SKRIPSI
PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI DAN PENGHARGAAN
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
OLEH :
ANDRI ANUGRAH HARAHAP
090502007
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI DAN
PENGHARGAANTERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV
MEDAN
Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Pengaruh aktualisasi diri dan penghargaan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan, dengan sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Sampel pada pnenelitian ini adalah sampel jenuh. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 0.05.
Hasil uji F (serempak) menunjukkan bahwa variable kebutuhan aktualisasi diri dan variable penghargaan secara bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable prestasi kerja karyawan. Berdasarkan uji t (parsial), variable penghargaan merupakan variable yang dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Nilai R – Square sebesar 95% menunjukkan bahwa kemampuan Aktualisasi diri dan Penghargaan untuk menjelaskan variable Prestasi Kerja karyawan adalah sebesar 95% sedangkan dijelaskan oleh variabel atau faktor – faktor lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini.
ABSTRACT
EFFECT OF SELF AND NEEDS ACTUALIZATION AND ACHIEVEMENT AWARD TO EMPLOYEE IN PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV MEDAN
This purpose of this study to determine the effect of self-actualization and appreciation effect on employee performence in PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
This research is accosiative research. The population in this study were all employees who work in the company, with the sample used many as 40 people. The sample in this study is saturated samples. Methods of data collection in this study is questionnaires, interviews and documentation. The method used in this research is descriptive and multiple linier regression analysis with a significance level of 0.05.
The results of the F test (simultaneous) indicates that variable needs of self-actualization and variable awards together – the same positive and significant impact on employee performance variables. Based on t test (partial), variable award is the dominant variable effect on employee performance. R-Square value 0f 95% indicates that the ability of self-actualization and to explain the variable Achivement Award Job employees amounted to 95%, while described by variables or factors – other factors not included in thiss study.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penelitian
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih
baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari
Orangtua terkasih Ayah Drs. Zul Sofyan Harahap dan Mamak Yunizar serta berbagai pihak yang selama perkuliahan hingga Penelitian skripsi ini. Dalam
kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si dan Marhayanie, SE., M.Si selaku Ketua dan
sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
4. Dra. Magdalena L.L. M.Siselaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada Peneliti.
5. Dra. Lucy Anna, M.S Selaku dosen pembaca dan dosen penilai yang telah
meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Kepala Cabang serta staff karyawan PT. PERKEBUNAN NUSANTARA
(Persero) IV Medan, yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Terimakasih kepada kedua adik stambuk peneliti Layli Alfita Nasution dan
Ari Buchory Nasution yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Secara khusus, terima kasih kepada Miftachul Jannah Nasution S.E, yang
telah memberikan nasihat, dukungan, doa dan meluangkan waktunya untuk
membantu dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada sahabat-sahabat peneliti Astri, Jubah, firstin, Dila, Imah, Reni, Yanti,
Indri, Adi, Rama, Adji, Fikri, Rizky, Eky, Imam dan Bang Uzi terima kasih
peneliti ucapkan atas dorongan, bantuan serta motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
Peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar
memberikan anugerah dan kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa
mereka.
Medan, Desember 2014
Peneliti,
DAFTAR ISI
2.1.1. Pengertian Aktualisasi Diri ... 10
2.1.2.Karakteristik Aktualisasi Diri ... 13
2.2. Penghargaan ... 14
2.2.1. Pengertian Penghargaan ... 14
2.2.2. Pembagian Penghargaan ... 15
2.2.3. Tujuan Penghargaan ... 17
2.2.4. Norma Pemberian Penghargaan ... 18
2.3. Prestasi Kerja ... 20
2.3.1. Pengertian Prestasi Kerja ... 20
2.3.2.Faktor-Faktor Prestasi Kerja ... 21
2.4. Penelitian Terdahulu ... 24
3.3. Batasan Operasional... 28
3.4. Defenisi Operasional ... 29
3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 31
3.6. Populasi dan Sampel ... 31
3.7. Jenis dan Sumber Data ... 32
3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Sejarah Perusahaan ... 42
4.2 Hasil Penelitian ... 49
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 65
4.4 Teknik Analisis Data... 71
4.5 Pembahasan... 75
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 78
5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Rencana dan Realisasi Produksi PTPN IV ... 7
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 30
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 32
Tabel 3.4 Uji Validitas Intrumen Variabel Independen Aktualisasi ... 35
Tabel 3.5 Uji Validitas Intrumen Variabel Independen Penghargaan .... 35
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Dependen Prestasi ... 35
Tabel 4.1 Uji Realibilitas ... 37
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur ... 50
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 50
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 52
Tabel 4.6 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Mendadak ... 53
Tabel 4.7 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Pemeliharaan ... 54
Tabel 4.8 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Pertumbuhan Sehat ... 55
Tabel 4.9 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Penghargaan Instrinsik .. 57
Tabel 4.10 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Penghargaan Ekstrinsik . 58 Tabel 4.11 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Kualitas ... 59
Tabel 4.12 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Kuantitas ... 60
Tabel 4.13 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Tanggung Jawab ... 61
Tabel 4.14 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Inisiatif... 62
Tabel 4.15 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Kerjasama ... 63
Tabel 4.16 Penjelasan Instrument Pertumbuhan Ketaatan ... 66
Tabel 4.17 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 68
Tabel 4.18 Uji Multikoelinearitas ... 69
Tabel 4.19 Anova ... 71
Tabel 4.20 Uji Parsial ... 71
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 43
Gambar 4.2 Histogram ... 51
Gambar 4.3 Pengujian Normalitas ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan semakin ketat, dimana
setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan produktifitasnya.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya
manusianya. Maka dari itu, diperlukannya sumber daya manusia yang
berkualitas agar dapat menghadapi persaingan dan perubahan. Sumber daya
yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu berprestasi
secara optimal, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi
perubahan zaman. Dengan adanya globalisasi, setiap perusahaan mau tidak
mau harus selalu menemukan ide - ide baru dalam menjalankan bisnisnya.
Hal tersebut dilakukan agar para kompetitor ataupun pesaing tidak dapat
menyaingi perusahaan kita. Selain itu, perusahaan kita juga dapat
memberikan pengaruh positif bagi perekonomian, mempunyai daya saing
yang unggul dan mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan
lain.
Pada dasarnya, perusahaan merupakan organisasi yang terstruktur
yang didalamnya memiliki tujuan dan pandangan yang sama. Di dalam
perusahaan, terdiri dari sekelompok individu yang saling bekerja sama
untuk memajukan perusahaan. Karyawan bagi setiap perusahaan sangatlah
penting perannya dalam setiap perkembangan bisnis perusahaan. Untuk itu,
dalam menjalankan tugasnya serta mampu bersaing dengan karyawan lain.
Untuk mencapai keberhasilan perusahaan, setiap karyawan harus memiliki
motivasi yang tinggi dengan demikian mampu memberikan kinerja yang
baik bagi perusahaan.
Salah satu indikator manusia berkualitas adalah mempunyai prestasi
kerja tinggi. Prestasi kerja ini sangat diperlukan oleh perusahaan. Karyawan
yang memiliki prestasi kerja tinggi akan selalu sadar secara penuh mengenai
tanggung jawabnya dan berusaha melaksanakan segala tugas yang diberikan
kepadanya dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk
mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Sebaliknya, karyawan yang tidak
mempunyai prestasi kerja hanya akan memberikan dampak negatif bagi
karyawan itu sendiri maupun perusahaan. Untuk itu, peningkatan prestasi
kerja seorang pegawai sangat perlu dilakukan baik secara individu maupun
secara kelompok sebagai upaya untuk meningkatkan hasil kerja yang lebih
baik. Hasibuan (2005:94), mengemukakan bahwa motivasi untuk berprestasi
akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreatifitas dan
mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi
mencapai prestasi kerja yang optimal. Karyawan akan antusias untuk
berprestasi, asalkan kemungkinan untuk hal itu diberikan kesempatan.
Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang
tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan
Kebutuhan aktualisasi diri akan menimbulkan kepuasan tersendiri dari
individu tersebut. Kebutuhan akan kepuasan tersendiri seperti : kebutuhan
mewujudkan diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang didapat dari
sebuah pekerjaan. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi
seseorang secara penuh. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan
sepenuhnya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut Goldstein
dalam Suryabrata (2006:326), aktualisasi diri adalah motif pokok untuk
mendorong tingkah laku individu untuk cenderung ingin mempunyai
kreatifitas. Kebutuhan akan kepuasan diri meliputi : kebutuhan mewujudkan
diri yaitu mengenai nilai dan kepuasan yang didapat dari sebuah pekerjaan.
Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi secara penuh. Keinginan
seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Adapun beberapa contoh aktualisasi diri seperti
kebebasan berpendapat, menyalurkan ide – ide kemudian mengikuti seminar
– seminar pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan aktualisasi
dirinya. Menurut survei peneliti diketahui bahwa karyawan kurang dapat
mengaktualisasikan dirinya kedalam perusahaan seperti memberikan saran
dan ide. Sehingga, karyawan yang memiliki potensi, kurang dapat
menggunakan kemampuannya. Terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri
seorang karyawan memungkinkan seseorang untuk loyal dan setia kepada
Pemberian penghargaan merupakan upaya perusahaan dalam
memberikan balas jasa atau hasil kerja karyawan sehingga dapat menolong
karyawan bekerja lebih giat. Karyawan memerlukan suatu penghargaan
pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Karyawan bekerja mempunyai tujuan
antara lain, untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan
keinginannya terpenuhi.
Menurut Ghani (2003:109), kepada karyawan yang berprestasi,
diberikan tanggung jawab yang lebih besar sebagai penghargaan terhadap
prestasi dan loyalitasnya. Sebaliknya, yang kurang berprestasi dibatasi
kewenangannya. Penghargaan bisa bermacam – macam. Ada dalam bentuk
bonus, promosi, dan penambahan tanggung jawab yang bagi beberapa
karyawan bisa menjadi beban. Namun, bagi beberapa karyawan dapat
menjadi point penghargaan bagi dirinya. Penghargaan juga akan memicu
karyawan untuk melakukan tugas yang terbaik sehingga menghasilkan
prestasi kerja yang baik. Dengan itu, perusahaan memberikan target dan
penghargaan buat karyawan yang mancapai target sehingga dapat
meningkatkan prestasi kerjanya.
Prestasi kerja karyawan merupakan hasil kerja dari seseorang
karyawan baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu perusahaan. Menurut
Mangkunegara (2009 : 67), faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality ( knowledge + skill ). Artinya, kebanyakan seorang karyawan yang memiliki IQ diatas rata –
rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya
dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya, maka ia akan lebih
mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu,
karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya (the right man on the right place, the right man on the right job).
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang mendorong diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan
perusahaan (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi yang
mendorong diri karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja
secara maksimal. Sikap mental seorang karyawan harus siap secara
psikofisik (siap mental, fisik, tujuan dan situasi). Artinya seorang
karyawan harus mampu secara mental, mampu secara fisik, memahami
tujuan utama, dan target kerja yang akan dicapai serta mampu
memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja
Menurut Sastrohadiwiryo ( 2002 : 235 ), prestasi kerja adalah kinerja
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Prestasi kerja dipengaruhi oleh
kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan tenaga kerja yang
bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan hasil
kerja yang dicapai seseorang atas tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan merupakan Badan
Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Jl. Letjend
Soeprapto No. 2 Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebagai perusahaan yang
bergerak dibidang perkebunan, PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan (Divisi Produksi) sangat mengandalkan peran tenaga kerja untuk
melaksanakan kegiatan operasionalnya agar dapat berjalan dengan
maksimal dan mencapai tujuan.
Pemberian penghargaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan (Divisi Produksi) adalah berdasarkan atas prestasi karyawan, karena
karyawan yang memiliki prestasi yang tinggi mempunyai peluang untuk
mendapatkan penghargaan. Jenis penghargaan yang diberikan pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan kepada karyawannya yaitu dalam bentuk:
1. Penghargaan Finansial, yaitu penghargaan yang diberikan kepada
individu atau unit kerja yang memenuhi syarat tertentu dalam bentuk
uang. Penghargaan finansial yang diberikan perusahaan kepada
karyawan dalam bentuk insentif tahunan dan bonus.
2. Penghargaan Non Finansial, yaitu penghargaan yang diberikan kepada
Perusahaan PTPN IV memberikan penghargaan kepada karyawan
berupa Emas Logam pada waktu ulang tahun dinas (UTD) kepada pekerja
yang memiliki masa kerja 25 tahun, 30 tahun, dan 35 tahun. Dengan
penerapan aspek keselamatan kerja yang berkualitas dan konsisten
perusahaan dapat mengambil banyak keuntungan, keuntungan yang terlihat
adalah dari sisi moral karyawan akan lebih produktif dan termotivasi bekerja
bila aspek keselamatan kerja karyawan di perusahaan baik. Keluarga
karyawan juga akan memberi dukungan karena ada perasaan nyaman
sehingga secara moral produktivitas pegawai akan semakin baik, dan ini
merupakan penghargaan perusahaan terhadap keselamatan karyawan dan
akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan tersebut terhadap perusahaan.
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat rencana dan realisasi produksi PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan mulai dari tahun 2009 s/d 2011 sebagai
berikut :
Tabel 1.1
Rencana dan Realisasi Produksi PTPN IV (Persero) Medan Tahun 2009 – 2011
Tahun Target (Ton) Realisasi (Ton) Standar
Operasional (%)
2009 23.279 22.650 75%
2010 23.683 23.834 79%
2011 22.575 21.123 70%
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan (Divisi Produksi)
Dari Tabel 1.1 menunjukkan produksi kelapa sawit 3 tahun terakhir,
pada tahun 2009 dapat dilihat bahwa tidak terealisasinya jumlah produksi
dan pada tahun 2010 terlihat terjadinya kenaikan produktivitas walaupun
penurunan target. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tabel diatas,
target dan realisasi yang belum memenuhi standar kerja dalam perusahaan
disebabkan adanya ketidakpuasan terhadap kompensasi sehingga
berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi diri Dan
Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut ; “Apakah terdapat
Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi diri dan Penghargaan terhadap Prestasi
kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV?.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah, yaitu
Untuk mengetahui Pengaruh aktualisasi diri dan penghargaan berpengaruh
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penulis berharap penelitian ini
akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Bagi PTPN IV Medan sebagai bahan masukan tentang pengaruh
aktualisasi diri dan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan.
2. Bagi peneliti sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat di
bangku kuliah dan fakta di lapangan.
3. Bagi pembaca merupakan bahan informasi tentang pengaruh kebutuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aktualisasi Diri
2.1.1. Pengertian Aktualisasi Diri
Menurut Maslow dalam Mangkunegara (2006:77), kebutuhan ini
sebagai “hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri,
menjadi apa saja menurut kemampuannya”.Aktualisasi diri dapat diartikan
sebagaia perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat,
potensi, serta penggunaan semua kualitas dan kapasitas secara penuh.
Karena aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling tinggi, maka ia
menjadi kebutuhan yang paling rendah prioritasnya. Orang harus memenuhi
keempat kebutuhan di bawahnya untuk merasa butuh akan aktualisasi-diri.
Menurut Sutrisno (2011: 125), kebutuhan aktualisasi diri merupakan
tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Untuk memenuhinya biasanya
seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain melainkan karena
kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi seseorang ingin
memperlihatkan kemampuannya secara optimal di tempat masing masing.
Menurut Sunyoto (2012:13), aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan
dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses
pengembangan akan potensi yang sesungguhnya dari seseorang.
Hasibuan (2007:156), menyatakan bahwa keinginan untuk
mempunyai suatu keinginan yang inheren, yang dibawa sejak kita lahir,
yaitu berada demi keberadaan itu, berbuat demi perbuatan itu, dan merasa
demi perasaan itu, yaitu aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri
akan muncul apabila kebutuhan yang ada dibawahnya telah terpenuhi.
Maslow dalam Poduska dan Turman (2008:125) menandai kebutuhan
aktualisasi diri sebagai kebutuhan individu unttuk menjadi orang sesuai
dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya.
Dalam proses aktualisasi diri, Poduska (2002:165) membagi wujud
aktualisasi diri menjadi tiga indikator yaitu;
1. Pertumbuhan yang Mandek
a. Depresi
Seseorang dapat mengalami depresi jika dalam keadaan sedih,
murung, kecewa dan susah. Karena semangat yang rendah,
seseorang bisa menjadi patah semangat dan cenderung menarik
diri.
b. Obsesi
Seseorang yang mengalami obsesi, jika mengalami suatu perasaan
yang terus menerus dihantui oleh pikiran – pikiran yang menguasai
kesadaran.
2. Pemeliharaan
a. Frustasi
Seseorang dapat merasa frustasi jika dalam keadaan kecewa dan
merasa gagal dalam melaksanakan apa yang sudah
direnacanakannya.
b. Bimbang
Seseorang yang bimbang cenderung ragu atau goyah saat
melaksanakan suatu pilihan. Fluktuasi seperti ini sering karena
kekacauan, kekaburan atau keraguan pada sesuatu yang dapat
dipercaya.
3. Pertumbuhan Sehat
a. Pemenuhan
Pemenuhan dapat dicapai jika telah mendapat kepuasan akan hasil
yang ia capai. Pemenuhan adalah kepuasan yang dialami jika ia
memperoleh suatu tujuan atau merampungkan suatu tugas dan ia
puas dan bangga dengan hasil tugasnya.
b. Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu perbuatan keyakinan, ada suatu
ketergantungan diri terhadap integritas, kemampuan dan maksud
orang lain. Ada suatu perasaan terjamin dan rasa aman dan dalam
pada itu menyadari kelemahan seseorang. Ada suatu perasaan
tanggung jawab yang kuat, yang diterima seseorang dalam
2.1.2. Karakteristik orang yang mengaktulisasikan dirinya
Menurut Maslow dalam Jess and Gregory (2010:345), ada beberapa
karakteristik yang menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri.
Karakteristik tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Mampu melihat realitas secara lebih efisien.
2. Penerimaan akan diri, orang lain dan hal-hal alamiah.
3. Spontanitas, kesederhanaan, kealamian.
4. Berpusat pada masalah.
5. Kebutuhan akan privasi.
6. Kemandirian.
7. Penghargaan yang selalu baru.
8. Pengalaman puncak.
9. Ketertarikan sosial.
10. Hubungan interpersonal yang kuat.
11. Struktur karakter yang demokratis.
12. Diskriminasi antara cara dan tujuan.
13. Rasa jenaka atau humor yang filosofis.
14. Kreatifitas
2.2. Penghargaan
2.2.1. Pengertian Penghargaan
Menurut Simamora (2004:514), penghargaan adalah insentif yang
mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para
karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif. Mahmudi (2005:89),
menyatakan bahwa penghargaan adalah reward dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah
ditentukan. Menurut Bangun (2012:317), penghargaan adalah sebuah bentuk
apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan baik oleh perorangan
ataupun suatu lembaga. Penghargaan dapat berupa materi ataupun non
materi, namun tetap memberikan kebanggaan bagi siapa saja yang
menerimanya. Semakin tinggi status dan kedudukan seseorang dalam
perusahaan maka semakin tinggi pula kebutuhan akan harga diri yang
bersangkutan.
Dengan adanya pendapat para ahli diatas maka, penulis dapat
menyimpulkan bahwa suatu penghargaan adalah imbalan yang diberikan
dalam bentuk material dan non material yang diberikan oleh pihak
perusahaan kepada karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan
motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan
perusahaan, dengan kata lain pemberian penghargaan dimaksudkan untuk
meningkatkan produktivitas dan mempertahankan karyawan yang
dengan lebih baik dan membangkitkan motivasi sehingga dapat mendorong
kinerja karyawan menjadi lebih baik.
2.2.2. Pembagian Penghargaan
Suatu penghargaan merupakan hal yang sangat penting untuk bagi
seseorang, karena seseorang individu akan memberikan sedikit usaha
kecuali penghargaan tersebut mempunyai nilai. Menurut Ivancevich,
Konopaske, dan Matteson (2006 : 230), Penghargaan di bedakan atas 2 (dua)
jenis yaitu:
1. Penghargaan Intrinsik.
Penghargaan intrinsik sebagai penghargaan yang diatur sendiri oleh
seseorang. Hal itu menyediakan perasaan puas atau terima kasih dan
sering kali perasaan bangga akan pekerjaan yang dilakukan dengan
baik. Penghargaan ini dibedakan atas:
a. Penyelesaian
Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek
merupakan hal yang penting bagi sebagian orang. Orang-orang seperti
ini menilai apa yang mereka sebut sebagai penyelesaian tugas.
Beberapa orang memiliki kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dan
efek dari menyelesaikan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk
penghargaan pada diri sendiri. Kesempatan yang memungkinkan
orang seperti ini menyelesaikan tugasnya dapat memiliki efek
b. Pencapaian
Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam diri
sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang
menantang. Dalam program penetapan tujuan, telah diusulkan
bahwa sasaran yang sulit menghasilkan tingkat kinerja individu
yang lebih tinggi dari pada sasaran yang umum. Akan tetapi, dalam
program semacam itu, perbedaan individual harus dipertimbangkan
sebelum mencapai kesimpulan mengenai pentingnya kerja sama
dalam mewujudkan pencapaian perusahaan.
c. Otonomi.
Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak
untuk mengambil keputusan dan bekarja tanpa diawasi dengan
ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan.
d. Pertumbuhan pribadi
Pertumbuhan pribadi dari setiap orang merupakan pengalaman
yang unik. Seseorang yang mengalami pertumbuhan semacam itu
bisa merasakan perkembangan dirinya dan melihat bagaimana
kemampuannya dikembangkan. Dengan mengembangkan
kemampuan, seseorang mampu untuk memaksimalkan atau
2. Penghargaan ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik adalah penghargaan yang datang dari luar orang
tersebut. Penghargaan ektrinsik meliputi gaji dan upah, tunjangan,
promosi dan penghargaan interpersonal. Gaji dan upah biasanya berupa
uang yang merupakan penghargaan ekstrinsik yang utama, mekanisme
utama untuk memberikan penghargaan dan memodifikasi perilaku
dalam organisasi. Tunjangan utama di organisasi adalah berupa dana
pensiun, jaminan kesehatan, dan liburan. Promosi merupakan
pemberian penghargaan atas kinerja yang baik atau dikarenakan
lamanya karyawan bekerja diinstansi tersebut. Penghargaan
interpersonal berupa status dan pengakuan yang diberikan oleh
pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya.
2.2.3. Tujuan Penghargaan
Menurut Hasibuan (2007:149), tujuan pemberian penghargaan antara
lain sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi,
stabilitas karyawan dan disiplin.
1. Ikatan Kerja Sama
Ikatan kerja sama formal antara manajer dengan karyawan. Karyawan
harus mengerjakan tugas – tugas dengan baik sedangkan manajer wajib
2. Kepuasan Kerja
Dengan penghargaan, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan –
kebutuhan fisik, kebutuhan status sosial, dan egoistiknya sehingga
memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
Jika program penghargaan ditetapkan cukup besar, maka pengadaan
penghargaan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika penghargaan yang diberikan cukup besar manajer akan lebih
mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan
Dengan program atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi
yang lebih kompetitif, maka stabilitas karyawan akan lebih terjamin
karena turn-over relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian penghargaan cukup besar, maka disiplin karyawan
akan semakin baik.
2.2.4. Norma Pemberian Penghargaan
Penghargaan dapat mengubah seseorang dan memicu peningkatan
kinerja. Menurut Mahsun (2006:114), terdapat 4 (empat) alternatif norma
pemberian penghargaan agar dapat digunakan untuk memicu kinerja dan
1. Kesesuaian Tujuan (Goal Congruense). Setiap organisasi publik pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, sedangkan setiap individu
dalam organisasi mempunyai tujuan individual yang sering tidak
selaras dengan tujuan organisasi. Penghargaan harus diciptakan sebagai
jalan tengah agar tujuan organisasi dapat di capai tanpa mengorbankan
tujuan individual, dan sebaliknya tujuan individual dapat tercapai tanpa
harus mengorbankan tujuan organisasi.
2. Keadilan (Equity). Penghargaan harus dialokasikan secara proporsional dengan mempertimbangkan besarnya kontribusi setiap individu atau
kelompok. Karyawan yang memberi kontribusi tinggi maka
penghargaannya juga akan tinggi, sebaliknya siapa yang memberi
kontribusi rendah maka penghargaannya juga akan rendah.
3. Kemerataan (Equality). Penghargaan juga harus didistribusikan secara merata bagi semua pihak (individu/kelompok) yang telah
menyumbangkan sumberdayanya untuk tercapainya produktivitas.
4. Kebutuhan (Needed). Alokasi penghargaan kepada pegawai seharusnya mempertimbangkan tingkat kebutuhan utama dari pegawai.
Penghargaan yang berwujud finansial tidak selalu sesuai dengan
2.3. Prestasi Kerja
2.3.1. Pengertian Prestasi Kerja
Menurut Sastrohadiwiryo (2002 : 235), prestasi kerja adalah kinerja
yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
diberikan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja tersebut dipengaruhi
oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan karyawan
tersebut. Menurut Yuli (2005 : 89), prestasi kerja merupakan hasil secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan yang
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
2.3.2. Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Wahyudi (2002:101), penilaian prestasi kerja dapat diartikan
sebagai suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang
prestasi kerja seorang tenaga kerja termasuk potensi pengembangannya.
Dari hasil penilaian prestasi kerja dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dari pekerjaan yang dinilai, lalu hasilnya ditentukan oleh
manajemen sehingga dapat dijadikan sebagai dasar tindakan - tindakan
selanjutnya seperti:
1. Mengukur prestasi kerja yakni, sampai sejauh mana seorang tenaga
kerja berhasil dalam pekerjaannya.
2. Mengukur keberhasilan tenaga kerja dalam mengikuti program
3. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam rangka memperbaiki
dan mengembangkan kecakapan tenaga kerja, disamping untuk
melakukan pengecekan secara periodik.
4. Mengumpulkan data guna pertimbangan - pertimbangan dalam program
mutasi nasional
5. Mengumpulkan data yang diperlukan guna menetapkan pemberian
insentif
2.3.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
Dalam suatu perusahaan dibutuhkan prestasi kerja yang tinggi guna
mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk mencapai prestasi kerja yang
baik banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Anoraga (2004:178),
faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah sebagai
berikut :
1. Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota
perusahaan karyawan. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan
dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik.
2. Pendidikan
Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai prestasi kerja yang lebih baik, hal demikian ternyata
merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan prestasi kerja
mempelajari hal – hal yang baru bersifat baru dalam cara atau suatu
sistem.
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala
peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan motivasi, kepemimpinan dengan suatu latihan
antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja karyawan.
4. Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan.
Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui
training, kursus – kursus dan lain – lain.
5. Kesempatan Berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya,
dengan diberikan kesempatan berprestasi maka, karyawan akan
meningkatkan/ prestasi kerjanya.
Sedangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi
kerja adalah kondisi fisik, peralatan, waktu, materi, pendidikan, supervisi,
desain organisasi, pelatihan dan keberuntungan. Faktor-faktor lingkungan
ini tidak langsung menentukan prestasi kerja seseorang tetapi
Mangkunegara (2000:67), menyatakan bahwa ukuran yang perlu
diperhatikan dalam penilaian prestasi kerja antara lain :
1. Kualitas Kerja yaitu Kerapian dan ketelitian hasil kerja dengan tidak
mengabaikan volume pekerjaan.
2. Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi
normal. Kuantitas kerja menunjukkan banyaknnya jenis pekerjaan yang
dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektifitas dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan
3. Tanggung jawab yaitu menunjukkan seberapa besar karyawan dapat
mempertanggung jawabkan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
dipergunakan serta perilaku kerjanya.
4. Inisiatif yaitu menunjukkan seberapa besar kemampuan karyawan
untuk menganalisis, menilai, menciptakan dan membuat keputusan
terhadap penyelesaian masalah yang dihadapinya.
5. Kerja sama yaitu merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi
dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertikal maupun
horizontal.
6. Ketaatan yaitu kesediaan karyawan dalam memenuhi peraturan
peraturan yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang
2.4. Penelitian Terdahulu
Nopri Jumeldi (2011), Pengaruh Kebutuhan Penghargaan Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan PT. Pertamina EP. Region .Sumatra Field atau Rantau Simpang
Aceh Tamiang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa penghargaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja karyawan PT. Pertamina EP Field Rantau, sehingga penghargaan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pada karyawan .
Jenis penelitian ini adalah eksplanatory dengan menggunakan analisis regresi
linier sederhana, hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan
signifikan antara penghargaan prestasi kerja karyawan dan pada pengujian
koefisien determinan (r2) diperoleh nilai 0,428 yang artinya ada hubungan yang
erat antara penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 42,8% dan
sisanya 57,2% dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Djati dalam jurnal manajemen ekonomi (2000:25), menjelaskan bahwa
“Guna lebih meningkatkan prestasi tenaga kerja dapat diusahakan melalui
pemberian motivasi dengan melihat kebutuhan yang dominan dari para pekerja,
baik kebutuhan fisiologis ataupun kebutuhan – kebutuhan lain, seperti kebutuhan
keselamatan dan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, serta
kebutuhan aktualisasi diri. Makin tepat usaha pemberian motivasi, maka
produktivitas tenaga kerja mekin tinggi sehingga akan menggantungkan kedua
Dewi Arfina Lubis (2013), Analisis pengaruh kebutuhan Sosialisasi diri,
Penghargaan, dan Pengawasan terhadap Prestasi Kerja karyawan PT. Pelabuhan
Indonesia I (persero) Medan.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah
metode eksplanasi dengan menggunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebutuhan Sosialisasi diri, Penghargaan, dan Pengawasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT.
Pelabuhan Indonesia I (persero) Medan. Dari hasil pengujian koefisian
determinasi (r2) menunjukkan bahwa hubungan antara Sosialisasi diri,
penghargaan dan Pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 41%,
yang artinya ada hubungan yang erat, dan sisanya tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Catarina Cori (2012), “ Influence of work safety and health of employee
accomplishments” The objective of this research is to find out the influence of
occupational health and safety program toward the performance of the employees
mediated by work motivation. The metod of data collection in this explanatory of
research employs questionnaire, interview, observation and documentation. From
the population of 188 employees as the sample. Data analysis used Path analysis.
Based on the result of the research, it can be concluced that occupational health
and safety program has positif and sicnificant influence mediated by the variable
of work motivation.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, penulis menyimbulkan bahwa
penghargaan mempunyai pengaruh yang lebih dominan dibandingkan dengan
2.5. Kerangka Konseptual
Menurut Yuli ( 2005 : 89), penilaian prestasi kerja karyawan dilakukan oleh
organisasi terhadap karyawannya secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan kenaikan
gaji, kenaikan golongan, promosi, pensiun dan perencanaan pengembangan karier.
Bangun (2012:318), menyatakan bahwa kebutuhan aktualisasi diri yaitu
kebutuhan yang mendorong agar seseorang sesuai dengan ambisinya yang
mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.
Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan
dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan.
Menurut Sastrahadiwiryo (2002 : 296), penghargaan merupakan pengakuan atas
suatu kinerja yang telah dicapai seseorang, pengakuan atas suatu kinerja, dan
memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada penghargaan dalam bentuk
materi maupun hadiah. Penghargaan atau pengakuan dalam bentuk promosi, dapat
menjadikan perangsang yang lebih kuat dibandingkan dengan hadiah berupa
barang atau bonus uang. Penghargaan kerja sangat berperan agar karyawan tetap
giat bekerja, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaannya serta mendorong prestasi kerjanya.
Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnely dalam Wibowo (2009:149),
tujuan utama penghargaan adalah untuk menarik orang yang cakap untuk
bergabung dalam organisasi, menjaga pekerja agar datang untuk bekerja, dan
Definisi diatas dapat diketahui bahwa kebutuhan aktualisasi diri, dan
penghargaan akan mempengaruhi prestasi kerja suatu perusahaan. Berdasarkan
teori pendukung diatas maka, kerangka konseptual pada penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan diatas, maka
hipotesis penelitian ini adalah : “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi diri dan
Penghargaan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Prestasi kerja
Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV”. Kebutuhan Aktualisasi Diri
(X1)
Penghargaan Karyawan (X1)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Hipotesis
Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat Ekplanasi, dimana
penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan
objek objeknya. Pada penelitian ini termasuk dalam “Penelitian Asosiatif, yakni
penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih” (Ginting dan
Situmorang, 2008:57). Penelitian ini ingin melihat pengaruh Aktualisasi diri dan
Penghargaan terhadap Prestasi kerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV
Medan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi pada penelitian ini Kantor PT. Perkebunan
Nusantara IV. Penelitian ini dilakukan kurang lebih tiga bulan, terhitung dari
bulan Oktober 2014 sampai Desember 2014.
3.3. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: Ada dua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen/bebas yang selanjutnya
dinyatakan dengan simbol (X) dan variabel dependen/variabel terikat yang
dinyatakan dengan simbol (Y).
1. Variabel bebas yang terkait dalam pembahasan ini ialah motivasi kerja berupa
2. Variabel terikat yang terkait dalam pembahasan ini ialah Prestasi Kerja (Y)
karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
3.4. Definisi Operasionalisasi Variabel
Definisi Operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah:
1. Variabel Bebas (X)
a. Aktualisasi Diri (X1)
Aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk mengungkapkan diri serta
menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi yang
dimilikinya, atau hasrat dari karyawan PTPN IV untuk menyempurnakan
dirinya.
b. Penghargaan (X2)
Penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada karyawan PTPN IV
yang diberikan perusahaan dapat berupa materi ataupun non materi.
2. Variabel Terikat (Prestasi Kerja)/(Y)
Suatu hasil kerja yang dicapai karyawan PTPN IV dalam melaksanakan
tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Aktualisasi diri (X1)
Kebutuhan untuk mengungkapkan diri serta menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari karyawan PTPN IV
Medan untuk 3. Pertumbuhan sehat
a)Depresi diberikan perusahaan dapat berupa materi
Suatu hasil kerja yang dicapai karyawan PTPN
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item - item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
(Sugioyono, 2007:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono, 2007 (diolah)
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2005:72), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah
seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan (Divisi
3.6.2. Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobabilitity sampling atau metode sampling jenuh. Pada teknik penentuan ini sampel ini semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2005:122).
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap di Divisi
Produksi yaitu sebanyak 40 orang.
3.7. Jenis Data
Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian untuk
membantu memecahkan masalah, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di
lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang
diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder
3.8. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :
1. Field Research, meliputi: a. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.
b. Wawancara (Interview)
Merupakan suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.
2. Library Research
Yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan literatur-literatur lainnya
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan di mana akan
didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi hasil
dari penelitian.
3. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji
validitas dan reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan (kuesioner). Metode yang digunakan adalah dengan
membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian
dengannilai r Tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 16.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung r Tabel maka, pertanyaan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung r Tabel maka, pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas kepada 30 orang
karyawan diluar dari sampel, diketahui hasilnya adalah sebagai berikut
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai
Corrected Item – Total Correlation diatas 0.361, dengan demikian kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian berikutnya.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Kuesioner Penghargaan
Scale Mean if
Penghargaan1 53.4000 52.179 .394 .853 Valid
Penghargaan2 53.1000 52.162 .432 .850 Valid
Penghargaan3 53.2333 48.737 .600 .839 Valid
Penghargaan4 53.3667 53.964 .468 .848 Valid
Penghargaan5 53.3333 50.713 .463 .849 Valid
Penghargaan6 53.2333 50.116 .737 .834 Valid
Penghargaan7 53.4000 50.041 .509 .846 Valid
Penghargaan8 53.2000 54.234 .405 .851 Valid
Penghargaan9 53.2333 48.737 .600 .839 Valid
Penghargaan10 53.3667 53.964 .468 .848 Valid
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Kuesioner Aktualisasi Diri
Scale Mean if
AktualisasiDiri1 45.1000 34.369 .439 .841 Valid
AktualisasiDiri2 44.8000 33.959 .391 .844 Valid
AktualisasiDiri3 44.9667 31.344 .709 .822 Valid
AktualisasiDiri4 45.0333 31.275 .594 .829 Valid
AktualisasiDiri5 45.1333 34.740 .370 .845 Valid
AktualisasiDiri6 44.9000 32.852 .506 .836 Valid
AktualisasiDiri7 45.1000 30.990 .620 .827 Valid
AktualisasiDiri8 44.8667 31.913 .605 .829 Valid
AktualisasiDiri9 45.4333 33.702 .459 .839 Valid
AktualisasiDiri10 44.9667 31.826 .543 .833 Valid
AktualisasiDiri11 45.0333 32.171 .452 .842 Valid
Penghargaan11 53.3333 50.713 .463 .849 Valid
Penghargaan12 53.2333 50.041 .737 .834 Valid
Penghargaan13 53.4000 50.516 .509 .846 Valid
Penghargaan14 53.3667 50.010 .375 .852 Valid
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai
Corrected Item – Total Correlation diatas 0.361, dengan demikian kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian berikutnya.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Kuesioner Prestasi Kerja
Scale Mean if Item
Deleted
PrestasiKerja1 94.6333 122.447 .570 .896 Valid
PrestasiKerja2 94.6000 119.283 .461 .898 Valid
PrestasiKerja3 94.5000 118.534 .706 .893 Valid
PrestasiKerja4 94.5333 117.706 .627 .894 Valid
PrestasiKerja5 94.7667 124.875 .374 .899 Valid
PrestasiKerja6 94.1667 126.351 .362 .900 Valid
PrestasiKerja7 94.6000 116.662 .675 .893 Valid
PrestasiKerja8 94.4000 118.593 .669 .893 Valid
PrestasiKerja9 94.8000 124.372 .395 .899 Valid
PrestasiKerja10 94.3667 124.378 .413 .899 Valid
PrestasiKerja11 94.6667 120.851 .460 .898 Valid
PrestasiKerja12 94.5000 116.948 .563 .895 Valid
PrestasiKerja13 94.6333 122.447 .570 .896 Valid
PrestasiKerja14 94.6000 119.283 .461 .898 Valid
PrestasiKerja15 94.5000 118.534 .706 .893 Valid
PrestasiKerja16 94.6667 118.782 .482 .898 Valid
PrestasiKerja17 94.5333 124.740 .371 .899 Valid
PrestasiKerja18 94.4000 124.248 .370 .900 Valid
PrestasiKerja19 94.8333 119.316 .474 .898 Valid
PrestasiKerja20 94.4667 124.602 .424 .898 Valid
PrestasiKerja21 94.7000 121.941 .416 .899 Valid
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai
Corrected Item – Total Correlation diatas 0.361, dengan demikian kuesioner
dapat dilanjutkan pada tahap pengujian berikutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.
Uji ini dilakukan pada 30 reponden pada PT. London Sumatera Medan
(Divisi Produksi). Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya. Metode yang digunakan
dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode
cronbach’s alpha > 0,6 (Ghozali, 2001). Hasil pengujian realibilitas terhadap ketiga variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Kuesioner Prestasi Kerja
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa ketiga variabel penelitian ini telah memenuhi
unsur realiabilitas penelitian. Dengan demikian seluruh instrument dapat
mengukur variabel penelitian.
Cronbach's
Alpha Hitung
Cronbach's
Alpha
Standar
Aktualisasi Diri
0.788
0.600
Realibel
Penghargaan
0.842
0.600
Realibel
Prestasi Kerja
0.886
0.600
Realibel
Variabel
Kriteria
3.10. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias
dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi,
yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan
analisis grafik dan uji statistik.
2. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,
maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas
signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai
adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2008:104).
3.11. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana
data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh aktualisasi diri dan penghargaan terhadap
prestasi kerja karyawanmaka, dilakukan pengujian dengan menggunakan:
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis statistik regresi linier
berganda. Dimana secara umum data hasil pengamatan Y dipengaruhi
oleh beberapa variabel bebas X1, X2, …., Xn. Sehingga rumus umum
dari regresi berganda yaitu:
Y= α + β1X1+ β2X2 + e
Dimana:
Y = Variabel dependen, yaitu prestasi kerja karyawan
β = Koefisien regresi
X1 = Aktualisasi Diri
X2 = Penghargaan
e = Standar error
b. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama
terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1,b2, = 0 : Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel bebas
(kebutuhan aktualisasi ) terhadap variabel terikat
(prestasi kerja ).
H0: b1,b2 ≠ 0 : Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas
(kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan)
terhadap variabel terikat (prestasi kerja ).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah H0 diterima jika F hitung < F
Tabel pada α= 5% Ha ditolak jika F hitung > F Tabel pada α= 5%
c. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel
positif dan signifikan dari variabel independen
(kebutuhan aktualisasi diri dan penghargaan) terhadap
variabel dependen (prestasi kerja ).
H0 : b1 ≠ 0 : Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen (kebutuhan
aktualisasi dan penghargaan) terhadap variabel
dependen (prestasi kerja). Kriteria pengambilan
keputusannya adalah:
H0 diterima jika t hitung < t Tabel pada α= 5% H0 ditolak jika t hitung
> t Tabel pada α= 5%
d. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (kebutuhan aktualisasi dan penghargaan)
terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin
besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil
(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang disingkat PTPN-IV
(Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada
bidang usaha agroindustri. PTPN-IV (Persero) didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang penggabungan
kebun-kebun yang barada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun
Kamil, SH No. 37 tanggal 11 Maret 1996. Mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8332. HT.01.01
tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996 dan perubahan Anggaran Dasar
berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH tanggal 26
September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Azasi
Manusia RI dengan Surat Keputusan No. C-20652.HT.01.04 tanggal 23
Oktober 2002. PTPN-IV (Persero) merupakan penggabungan dari 3 (tiga)
PTP, yaitu PTP-IV, PTP-VII dan PTP-VIII.
PTPN-IV (Persero) memiliki 32 Unit Usaha dan 2 Proyek
Pengembangan yang terletak di 10 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat,
Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba
PTPN-IV (Persero) mengelola 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam. 4 unit
Pabrik Teh dengan dengan kapasitas total 271 ton Daun Teh Basah (DTB)
per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 400 ton
per hari.
PTPN-IV (Persero) didukung oleh 1 unit Unit Usaha Perbengkelan
Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS.
Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.
PTPN-IV (Persero) memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT. Pamina
Adolina yang bergerak di bidang pengolahan minyak goreng dan margarine
dan PT. Sarana Agro Nusantara (PT. SAN) yang bergerak dalam bidang
usaha pengolahan serbuk batang sawit dan PT. Padasa Enam Utama yang
bergerak dalam bidang usaha perkebunan kelapa sawit.
PTPN-IV (Persero) melakukan restruksturisasi organisasi melalui
pengelompokan Unit Usaha ke dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha (GUU)
sebagai embrio Unit Usaha Strategis (SBU).
Sampai dengan akhir tahun 2006, PTPN-IV (Persero)
memperkerjakan karyawan tetap dan honorer sebanyak 34.960 orang.
Dengan dukungan ribuan karyawan tersebut, PTPN-IV (Persero) telah
menunjukkan pertumbuhan kinerja yang konsisten. Konsistensi
pertumbuhan kinerja manajemen PTPN-IV (Persero) bagi seluruh karyawan
merupakan bekal dalam menyambut masa depan PTPN (Persero). Masa
4.1.2. Struktur Organisasi
GAMBAR 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Keterangan
: Penempatan bersifat sementara
4.1.3. Tugas dan Wewenang
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan
membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses itu akan
tercermin pada struktur organisasi.
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Nomor 04.13/KPTS/43/VIII/2003 tanggal 27 Agustus
2003 telah melakukan restrukturisasi organisasi PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero) Medan adalah sebagai berikut :
1. Rapat umum pemegang saham
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Mengangkat, memberhentikan serta mengawasi dewan komisaris
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atua
aset perusahaan dalam mencapai tujuan
2. Dewan Komisaris
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Memberikan nasehat kepada pimpinan
b. Mengawasi jalannya perusahaan
3. Direktur Utama
a. Mengambil keputusan dan penanggung jawab atas jalannya dan
tercapoainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga
harta perusahaan.
b. Memimpin dan mengendalikan seluruh operasi perusahaan
4. Direktur Produksi
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi kelancaran proses produksi
b. Menyusun rencana kerja yang sesuai dengan target produksi
5. Direktur Keuangan
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana jangka pendek dalam bidang tanaman dan
produksi
b. Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman
6. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan upaya strategi dan kebijakan bidang perencanaan dan
pengembangan usaha, serta mengevalusi pelaksanaannya.
b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis bidang
perencanaan dan pengembangan usaha untuk meningkatkan
7. Direktur SDM
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan program pengembangan SDM (pendidikan
dan pelatihan)
b. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
kesejahteraan, karyawan, staff dan non staff.
8. Bagian Sekretaris Perusahaan
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Membantu dan memberikan saran (pemikiran kepada Direktur
Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang
sekretariat, aspek legal dan kepatuhan aspek manajemen hubungan
investor, aspek komunikasi perusahaan hubungan masyarakat dan
protokol
b. Mengurus menyelenggarakan administrasi (surat menyurat)
perusahaan
9. Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada direksi
(direktur utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi pengawasan
perusahaan di bidang penggunaan sumber daya operasional serta
sistem dan prosedur untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi
b. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utamanya
yang tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.
10. Manajer Group Unit Usaha (GUU)
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Mempimpin GUU untuk mencapai kinerja (hasil usaha) secara
efektif dan efisien sesuai dengan sasaran dan kebijaksanaan yang
digariskan oleh direksi.
b. Mengkoordinir, membina serta mengendalikan unit usaha yang ada
di dalam groupnya untuk mencapai kinerja masing-masing unit
usaha dalam kesatuan tujuan group unit usaha secara efektif dan
efisien.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif responden merupakan uraian atas hasil
pengumpulan data primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai
karakteristik responden berdasarkan umur, jenjang pendidikan, jenis
kelamin, dan lama bekerja serta distribusi jawaban responden terhadap
masing – masing variable bebas dan variable terikat yang digunakan pada
1. Karakteristik Responden Menurut Umur
Karakteristik responden menurut umur dapat dilihat seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Umur No Usia Responden Persentase (%)
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan pada tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah usia < 30 tahun
yang menjadi responden pada penelitian ini adalah 9 orang atau sama
dengan sebesar 22,50%. Responden yang berusia 31 – 40 tahun adalah
sebanyak 20 orang atau sama dengan 50,00%. Responden yang berusia
dari tahun 41 – 50 tahun adalah sebanyak 8 orang atau sama dengan
20,00%, sedangkan responden yang berusia > 50 adalah sebanyak 3
orang atau sama dengan 7,50%. Ini menunjukkan bahwa yang menjadi
PTPN IV lebih banyak mempekerjakan karyawan dengan usia 31 – 40
tahun. Hal ini dikarenakan usia tersebut dianggap produktiv.
2. Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan
Karakteristik responden menurut jenjang pendidikan dapat dilihat
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan No Jenjang
Pendidikan
Responden Persentase (%)
1
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan pada tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden
yang memiliki jenjang pendidikan SMA/SMK pada penelitian ini
adalah sebanyak 7 orang responden atau sama dengan 17.50%, jumlah
responden yang memiliki jenjang pendidikan Diploma (DI/DII/DIII)
pada penelitian ini adalah sebanyak 14 orang atau sama dengan 35,00%,
jumlah responden yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana
(S1/S2/S3) pada penelitian ini adalah sebanyak 19 orang atau sama
dengan 47,50%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang
berpendidikan sarjana lebih dominan dan memiliki integritas yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Karakteristik responden menurut Jenis Kelamin dapat dilihat seperti
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin Responden Persentase (%)
1