• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

1. Letak Geografis Desa Wonoyoso

Desa wonoyoso terletak di Kecamatan Pringapus dan merupakan salah satu desa yang dekat dengan kawasan industri. Meskipun begitu letaknya jauh dari perkotaan. Desa Wonoyoso merupakan desa yang tergolong luas yang terbagi menjadi 7 Dusun yakni: Dusun Dawung, Dusun Joho, Dusun Larangan, Dusun krajan, Dusun Rejosari, Dusun kawah, Dusun Sambeng.

Terletak dikawasan pabrik, itulah penyebab jalan lintasan menuju Desa Wonoyoso rusak karena sering dilewati truk-truk besar. Selain itu, udara di Desa Wonoyoso pun panas karena banyak sekali lahan resapan,

56

pohon-pohon yang ditebang karena digunakan sebagai pabrik. Masyarakatnya pun kebanyakan berkerja sebagai buruh pabrik. Katika pagi datang mereka sudah bersiap untuk bekerja dan ketika malam mereka baru pulang bekerja. Mengenai rasa sosial, masyarakat di Desa Wonoyoso sama seperti halnya masyarakat pada umumnya, kegotong royongan di Desa ini masih terjaga dengan baik.

2. Stuktur Organisasi Desa Wonoyoso

Struktur organisasi dan tata kerja Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

KEPALA DESA SUTIMIN

SEKERTARIS DESA SUGIYANTO

KEPALA SEKSI KEUANGAN MARYADI

KEPALA SEKSI UMUM DARSONO KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN ST. SUROTO KEPALA URUSAN KEMASYARAKATAN RUTAMI KEPALA URUSAN PEMERINTAH A. ZAMASRI

57

Sumber: bagan struktur organisasi kantor Kepala Desa Wonoyoso

3. Jumlah Penduduk Desa Wonoyoso

Jumlah penduduk Desa Wonoyoso 6208 jiwa dengan jumlah laki-laki 3028 jiwa dan perempuan 3180 jiwa. Agar lebih jelas dan rinci diklasifikasikan jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dengan table berikut:

Table 1

Penduduk Desa Wonoyoso berdasarkan Usia dan jenis kelamin NO KELOMPOK UMUR

(Tahun)

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. 0 > 1 70 62 132 2. 1 > 5 221 225 446 3. 6 > 10 245 236 481 4. 11 > 15 228 240 468 5. 16 > 20 280 298 578 6. 21 > 25 295 315 610 KADUS SAMBENG AGUS NUGROHO KADUS KAWAH SUTRASNO KADUS REJOSARI SAEFUDIN KADUS KRAJAN NGATIYARNO KADUS LARANGAN LASISNO KADUS JOHO M. AROFIQ KADUS DAWUNG SUJITO

58 7. 26 > 30 305 326 631 8. 31 > 40 521 583 1104 9. 41 > 50 342 361 703 10. 51 > 60 281 283 564 11. 60 Keatas 240 251 491 JUMLAH 3028 3180 6208

Sumber: Data monografi kependudukan Desa Wonoyoso Oktober 2014

a. Keadaan Desa Wonoyoso berdasarkan mata pencaharian

Sesuai dengan letak Desa Wonoyoso yang berada jauh dari perkotaan dan lebih dekat dengan kawasan industri. Maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh pabrik. Perkerjaan tersebut menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian kebanyakan orang dari Desa Wonoyoso. Adapun jumlah penduduk berdasarkan mata percaharian mereka dapat dilihat pada table di bawah ini:

Table 2

Penduduk berdasarkan mata pencaharian NO Jenis Mata

Pencaharian

Laki-laki Perempuan Jumlah

1. TNI 8 - 8

2. POLRI 7 1 8

3. PNS 29 11 30

59 5. Pensiunan 16 10 26 6. Pengusaha 53 1 54 7. Buruh Bangunan 190 - 190 8. Buruh Industri 224 711 955 9. Buruh tani 487 383 870 10. Peternak 107 21 128 11. Petani 651 89 740 12. Lain-Lain 204 152 359 JUMLAH 2093 1508 3601

Sumber: Data monografi kependudukan Desa Wonoyoso Oktober 2014

b. Keadaan penduduk Desa Wonoyoso berdasarkan keagamaan

Berdasaarkan pengamatan awal, tampak masyarakat Desa wonoyoso termasuk masyarakat yang mayoritasa beragama Islam. Hal ini terlihat dari masyarakat yang menganut agama Islam memiliki jumlah terbanyak. Lebih jelasnya dapat dilihat dari table di bawah ini:

Table 3

Keadaan penduduk Desa Wonoyoso berdasarkan keagamaan No. Kelompok Agama Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Islam 2989 3061 6050

2. Kristen 55 2 57

3. Katolik 11 18 29

Sumber: Data monografi kependudukan Desa Wonoyoso Oktober 2014

Meskipun kebanyakan memeluk agama islam tetapi dalam hal agama masih kurang. Banyak sekali anak-anak yang usia sekolah yang

60

menikah kemudian menjadi buruh pabrik. Banyak orang tua yang menganggap itu hal yang sepele karena dibenak mereka hanya bagaimana mencari nafkah.

Selain itu remaja-remaja masjid yang seharusnya menjadi penerus, meramaikan masjid tetapi lebih senang nongkrong dari pada harus berada di masjid. Sehingga masjid-masjid banyak diisi oleh orang-orang yang sudah tua.

c. Keadaan penduduk Desa Wonoyoso berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat Desa Wonoyoso rata-rata memiliki tingkat pendidikan rendah. Karena banyak sekali orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting. Apalagi untuk anak perempuan, karena kodrat orang perempuan adalah menjadi ibu rumah tangga. Hal ini terlihat dari table berikut:

Tabel 4

Keadaan penduduk desa Wonoyoso berdasarkan pendidikan No. Jenis Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Tidak Sekolah 96 84 180

2. TK/Play group 123 114 237

3. Belum Tamat SD 328 322 650

4. Tidak tamat SD 423 448 871

61 6. Tamat SLTP 471 382 853 7. Tamat SLTA 229 217 446 8. Tamat Akademik/Diploma 16 22 38 9. Sarjana keatas 25 19 44 JUMLAH 2601 2401 5002

Sumber: Data monografi kependudukan Desa Wonoyoso Oktober 2014

B. Pernikahan dengan niat talak di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

Subyek adalah dua pasangan pelaku pernikahan dengan niat talak di Desa Wonoyoso, tepatnya di Dusun Rejosari. Nama dari seluruh subyek baik pelaku maupun informan dalam penelitian ini disamarkan untuk melindungi hak masing-masing subyek dan informan. Keterangan masing-masing pihak akan peneliti paparkan sebagai berikut:

1. Pasangan Anto dan Riya (Nama Samaran)

Pasangan ini menikah sejak tahun 2012, dan kini anaknya telah berusia 3 tahun. Kehidupan sehari-hari Riya adalah pengangguran. Dulu dia pernah sekolah tetapi hanya sampai sekolah dasar itu pun tidak sampai lulus. Menurut keterangan tetangga, Riya itu menderita keterbelakangan mental. Sehari-hari kegiatan dia di rumah hanya membantu orang tuanya membersihkan rumah dan lainnya. Dia juga dikenal sebagai orang yang

62

pendiam. Dia jarang sekali berkunjung kerumah tetangganya, jika ditanya pun jarang menjawab.

Tetapi Riya dikenal para tetangga seorang yang rajin ke mushola. Terkadang sebelum sholat dimulai biasanya imam mushola yang bernama pak Hari sering memintanya untuk memijit setelah itu diberi upah. Sampai suatu hari, Riya sering datang ke mushola sebelum sholat subuh. Mula-mula tetangganya biasa saja karena memang dia terkenal rajin ke mushola. Sampai suatu hari terdebar berita bahwa dia telah hamil.

Berita tersebut mulai terungkap kebenarannya saat Riya datang kepada pak RT setempat dan mengadu bahwa dia hamil. Menurut keterangan adik ipar pak Hari, bu Siti saat diwawancarai oleh peneliti:

“ waktu itu dia datang kerumah pak Rt mbak, kemudian bilang kalau hamil. usia kandungan sudah 4 bulan. Kebetulan pak RTnya itu bapak saya, saya ya kaget sekali mendengarnya. Trus Riya itu di tanya sama pak RT: “La kok iso? Karo sopo? “karo pak guru, Jawabe ngunu”. Pak guru itu seng biasa ngimami mushola mbak, dia juga guru di SD. Dan dia itu kakak ipar saya sendiri. Bar ngunu pak Rt manggil pak Hari kerumah, disidang karo pak Kadus dan perangkat lainnya. Pak hari ditanya, “opo bener pak Riya hamil kaleh jenengan?”. Pak Hari jawab, geh pak”.

Berita tersebut sangat cepat tersebar keseluruh Dusun. Karena menghindari berbagai macam omongan warga yang semakin memanas. Akhirnya dengan keputusan bersama antara pihak keluarga dari Riya dan pak Hari, maka pak Hari bersedia mencarikan orang yang mau menikahi Riya. Selain itu, pak Hari bersedia untuk menanggung ganti rugi dan semua biaya pernikahan Riya. Ada seorang yang mau menikahi Riya tetapi dengan imbalan satu buah motor, dia bernama Anto yang

sehari-63

harinya bekerja serabutan, dia tinggal sendiri di rumah karena ibunya pergi entah kemana dan bapaknya telah meninggal.

Dari keterangan Anto dia sudah tahu kalau sebelum menikah Riya telah hamil dengan pak Hari. Waktu itu, Anto diminta oleh pak Dahlan sahabat pak Hari untuk menikah dengan Riya. Anto berunding dengan teman-temannya dan memutuskan untuk menerima permintaan pak Dahlan tetapi dengan syarat dibelikan satu buah motor vega dan uang. Dari Awal Anto telah meniatkan bahwa dia akan menikahi Riya sampai anak yang dikandung Riya lahir. Setelah anak yang dikandung Riya lahir Anto tidak mau lagi berurusan dengan Riya dan keluarganya, dia beranggapan bahwa pernikahannya pun telah selesai meskipun tanpa diselasaikan di Pengadilan. Dari keterangan Anto saat ditanya oleh peneliti apa motivasinya mau menikahi Riya Anto menjawab:

“Ya kan aku ora arep nikahi sak lawase mbak, Cuma sampek anake lahir bar ngunu wes tak tinggal. Mboten ajeng dangu-dangu urusan kalih Riyal an keluargane. Ya motor kui kan minongko opahku wes gelem nikahi, kui ya ra tak enggo dewe mbak motore. Motor kui kulo dol trus artone kulo bagi kalean koncoku mbak”

Pernikahan tersebut dilangsungkan di KUA kecamatan pringapus, dengan dihadiri orang tua dan dua orang saksi yang salah satunya adalah ketua RT setempat. Sedangkan dari pihak Anto juga hanya ditemani oleh dua orang saksi yaitu tetangga dari Anto. Saat RT setempat ditanya oleh peneliti apakah ketua KUA tersebut tahu kalau Riya telah hamil dan yang menikahinya bukan orang yang menghamiliya, ternyata ketua KUA tersebut tidak mengetahuinya. Berikut keterangan dari ketua RT setempat:

64

“mboten mbak. Nek ngertos mesti mboten purun nikahke. Ya sengojo mboten dikandani mbak, menawi si Riya pun hamil trus seng nikahi mboten seng hamili”.

Hal itu dibenarkan oleh ketua KUA kecamatan Pringapus, berikut keterangan beliau:

“Iya. Pernikahan tersebut memang berlangsung di sini. Tetapi tidak ada pemberitahuan kalau si Riya sebenarnya telah hamil. mungkin sudah dikondisikan terlebih dahulu disana. Kalau mungkin mereka mau mengolah sedemikian rupa itu monggo. Yang pasti saya mengikuti pengakuan mereka. Untuk selanjutnya itu menjadi tanggung jawab dari mereka”.

Setelah pernikahan antara keduanya berlangsung, Anto tidak dibelikan motor vega melainkan motor Jupiter. Karena hal tersebut, sehingga menuai konflik antara Anto, pak Hari dan keluarga Riya. Hal tersebut semakin memperkuat niat Anto untuk secepatnya meninggalkan Riya. Setelah anak yang dikandung Riya lahir, Anto benar-benar melakukan niatnya untuk meninggalkan Riya. Dia pun pergi dari rumah Riya dan pulang ke rumahnya sendiri di Desa Klepu dan semenjak saat itu Anto tidak lagi berhubungan dengan Riya dan keluarganya. Ketika ditanya kenapa tidak diselesaikan di Pengadilan, Anto menjawab:

“Kulo pun luweh mbak. Pun mboten ajeng ngurusi maleh mbak, seng penting Riya wes dudu bojoku saiki. ”.

Sampai sekarang tidak ada kelanjutan dan kepastian tentang pernikahan keduanya. Yang pasti Anto saat ini sudah tidak menggangap Riya sebagai Istrinya dan tidak mau lagi berurusan dengan dia dan keluarganya. Anto sudah tidak pernah lagi berkunjung ke rumah Riya,

65

menurutnya ketika dia sudah keluar dari rumah Riya berarti pernikahan mereka pun selesai.

2. Pasangan Ida dan Riyan

Pasangan ini menikah sejak tahun 2009 di KUA Kecamatan Pringapus. Pernikahan tersebut dilaksanakan di rumah Ida di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Ida menikah ketika berusia 30 Tahun. Sehari-hari dia bekerja sebagai buruh pabrik. Pernikahan mereka hanya berjalan selama dua bulan saja. Selama pernikahan mereka belum dikaruniai seorang anak.

Awal mula terjadi pernikahan mereka adalah saat Riyan berkunjung ke rumah tetangga Ida yang bernama Sandi. Saat bersamaan pula Ida berada di sana, Riyan merasa tertarik saat pertama kali melihat Ida. Karena merasa tertarik Riyan memberi tahu Sandi kalau dia ingin melamar Ida. Sandi menyampaikan hal tersebut kepada keluarga Ida. Sebenarnya Ida kurang suka dengan Riyan tetapi, karena usia Ida yang sudah tidak muda lagi. Akhirnya Ida pun menerima pinangan Riyan, karena pertimbangan untuk menghilangkan pandangan orang tentang dirinya yang sudah tua belum menikah seperti paparan Ida berikut:

“Ya sebenere aku ra seneng karo wong kui mbak la tapi aku terpaksa. Ngoyak umur, umure selak tuo. Jane aku ya wegah wes ra sreg kat awal la tapi trus ngoyak umur barang. Ben ora diomongke tonggo barang. Kebeneran wonge yo ra genah”.

Setelah pernikahan, Ida bertempat tinggal di rumah Riyan di Kecamatan Bergas. Dari mulai awal pernikahannya dengan Riyan, dia mengaku tidak pernah sekali pun ada ketentraman dalam rumah

66

tangganya. Setiap hari jika mereka bertemu selalu terjadi pertengkaran. Hal yang kecil pasti berdampak pada pertengkaran yang besar, ditambah lagi sikap Riyan yang tempra mental dan suka menghambur-hamburkan uang Ida. Ketika terjadi pertengkaran Riyan kerap kali memukul Ida. Selain itu, selama mereka menikah Riyan tidak pernah sekalipun memberi nafkah kepada Ida. Ternyata sebenarnya Riyan menikah dengan Ida hanya ingin memperoleh keuntungan dari Ida. Riyan hanya ingin uang Ida saja, uang dari hasil pernikahan mereka berdua pun diminta oleh Riyan dan dihabuiskan sendiri. Riyan sedang sangat membutuhkan uang, karena dia terdesak hutang. setelah semua didapat ternyata Riyan sudah punya rencana untuk menceraikan Ida. Pada saat diwawancarai Ida mengaku pada peneliti:

“Selama nikah wae blas gak tahu ngekei duit koh mbak cek sewu po limanguwu gak tau blas mbak. Malah kunu seng sering jaluki duitku. Biyen pas entok sumbangan nikah wae duite dijaluk kabeh mbak. Wonge ya kerja mbak. Tapi ya gak ngerti duite digawe opo. Mesti entek mbak nek bali engko duitku gaji dijaluk sampek awakku kuru banget pas nikah mbek Riyan mbak”.

Sampai akhirnya setelah dua bulan Ida menjalani rumah tangga bersama Riyan. Terjadi perceraian diantara mereka berdua, hal tersebut diawali saat Riyan baru pulang dan langsung meminta uang pada Ida, tetapi Ida tidak mau memberi Riyan uang dan akhirnya terjadi percekcokan antara mereka dan yang berujung kata cerai. Ida pun memutuskan untuk pergi dari rumah Riyan dan kembali ke rumah orang tuanya yang ada di desa Wonoyoso. keluarga Ida sempat kaget melihat

67

Ida pulang kerumah dengan membawa semua pakaiannya. Saat ditanya sang kakak menjawab:

“Ya kaget mbak koh bali gowo klambi akeh. Tapi sebelumnya sudah ada tanda-tanda mbak, Ida sering pulang ke rumah dan menangis kalo ditanya katanya tengkar sama suaminya, Itu tidak hanya sekali, dua kali saja tapi sering mbak”.

Saat Riyan ditanya oleh peneliti tentang maksudnya menikah dengan Ida dapat diperoleh keterangan bahwa sebenarnya dia juga tidak benar-benar menyukai Ida. Dia hanya ingin menikah dengan Ida untuk memperoleh keuntungan saja dari Ida dan keluarganya setelah itu dia bermaksud untuk menceraikan Ida. Karena itu saat Ida pergi dari rumah dia membiarkan saja dan tidak berkeinginan untuk memperbaiki rumah tangganya lagi karena dia sudah merasa telah mendapatkan yang dia inginkan. Dia juga tidak punya keinginan untuk mengurusnya dipengadilan karena dia tidak mau keluar biaya untuk hal tersebut. Selain itu, menurut pemaparan Riyan, dia pernah mengucapkan kata talak pada Ida, saat Ida masih tinggal di rumah Riyan itu saja sudah cukup dan tidak perlu harus susah-susah sampai pengadilan.

Setelah kepergian Ida dari rumah, Riyan sama sekali tidak pernah lagi datang menemui Ida dan keluarganya meski hanya sekedar Silaturrahim dan meminta maaf atas segala perlakuannya kepada Ida. Setelah 4 bulan berjalan tidak ada kejelasan hubungan pernikahannya dengan Riyan. akhirnya Ida memutuskan untuk bekerja di Luar Negeri untuk menyambung hidupnya. Dia bekerja di Luar Negeri selama kurang

68

lebih 3 tahun. Kemudian dia kembali ke Indonesia dan mengajukan gugatan cerai kepada Riyan.

BAB IV ANALISIS

A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Akad Pernikahan dengan Niat talak Pernikahan yang sesuai dengan agama Islam adalah suatu pernikahan yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan Allah SWT kepada kita, lengkap dengan rukun dan syaratnya, tidak ada penghalang yang menghalangi keabsahannya, tidak ada unsur penipuan dari kedua belah pihak baik suami maupun istri atau pun salah satunya, serta niat kedua mempelai sesuai dengan

tuntunan syari‟at Islam. Semua pernikahan yang sesuai dengan ketentuan

Allah SWT sah lahir dan batin. Akan tetapi tidak semua pernikahan itu sah lahir batin sesuai dengan syari‟at sebagaimana yang telah ditentukan oleh

69

Sebenarnya banyak ulama yang memperbolehkan nikah dengan niat talak seperti halnya yang dikemukan Para ahli fiqh, bila seseorang menikah dengan perempuan tanpa menyebutkan batas waktu tertentu, tetapi di dalam hatinya ada niat akan mentalaknya beberapa saat kemudian, atau beberapa saat setelah urusan di negeri itu selesai, maka akad nikahnya sah.

Seperti halnya pernikahan dengan niat talak yang dilakukan oleh pasangan nikah dengan niat talak di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, akad nikah seperti hal nya pernikahan biasa. Dilakukan di KUA kecamatan Pringapus tetapi mereka telah mempunyai niatan bahwa pernikahan yang mereka lakukan tidak untuk selamanya, setelah masanya tiba maka mereka akan menyudahi pernikahannya. Kalau dilihat dari pernikahannya yang telah memenuhi syarat dan rukunnya maka pernikahan tersebut menupakan pernikahan yang sah.

Banyak para ulama‟ berbeda pendapat dalam hal ini, antara yang membolehkan secara mutlak, boleh tapi hukumnya makruh dan yang mengatakan haram dan batil. Jika kita mengkaji hukum nikah dengan niat

talak ini berdasarkan syari‟at Islam, maka banyak sekali unsur pernikahan

yang tidak terpenuhi. Seperti halnya tujuan pernikahan dan prinsip-prinsip pernikahan.

Pasangan Riya dan Anto ini menikah karena Riya terlebih dahulu hamil. tetapi bukan dengan Anto laki-laki yang menikahinya, melainkan dengan pemuka agama di Desa tersebut. Anto menikahi Riya hanya karena imbalan yang akan di perolehnya. Setelah hadiah tersebut diterima dan Riya

70

telah melahirkan anaknya, maka Anto telah berniat untuk meninggalkan Riya. Niat tersebut telah direncanakanya sejak pernikahan tersebut belum dilaksanakan. Setelah pernikahan mereka dilaksanakan dan anak yang dikandung Riya telah lahir Anto benar-benar melaksanakan niatnya untuk meninggalkan Riya.

Sedangkan pasangan Ida dan Riyan ini menikah dikarenakan Ida telah berusia 30 tahun dan belum juga memiliki suami. Setelah ada seseorang yang nama Riyan berniat menikahinya Ida pun bersedia. Setelah menikah ternyata Riyan adalah orang yang tempra mental. Riyan menikahi Ida sebenarnya hanya ingin mendapat keuntungan saja. Dia hanya ingin mendapatkan uang yang sebanyak-banyaknya dari Ida dari hasil kerja Ida di pabrik. Setelah semua didapatkan Riyan sudah berniat menceraikan Ida. Hal tersebut benar-benar terjadi setelah dua bulan pernikahan mereka. Riyan mengucapkan talak pada Ida. Kemudian, Ida pun kembali kerumah orang tuanya yang ada di Desa Wonoyoso.

Dari pernyataan tersebut terbukti adanya praktek pernikahan dengan niat talak sebagaimana dikemukakan oleh Sholeh bin Abdul Aziz Al manshur dalam bukunya (2004: 22-23) Nikah dengan niat talak ialah pria menikahi wanita dan di dalam hatinya (niat) akan menceraikan wanita tersebut setelah selesai masa study atau domisili atau kebutuhannya telah terpenuhi/ selesai.

Niat talak tersebut dapat dilihat dari tujuan pernikahanya yang hanya untuk sementara saja, untuk mendapatkan hadiah, untuk memperoleh keuntungan dari pasangannya saja. Selain itu, juga dilihat dari perbuatan

71

pelaku pernikahan dengan niat talak yang benar-benar melakukan apa yang telah diniatkan sebelumnya untuk berpisah dengan pasangannya.

Jika kita merujuk dalam Al Qur‟an dan hadits, maka kita akan menjumpai tujuan-tujuan yang agung, tinggi lagi mulia dalam pensyari‟atan

suatu pernikahan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan ketenangan

Maksudnya adalah ketentraman yang sempurna antara kedua pasangan suami istri, ketentraman hati, ketentraman jiwa, kedamaian anggota tubuh dan fikiran. Itulah yang dinamakan ketentraman yang sempurna, dan semua itu tidak akan pernah ada tanpa hadirnya cinta dan kasih antara suami dan istri. Sedangkan nikah dengan niat talak tidak akan meimbulkan ketenangan bagi kedua pasangan. Tidak pula ada rasa cinta dan kasih yang murni diantara keduanya.

2. Kekal abadi sepanjang hayat

Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa‟:19:

19. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa pergaulan yang baik akan menimbulkan cinta dan kasih sayang. Selain itu kata Asyiruhunna Bil Ma‟ruf menunjukkan bahwa pernikahan itu dibangun atas dasar

selama-72

lamanya. Seluruh manusia telah mengetahui bahwa yang diinginkan pelaku dalam pernikahan aladah kelanggengan. Hal tersebut adalah fitrah insani yang diberikan Allah SWT kepada menusia. Karena itu, pergaulan yang dilakukan oleh pelaku nikah dengan niat talak bukanlah pergaulan yang baik. Allah berfirman dalam surat An Nisa‟ tentang pernikahan itu

haruslah kekal:

35. dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud Mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah

Dokumen terkait