• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap II. Tahap Pelaksanaan

HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

3. Cakupan Pemberian ASI

4.3. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Media Video terhadap Pengetahuan dan Sikap Responden dan Sikap Responden

4.3.2. Gambaran Sikap Responden pada Kelompok Perlakuan Promosi Kesehatan dengan Media Video Kesehatan dengan Media Video

4.3.2. Gambaran Sikap Responden pada Kelompok Perlakuan Promosi Kesehatan dengan Media Video

Berdasarkan hasil pengumpulan data terhadap 30 orang responden yang di

beri perlakuan promosi kesehatan dengan media video dapat diketahui gambaran

variabel sikap responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Distribusi Sikap Responden Sebelum Intervensi Promosi Kesehatan dengan Media Video tentang IMD dan ASI Ekslusif

Indikator Sikap Sebelum Intervensi Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n % n % n % n %

1. Bayi hanya diberi ASI saja sampai berumur 6 bulan

3 10 18 60 7 23,3 2 6,7 2. ASI lebih baik dari susu formula 4 13,3 21 70 5 16,7 - - 3. Seorang ibu tidak memerlukan keahlian

khusus untuk memberikan ASI ekslusif

1 3,3 19 63,3 9 30 1 3,3 4. Pemerintah menganjurkan ibu untuk

memberikan ASI ekslusif sampai 2 tahun 2 6.7 16 53,3 10 33,3 2 6,7 Tabel 4.7 (Lanjutan) Indikator Sikap Sebelum Intervensi Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n % n % n % n %

5. Ibu akan memberikan ASI walaupun tidak berada di rumah

1 3,3 13 43,3 14 46,7 2 6,7 6. Pemberian ASI kepada bayi sangat

dibutuhkan untuk menggemukkan bayi

1 3,3 13 43,3 16 53,3 - - 7. Ibu akan memberi ASI kepada bayi

hanya 5-6 kali sehari

1 3,3 13 43,3 15 50 1 3,3 8. Ibu memberikan ASI sampai usia anak

sampai berumur 6 bulan saja

3 10 12 40 14 46,7 1 3,3 9. IMD sangat penting bagi bayi 1 3,3 17 56,7 8 26,7 4 13,3 10. Ibu harus segera melakukan IMD

setelah melahirkan

1 3,3 19 63,3 6 20 4 13,3 11. Ibu ingin mendapat dukungan dari

petugas kesehatan dan suami dalam melakukan IMD

1 3,3 17 56,7 8 26,7 4 13,3

12. IMD sangat penting untuk ikatan emosional (hubungan khusus ) ibu dan anak

- - 17 56,7 11 36,7 2 6,7

13. Kontak pertama saat IMD akan membuat bayi menjadi rewel

2 6,7 13 43,3 10 33.3 5 16,7 14. Ibu dan bayi sebaiknya dirawat terpisah 3 10 13 43,3 11 36,7 3 10

15. Kegiatan IMD akan menambah stress ibu setelah melahirkan

- - 16 53,3 10 33,3 4 13,3 16. IMD tidak berhubungan dengan

kelangsungan ASI ekslusif

1 3,3 20 66,7 9 30 - -

Dari Tabel 4.7. diatas diketahui bahwa sikap responden sebelum mendapat

perlakuan promosi kesehatan dengan media video yang paling banyak pernyataan positif yang disetujui adalah pernyataan nomor 2 tentang ASI lebih baik dari susu

formula yaitu sebanyak 21 orang (70%), sedangkan pernyataan yang paling banyak

tidak disetujui adalah pernyataan nomor 2 tentang ASI lebih baik dari susu formula

sebanyak 30 orang (100%). Pada pernyataan negatif yang paling banyak dijawab

tidak disetujui adalah pernyataan nomor 6 tentang pemberian ASI kepada bayi sangat

dibutuhkan untuk menggemukkan bayi sebanyak 16 orang (53,3%), sedangkan

pernyataan yang paling banyak disetujui adalah pernyataan nomor 15 tentang

Kegiatan IMD akan menambah stress ibu setelah melahirkan yaitu sebanyak 16 orang

(53,3%).

Tabel 4.8. Distribusi Sikap Responden Sesudah Intervensi Promosi Kesehatan dengan Media Video tentang IMD dan ASI Ekslusif

Indikator Sikap Sesudah Intervensi Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n % n % n % n %

1. Bayi hanya diberi ASI saja sampai berumur 6 bulan

12 40 13 43,3 5 16,7 - - 2. ASI lebih baik dari susu formula 21 66,7 8 30 1 3,3 - - 3. Seorang ibu tidak memerlukan

keahlian khusus untuk memberikan ASI ekslusif

13 43,3 15 50 2 6,7 - -

4. Pemerintah menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif sampai 2 tahun

16 53,3 13 43,3 1 3,3

- -

5. Ibu akan memberikan ASI walaupun tidak berada di rumah

6. Pemberian ASI kepada bayi sangat dibutuhkan untuk menggemukkan bayi

- - 3 10 15 50 12 40

7. Ibu akan memberi ASI kepada bayi hanya 5-6 kali sehari

- - 15 50 15 50 - - 8. Ibu memberikan ASI sampai usia

anak sampai berumur 6 bulan saja

- - 22 73,3 8 26,7 - - 9. IMD sangat penting bagi bayi 22 73,3 8 26,7 - - - - 10. Ibu harus segera melakukan IMD

setelah melahirkan

20 66,7 10 33,3 - - - - 11.Ibu ingin mendapat dukungan dari

petugas kesehatan dan suami dalam melakukan IMD

19 63,3 11 36,7 - - - -

12. IMD sangat penting untuk ikatan emosional (hubungan khusus ) ibu dan anak

21 70 9 30 - - - -

13. Kontak pertama saat IMD akan membuat bayi menjadi rewel

- - - - 15 50 15 50 14. Ibu dan bayi sebaiknya dirawat

terpisah

- - - - 12 40 18 60 15. Kegiatan IMD akan menambah stress

ibu setelah melahirkan

- - - - 11 36,7 19 63,3 16. IMD tidak berhubungan dengan

kelangsungan ASI ekslusif

- - - - 11 36,7 19 63,3

Dari Tabel 4.8. diatas diketahui bahwa sikap responden sesudah mendapat

perlakuan promosi kesehatan dengan media video pernyataan positif yang paling

banyak yang disetujui adalah pernyataan nomor 9 tentang IMD sangat penting bagi

bayi yaitu sebanyak 22 orang (73,3%), sedangkan pernyataan yang paling banyak

tidak disetujui adalah pernyataan nomor 1 tentang Bayi hanya diberi ASI saja sampai

berumur 6 bulan saja yaitu sebanyak 5 orang (16,7%). Pada pernyataan negatif yang

paling banyak dijawab tidak disetujui adalah pernyataan 6, 7 dan nomor 13 tentang

pemberian ASI kepada bayi sangat dibutuhkan untuk menggemukkan bayi, Ibu akan

memberi ASI kepada bayi hanya 5-6 kali sehari dan kontak pertama saat IMD akan

membuat bayi menjadi rewel yaitu masing-masing dengan jumlah yang sama 15

nomor 8 tentang Ibu memberikan ASI sampai usia anak sampai berumur 6 bulan saja

yaitu sebanyak 22 orang (73,3%),

Berdasarkan analisa data pada kelompok ibu hamil yang diberi promosi

kesehatan dengan media video memperlihatkan bahwa terdapat perubahan sikap

responden tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Ekslusif dari sebelum

dengan sesudah promosi kesehatan dengan media video yang dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.9. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Sikap sebelum Intervensi dan sesudah Intervensi pada Kelompok Promosi Kesehatan dengan Media Video di Wilayah Kerja Puskesmas Stabat Tahun 2013

Kategori Sikap

Sebelum Promosi Kesehatan (Video)

Setelah Promosi Kesehatan (Video)

Jumlah (%) Jumlah (%)

Baik 19 63,3 30 100

Kurang 11 36,7 - -

Berdasarkan Tabel 4.9. diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan

terhadap sikap responden setelah promosi kesehatan dengan media video yaitu jumlah

responden yang bersikap baik berubah dari 19 orang (63,3%) menjadi 30 orang

(100%).

Tabel 4.10. Distribusi Frekwensi Pre-test dan Post-test Rata-rata Sikap Responden Kelompok Promosi Kesehatan dengan Media Video

Sebelum promosi kesehatan

(video) 41,00 30

0,000 Sesudah promosi kesehatan

(video)

56,70 30

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas didapatkan rata-rata sikap responden tentang

Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Ekslusif sebelum promosi kesehatan dengan media

video adalah 41,00. Sesudah diberi promosi kesehatan sikap responden tentang Inisiasi menyusu Dini (IMD) adalah 56,70. Perbedaan nilai mean sebelum dan

sesudah diberi promosi kesehatan menunjukkan perbedaan antara mean sikap

sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang Inisiasi Menyusu Dini(IMD) dan

ASI Ekslusif.

Berdasarkan analisis statistik dengan Paired-Samples T Test terhadap rata-rata

nilai sikap sebelum dan sesudah promosi kesehatan dengan media video

menunjukkan hasil p=0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada sikap responden tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Ekslusif , bila

dibandingkan antara sikap responden sebelum dan sesudah promosi kesehatan

dilakukan.

4.4. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Media Booklet terhadap

Dokumen terkait