• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.2 Gambaran Umum Kecamatan Sungai Raya

Berdasarkan Undang-undang No. 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya, maka ditetapkan Sungai Raya sebagai tempat kedudukan Ibukota Kabupaten Kubu Raya. Luas wilayah Kecamatan Sungai Raya tercatat 92.930 ha yang secara administratif terdiri atas 14 kelurahan/desa. Batas wilayah Kecamatan Sungai Raya adalah sebagai berikut:

 Utara : Kecamatan Pontianak Timur dan Kecamatan Sungai

Ambawang.

 Selatan : Kelurahan Sungai Asam dan Kelurahan Sungai Bulan.

 Barat : Kecamatan Pontianak Selatan dan Kecamatan Sungai Kakap

 Timur : Kecamatan Toba dan Kecamatan Tayan (Kabupaten Sanggau)

Kelurahan atau desa yang termasuk dalam zonasi kawasan perkotaan di Kecamatan Sungai Raya meliputi: 1) Desa Sungai Raya, 2) Desa Teluk Kapuas, 3) Desa Arang Limbung, 4) Desa Limbung dan 5) Desa Kuala Dua.

Sebagian besar wilayah Kecamatan Sungai Raya (kawasan perkotaan) termasuk dalam zonasi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandara Supadio yang dituangkan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat . Batas-batas administrasi Kecamatan Sungai Raya dan zonasi KKOP Bandara Supadio disajikan pada Gambar 17.

Gambar x. Peta wilayah administratif Kecamatan Sungai Raya

Sumber : Dinas PU Prov. Kalbar, 2010

Tabel 10. Curah hujan dan jumlah hari hujan di Kecamatan Sungai Raya

Sumber : BPS Kab. Kubu Raya, 2011

4.2.2 Kependudukan

Jumlah penduduk di Kecamatan Sungai Raya tahun 2010 tercatat 188.014 jiwa, terdiri dari 95.679 penduduk laki-laki dan 92.335 penduduk perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk menunjukkan peningkatan dari tahun 2009 hanya sebesar 1.5%, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 2% per tahun. Kelurahan dengan jumlah penduduk paling banyak terdapat di Kelurahan Sungai Raya yaitu sebesar 62.010 jiwa atau sekitar 32% dari total jumlah penduduk di Kecamatan Sungai Raya. Urutan ke-2 adalah Kelurahan Kuala Dua dengan jumlah penduduk sebanyak 24.564 jiwa, dan Kelurahan Arang Limbung pada posisi ke-3 yaitu sebesar 18.492 jiwa. Sex rasio penduduk di Kecamatan Sungai Raya tahun 2010 sebesar 104, sebelumnya pada tahun 2008 dan 2009 tercatat sebesar 101.

Tingkat kepadatan penduduk di Kelurahan Sungai Raya jika dibandingkan dengan luas wilayahnya masih tergolong rendah. Kepadatan penduduk mencapai 2.157 jiwa/km2 (22 jiwa/ha) yang merupakan kelurahan dengan tingkat kepadatan paling tinggi. Kelurahan Limbung diurutan ke-2 yaitu sebesar 1.069 jiwa/km2 (11 jiwa/ha) dan Kelurahan Kapur sebesar 1.015 jiwa/km2 (10 jiwa/ha).

Tabel 11. Jumlah penduduk di Kecamatan Sungai Raya tahun 2010

Sumber : BPS Kab. Kubu Raya, 2011

Tabel 12. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Sungai Raya tahun 2010

Tabel 13. Jumlah penduduk dan jumlah KK di Kecamatan Sungai Raya

Sumber : BPS Kab. Kubu Raya, 2011

Tabel 14. Sebaran penduduk di Kecamatan Sungai Raya tahun 2010 menurut kelompok umur dan jenis kelamin

Tabel 15. Jumlah penduduk di Kelurahan/Desa Sungai Raya tahun 2010 menurut kelompok umur dan jenis kelamin

Sumber : Kecamatan Sungai Raya Dalam Angka 2011

Sumber : BPS Kab. Kubu Raya, 2011

4.2.3 Posisi Strategis Kawasan Sungai Raya

Kawasan Sungai Raya merupakan salah satu kawasan strategis di Kabupaten Kubu Raya yang terletak di Kecamatan Sungai Raya. Hal ini disebabkan posisi kawasan Sungai Raya yang berstatus sebagai hinterland Kota Pontianak yang mengalami kemajuan cukup pesat khususnya dibidang pembangunan permukiman. Beberapa posisi strategis kawasan Sungai Raya antara lain meliputi :

Sungai Raya merupakan tempat kedudukan ibukota Kabupaten Kubu Raya. Sebagai ibu kota Kabupaten, kawasan Sungai Raya merupakan pusat permukiman, kegiatan perekonomian, pemerintahan dan sosial budaya bagi wilayah lainnya di Kabupaten Kubu Raya. Dengan adanya pusat-pusat pemerintahan di Sungai Raya akan berpotensi meningkatkan arus urbanisasi di kawasan tersebut.

Sungai Raya sebagai Pusat Permukiman Perkotaan di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini akan menyebabkan pesatnya pertumbuhan permukiman kota di kawasan Sungai Raya, dimana penduduk yang nantinya bermukim di Sungai

Raya tidak semata-mata penduduk Kabupaten Kubu Raya saja melainkan juga penduduk Kota Pontianak yang berstatus sebagai commuter.

Sungai Raya ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) berdasarkan RTRW Kabupaten Kubu Raya tahun 2012. Sebagai pusat kegiatan nasional, Sungai Raya berpotensi menjadi kawasan perkotaan yang menjadi sentral dari pusat-pusat pertumbuhan wilayah disekitarnya. Hal ini juga akan memicu terjadinya migrasi para pendatang dari luar Provinsi Kalimantan Barat.

Sungai Raya merupakan Hinterland Kota Pontianak. Letaknya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pontianak Selatan – Kota Pontianak, menjadikan Sungai Raya sebagai kawasan primadona yang dapat memenuhi kebutuhan permukiman masyarakat Kota Pontianak. Batas administratif antara Sungai Raya dan Kota Pontianak yang hampir tidak terlihat jelas, menyebabkan perkembangan permukiman di kawasan tersebut menjadi sangat pesat, dimana dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Sungai Raya termasuk dalam kawasan Strategis Propinsi yaitu sebagai kawasan Metropolitan Kota Pontianak dengan sektor unggulan dibidang perdagangan dan jasa, industri, dan pariwisata. Hal ini akan menyebabkan berkembang pesatnya sektor perekonomian akan berdampak pada meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Sungai Raya.

Dilalui oleh jalur arteri primer atau jalan nasional, yang merupakan jalur penghubung antara Wilayah Nasional dan Kota Pontianak yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.

Dilalui oleh salah satu jalur arteri atau jalan propinsi, yang menghubungkan antara Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi ke beberapa Kota/Kabupaten yang ada di Kalimantan Barat.

Posisi-posisi strategis diatas menjustifikasi bahwa kawasan Sungai Raya memiliki potensi untuk berkembang menjadi sebuah kota besar, yang akan memicu kemajuan pembangunan di kawasan tersebut. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus dilematis bagi pemerintah daerah dalam mengatur dan mengendalikan pengembangan wilayah, terkait dengan karakteristik gambut yang dimiliki. Di satu sisi pemerintah daerah membutuhkan ruang untuk melaksanakan pembangunan, disisi lain ruang yang tersedia adalah ruang (space) yang perlu dijaga kelestariannya sehubungan dengan fungsi ekologis yang dimilikinya.

4.2.4 Penatagunaan Lahan

Secara umum, jenis penggunaan lahan di Kecamatan Sungai Raya terdiri atas : lahan pertanian dan lahan non pertanian. Dari luas total wilayah Kecamatan Sungai Raya yang mencapai 92.930 ha, sekitar 33.130 ha (35%) merupakan lahan pertanian, dan 59.800 ha (64%) merupakan lahan non pertanian.

Fungsi permukiman termasuk dalam jenis penggunaan lahan non pertanian. Dari luasan lebih kurang 59.800 ha lahan non pertanian di Kecamatan Sungai Raya, sekitar 11.150 ha merupakan lahan untuk permukiman atau sekitar 11% dari luas wilayah Kecamatan Sungai Raya. Berdasarkan Tabel 16 tentang jumlah rumah tangga per kelurahan di Kecamatan Sungai Raya, dapat diketahui bahwa penyebaran permukiman di Kecamatan Sungai Raya terkonsentrasi di Kelurahan Sungai Raya dengan jumlah rumah tangga terbanyak yaitu 13.984 KK atau sekitar 32% dari jumlah total rumah tangga yang ada di Kecamatan Sungai Raya (43.103 KK).

Tabel 16. Jenis dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Sungai Raya

Dokumen terkait