• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.3 Perancangan Sistem

4.3.1 Gambaran Sistem Saat Ini

Sistem pendaftaran pasien rawat jalan pada RS Muhammadiyah Selogiri belum seluruhnya menggunakan sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi hanya digunakan pada bagian-bagian tertentu di rumah sakit ini dapat dilihat dari tugas-tugas unit yang terkait seperti berikut:

1. Pasien : Datang langsung ke Rumah Sakit untuk melakukan pendaftaran rawat jalan, selanjutnya mengambil No. antre yang telah disediakan dan menunggu sampai dipanggil petugas ke loket pendaftaran rawat jalan

2. Petugas Rumah Sakit : Memanggil pasien dari loket, lalu pasien di interview apakah pasien lama atau baru. Jika pasien baru, petugas

akan memberikan form pendaftaran kepada pasien baru untuk langsung diisikan langsung oleh petugas pada saat itu juga, Selanjutnya petugas rumah sakit akan menanyakan identifikasi awal penyakit pasien, poliklinik dan dokter mana yang akan dituju oleh pasien. Setelah itu petugas baru akan memasukkan data diri pasien baru sesuai dengan yang diisikan di form pendaftaran tadi ke dalam komputer dan pasien akan mendapatkan No.KIB manual.

Jika pasien lama, setalah menunjukkan KIB manual, petugas akan mencari identitas pasien pendaftar rawat jalan dulu di komputer serta mencocokan nya dengan KIB manual pasien, kemudian menanyakan identifikasi awal penyakitnya, poliklinik dan dokter mana yang akan dituju oleh pasien. Kemudian baru akan di inputkan ke dalam komputer.

Dari penjelasan diatas disimpulan bahwa, sistem komputerisasi memang sudah terjadi pada saat memasukan data pasien, namun masih ada sistem lainnya yang masih menggunakan kertas. Hal ini membuat proses pengobatan rawat jalan membutuhkan sistem komputerisasi yang mencakup seluruh kegiatan yang ada.

4.3.2 Gambaran Sistem Yang Diusulkan

Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah perangkat lunak berbasis web yang dapat digunakan sebagai media pedaftaran pasien rawat jalan secara lokal yang ada pada RS Muhammadiyah Selogiri. Pada aplikasi ini, terdapat empat pengguna yaitu Petugas pendaftaran, admin, apoteker, dan kasir. Pengguna yang ingin mengakses aplikasi tersebut harus login menggunakan username dan password. Bagian pendaftaran bertugas mendaftar calon pasien lama atau pasien baru, pasien baru diharapkan harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu identitas berobat, dan untuk pasien lama yang ingin melakukan rawat

jalan harus menyerahkan kartu identitas berobat untuk di scan menggunakan alat scanner barcode.

Setelah pasien melakukan registrasi pasien baru. Data yang di inputkan petugas masuk ke sistem data pasien, dan di cetak muncul KIB (Kartu Identitas Berobat) dengan sistem barcode.

4.3.3 Analisis Biaya Yang Dibutuhkan

Dalam perancangan pembuatan sistem ini di perlukan biaya yang akan digunakan dalam sistem ini, berikut alat dan perincian biaya untuk mendukung sistem :

Alat Spesifikasi Harga

Scanner Barcode AS8120 Rp 698.400

Printer Barcode Argox OS

214 plus Rp 3.395.000

[9]

4.3.4 Pemodelan Sistem 4.3.3.1 Pelaku bisnis

Pelaku bisnis adalah aktor yang berfungsi sebagai user, pengguna yang berperan dalam berjalannya sistem. Aktor yang terlibat dalam sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Petugas

Actor ini akan melakukan pendaftaran pasien yang akan berobat yang akan di masukan ke system.

2. Apotek

3. Kasir

Actor ini menginputkan transaksi pembayaran setelah resp pasien sudah di inputkan dari apotek.

4. Admin

Admin bertugas mengontrol keseluruhan sistem agar sistem berjalan dengan baik.Admin melakukan pengumpulan data, pembaruan data, dan perawatan sistem.

4.3.3.2 Proses Bisnis

Model proses bisnis untuk menjelaskan dan menggambarkan kegiatan apa yang saja dilakukan oleh para aktor. Pemodelan proses bisnis pada sistem ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:

analysis model bisnis

Petugas Melakukan Pendataan Master Data Pasien Data Pasien Melakukan Edit Data Pasien Input Pasien

Edit Data Pasien

Melakukan Cetak Mencetak KIB Kartu Pasien <<goal>> <supply> <output> <supply> <output> <supply> <supply>

Gambar 4.1 : Model Proses Bisnis Petugas

Diagram model proses bisnis petugas di atas menjelaskan peran petugas ke sistem. Diawali dengan proses pendataan pasien dengan memasukkan data yang dimiliki serta petugas mendapatkan data pasien. Dalam proses ini petugas dapat mengedit data pasien, dan petugas dapat

melakukan cetak kartu identitas berobat dan keluaran yang dihasilkan kartu pasien.

analysis Business Process Model

Apotek

Melakukan Pendataan

Input Resep Master Data Obat Data Pasien <output> <supply> <<goal>> Proses Edit Data Obat Mengedit Data Obat Data Obat <supply> <output> <supply>

Gambar 4.2 : Model Proses Bisnis Apotek

Diagram model proses bisnis apotek di atas menjelaskan peran petugas apotek ke sistem. Diawali dengan proses pendataan resep dari pasien yang sudah diperiksa dengan memasukkan data yang dimiliki pasien serta data obat. Dalam proses ini petugas apotek dapat mengedit data obat, dan mendapat keluaran master data obat.

analysis Business Process Model

Kasir

Master Data Kasir Data Pasien <output> <supply> Melakukan Pendataan Input Data Data Obat

Data Dokter Data Poliklinik

<supply>

<supply> <supply>

Diagram model proses bisnis kasir di atas menjelaskan peran kasir ke sistem. Diawali dengan proses pendataan pasien dengan memasukkan data pasien yang telah berobat, kemudian mendapat data dokter, data poliklinik, data obat. Keluaran yang dikeluarkan adalah master data kasir.

analysis model bisnis

Admin Memonitoring Dan Akses Data Sistem Raw at Jalan Kartu Pasien Membuat Kategori Pasien Manage Data Manage Kategori

Master Data Obat

<<goal>>

<output> <supply> <supply>

<output>

Gambar 4.4 : Model Proses Bisnis Admin

Diagram model bisnis admin diatas menjelaskan peran admin dalam sistem. Diawalai admin berada dalam admin page, seorang admin memiliki akses untuk melihat dan memonitoring semua data yang ada dalam sistem.Mengakses semua data yang dimiliki petugas, dan apotek dan memiliki hak untuk mengedit, menghapus sebuah data yang tidak sesuai.Seorang admin juga bisa membuat sebuah category baru yang nantinya dapat digunakan oleh petugas pendaftaran dan apotek dalam menjalankan aplikasi. Dari penjabaran tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang admin, maka dapat disimpulkan bahwa admin memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur dan memantau jalannya applikasi sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

Dokumen terkait