BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan
Berdasarkan status pernikahan subjek penelitian, diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 11. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Jumlah (N) Persentase (%)
Menikah dan tinggal bersama suami 85 94.4
Berdasarkan tabel 11 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar wanita bekerja yang diteliti menikah dan tinggal bersama suami, dengan jumlah 85 orang (94.4%) dan sebanyak 5 orang (5.6%) sudah menikah namun suami tinggal di luar kota Medan.
6. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anak
Berdasarkan jumlah anak yang dimiliki subjek penelitian, diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 12. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak Jumlah (N) Persentase (%)
1 34 37.8 2 28 31.1 3 20 22.2 4 6 6.7 5 2 2.2 TOTAL 90 100
Berdasarkan tabel 12 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar wanita bekerja yang diteliti sudah memiliki 1 orang anak, yaitu sebanyak 34 orang (37.8%). Kemudian, 28 orang (31.1%) sudah memiliki 2 orang anak, 20 orang (22.2%) sudah memiliki 3 orang anak, 6 orang (6.7%) sudah memiliki 4 orang anak dan wanita bekerja yang sudah memiliki 5 orang anak ada 2 orang (2.2%).
7. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Status Tinggal Bersama Orangtua dan/atau Saudara
gambaran sebagai berikut:
Tabel 13. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Status Tinggal Bersama Orangtua dan/atau Saudara
Status Tinggal Bersama
Orangtua dan/atau Saudara Jumlah (N) Persentase (%)
Ya 28 31.1
Tidak 62 68.9
TOTAL 90 100
Berdasarkan tabel 13 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar wanita bekerja yang diteliti tidak tinggal bersama orangtua dan/atau saudara, yaitu sebanyak 62 orang (68.9%) dan sebanyak 28 orang (31.1%) tinggal bersama orangtua dan/atau saudara.
8. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kepemilikan Pengasuh Anak
Berdasarkan kepemilikan pengasuh anak, diperoleh gambaran subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 14. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kepemilikan Pengasuh Anak
Kepemilikan Pengasuh Anak Jumlah (N) Persentase (%)
Ya 28 31.1
Tidak 62 68.9
TOTAL 90 100
Berdasarkan tabel 14 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar wanita bekerja yang diteliti tidak memiliki pengasuh anak, yaitu sebanyak 62 orang (68.9%) dan ada 28 orang (31.1%) yang memiliki pengasuh anak.
9. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kepemilikan Pembantu Rumah Tangga (PRT)
penelitian, diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 15. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kepemilikan PRT Kepemilikan PRT Jumlah (N) Persentase (%)
Ya 27 30
Tidak 63 70
TOTAL 90 100
Berdasarkan tabel 15 diperoleh gambaran bahwa sebagian besar wanita bekerja yang diteliti tidak memiliki pembantu rumah tangga yaitu sebanyak 63 orang (70%) dan wanita bekerja yang memiliki pembantu rumah tangga ada sebanyak 27 orang (30%).
B. HASIL PENELITIAN
Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk uji parametrik yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data penelitian masing-masing variabel yakni variabel konflik peran ganda dan variabel life satisfaction terdistribusi secara normal. Selain itu, juga dilakukan uji linearitas untuk mengetahui data variabel konflik peran ganda berhubungan secara linear dengan data variabel life satisfaction.
1. Uji Normalitas dan Uji Linearitas
a.Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran pada skala konflik peran ganda dan skala life satisfaction menggunakan metode statistik one sample kolmogorov smirnov test. Uji asumsi dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Menurut Field (2009) kaidah yang digunakan yaitu jika p ≥ 0.05 maka sebaran data
normal, sedangkan jika p < 0.05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 16. Normalitas Variabel Konflik Peran Ganda dan Life Satisfaction
Variabel Z p Keterangan
Life Satisafction 1.335 0.057 Normal
Konflik Peran Ganda 1.227 0.099 Normal
Berdasarkan tabel 16 nilai Z life satisfaction = 1.335 dengan p = 0.057. Nilai Z konflik peran ganda = 1.227 dengan nilai p = 0.099. Variabel-variabel pada tabel di atas memiliki nilai signifikansi p > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel konflik peran ganda dan variabel life satisfaction terdistribusi secara normal.
Hasil uji normalitas variabel konflik peran ganda dapat dilihat pada histogram pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Distribusi Skor Konflik Peran Ganda
Hasil uji normalitas variabel life satisfaction juga dapat dilihat melalui histogram pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Distribusi Skor Life Satisfaction
b. Uji Linearitas
Uji liniaritas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan program SPSS version 16.0 for windows. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui liniar atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p < 0.05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan liniar, sebaliknya jika p > 0.05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak liniar (Hadi, 2000). Hasil uji linearitas variabel konflik peran ganda dan variabel life satisfaction dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Linearitas Variabel Konflik Peran Ganda dan Life Satisfaction
Variabel F p Keterangan
Konflik Peran Ganda * Life Satisafction 0.707 0.403 Tidak Linear
Dari hasil uji linearitas variabel konflik peran ganda dan variabel life satisfaction diperoleh nilai F = 0.707 dan p = 0.403 (p > 0.05). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa asumsi linearitas tidak terpenuhi atau dengan kata lain hubungan yang terbentuk antara variabel tergantung (life satisfaction) dengan variabel bebas (konflik peran ganda) adalah hubungan yang tidak linear. Hubungan tidak linear maksudnya adalah perubahan nilai pada variabel konflik peran ganda tidak diikuti oleh perubahan nilai pada variabel life satisfaction. Field (2009) mengatakan bahwa tidak terpenuhinya asumsi linearitas akan membatasi generalisasi hasil penelitian. Artinya, hubungan antara variabel konflik peran ganda dan variabel life satisfaction hanya terjadi pada saat pengukuran dilakukan dan tidak berlaku pada situasi pengukuran yang berbeda.
Dari hasil uji normalitas dan uji linearitas tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengujian korelasi dengan Pearson Product Moment tidak dapat digunakan karena uji linearitas tidak terpenuhi sebagai salah satu persyaratan statistik parametrik. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan statistik non parametrik. Perhitungan dan pengujian korelasi pada penelitian ini akan menggunakan analisis Spearman’s rho (Field, 2009). Spearman rho adalah uji yang digunakan untuk data yang bersifat ordinal sehingga data interval dalam penelitian ini terlebih dahulu diubah menjadi data ordinal dengan bantuan program SPSS yaitu dengan memberikan ranking terhadap skor total individu mulai dari nilai terendah hingga nilai tertinggi.
2. Hasil Utama Penelitian
Sesuai dengan tujuan utama penelitian yaitu untuk mengetahui signifikansi, kekuatan dan arah hubungan antara variabel konflik peran ganda dengan variabel
life satisfaction, maka adapun hipotesis pada penelitian ini adalah “ada hubungan
negatif yang signifikan antara konflik peran ganda dengan life satisfaction pada wanita bekerja”.
Berdasarkan tujuan utama dalam penelitian ini serta landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu: 1. Ho (Hipotesis Nol): tidak ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik
peran ganda dengan life satisfaction pada wanita bekerja.
2. H1 (Hipotesis alternatif): ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran ganda dengan life satisfaction pada wanita bekerja.
Adapun dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas adalah sebagai berikut:
1). Ho ditolak jika probabilitas (p) < 0.05 2). Ho diterima jika probabilitas (p) > 0.05
Metode yang digunakan untuk mengkorelasikan data adalah Spearman’s rho correlation coefficient dengan bantuan SPSS version 16.0 for windows. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 18 berikut.
Tabel 18. Korelasi antara Konflik Peran Ganda dengan Life Satisfaction Konflik Peran Ganda
Spearman’s rho Life Satisfaction Correlation Coefficient -.065
Sig. (1-tailed) .270
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 18 dapat diketahui nilai koefisien korelasi (r) antara konflik peran ganda dengan life satisfaction adalah sebesar r = -0.065 dengan nilai p = 0.270. Oleh karena probabilitas p = 0.270 > 0.05 maka hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya, tidak ada hubungan negatif yang signifikan pada taraf kepercayaan 95% antara konflik peran ganda dengan life satisfaction pada wanita bekerja.
Selain dengan bantuan metode korelasi, hasil uji korelasi antara variabel konflik peran ganda dengan life satisfaction juga dapat diketahui melalui scatter
plot yang tampak pada gambar 3 berikut.
Gambar 3. Diagram Pencar (Scatter plot) Korelasi Konflik Peran Ganda dengan Life Satisfaction.
3. Hasil Analisa Tambahan
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat lemah dan tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95% antara variabel konflik peran ganda dengan variabel life satisfaction pada wanita bekerja.
memberikan gambaran perbandingan nilai empirik dan hipotetik variabel penelitian, gambaran konflik peran ganda dan life satisfaction kelompok subjek penelitian, gambaran korelasi antara dimensi konflik peran ganda dan life
satisfaction, dan gambaran konflik peran ganda dan life satisfaction subjek
penelitian berdasarkan usia, tingkat pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, lama bekerja, status menikah, jumlah anak, status tinggal bersama orangtua dan/atau saudara, kepemilikan pengasuh anak dan pembantu rumah tangga.
a. Perbandingan Nilai Mean Empirik dan Mean Hipotetik Skor Konflik Peran Ganda dan Life Satisfaction
Berdasarkan skor total individu pada skala konflik peran ganda dan skala
life satisfaction, dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria
jenjang (ordinal). Tujuan kategorisasi ini adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang berdasarkan atribut yang diukur. Subjek dikelompokkan ke dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Deskripsi skor empirik dan hipotetik variabel konflik peran ganda dan life satisfaction dari hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 19. Deskripsi Skor Empirik dan Hipotetik Variabel Konflik Peran Ganda dan Variabel Life Satisfaction
Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
Konflik Peran Ganda 18 41 30.23 5.25 14 56 35 7
Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat nilai mean empirik skor konflik peran ganda sebesar 30.23 dengan standar deviasi sebesar 5.25 dan nilai mean hipotetik sebesar 35 dengan standar deviasi sebesar 7. Dari hasil tersebut diketahui bahwa mean empirik skor konflik peran ganda lebih rendah daripada
mean hipotetik sehingga dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata wanita
bekerja yang diukur pada saat penelitian mengalami konflik peran ganda yang lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur. Artinya, kelompok wanita bekerja yang diteliti dalam penelitian ini mengalami kesulitan dalam menjalani peran ganda sebagai pekerja sekaligus sebagai ibu rumah tangga yang lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.
Berdasarkan tabel 19 juga dapat dilihat nilai mean empirik skor life
satisfaction sebesar 52.43 dengan standar deviasi sebesar 8.93 dan nilai mean
hipotetik sebesar 40 dengan standar deviasi sebesar 10. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa mean empirik lebih tinggi daripada mean hipotetik sehingga dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata life satisfaction subjek penelitian lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat ukur. Artinya, kelompok wanita bekerja yang diteliti dalam penelitian ini memiliki penilaian kepuasan terhadap hal yang sudah dilakukan dalam hidup yang lebih baik daripada yang diperkirakan alat ukur.
b.Kategorisasi Skor Konflik Peran Ganda dan Skor Life Satisfaction
Berdasarkan mean hipotetik skor konflik peran ganda sebesar 35 dengan standar deviasi sebesar 7 dan mean hipotetik skor life satisfaction sebesar 40
dengan standar deviasi sebesar 10 maka dapat dibuat kategorisasi konflik peran ganda dan life satisfaction dari 90 orang subjek penelitian seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 20. Kategorisasi Data Konflik Peran Ganda dan Data Life Satisfaction Berdasarkan Mean Hipotetik
Life Satisfaction Konflik Peran Ganda Sangat Rendah (X ≤ 22) Rendah (22 < X ≤ 34) Sedang (34 < X < 46) Tinggi (46 ≤ X < 58) Sangat Tinggi (X ≥ 58) TOTAL Sangat Tinggi (X ≥ 47.6) 0 0 0 0 0 0 (0%) Tinggi (39.2 < X < 47.6) 0 0 2 (2.2%) 0 1 (1.1%) 3 (3.3%) Sedang (30.8 < X < 39.2) 0 3 (3.3%) 8 (8.9%) 23 (25.6%) 12 (13.3%) 45 (50%) Rendah (22.4 < X < 30.8) 0 0 5 (5.6%) 18 (20%) 8 (8.9%) 29 (32.3%) Sangat Rendah (X ≤ 22.4) 0 1 (1.1%) 1 (1.1%) 4 (4.4%) 4 (4.4%) 13 (14.4%) TOTAL 0 (0%) 4 (4.4%) 16 (17.8%) 45 (50%) 25 (27.8%) 90 (100%)
Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui gambaran konflik peran ganda wanita bekerja yang diteliti. Dari 90 orang subjek penelitian, sebagian besar wanita bekerja mengalami konflik peran ganda tingkat sedang dengan jumlah 45 orang (50%), 29 orang (32.3%) termasuk kategori rendah, 13 orang (14.4%) termasuk kategori sangat rendah, 3 orang (3.3%) termasuk kategori tinggi, dan tidak ada wanita bekerja yang mengalami konflik peran ganda tingkat sangat tinggi.
Berdasarkan tabel 20 juga dapat diketahui bahwa tingkat life satisfaction sebagian besar subjek penelitian berada pada kategori tinggi, dengan jumlah 45 orang (50%). Kemudian, 25 orang (27.8%) subjek penelitian termasuk kategori sangat tinggi, 16 orang (17.8%) termasuk kategori sedang, 4 orang (4.4%)
termasuk dalam kategori rendah dan tidak ada wanita bekerja yang memiliki
life satisfaction pada tingkat sangat rendah.
Selanjutnya, dari tabel 20 juga dapat diperoleh gambaran bahwa 23 orang (25.6%) wanita bekerja termasuk kategori life satisfaction tinggi dengan tingkat konflik peran ganda sedang, 18 orang (20%) termasuk kategori life satisfaction tinggi dengan tingkat konflik peran ganda rendah, 12 orang (13.3%) termasuk kategori life satisfaction sangat tinggi dengan tingkat konflik peran ganda sedang.
Proporsi yang sama yaitu sebanyak 8 orang (8.9%) terlihat pada kelompok kategori life satisfaction sangat tinggi dengan tingkat konflik peran ganda rendah dan juga pada kelompok kategori life satisfaction sedang dengan tingkat konflik peran ganda sedang. Kemudian, 5 orang (5.6%) termasuk kategori life
satisfaction sedang dengan tingkat konflik peran ganda rendah.
Proporsi yang sama yakni sebanyak 4 orang (4.4%), juga terlihat pada kelompok kategori life satisfaction sangat tinggi dengan tingkat konflik peran ganda sangat rendah dan juga pada kelompok kategori life satisfaction tinggi dengan konflik peran ganda tingkat sangat rendah. Ada 3 orang (3.3%) termasuk kategori life satisfaction rendah dengan tingkat konflik peran ganda sedang, 2 orang (2.2%) termasuk kategori life satisfaction sedang dengan tingkat konflik peran ganda tinggi.
Kemudian, ada 3 kelompok yang memiliki proporsi yang sama sebanyak 1 orang (1.1%) yaitu kelompok kategori life satisfaction sangat tinggi dengan tingkat konflik peran ganda tinggi, kelompok life satisfaction sedang dengan
tingkat konflik peran ganda sangat rendah dan kelompok kategori life
satisfaction rendah dengan tingkat konflik peran ganda sangat rendah. Tidak
ada subjek penelitian yang memiliki life satisfaction tingkat sangat rendah dalam berbagai tingkatan konflik peran ganda dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki konflik peran ganda sangat tinggi untuk semua tingkatan life
satisfaction.
c. Perbandingan Nilai Mean Empirik dan Mean Hipotetik Skor Dimensi Konflik Peran Ganda dan Domain Satisfaction.
Deskripsi skor empirik dan hipotetik dimensi konflik peran ganda dan
domain satisfaction dari hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 21. Deskripsi Skor Empirik dan Hipotetik Dimensi Konflik Peran Ganda dan Domain Satisfaction
Variabel Dimensi / Domain Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD Konflik
Peran Ganda
Time Based Conflict 9 21 15.19 2.48 7 28 17.5 3.5
Strain Based Conflict 4 15 8.9 1.87 4 16 10 2
Behavior Based Conflict 3 12 6.14 1.71 3 12 7.5 1.5
Life Satis- faction
Domain Work 11 35 25.44 5.08 5 35 20 5
Domain Family 15 35 26.99 4.68 5 35 20 5
Berdasarkan tabel 21 dapat dilihat dimensi time based conflict mempunyai nilai mean empirik sebesar 15.19 dengan standard deviation (SD) sebesar 2.48 dan nilai mean hipotetik sebesar 17.5 dengan standar deviasi sebesar 3.5. Dari hasil tersebut diketahui bahwa mean empirik time based
conflict lebih rendah daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukan bahwa
secara rata-rata wanita bekerja yang diukur pada saat penelitian mengalami
Dimensi strain based conflict mempunyai nilai mean empirik sebesar 8.9 dengan standar deviasi sebesar 1.87 dan nilai mean hipotetik sebesar 10 dengan standar deviasi sebesar 2. Dari hasil tersebut diketahui bahwa mean empirik
strain based conflict lebih rendah daripada mean hipotetik. Hasil ini
menunjukan bahwa secara rata-rata wanita bekerja yang diukur pada saat penelitian mengalami strain based conflict yang lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.
Dimensi behavior based conflict mempunyai nilai mean empirik sebesar 6.14 dengan standar deviasi sebesar 1.71 dan nilai mean hipotetik sebesar 7.5 dengan standar deviasi sebesar 1.5. Dari hasil tersebut diketahui bahwa mean empirik behavior based conflict lebih rendah daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukan bahwa secara rata-rata wanita bekerja yang diukur pada saat penelitian mengalami behavior based conflict yang lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.
Berdasarkan tabel 21 juga dapat dilihat domain work satisfaction mempunyai nilai mean empirik sebesar 25.44 dengan standar deviasi sebesar 5.08 dan nilai mean hipotetik sebesar 20 dengan standar deviasi sebesar 5. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai mean empirik domain work satisfaction lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hasil ini menunjukan bahwa secara rata- rata wanita bekerja yang diukur pada saat penelitian memiliki domain work
satisfaction yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat ukur.
Sementara itu, domain family satisfaction mempunyai nilai mean empirik sebesar 26.99 dengan standar deviasi sebesar 4.68 dan nilai mean
hipotetik sebesar 20 dengan standar deviasi sebesar 5. Dari hasil tersebut diketahui bahwa mean empirik domain family satisfaction lebih tinggi daripada
mean hipotetik. Hasil ini menunjukan bahwa secara rata-rata wanita bekerja
yang diukur pada saat penelitian memiliki domain family satisfaction yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat ukur.
d.Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Domain Satisfaction
Berdasarkan mean hipotetik skor domain work dan domain family
satisfaction sebesar 20 dengan standar deviasi sebesar 5 maka dapat dibuat
kategorisasi domain work dan domain family satisfaction dari 90 orang subjek penelitian seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 22. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Domain Satisfaction Sangat Tinggi (X > 29) Tinggi (29 ≤ X < 22) Sedang (22 ≤ X < 16) Rendah (10 < X ≤ 16) Sangat Rendah (X ≤ 10) Domain Work Satisfaction 19 (21%) 51 (56.7%) 14 (15.6%) 6 (6.7%) 0 Domain Family Satisfaction 29 (32.2%) 45 (50%) 15 (16.7%) 1 (1.1%) 0
Berdasarkan tabel 22 dapat diketahui bahwa terdapat 51 orang (56.7%) wanita bekerja yang satifaction dalam domain work termasuk dalam kategori tinggi, 19 orang (21%) termasuk dalam kategori sangat tinggi, 14 orang (15.6%) termasuk dalam kategori sedang, 6 orang (6.7%) termasuk dalam kategori rendah, dan tidak ada wanita bekerja yang diteliti termasuk dalam kategori sangat rendah.
Sementara, untuk satisfaction dalam domain family terdapat 45 orang (50%) wanita bekerja yang termasuk dalam kategori tinggi, 29 orang (32.2%)
termasuk dalam kategori sangat tinggi, 15 orang (16.7%) termasuk dalam kategori sedang, 1 orang (1.1%) termasuk dalam kategori rendah, dan tidak ada wanita bekerja yang diteliti termasuk dalam kategori sangat rendah.
e. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Dimensi Konflik Peran Ganda Berdasarkan mean hipotetik skor dimensi konflik peran ganda yaitu time
based conflict sebesar 17.5 dengan standar deviasi sebesar 3.5, strain based conflict sebesar 10 dengan standar deviasi sebesar 2 dan behavior based conflict sebesar 7.5 dengan standar deviasi sebesar 1.5 maka dapat dibuat
kategorisasi time based conflict, strain based conflict dan behavior based
conflict dari 90 orang subjek penelitian seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 23. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Dimensi Konflik Peran Ganda
Dimensi Konflik
Peran Ganda Kategori Rentang Jumlah
Persentase (%) Time based conflict Sangat Tinggi (X ≥ 23.8) 0 0 Tinggi (19.6 ≤ X < 23.8) 2 2.2 Sedang (15.4 < X < 19.6) 40 44.4 Rendah (11.2 < X ≤ 15.4) 40 44.4 Sangat Rendah (X ≤ 11.2) 8 9 Strain based conflict Sangat Tinggi (X ≥ 13.6) 1 1.1 Tinggi (11.2 ≤ X < 13.6) 4 4.4 Sedang (8.8 < X <11.2) 50 55.6 Rendah (6.4 < X ≤ 8.8) 28 31.1 Sangat Rendah (X ≤ 6.4) 7 7.8 Behavior based conflict Sangat Tinggi (X ≥ 10.2) 3 3.3 Tinggi (8.4 ≤ X < 10.2) 2 2.2 Sedang (6.6 < X < 8.4) 25 27.8 Rendah (4.8 < X ≤ 6.6) 43 52.2 Sangat Rendah (X ≤ 4.8) 13 14.5 Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui bahwa terdapat 40 orang (44.4%)
orang (44.4%) termasuk kategori rendah, 8 orang (9%) termasuk kategori sangat rendah, 2 orang (2.2%) termasuk kategori tinggi dan tidak ada wanita bekerja yang diteliti mengalami time based conflict tingkat sangat tinggi.
Sementara, untuk dimensi strain based conflict sebanyak 50 orang (55.6%) termasuk kategori sedang, 28 orang (31.1%) termasuk kategori rendah, 7 orang (7.8%) termasuk kategori sangat rendah, 4 orang (4.4%) termasuk kategori tinggi dan hanya 1 orang (1.1%) yang mengalami strain based conflict kategori sangat tinggi.
Lebih lanjut, terdapat 47 orang (52.2%) wanita bekerja yang mengalami
behavior based conflict kategori rendah, 25 orang (27.8%) termasuk dalam
kategori sedang, 13 orang (14.5%) termasuk dalam kategori sangat rendah, 3 orang (3.3%) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan 2 orang (2.2%) termasuk dalam kategori tinggi.
f. Gambaran Life Satisfaction Dan Konflik Peran Ganda Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Berdasarkan nilai mean empirik skor life satisfaction dan konflik peran ganda maka dapat dibuat gambaran life satisfaction dan konflik peran ganda 90 orang subjek penelitian yang digolongkan berdasarkan usia seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 24. Gambaran Life Satisfaction dan Konflik Peran Ganda Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Variabel 25 – 29 tahun 30 -34 tahun 35 – 40 tahun
Life Satisfaction 48.93 51.89 53.53
Berdasarkan tabel 24 dapat diketahui bahwa nilai mean empirik tertinggi skor life satisfaction terdapat pada kelompok subjek yang berusia 35 – 40 tahun, yaitu sebesar 53.53. Kemudian diikuti dengan nilai mean kelompok subjek usia 30 – 34 tahun yaitu sebesar 51.89 dan nilai mean terendah pada kelompok subjek usia 25 – 29 tahun yaitu sebesar 48.93.
Sementara itu, nilai mean tertinggi untuk skor konflik peran ganda diperoleh kelompok subjek berusia 35 – 40 tahun, yaitu sebesar 30.71. Kemudian diikuti dengan nilai mean kelompok subjek usia 25 – 29 tahun yaitu sebesar 30.13 dan nilai mean terendah pada kelompok subjek usia 30 – 34 tahun yaitu sebesar 28.78.
g. Gambaran Life Satisfaction Dan Konflik Peran Ganda Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Berdasarkan nilai mean empirik skor life satisfaction dan konflik peran ganda maka dapat dibuat gambaran life satisfaction dan konflik peran ganda 90 orang subjek penelitian yang digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir seperti tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 25. Gambaran Life Satisfaction dan Konflik Peran Ganda Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Variabel SLTA/Sederajat D-III S1 S2
Life Satisfaction 48.95 49.67 54.67 57.67
Konflik Peran Ganda 28.05 30.56 30.79 34.67
Berdasarkan tabel 25 dapat diketahui bahwa nilai mean empirik tertinggi skor life satisfaction terdapat pada kelompok subjek yang memiliki tingkat pendidikan terakhir S2, yaitu sebesar 57.67. Kemudian diikuti dengan nilai
mean kelompok subjek dengan tingkat pendidikan terakhir S1 yaitu sebesar
54.67, kelompok tingkat pendidikan terakhir D-III yaitu sebesar 49.67 dan nilai
mean terendah pada kelompok subjek dengan tingkat pendidikan terakhir
SLTA/Sederajat yaitu sebesar 48.95.
Sementara itu, nilai mean tertinggi untuk skor konflik peran ganda terdapat pada kelompok subjek yang memiliki tingkat pendidikan terakhir S2, yaitu sebesar 34.67. Kemudian diikuti dengan nilai mean kelompok subjek dengan tingkat pendidikan S1 yaitu sebesar 30.79, kelompok tingkat pendidikan D-III yaitu sebesar 30.56 dan nilai mean terendah pada kelompok subjek dengan tingkat pendidikan terakhir SLTA/Sederajat yaitu sebesar 28.05.
h.Gambaran Life Satisfaction Dan Konflik Peran Ganda Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan nilai mean empirik skor life satisfaction dan konflik peran ganda maka dapat dibuat gambaran life satisfaction dan konflik peran ganda 90