• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dusun Kebonagung Desa Jogomulyo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang Tempuran Kabupaten Magelang

BAB III

PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dusun Kebonagung Desa Jogomulyo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang

. Letak Geografis

Dusun Kebonagung adalah dusun yang berada di Desa

Jogomulyo Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang. Berada sekitar

KM dari pusat kota, dengan jarak tempuh menggunakan kendaraan

bermotor sekitar menit. Dengan luas wilayah , ha. Kemudahan jalur

akses masuk dusun dengan jalanan beraspal memudahkan siapa saja

untuk mengunjungi dusun ini. Tidak ada angkutan umum, namun tersedia

beberapa jasa tukang ojek untuk dipergunakan bagi warga atau pendatang

yang tidak memiliki kendaraan bermotor. Sepanjang jalan terdapat

persawahan yang terbentang luas. Dari arah Pasar Jambu menuju Dusun

Kebonagung tampak pemandangan alami puncak Gunung Sumbing begitu

indah, bahkan ketika pagi dan sore hari disaat cuaca cerah, nampak begitu

jelas keelokan Sang Pencipta yang sejuk dipandang mata.

Sumber air bersih mudah didapatkan. Warga yang bergotong

royong membangun penampungan air dari sumber mata air Kasihan yang

berasal dari kaki gunung Sumbing. Di setiap RT ada satu penampungan

dan beberapa selang guna mengalirkan air dari penampungan untuk

Dusun ini merupakan dusun yang cukup ramai dan berudara

sedang artinya tidak panas dan tidak dingin pula. Disekitar dusun banyak

terdapat pabrik-pabrik yang didirikan, seperti pabrik sabun, pabrik tekstil,

pabrik cengkih. Meskipun begitu, cuaca tidak panas seperti kebanyakan

daerah lain yang apabila di sekitar pemukiman terdapat banyak pabrik,

udaranya akan terasa panas. Hal ini dikarenakan banyaknya pohon-pohon

yang berada disekitar pabrik jumlahnya cukup banyak, sehingga

panasnya udara pabrik diimbangi dengan sejuknya pepohoan yang ada.

Kondisi tanahnya subur dan cocok untuk ditanami padi, ketela dan bahan

pangan lain.

Mengenai rasa sosial kemasyarakatan di Dusun Kebonagung

masih terjaga dengan baik. Bentuk kebersamaan, kerukunan dan gotong

royong antar warga banyak diwujudkan dalam bentuk beragam. Misalnya

kerja bakti pada hari Minggu, sholat tarawih berjamaah, yasinan setiap

malam Jum‟at, dan senenan setiap Minggu malam. Wujud nyata dari gotong royong warga sudah terlihat dari jalan yang berada di sepanjang

dusun. Jalan sudah bersemen disetiap RT nya, yang memudahkan warga

untuk melintas ketika hujan supaya tidak becek. Plang-plang penunjuk

arah tempat kediaman pejabat dusun seperti rumah kepala RT dan RW

juga ada.

Bentuk kepedulian warga pada peristiwa-peristiwa penting

seperti hajatan, kematian atau peristiwa lain yang berkaitan dengan

Permasalahan yang muncul menyangkut kepentingan umum diselesaikan

dengan jalan musyawarah sedangkan masalah yang menyangkut

kepentingan pribadi diselesaikan secara pribadi tanpa ada campur tangan

pihak lain.

Sejarah singkat nama Dusun Kebonagung yaitu bermula dari

nama tempat yang dijadikan sebagai kebon atau tempat persembunyian

dan pemakaman para pejuang yang berperang melawan penjajah Belanda

pada masa sebelum kemerdekaan tempo dulu. Kata agung yang berarti

besar dan bagus. Jika digabungkan kata kebon dan agung berarti tempat

pemakaman yang besar dan bagus untuk orang-orang yang telah berjuang

dalam peperangan melawan Belanda untuk memperjuangkan

kemerdekaan Bangsa Indonesia. Di dusun ini juga para pahlawan yang

telah gugur di medan perang dimakamkan. Bahkan sampai saat ini

sisa-sisa pemakaman seperti batu bata pada gundukan tanah kuburan dan

pohon lilin-lilinan masih ada. Namun hal ini tidak mempengaruhi

kehidupan masyarakat yang tinggal di dusun tersebut. Meskipun begitu

masyarakat merasa biasa saja dan tidak takut, mistis atau angker karena

dulunya menjadi tempat pemakaman.

Mata pencaharian penduduknya beraneka ragam yaitu menjadi

petani, buruh tani, PNS, pedagang keliling, TNI, pensiunan, pembantu

rumah tangga, buruh migran, polri, namun mayoritas bekerja sebagai

karyawan swasta di pabrik yang berada di wilayah Kecamatan

dan Tamatan Sekolah Menengah Pertama masih banyak. Di jaman yang

sudah modern ini, masih ada juga orang yang beranggapan bahwa

pendidikan tidak begitu penting. Beberapa orang di Dusun Kebonagung

masih berfikir kolot bahwa seorang perempuan tidak perlu berpendidikan

terlalu tinggi, karena pada akhirnya kelak seorang perempuan akan

kembali ke dapur juga. Selisih dari lulusan Sekolah Menengah Pertama

dan Sekolah Menegah Atas jumlahnya hanya sedikit. Apalagi lulusan

perguruan tinggi sangatlah minim dibandingkan dengan tamatan Sekolah

Dasar dan Sekolah Menegah Pertama.

Dusun ini terbagi menjadi dua bagian selatan yaitu

Kebonagung I dan bagian utara yaitu Kebonagung II yang dikepalai

seorang kepala dusun bernama bapak Sam'ani. Mulanya Kebonagung I

dan II memiliki kepala dusun, namun sekarang hanya ada satu karena

pada tahun kepala Dusun Kebonagung I meninggal dunia dan

sampai saat ini belum ada gantinya. Jadi Kebonagung I dan II dirangkap

oleh satu kepala dusun saja. Tugas dan wewenang kepala dusun yang

telah meninggal tersebut, seluruhnya diserahkan kepada kepada Bapak

Sam‟ani.

Berikut Struktur Organisasi Dusun Kebonagung I dan Kebonagung II

Kepala Dusun Sam’ani Ketua RW Zubaedi Ketua RW Abdul Muis Ketua RT I Khusni Ketua RT II Sangidun Ketua RT III Nursyamsi Ketua RT IV Nurbakti Ketua RT I Mintoro Ketua RT II Sarobi Ketua RT IV Ahmad. N Ketua RT III Nursoim Ketua RT V Supardi Ketua RT VI Nuryadin Ketua RT VII Mulyono

Batas Wilayah Dusun Kebonagung:

. Sebelah Utara : Dusun Bandungan

. Sebelah Selatan : Dusun Jogosaran

. Sebelah Barat : Dusun Turus

. Sebelah Timur : Dusun Kliwonan

. Keadaan Administratif

Dari Buku Data Kependudukan tahun di kelurahan, Dusun

Kebonagung memiliki penduduk yang berjumlah orang dengan jumlah

Kepala Keluarga (KK) untuk Kebonagung I sebanyak KK dan untuk

Kebonagung II sebanyak KK.

Tabel . Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun

No Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki jiwa

Perempuan jiwa

Jumlah jiwa

Ketertiban kegiatan administrasi di Dusun Kebonagung sangat

diutamakan, bermacam bentuk pengurusan kependudukan harus disertai

surat dari ketua RT dan RW sebagai surat pengantar dari ijin tingkat

pertama. Karena Kebonagung I belum memiliki kadus maka warga harus

mendatangi kadus Kebonagung II untuk mendapatkan surat pengantar

. Keadaan Ekonomi

Kecamatan Tempuran mempunyai luas . , Ha yang

berada di jalur utama Magelang-Purworejo yang terkenal sebagai

gudangnya pabrik. Di kecamatan ini terdapat perusahaan besar berupa

pusat industri. Di antaranya pabrik payung, pabrik tekstil, pabrik kayu,

pabrik cengkih, pabrik sabun dan masih banyak yang lainnya. Berkenaan

dengan itu, Dusun Kebonagung merupakan dusun yang paling dekat

dengan pusat industri tersebut. Mayoritas warga bekerja sebagai karyawan

swasta di pabrik dengan upah UMR Kota Magelang dan upah lembur jika

ada tambahan jam kerja. Tidak sedikit warga yang sudah menjadi

karyawan tetap dan sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi di salah satu

pabrik. Sebagai karyawan tetap mereka seringkali membawa sanak

saudara atau tetangga untuk direkrut sebagai karyawan pabrik dimana

mereka bekerja. Kenyataannya siapa saja yang dibawa oleh karyawan

tetap untuk direkrut sebagai pekerja, bisa diterima dengan cepat oleh pihak

pabrik.

Selain menjadi karyawan swasta, masyarakat juga bekerja

sebagai buruh tani. Jumlah buruh tani dan karyawan swasta paling banyak

dibandingkan profesi lain. Dari waktu kewaktu jumlah petani semakin

berkurang, hal ini disebabkan karena sawah atau ladang para petani sering

kali dibeli untuk pembangunan industri saat ini. Meskipun begitu, masih

banyak pula petani yang mempertahankan sawah dan ladang mereka untuk

pohon seperti kayu jati dan sengon yang kelak bisa di jual sebagai

penghasilan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Tabel . Jumlah penduduk menurut profesi Dusun Kebonagung tahun

No Profesi Jumlah

Petani orang

Buruh Tani orang

Buruh Migran orang

PNS orang

Pedagang Keliling orang

TNI orang

Pembantu Rumah Tangga orang

Pensiunan orang

Polri orang

Karyawan Swasta orang

Lain-lain orang

. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup manusia di masa depan. Generasi penerus bangsa

harus mengenyam pendidikan minimal pada tingkat Sekolah Menengah

wajib belajar sembilan tahun untuk menjawab kebutuhan dan tantangan

jaman.

Menuntut ilmu adalah kewajiban, Islam mewajibkan setiap

umatnya untuk mencari ilmu setinggi-tingginya. Karena dengan ilmu

manusia bisa keluar dari kebodohan, dapat membedakan mana yang

benar dan yang salah serta mendapat jalan yang terang menuju surga

Allah ta‟ala. Seringkali biaya mejadi kendala untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Ada bebrapa keluarga yang mampu secara ekonomi

membiayai anaknya bersekolah, namun karena mereka masih

beranggapan pendidikan tidak begitu penting maka anaknya

disekolahkan sampai tingkat SMP bahkan ada yang hanya di tingkat SD

saja. Mereka memilih anak-anak mereka langsung bekerja dari pada

membuang banyak biaya untuk pendidikan. Padahal dengan pendidikan

yang tinggi seseorang dapat menaikkan kelasnya di bidang sosial

maupun ekonomi. Anak-anak tersebut akan membantu bekerja di sawah

atau mencari pekerjaan sendiri seperti menjadi kuli bangunan atau yang

lainnya.

Tabel . Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan tahun

No Pendidikan Jumlah

Tidak tamat SD orang

Tamat SD orang

Tamat SMA/SMK orang

Tamat Diploma orang

Tamat Sarjana orang

Tamat Magister orang

Dari data pendidikan masyarakat Dusun Kebonagung di

atas dapat disimpulkan bahwa tamatan SMA/SMK berjumlah paling

banyak, tamatan ini mayoritas akan bekerja sebagai karyawan swasta

di pabrik-pabrik yang ada di sekitar tempat tinggal. Hanya sebagian

masyarakat yang mampu menempuh pendidikan tinggi setingkat

diploma, sarjana dan magister.

. Kondisi Sosial Keagamaan

Warga Dusun Kebonagung merupakan penduduk yang terdiri

dari dua agama yakni Islam dan Kristen. Jumlah pemeluk agama Kristen

hanya dua orang. Namun keluarga tersebut mampu berbaur dengan

warga lain yang semuanya beragama Islam di Dusun tersebut. Saling

menghormati antar pemeluk agama adalah wujud untuk menciptakan

kerukunan beragama.

Konflik-konflik di dalam masyarakat dapat dihindari, jika setiap

anggota masyarakat memiliki sikap tenggang rasa yang tinggi. Tenggang

rasa tidak saja secara individual, tetapi juga sebagai suatu kaum atau

golongan, terhadap seseorang, kaum atau golongan yang lain.

bertoleransi dengan mengorbankan keimanan pada ALLAH SWT,

sehingga dapat terjerumus menjadi orang yang melanggar perintah atau

memperturutkan larangan-NYA. Tenggang rasa antar sesama ummat

Islam, seharusnya tidak sulit mewujudkannya, apabila setiap pemeluknya

menyadari bahwa mereka merupakan saudara seagama. Dengan

demikian seharusnyalah cara berpikir, bersikapdan bertingkah laku,

antara yang satu dengan yang lain tidak berbeda, karena berolak dari

dasar yang sama yakni Al-Qur‟an dan Hadits Rasulullah yang shahih.

(Nawawi, : - ) Itulah yang terwujud dari toleransi antar

agama oleh warga Dusun Kebonagung.

Dalam kehidupan sehari-hari tidak menggambarkan konflik

yang berarti. Mereka hidup dengan rukun dan saling membantu. Hal ini

bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan rutin yang diadakan di waktu-waktu

tertentu. Misalnya pengajian rutin senenan setiap Minggu malam,

yasinan setiap malam Jum‟at, kumpulan remaja setiap malam Minggu dan peringatan hari-hari besar Islam.

Tabel . Jumlah penduduk menurut pemeluk agama Dusun Kebonagung

tahun

No Agama Jumlah

Islam orang

Fasilitas atau sarana amat penting untuk mengefektifkan suatu

aturan tertentu. Ruang lingkup sarana dimaksud, terutama sarana fisik

yang berfungsi sebagai faktor pendukung. (Ali, : ) Kegiatan yang

menyangkut masalah kerohanian harus ada tempat ibadah yang

memadahi.

Tabel . Jumlah tempat ibadah dusun Kebonagung tahun

No Tempat Ibadah Jumlah

Masjid buah

Mushola buah

Gereja -