penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisannya.
Bab 2 : Landasan Teori
Bab ini menguraikan mengenai pengertian produksi, kebutuhan, peramalan, metode pertuumbuhan geometri, metode double exponensial
smoothing
Bab 3 : Gambaran Umum
Dalam bab ini Penulis menguraikan tentang Gambaran mengenai
Kabupaten Karo dimana dilakukan penelitian Bentuk dan susunan
Pemerintahan Daerah, keadaan daerah, iklim, dan Budaya serta Sosial
Bab 4 : Pengolahan Data
Dalam bab ini dilakukan analisa data dengan perhitungan
Pertumbuhan geometri penduduk, proyeksi tingkat produksi padi,
perhitungan kebutuhan konsumsi beras
Bab 5 : Implementasi Sistem
Bab ini menguraikan tentang penerapan hasil disain tertulis kedalam
programming. Program yang digunakan Microsoft excel
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Pada bab penutupan ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dan
saran sesuai dengan hasil analisa yang dilakukan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Produksi
Produksi padi merupakan suatu hasil dari bercocok tanam dimana dilakukan dengan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. menghasilkan suatu hasil yang dapat dimamfaatkan dan digunakan. Pentingnya produksi
padi ini merupakan sumber kalori utama untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari
umumnya Indonesia dan khususnya Di Kabupaten Karo. Dimana komoditi padi diolah
menjadi beras dan beras tersebut dipergunakan oleh penduduk sebagai bahan makanan
utama.
2.2Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi dimana
keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membantu melancarkan
pelaksanaan aktivitasnya. Kebutuhan ini dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
1.Kebutuhan Primer
2.Kebutuhan Sekunder
3.Kebutuhan Tertier
Kebutuhan pokok ( Kebutuhan Primer ) adalah sesuatu kebutuhan yang harus dipenuhi
atau dikabulkan demi untuk melakukan aktivitas. Jika hal tersebut tidak dipenuhi atau
dicukupi maka akan menghambat ataupun membatalkan semua atau sebagian aktivitas
yang akan dilaksanakan. Komoditi padi merupakan sumber kalori utama bagi penduduk
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi padi memegang
peranan penting demi kelanjutan aktifitas ataupun kelanjutan pelaksanaan pembangunan
bangsa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Karo pada khususnya.
2.3Uji Kecukupan Sampel
Dalam melakukan penelitian, kita akan selalu melakukan penarikan sampel, hal ini
dikarenakan tidak selamanya kita dapat melakukan pengamatan seluruhnya pada populasi
yang disebabkan oleh berbagai faktor-faktor yang tidak memungkinkan, misalnya dari
segi dana yang dibutuhkan, waktu dan lain sebagainya.
Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, yang artinya sampel itu dapat
mengambarkan atau menerangkan sifat-sifat dan karakteristik dari populasinya. Hal ini
dapat kita ketahui dengan melihat kecukupan dari sampel yang dikumpulkan. Suatu
sampel dikatakan sudah mencukupi atau mewakili populasinya apabila N' < N, dimana N
itu sendiri adalah banyaknya sampel yang kita kumpulkan dan Xi adalah data yang
dikumpulkan , sedangkan N' diperoleh dari rumus sebagai berikut :
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 2.4Peramalan
2.4.1 Pengertian Peramalan
Peramalan ( Assauri, Sofyan, 1991 ) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang . Dalam usaha mengetahui atau melihat
perkembangan di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu
peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan timbul., sehingga dapat dipersiapkan
kebijakan atau tindakan – tindakan yang perlu dilakukan.
2.4.2 Jenis – Jenis Peramalan
Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara
melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan
menjadi 2 ( dua ) macam yaitu :
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya.
2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Jika dilihat dari jangka waktu ramalan, yang disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas dua macam pula yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunannya hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari suatu setengah
tahun atau tiga semester
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau
tiga semester
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dibedakan atas
dua macam, yaitu :
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya.Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang berbsiat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta
pengalaman dari penyusunnya.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu.Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan pada data historis
yang dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila tedapat tiga kondisi
sebagai berikut :
1. Adanya informasi tentang keadaan yang lalu
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
3.Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan bekelanjutan pada masa yang
akan datang.
Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik
statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola,
perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan pengaruh
random.Termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing, dekomposisi dan
teknik Box-Jenkins.Teknik deterministic mencakup identifikasi dan penentuan
hubungan antara variable yang akan diperkirakan dengan variable-variabel lain
yang akan mempengaruhinya.Termasuk dalam teknik ini adalah teknik regresi
sederhana, regresi berganda, auto regresi dan model input output.
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses
pelaksanaan penyusunannya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah ataun prosedur penyusunan yang baik . Pada dasarnya
ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu :
1. Menganalisis data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pada pola yang masa lalu.
Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data yang lalu. Dengan tabulasi
data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut.
2. Menetukan metode yang dipergunakan. Masing-masing metode akan memberikan
hasil peramalan yang berbeda. Metode peramalan yang baik adalah metode yang
memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.
Dengan kata lain, metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan
penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin.
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan.
Hasil inilah yang dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan.
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Hasil proyeksi yang akurat adalah forecast yang bias meminimalkan kesalahan meramal
(forecast eror). Besarnya forecast error (kesalahan meramal) dihitung dengan mengurangi
data yang sebenarnya dengan besarnya ramalan.
Eror = Data yang sebenarnya – ramalan = Xt - Ft
Dimana
Xt = Data sebenarnya periode ke - t
Ft = Ramalan periode ke t
Dalam menghitung forecast error digunakan :
a. Mean Absolute Error ( MAE )
Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal, tanpa
menghiraukan tanda positif atau negatif
MAE =
b. Mean Squared Error ( MSE )
Mean Square Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan suatu
proyeksi / peramalan tingkat produksi padi tahun 2011. Adapun alasan penulis
memilih rumusan ini adalah melihat selisih produksi padi dari setiap tahunnya tidak
begitu konstan ( naik turun ). Sehingga peramalan produksi padi dilakukan dengan
metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan / memuluskan ramalan
produksi padi dari tahun ke tahun.
2.5 Metode Analisa
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan analisa laju pertumbuhan penduduk
geometris dan double smoothing. Adapun tiap- tiap metode yang digunakan
mempunyai tugas dan fungsi masing- masing yang mana metode yang satu
dengan metode yang lain memiliki hubungan yang sangat erat.
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Tingkat pertumbuhan geometris adalah pertumbuhan penduduk bertahap, yaitu
dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari
suatu periode. Metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar
( kasar ), yaitu tanpa adanya perhitungan angka kematian dan imgrasi.
Dengan menggunakan diatas maka dapat digunakan suatu formula
(rumusan ) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk pada tahun 2011.
Adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan sebagai berikut :
Pt = Po ( 1 + r )t
( 1 + r )t =
r
=
-
1Keterangan :
Po : jumlah penduduk pada tahun dasar
Pt : jumlah penduduk pada tahun t
t : jangka waktu ( dalam banyaknya tahun )
r : rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 2.5.2 Metode Double Eksponential Smoothing ( Pemulusan Eksponensial
Ganda )
Peramalan dengan menggunakan metode double exponential smoothing atau
disebut juga metode exponential smoothing yang linear dapat dilakukan dengan
perhitungan yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai .
Dengan pemikiran dari metode double exponential smoothing ini adalah baik nilai
pelican ( smoothing value )tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum
data sebenarnya, bila pada data itu ada trend , maka nilai- nilai pelican tunggal
( single smoothing value ) ditambahkan nilai-nilai pelican ganda ( double
smoothing value )
Metode smoothing (metode pemulusan/ pelican) merupakan teknik
meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu
untuk menaksir nilai suatu periode yang akan datang. Dalam metode ini data
histories digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan.
Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara
terus-menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Pada peramalan tingkat produksi padi pada tahun 2011 yang
menggunakan double exponential smoothing ( pemulusan exponensial ganda )
memiliki tahapan-tahapan dalam menentukan ramalan. Persamaan – persamaan
yang dipergunakan dalam penerapan metode double exponential smoothing
adalah seperti yang akan diuraikan dibawah ini. Persamaan atau formula ini
dikenal dengan nama metode atau teknik “Brown’s One Parameter Linear
Exponential Smoothing “. Pada dasarnya formula atau tahapan – tahapan tersebut
adalah sebagai berikut :
a.Menentukan Smoothing Pertama (S''t)
S't : Xt + (1- ) S't-1
S' : Smoothing pertama periode t
Xt : Nilai rill periode t
S’ t-1 : Smoothing pertama periode t-1
b.Menentukan smoothing kedua ( S''t )
S'' t : S' t + (1- ) S''t-1
S'' : Smoothing kedua periode t – 1
c. Menentukan Besarnya Konstanta ( at )
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. d. Menentukan Besarnya Slope ( bt )
b t : ( S't – S''t )
e. Menentukan Besarnya Forecast ( Ft+m )
F t + m : at + bt ( m ) , dimana m adalah jumlah periode didepan
yang diramalkan
Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis
melakukan suatu
proyeksi / peramalan tingkat produksi padi pada tahun 2011. Adapun alasan
penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi padi
dari setiap tahunnya tidak begitu konstan ( naik turun ). Sehingga peramalan
produksi padi dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk
melicinkan / memuluskan ramalan produksi padi dari tahun ke tahun
BAB 3
GAMBARAN UMUM
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2050' - 3019' Lintang Utara dan
97055 ' - 98038' Bujur Timur dengan Luas 2.127,25 Km2
Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar
wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini
sehingga rawan gempa vulkanik.wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120-
1400 m diatas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan
Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba
Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan
sebelah barat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darusalam.
3.1.1 Iklim
Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan
Bulan Januari dan musim kedua pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Mei, sedangkan
musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli.
Curah hujan di Kabupaten Karo tahun mencapai 363 MM dan terendah sebesar
63 MM sedangkan jumlah hari hujan tertinggi pada Bulan September sebanyak 20 hari
dan terendah pada bulan Februari sebanyak 7 hari
Suhu terendah berkisar antara 180 C sampai dengan 20,50 C dengan kelembaban
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3.2 Pemerintahan
Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 262 Desa/
Kelurahan ( 252 Desa dan 10 Kelurahan ), dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Karo
berada di Kabanjahe
Untuk menetapkan anggota DPRD Karo periode 2004 – 2009 maka telah
diadakan wilayah daerah pemilihan yang terdiri dari :
a. Daerah Pemilihan Lau Baleng, Mardinding, dan Tigabinanga
b. Daerah pemilihan Juhar, Kutabuluh, Munte dan Payung
c. Daerah pemilihan Kabanjahe
d. Daerah pemilihan Berastagi dan Simpangempat
e. Daerah pemilihan Barusjahe, Tigapanah dan Merek
Dari hasil pemilihan tersebut diharapkan menghasilkan komposisi Legislatif yang
proporsional dalam mewakili aspirasi daerah masing-masing untuk mempercepat proses
pembangunan.
Hasil Pemilu telah menetapkan anggota DPRD Karo dari 12 Partai Pemilu. PDI
Pejuangan memperoleh suara terbanyak dengan jumlah anggota dewan 11 orang
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Hasil Sensus tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa,
pada pertengahan tahun2007 diperkirakan sebesar 351.368 yang mendiami wilayah
seluas 2.127,25 Km2. Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 165,17 jiwa/ Km2
Laju pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2000 – 2007 ( keadaan tengah tahun )
adalah sebesar 3,10 % per tahun. Tahun 2007 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki
lebih sedikit dari perempuan. Laki-laki berjumlah 172.862 Jiwa dan Perempuan
berjumlah 178.506 Jiwa. Sex rasionya sebesar 96,84
Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan
65 tahun ke –atas maka diperoleh raasio ketergantungannya sebesar 60 yang berarti
setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dan usia dibawah 15 tahun
dan 65 tahun keatas. Beban tanggungan anak bagi usia produktif sebesar 52 dan beban
tanggungan lanjut usia bagi penduduk usia produktif sebesar 7
3.4 Pertanian
Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Kabupaten
Karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Karo pada tahun 2007
berkisar 59,80 % untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan menurut
sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan,perikanan dan sektor
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3.4.1 Sub Sektor Tanaman Pangan
Cakupan sub sektor tanaman pangan meliputi padi/palawija dan holtikultura,
produksi padi pada tahun 2007 tercatat padi lading sebesar 41.303 ton, sedang
mengalami peningkatan jika disbanding tahun 2006 yang berjumlah 30.064 ton.
Untuk padi sawah sebesar 72.063 ton pada tahun yang sama, keadaan ini juga
meningkat jika disbanding dengan produksi tahun 2006 yang berjumlah 59.852
ton
3.4.2 Sub sektor Perkebunan
Pada umumnya usaha perkebunan di Kabupaten Karo adalah usaha perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang biasa ditanam adalah kemiri, kopi, kelapa,
tembakau, coklat, kelapa sawit, cengkeh dan aren
Luas tanaman kemiri pada tahun 2007 seluas 2.560 Ha, sedangkan tahun
2006 sekitar 2.880 Ha. Sedangkan tanaman kopi luas tanamnya terus bertambah
dari 5.159 Ha tahun 2006 menjadi 5.294 Ha pada tahun 2007. Demikian juga
dengan coklat.
Tahun 2006 luas tanaman coklat hanya 2.372 Ha sedangkan tahun2007
sudah menjadi 3.146,7 Ha. Dari segi produksi, kemiri mengalami penurunan.
Tahun 2006 produksi kemiri sebesar 4.107,5 ton sedangkan tahun 2007 turun
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. tahun 2006 produksi kopi sebesar 16.076,00 ton, sedangkan tahun 2007 menjadi
7.207,35 ton. Sedangkan produksi coklat mengalami peningkatan tahun 2006
sebesar 1.553,10 ton dan tahun 2007 menjadi 1. 734,71 ton
3.4.3 Sub Sektor Peternakan
Usaha peternakan umumnya diusahakan oleh rakyat yang bertujuan untuk
dikonsumsi dan juga menambah pendapatan Rumah Tangga. Ternak yang umum
dipelihara masyarakat Karo adalah sapi, kerbau, babi, kuda ayam, dan anjing
Beberapa jenis ternak yang mengalami perubahan jumlah populasi adalah
sapi, babi, kambing dan ayam. Pada tahun2006 populasi sapi potong mencapai
55.036 ekor namun menurun menjadi 52..694 ekor pada tahun 2007. Sedangkan
ternak babi meningkat dari tahun 2006 yang berjumlah 42.118 ekor dan pada
tahun 2007 menjadi 86.848 ekor. Populasi kambing mengalami penurunan,
dimana pada tahun 2006 berjumlah 19.327 ekor, berkurang menjadi 9.239 ekor
tahun 2007. Populasi ayam jaga mengalami penurunan, dimana pada tahun 2006
berjumlah 971.572 ekor menjadi 770.516 ekor pada tahun 2007
3.4.4 Sub Sektor Perikanan
Perikanan umumnya diusahakan disawah sebagai kolam dan di danau bagi
Kecamatan Merek, produksi ikan dari kolam rakyat tahun 2007 sebesar 135,00
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 3.4.5 Sub Sektor Kehutanan
Kawasan hutan sangat vital bagi kehidupan sebab selain paru- paru dunia hutan
juga merupakan tempat habitat hidup berbagai jenis hewan. Hutan juga berfungsi
sebagai resapan air
Di Kabupaten Karo terdapat hutan lindung seluas 98.644,5 Ha yaitu
daerah kawasan Leuser. Sedangkan hutan suaka alam ada 7 Ha, hutan produksi
terbatas ada 15.572 Ha. Hutan Produksi ada seluas 11.293 Ha.
Dari seluas 125.526,50 Ha hutan yang ada di Kabupaten Karo kondisinya
sudah sangat memprihatinkan hal ini dapat kita lihat dari getah dammar, rotan,
kayu dll yang semakin menurun tiap tahun, diman beberapa tahun terakhir sudah
tidak ada lagi.
BAB 4
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 4.1Perhitungan Jumlah Penduduk
Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan
pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Karo , karena tingkat pertambahan penduduk
di Kabupaten Karo sangat berpengaruh terhadap konsumsi beras penduduk Kabupaten
Karo.
Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
hasil Survey – Sensus Kantor Badan Pusat Statistika ( BPS ) Provinsi Sumatera Utara ,
Medan dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 1996-2009 adalah sebagai berikut
Tabel 4 .1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Karo Tahun 1996 - 2009
Tahun Jumlah Penduduk
1996 275630
1997 276763
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
1999 284110
2000 279470
2001 287857
2002 299149
2003 309931
2004 314472
2005 318944
2006 323342
2007 327664
2008 331902
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Gambar 4.1 Proyeksi Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2006-2011
Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu
permasalahan di masa yang akan datang terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan
konsumsi beras yang merupakan sumber kalori utama. Jumlah penduduk dari tahun
1996–2009 yang terlihat tabel 4.1 diatas terus meningkat jumlahnya.
Dengan mempergunakan data pada tabel 4.1, penulis memproyeksikan suatu data
peramalan penduduk pada tahun 2011. Dimana jumlah penduduk pada tahun 2011
berguna untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumsi beras pada tahun 2011 untuk
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode Laju Pertumbuhan
Geometris. Dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar
( kasar ) yaitu tanpa menghitung angka kematian dan imigrasi. Adapun perhitungannya
adalah sebagai berikut :
P0 = P2005 = 318944 ( Hasil SENSUS 2005 )
Pt = P2009 = 336053 ( Hasil SUPAS 2009 )
t = 4
r = ?
Pt = Po ( 1 + r )t
r
=
- 1
r =
- 1
r = 1,013149035 – 1
r = 0,013149035
r = 0.013149035 * 100%
r = 1,3149035%
Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 1.31 % per tahun, maka
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. P0 = P2009 = 336053
Pt = P0 ( 1+ r )t
P2010 = 336053 ( 1+0,0131 )1
P2010 = 336053 (1,0131) 1
P2010 = 340455
P2011 = P2009 ( 1+0,0131 )2
P2011 = 336053 ( 1+0,0131 )2
P2011 = 344915
Dari hasil proyeksi diatas maka jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah
sebanyak 344915 jiwa. Pertumbuhan penduduk hasil perhitungan secara matematis
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 4.2Proyeksi Produksi Tanaman Padi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Karo sebagian besar penduduknya
bekerja disektor pertanian. Sehingga pendapatan terbesar dihasilkan daerah ini adalah
dari sektor Pertanian. Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang
produksi komoditi padi yang dihasilkan oleh daerah itu.
Data yang dipergunakan penulis sebagai dasar untuk melaksanakan proyeksi
tanaman padi pada tahun 2011 adalah data tingkat produksi tanaman padi pada tahun
2002 sampai tahun 2009. Besarnya angka-angka tingkat produksi padi yang dihasilkan
dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 1996- 2009 dijelaskan pada tabel dibawah ini
Tabel 4.3 Produksi Padi di Kabupaten Karo Tahun 2002 – 2009 Tahun Produksi Dalam Ton
2002 98201
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Dari tabel 4.3 diatas, terlebih dahulu diuji kecukupan sampelnya dengan rumus :
( )
2Sehingga diperoleh hasil seperti yang tertera dalam tabel 4.4 berikut ini
Tabel 4.4 Uji Kecukupan Sampel
N = 8 dan ∑Yi = 789541
2002 98201 9643436401
2003 108203 1.17079 E+10
2004 96775 9365400625
2005 81969 6718916961
2006 89916 8084887056
2007 113366 1.28518 E+10
2008 102253 1.05E+10
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
banyaknya sampel ( sampel size ) penelitian ini ( N = 7 ) dapat diterima senbagai ukuran
yang sesuai dengan data observasi. Dengan demikian data sudah diterima sebagai sampel
dan layak untuk dianalisis.
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilakukan proyeksi tingkat produksi padi tahun 2011.
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Metode Exponensial Smoothing
Ganda ( Linier )
4.2.1 Proyeksi Produksi Padi Menggunakan Double Exponential Smoothing Dengan = 0,1
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Tahun ke – 1 ( 2002 )
a. S't ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
b. S''t ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
c. a t : belum dapat ditentukan
d. b t : belum dapat ditentukan
e. Ft+m : Forecast tahun kedua ( F2 ) ditentukan sebesar produksi tahun
pertama yaitu sebesar 98201 ton
Tahun ke – 2 ( 2003 )
Xt = 108203
a. S't = Xt + (1- ) S’t-1
= (0,1) (108203) + (1- 0,1 ) ( 108203 )
= 99201,2
b. S'' t = S' t + (1- ) S''t-1
= ( 0,1 ) ( 99201,2 ) + ( 1 - 0,1 ) ( 98201 )
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. c. at = 2 S't - S''t
= [2 ( 99210,2 ) – ( 98310,02) ]
= 100101,38
d. b t = ( S't – S''t )
= ( 99201,2 – 98301,02 )
= 100,02
e. Forecast tahun ke – 3 ( 2004 ) m = 1
F t + m = at + bt ( m )
F2003 +1 = a2003 + b2003 ( 1 )
F2004 = 100101,38 + 100,02 ( 1 )
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 2007 113366 98209.33 98095.62 98323.04 12.63 94794.46 2008 102253 98678.89 98147.43 99079.97 51.81 98310.41
2009 98858 98638.13 98196.5 99079.76 49.07 99131.78
2010* - - - 99128.83
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. F2009 + 2 = 99079,76 + 49,07 ( 2 )
F2011 = 99177,90
Dari tabel 4.5 diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan
rumusan MSE
( Mean Squared Error / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ) dengan formula sebagai
berikut :
n e
MSE =
∑
i2
Dimana
Et = Xt - Ft
Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
2004 96775 100201.4 -3426.4 3426.4 11740216.96
2005 81969 99616.1 -17647.1 17647.1 311420138.4
2006 89916 96256.11 -6336.11 6336.11 40146289.93
2007 113366 94794.46 18571.54 18571.54 344902098
2008 102253 98310.41 3942.59 3942.59 15544015.91
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 4.2.2 Proyeksi Produksi Padi menggunakan Double Exponential Smoothing
dengan = 0,4
Adapun tingkat produksi padi tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun ke – 1 ( 2002 )
a. S't ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
b. S''t ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
c. a t : belum dapat ditentukan
d. b t : belum dapat ditentukan
e. Ft+m : Forecast tahun kedua ( F2 ) ditentukan sebesar produksi tahun
pertama yaitu sebesar 98201 ton
Tahun ke – 2 ( 2003 )
Xt = 108203
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. = (0,4) (108203) + (1- 0,4 ) ( 98201 )
= 102201,8
b. S'' t = S' t + (1- ) S''t-1
= ( 0,4 ) (102201,8 ) + ( 1 - 0,4 ) ( 98201 )
= 99801,32
c. at = 2 S't - S''t
= [2 (102201,8) – ( 99801,32) ]
= 104602,28
d. b t = ( S't – S''t )
= ( 102201,8 – 99801,32)
= 1600,32
e. Forecast tahun ke – 3 ( 2004 ) m = 1
F t + m = at + bt ( m )
F2003 +1 = a2003 + b2003 ( 1 )
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
2003 108203 102201.8 99801.32 104602.28 1600.32 98201
2004 96775 10031.08 99893.22 100168.94 91.91 106202.6
2005 81969 92806.23 97058.42 88554.04 -2834.79 100260.85
2006 89916 91650.14 94895.11 88405.17 -2163.31 85719.25
2007 113366 100336.48 97071.66 103601.3 2176.55 86241.86
2008 102253 102203.09 98684.23 103521.95 1612.57 105777.85
2009 98858 11205.05 99292.56 101117.54 608.33 105134.52
2010* - - - 101725.87
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Forecast tahun 2011 ( m = 2 )
F2009 + m = a2009 + b2009 ( m )
F2009 + 2 = 101117,54 + 608,33 ( 2 )
F2011 = 102334,20
Dari tabel 4.7 diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan
rumusan MSE
( Mean Squared Error / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ) dengan formula sebagai
berikut :
Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada
tabel 4.8 berikut :
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
2004 96775 106202.6 -9427.6 9427.6 88879641.76
2005 81969 100260.85 18291.85 18291.85 334591776.4
2006 89916 85719.25 4196.75 4196.75 17612710.56
2007 113366 86241.86 27124.14 27124.14 735718970.7
2008 102253 105777.85 -3524.85 3524.85 12424567.52
2009 98858 105134.52 -6276.52 6276.52 39394703.31
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. MSE = 189808910,6
4.2.3 Proyeksi Produksi Padi menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,5
Adapun proyeksi tingkat produksi padi tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun ke – 1 ( 2002 )
a. S't ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
b. S''t ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu
sebesar 98201 ton
c. a t : belum dapat ditentukan
d. b t : belum dapat ditentukan
e. Ft+m : Forecast tahun kedua ( F2 ) ditentukan sebesar produksi tahun
pertama yaitu sebesar 98201 ton
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Xt = 108203
a. S't = Xt + (1- ) S’t-1
= (0,5) (108203) + (1- 0,5 ) ( 98201 )
= 103202
b. S'' t = S' t + (1- ) S''t-1
= ( 0,5 ) (103202 ) + ( 1 - 0,5 ) ( 98201 )
= 100701,5
c. at = 2 S't - S''t
= [2 (103202) – ( 100701,5) ]
= 105702,5
d. b t = ( S't – S''t )
= ( 103202 – 100701,5)
= 2500,5
e. Forecast tahun ke – 3 ( 2004 ) m = 1
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. F2003 +1 = a2003 + b2003 ( 1 )
F2004 = 105702,5 +2500,5 ( 1 )
= 108203
Tabel 4.9 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( =0,5)
Tahun
2005 81969 90978.75 95661.88 86295.62 -4683.13 81612.49 2006 89916 90447.38 93054.63 87840.13 -2607.25 85232.88 2007 113366 101906.69 97480.66 106332.72 4426.03 110758.75 2008 102253 102079.85 99780.25 104379.45 2299.6 106679.05 2009 98858 100468.93 100124.6 100813.27 344.34 101157.61
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Forecast tahun 2011 ( m = 2 )
F2009 + m = a2009 + b2009 ( m )
F2009 + 2 = 100813,27 + 344,34 ( 2 )
F2011 = 101501,95
Dari tabel diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan rumusan
MSE
( Mean Squared Error / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ) dengan formula sebagai
berikut :
n e
MSE=
∑
i2
Dimana
Et = Xt - Ft
Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
2005 81969 81612.49 356.51 356.51 127099.3801
2006 89916 85232.88 4683.12 4683.12 21931612.93
2007 113366 110758.75 2607.25 2607.25 6797752.563
2008 102253 106679.05 -4426.65 4426.65 19595230.22
2009 98858 101157.61 -2299.61 2299.61 5288206.152
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. MSE = 22861013,41
4.2.4 Proyeksi Produksi Padi menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,6
Adapun proyeksi tingkat produksi padi tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun ke – 1 ( 2002 )
a. S't ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
b. S''t ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
c. a t : belum dapat ditentukan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. e. Ft+m : Forecast tahun kedua ( F2 ) ditentukan sebesar produksi tahun
pertama yaitu sebesar 98201 ton
Tahun ke – 2 ( 2003 )
Xt = 108203
a. S't = Xt + (1- ) S’t-1
= (0,6) (108203) + (1- 0,6 ) ( 98201 )
= 104201
b. S'' t = S' t + (1- ) S''t-1
= ( 0,6 ) (104201 ) + ( 1 - 0,6 ) ( 98201 )
= 101801,72
c. at = 2 S't - S''t
= [2 (104201) – ( 101801,72) ]
= 106602,68
d. b t = ( S't – S''t )
= ( 104201 – 101801,72)
= -3600,72
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
2004 96775 99745.88 100568.2 98923.54 1233.51 97690.03
2005 81969 89079.75 93675.14 84484.36 -6893.09 77591.28
2006 89916 89581.5 91218.96 87944.04 -2456.19 85487.85
2007 113366 103852.2 98798.9 108905.5 -7579.95 116485.45
2008 102253 102892.68 101255.2 104530.2 2456.27 106986.46
2009 98858 100471.87 100785.2 100158.6 -469.98 99688.57
2010* - - - -
2011* - - - -
Forecast tahun 2010 ( m = 1 )
F2009 + m = a2009 + b2009 ( m )
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. F2010 = 99688,57
Forecast tahun 2011 ( m = 2 )
F2009 + m = a2009 + b2009 ( m )
F2009 + 2 = 100158,55 + ( - 469,98 ) ( 2 )
F2011 = 99218,59
Dari tabel diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan rumusan
MSE
( Mean Squared Error / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ) dengan formula sebagai
berikut :
n e
MSE=
∑
i2
Dimana
Et = Xt - Ft
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Tabel 4.12 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,6 )
Tahun
Produksi Dalam
Ton Forecast ( m= 1 ) Error Absolute Squared Error
2002 98201 - - - -
2003 108203 98201 10002 10002 100040004
2004 96775 97690.03 -2500.5 2500.5 6252500.25
2005 81969 77591.28 356.51 356.51 127099.3801
2006 89916 85487.85 4683.12 4683.12 21931612.93
2007 113366 116485.45 2607.25 2607.25 6797752.563
2008 102253 106986.46 -4426.65 4426.65 19595230.22
2009 98858 99688.57 -2299.61 2299.61 5288206.152
2010 - - - - -
2011 - - - - -
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. ∑ Squared error ( ∑ ei2 ) = 160027093,9
n e
MSE=
∑
i2
=
MSE = 22861013,41
4.2.5 Proyeksi Produksi Padi menggunakan Double Exponential Smoothing dengan = 0,9
Adapun proyeksi tingkat produksi padi tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun ke – 1 ( 2002 )
a. S't ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
b. S''t ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 2002 ) yaitu sebesar
98201 ton
c. a t : belum dapat ditentukan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. e. Ft+m : Forecast tahun kedua ( F2 ) ditentukan sebesar produksi tahun
pertama yaitu sebesar 98201 ton
Tahun ke – 2 ( 2003 )
Xt = 108203
a. S't = Xt + (1- ) S’t-1
= (0,9) (108203) + (1- 0,9 ) ( 98201 )
= 107202,8
b. S'' t = S' t + (1- ) S''t-1
= ( 0,9 ) (107202,8 ) + ( 1 - 0,9 ) ( 98201 )
= 106302,62
c. at = 2 S't - S''t
= [2 (107202,8) – ( 106302,62) ]
= 108102,98
d. b t = ( S't – S''t )
= ( 107202,8 – 106302,62)
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Perhitungan Forecast secara lengkap seperti pada tabel 4.13 berikut ini :
Tabel 4.13 Forecast dengan Double Exponential Smoothing ( = 0,9 )
Tahun
Produksi Dalam
Ton S' S'' at bt Forecast ( m = 1 )
2002 98201 98201 98201 - -
2003 108203 107202.8 106302.6 108102.98 810.62 98201
2004 96775 97817.78 98666.26 96969.3 -7636.32 116204.6
2005 81969 10750.78 19542.23 1959.23 79123.05 89332.98
2006 89916 81999.49 75753.76 88245.2 56211.48 77163.82
2007 113366 110229.35 106781.8 113676.91 31028.04 144456.68 2008 102253 103050.63 103423.8 102677.51 -3358.08 144704.95
2009 98858 100177.26 100501.9 99852.61 -3607.22 99319.43
2010* - - - -
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Forecast tahun 2010 ( m = 1 )
F2009 + m = a2009 + b2009 ( m )
F2009 + i = 99852,61 + ( -3607,22 ) ( 1 )
F2010 = 96245,39
Forecast tahun 2011 ( m = 2 )
F2009 + m = a2009 + b2009 ( m )
F2009 + 2 = 99852,61 + ( - 3607,22) ( 2 )
F2011 = 92638,17
Dari tabel 4.13 diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan
rumusan MSE
( Mean Squared Error / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ) dengan formula sebagai
berikut :
n e
MSE=
∑
i2
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Et = Xt - Ft
Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14 Forecast dan Mean Squared Error ( = 0,9 )
Tahun
Produksi Dalam
Ton Forecast ( m= 1 ) Error Absolute Squared Error
2002 98201 - - - -
2003 108203 98201 10002 10002 100040004
2004 96775 116204.6 -19429.6 19429.6 377509356.2
2005 81969 89332.98 -7363.98 7363.98 54228201.44
2006 89916 77163.82 12752.18 12752.18 162618094.8
2007 113366 144456.68 31090.68 31090.68 966630382.9
2008 102253 144704.95 -42451.95 42451.95 1802168059
2009 98858 99319.43 -461.43 461.43 212917.6449
2010* - - - - -
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Dari Tabel 4.14 diatas dapat diperoleh
∑ Squared error ( ∑ ei2 ) = 3463407016
n e
MSE=
∑
i2
=
MSE = 494772430,90
Tabel 4.15 Forecast dan Mean Squared Error
Alpha Forecast 2011 Mean Squared Error
0,1 99177.9 117695388.4
0,4 102334.2 18908910.6
0,5 101501.95 26672067.58
0,6 99218.59 22861013.14
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Seperti telah diuraikan sebelumnya, bahwa metode peramalan yang baik adalah
yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.
Dengan perkataan lain, metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan
penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin
Dari tabel 4.15 yang berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, terlihatlah
bahwa perhitungan yang menggunakan metode Double Exponential Smoothing
( = 0,1) akan menghasilkan ramalan yang memiliki penyimpangan antara hasil ramalan
dengan nilai kenyataan sekecil mungkin.
Oleh karena itu, untuk ramalan tingkat produksi padi Kabupaten Karo tahun 2011
maka kita gunakan ramalan yang menggunakan = 0,1, yaitu :
Ramalan produksi padi Kabupaten Karo 2011 adalah sebesar 99177,90 Ton
4.3 Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras
Untuk mengetahui kebutuhan beras paada tahun 2011 maka setiap penduduk
sangat memerlukan suatu batasan akan jumlah yang akan dikonsumsi.Menurut
Dinas Pertanian Kabupaten Karo yang bersumber dari dari BPS dapat diketahui
bahwa penduduk Kabupaten Karo mengkonsumsi beras per tahun adalah
sebanyak 145 kg/jiwa
Dari rata-rata banyaknya beras yang dikonsumsi diaatas dapat dilakukan
suatu analisa akan produksi padi pada tahun 2011 apakah dapat mencukupi
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Dengan mengetahui banyaknya komoditi beras yang dikonsumsi maka akan dapat
pula diketahui apakah jumlah padi yanag diproduksi dapat memenuhi kebutuhan
penduduk Kabupaten Karo.
Total beras yang akan dikonsumsi penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2011
adalah :
Kebutuhan beras = 344915 jiwa x 145 kg/jiwa
= 50012675 kg
Hasil ini merupakan produksi GKP ( Gabah Kering Panen )
Dari hasil peramalan yang dilakukan, produksi padi di Kabupaten Karo
pada tahun 2011 adalah sebanyak 99177,90 ton ( 99177900 kg ). Adapun
pengkorversian produksi padi ke beras berdasarkan menutut Dinas Pertanian
bersumber dari Badan Pusat Statistik Medan adalah perhitungan sebagai berikut :
Produksi GKG* = 86,59 % x Produksi GKP*
Produksi Beras = 63,20 % x Produksi GKG
Keterangan : * GKP = Gabah Kering Panen
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Sehingga berdasarkan rumus tersebut di atas, kita dapat melakukan
perhitungan untuk mengetahui produksi beras di Kabupaten Karo untuk tahun
2011. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
Produksi GKG = 86,59 % x Produksi GKP
= 86,59 % x 99177900 kg
= 85878143,61 ( 85878144 kg )
Produksi beras = 63,20 % x Produksi GKG
= 63,20 % x 85878144 kg
= 54274987,01 ( 54274987 kg )
Dari perkiraan di atas dapat dihitung apakah banyaknya yang
dikonsumsikan penduduk Kabupaten Karo akan komoditi beras dapat terpenuhi
dengan mengurangkan jumlah produksi padi yang telah dikonversikan ke beras
dengan banyaknya yang dikonsumsikan penduduk Kabupaten Karo akan beras.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
Kebutuhan perimbangan beras = Produksi beras – kebutuhan konsumsi beras
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. = 4262312 kg
Hasil pengurangan tersebut terlihat bahwa selisih produksi beras dengan
kebutuhan yang dikonsumsi tersebut adalah sebanyak 4262312 kg. Dengan hasil ini,
maka produksi beras Kabupaten Karo tahun 2011 dapat memenuhi kebutuhan akan
konsumsi beras penduduk Kabupaten Karo
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahapan Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil disain tertulis kedalam
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan
hasil desain tertentu.
Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan
dalam menuangkan hasil desain yang tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki
kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisiensi pemakaian memori maupun dalam waktu
proses mengakses data). Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya
sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah selesai dengan apa
yang telah diinginkan.
Selain berfungsi sebagai pengolah data atau manipulasi data, Excel juga dapat
digunakan untuk memanipulasi teks komputer, untuk dapat memberdayagunakan Excel
dengan maksimal, harus juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel 2003 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar
kerja elektronik (spreedsheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. khususnya data-data yang berbentuk angka yang dihitung, diproyeksikan, dianalisa dan
dipresentasikan data pada lembar kerja
Sheet/ lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65539 baris. Kolom diberi
nama dengan huruf A,B,C,...,Z dilanjutkan AA, AB, AC, sampai dengan IV dan baris
ditandai dengan angka 1,2,3,...,65536.
Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi
dengan berbagai software yang lain, under windows seperti Word, Access maupun Power
Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah dipakai, fleksibel.
Mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.
5.3 Langkah-Langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan pada komputer telah terpasang
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 1.Klik tombol start
2.Pilih program dan klik Microsoft Excel
Gambar 5.3.1 Tampilan Microsoft Excel
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Data untuk tahun pada kolom pertama dan data untuk Jumlah Produksi
padi pada kolom ke dua seperti dibawah ini
Gambar 5.3.3 Tampilan Tahun dan Jumlah Produksi Padi Pada Excel
Dari data diatas dapat ditentukan besarnya forecast dengan 0< <1. Dari data
diatas dapat ditentukan besarnya forecast 0< <1. dan setiap perhitungan akan diberi
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. 1. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan S’t
2. Pada kolom ke-empat ditulis keterangan dengan S”t
3. Pada kolom kelima ditulis keterangan dengan at
4. Pada kolom keenam ditulis keterangan dengan bt
5. Pada kolom ketujuh ditulis keterangan dengan forecast
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,
Konstanta, slope dan forecast adalah sebagai berikut :
1. Smoothing pertama (S't) untuk tahun 2003 ditentukan dari 0,1*B5+0,9*C4. Dalam kasus
ini menghasilkan 99201,2. Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut 2. Smoothing kedua (S''t) untuk tahun 2003 ditentukan dari 0,1*C5+0,9*D4. Dalam kasus
ini menghasilkan 98301,02. Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut 3. Nilai at untuk tahun 2003 ditentukan dari 2*C5-D5. Dalam kasusu ini menghasilkan
100101,3. . Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut
4. nilai bt untuk tahun 2003 ditentukan dari 0,1/0,9 ( C5-D5 ). Dalam kasus ini
menghasilkan 100.02. . Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009. Gambar 5.3.5 Tampilan Dalam Mencari Forecast dan Mean Squared Error
Perhitungan untuk nilai error, absolute, dan Squared error adalah sebagai berikut:
1.Nilai error untuk tahun 2003 ditentukan dari B5-G5 Dalam kasus ini
menghasilkan 10002, Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus tersebut
2.Nilai Absolute untuk tahun 2003 ditentukan dari nilai mutlak dari nilai error,