Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Muaro Jambi terletak di antara 1o5’ – 2o 20’ Lintang Selatan dan 103o10’ – 104o20’ Bujur Timur dengan luas wilayah 5.246 km2(BPS 2011). Posisi geografis Kabupaten Muaro Jambi disajikan pada Gambar 2. Adapun batas-batas Kabupaten Muaro Jambi adalah:
- Sebelah Utara : Kabupaten Tanjung Jabung Timur
- Sebelah Timur : Kabupaten Tanjung Jabung Timur
- Sebelah Selatan : Provinsi Sumatera Selatan
- Sebelah Barat : Kabupaten Batang Hari dan Tanjung Jabung Barat
Administrasi Wilayah
Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Batang Hari dan resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999. Saat ini Kabupaten Muaro Jambi terdiri atas 11 kecamatan yaitu: Sekernan, Maro Sebo, Jaluko, Kumpeh, Kumpeh Ulu, Mestong, Sungai Bahar, Sungai Gelam, Bahar Utara, Bahar Selatan dan Taman Rajo. Luas wilayah per kecamatan dan jumlah desa/kelurahan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Luas wilayah kecamatan, jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Muaro Jambi
No. Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Luas Wilayah (km2) Persentase dari Wilayah Kabupaten 1. Mestong 14 1 474,7 9,05 2. Sungai Bahar 11 - 160,5 3,06 3. Bahar Selatan 10 - 195,69 3,73 4. Bahar Utara 11 - 167,26 3,19 5. Kumpeh Ulu 17 - 386,65 7,37 6. Sungai Gelam 14 - 654,41 12,47 7. Kumpeh 16 1 1.658,93 31,62 8. Maro Sebo 11 1 261,47 4,98 9. Taman Rajo 10 - 352,67 6,72
10. Jambi Luar Kota 17 1 280,12 5,34
11. Sekernan 15 1 671,6 12,8
Jumlah 146 5 5.246 100
Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi (2011)
Kondisi Fisik Wilayah Curah Hujan
Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2.329 mm (Lampiran 4). Rata-rata bulan kering dalam kurun tahun 2002 hingga 2012 sebesar 1,81. Bulan kering merupakan bulan dengan curah hujan < 100 mm. Bulan dengan curah hujan tinggi terjadi antara Oktober sampai April. Rata-rata curah hujan bulanan tertinggi selama 11 tahun terakhir terjadi di bulan April dengan jumlah 243 mm. Pada bulan Mei curah hujan mulai menurun hingga September dan terendah terjadi di bulan Juni dengan jumlah rata-rata 106 mm
Suhu
Suhu rata-rata selama 11 tahun terakhir yaitu 26,58oC (Lampiran 4). Suhu terendah terjadi di bulan Februari yaitu 25,99 oC. Hal ini sesuai dengan kondisi musim yang berlangsung yaitu musim hujan. Suhu tertinggi terjadi pada bulan Mei 27,15oC. Pada bulan Mei, Kabupaten Muaro Jambi mulai memasuki musim kemarau. Fluktuasi suhu rata-rata bulanan di Kabupaten Muaro Jambi tidak terlalu tinggi.
Kelembaban Udara
Kelembaban udara rata-rata selama tahun 2002 hingga 2012 sebesar 85,80% (Lampiran 4). Kelembaban udara terendah terjadi di bulan Agustus yaitu 83,27% dan kelembaban tertinggi terjadi di bulan Januari yaitu 87,55%. Pada bulan Juni hingga September, kelembaban udara relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan lainnya.
Fisiografi Wilayah
Fisiografi menunjukkan bentuk permukaan daerah dipandang dari faktor dan proses pembentukannya (Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007). Kabupaten Muaro Jambi memiliki 6 (enam) grup fisiografi, yaitu: kubah gambut, aluvial, marin, dataran tuf masam, dataran dan perbukitan (Wahyunto et al. 1990). Pada Tabel 6 disajikan persentase grup fisiografi menurut kecamatan dan fisiografi Kabupaten Muaro Jambi disajikan pada Gambar 3.
Tabel 6 Grup fisiografi menurut kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi
Kecamatan
Luas Grup Fisiografi (ha)
Sungai Jumlah Aluvial (A) Dataran (P ) Dataran Tuf Masam (I) Kubah Gambut (D) Marin (B) Perbukitan (H) Bahar Selatan 1.601 13.865 3.989 - - 71 43 19.569 Bahar Utara 972 2.686 12.452 - - 605 10 16.726
Jambi Luar Kota 5.223 262 21.689 261 - - 578 28.013
Kumpeh 13.016 386 - 151.652 4.844 - 1.405 171.303 Kumpeh Ulu 13.814 197 - 24.542 - - 113 38.666 Maro Sebo 2.589 - 4.990 18.391 - - 170 26.140 Mestong 1.952 17.726 27.774 - - - 19 47.470 Sekernan 5.792 40.181 11.654 3.912 - 4.425 1.194 67.158 Sungai Bahar 583 5.830 8.324 - - 1.297 15 16.050 Sungai Gelam 195 31.078 15.802 18.365 - - - 65.441 Taman Rajo 12.821 - - 21.191 - - 1.618 35.629 Jumlah 58.557 112.211 106.675 238.314 4.844 6.398 5.165 532.164 Persentase 11,00 21,09 20,05 44,78 0,91 1,20 0,97 100 1. Grup Kubah Gambut (D)
Grup Kubah Gambut memiliki luas terbesar yaitu 238.314 ha (44,78% dari luas keseluruhan). Pada daerah ini dijumpai kubah gambut oligotropik air tawar yang terbentuk di daerah cekungan atau rawa belakang yang memungkinkan daerahnya tergenang sepanjang tahun. Gambut yang terbentuk di daerah ini adalah homogen, namun karena pengaruh lingkungan setempat terdapat variasi ketebalan gambut, dekomposisi dan campuran endapan lumpur. Tropohemists dan Troposaprists merupakan tanah yang dominan pada satuan lahan ini. Penghambat utama berupa genangan air dan kandungan hara yang rendah.
2. Grup Aluvial (A)
Luas wilayah Grup Aluvial adalah 58.557 ha (11,00%). Grup Aluvial di daerah ini terbentuk dari bahan endapan sungai dan endapan rawa. Letaknya tersebar antara ketinggian 5-30 meter dpl di sepanjang jalur aliran Sungai
Batanghari. Bentuk wilayah datar agak cembung dan datar agak berombak dengan lereng 0-8%. Jalur aliran sungai merupakan dataran banjir dari sungai bermeander (A*1.2), pada bagian yang relatif kering didominasi oleh tanah Dystropepts dan Tropofluvents. Bagian pelembahan yang sering tergenang air dijumpai tanah jenis Tropaquepts. Di daerah rawa belakang (A*1.2.2) umumnya merupakan rawa permanen yang didominasi oleh tanah Tropaquepts serta sesetempat terdapat tanah Troposaprists dan Tropohemists.
Gambar 3 Fisiografi Kabupaten Muaro Jambi
3. Grup Marin (B)
Grup Marin memiliki luasan terkecil yaitu 4.844 ha atau 0,91% dari luas keseluruhan. Penyebarannya berada di sebelah timur wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Daerah marin merupakan dataran rendah sepanjang pantai timur. Sebagian besar daerahnya dipengaruhi pasang surut, berupa beting pantai (B*1), dataran pasang surut (B*4) dan rawa belakang pantai (B*5). Grup ini terletak pada ketinggian antara 1-10 meter dpl dan bentuk wilayah datar, datar agak cekung (lereng <3%). Jenis tanah utama adalah Sulfaquents dan Tropaquents, yang merupakan tanah yang belum berkembang di daerah cekung sepanjang pantai dan selalu tergenang air. Tanah lain yang dijumpai di daerah ini adalah Tropaquepts. Penghambat utama berupa genangan air dan air asin, sulfat masam serta unsur hara (kesuburan tanah) rendah.
4. Grup Dataran Tuf Masam (I)
Grup Dataran Tuf Masam berbentuk wilayah datar sampai berombak. Bahan pembentuknya berupa tuf masam bersusunan dasit/ignimbrite sebagai hasil
aktivitas volkan. Grup ini terletak pada ketinggian 15-50 meter dpl dengan variasi lereng 0-8 %. Luas Grup Dataran Tuf Masam yaitu: 106.675 ha (20,05% dari luas keseluruhan). Bagian punggung grup ini didominasi oleh tanah Haploperox. Pada daerah yang melereng terdapat tanah Dystropepts dan sesetempat dijumpai tanah Kandiudults. Di daerah cekungan/pelembahan dijumpai tanah Tropaquepts yang merupakan tanah di lingkungan basah. Keempat jenis tanah ini umumnya berpenampang dalam sampai sangat dalam, tekstur agak halus sampai halus dan drainase baik sampai terhambat. Kesuburan tanah rendah dicirikan dengan kadar P total dan nilai Kapasitas Tukar Kation yang rendah. Penghambat utama pada tanah Dystropepts umumnya dicirikan kejenuhan aluminium tinggi sampai sangat tinggi sehingga menjadi racun bagi pertumbuhan tanaman dan miskin hara.
5. Grup Dataran (P)
Grup Dataran pada daerah ini tersusun dari batuan sedimen masam (batuliat dan batupasir) yang berasal dari Formasi Palembang Anggota Tengah dan Bawah. Bentuk wilayah datar, berombak, bergelombang dan berbukit-bukit kecil. Luas Grup Dataran yaitu 112.211 ha (21,09% dari luas keseluruhan) dengan ketinggian antara 10-75 meter dpl. Jenis tanah utama antara lain: Hapludox, Kandiudults dan Dystropepts. Di daerah pelembahan/cekungan yang sering tergenang air dijumpai tanah Tropaquepts. Semua jenis tanah ini berpenampang dalam sampai agak dalam dan bertekstur halus sampai sedang. Kandungan hara umumnya rendah, terutama kadar P total dan nilai Kapasitas Tukar Kation rendah sampai sangat rendah. Penghambat utama berupa hara tanaman yang rendah dan keadaan topografi yang bergelombang sampai berbukit-bukit kecil.
6. Grup Perbukitan (H)
Grup Perbukitan memiliki luas 6.398 ha atau 1,20% dari luas keseluruhan. Perbukitan pada daerah ini merupakan lungur parallel memanjang dan lereng mengikuti struktur tektonik, dengan lereng < 25%. Daerah ini terletak pada ketinggian 75-200 meter dpl. Tanah-tanah yang terdapat di daerah perbukitan berkembang dari batuan sedimen masam berumur kuarter. Pada umumnya tanah sudah mengalami perkembangan lanjut dan diklasifikasikan kedalam Hapludox dan Dystropepts. Tanah umumnya berpenampang dalam, tekstur agak halus, drainase cepat dan kesuburan rendah. Penghambat utama adalah faktor lereng dan erosi.
Sosial dan Ekonomi Kependudukan
Penduduk merupakan potensi penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pangan. Jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi tahun 2000 sebanyak 233.993 jiwa (BPS 2000) dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 351.551 jiwa (BPS 2011). Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Jambi Luar Kota yaitu 59.844 jiwa sedangkan Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Taman Rajo yaitu 11.750 jiwa. Jumlah penduduk tersebar dengan kepadatan yang tidak merata. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Jambi Luar Kota yaitu 213,64 jiwa/km2 sedangkan kecamatan yang
paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan Kumpeh yaitu hanya 14,21 jiwa/km2(Tabel 7).
Tabel 7 Jumlah dan kepadatan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi
No. Kecamatan Luas Wilayah (km2) Penduduk Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) jiwa % 1. Mestong 475 38.430 10,93 80,96 2. Sungai Bahar 161 24.499 6,97 152,64 3. Bahar Selatan 196 13.749 3,91 70,26 4. Bahar Utara 167 14.205 4,04 84,93 5. Kumpeh Ulu 387 47.144 13,41 121,93 6. Sungai Gelam 654 58.712 16,7 89,72 7. Kumpeh 1.659 23.577 6,71 14,21 8. Maro Sebo 261 18.890 5,37 72,25 9. Taman Rajo 353 11.750 3,34 33,32
10. Jambi Luar Kota 280 59.844 17,02 213,64
11. Sekernan 672 40.751 11,59 60,68
J u m l a h 5.246 351.551 100 67,01
Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi (2011) Struktur Perekonomian
Persentase PDRB Kabupaten Muaro Jambi tahun 2007 hingga 2011 disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Persentase PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha Kabupaten Muaro Jambi tahun 2007-2011
No. Lapangan usaha Persentase PDRB per tahun (%) 2007 2008 2009 2010 2011
1. Pertanian 32,00 29,95 29,24 30,05 31,03
a. Tanaman bahan makanan 18,74 18,74 19,31 19,57 19,02
b. Tanaman perkebunan 52,86 52,86 52,49 52,49 54,41
c. Peternakan dan hasilnya 7,34 7,34 7,50 7,61 7,35
d. Kehutanan 13,87 13,87 14,00 13,52 12,60
e. Perikanan 7,18 7,18 6,70 6,81 6,60
2. Pertambangan dan penggalian 25,98 31,10 29,35 25,79 24,10 3. Industri pengolahan 13,32 12,05 11,38 11,94 11,56 4. Listrik, gas dan air bersih 0,13 0,13 0,13 0,12 0,12
5. Bangunan 3,62 3,77 4,29 4,80 4,96
6. Perdagangan, hotel dan restoran 12,33 11,83 13,79 15,78 16,36 7. Pengangkutan dan komunikasi 2,83 2,44 2,64 2,27 2,21 8. Keuangan, Persewaan dan jasa
perusahaan 2,74 2,38 2,22 2,32 2,22
9. Jasa-jasa 7,04 6,36 6,95 6,92 7,46
Jumlah PDRB 100 100 100 100 100
Secara umum perekonomian di Kabupaten Muaro Jambi ditopang oleh 4 (empat) sektor terbesar, yaitu: pertanian, pertambangan/penggalian, perdagangan/ hotel/restoran dan industri pengolahan. Keempat sektor ini menyumbang PDRB lebih dari 10% dalam 5 tahun terakhir. Subsektor tanaman bahan pangan menduduki peringkat kedua setelah subsektor tanaman perkebunan dalam kelompok sektor pertanian yaitu sebesar 19,02%. Dengan demikian, subsektor tanaman bahan pangan memiliki peranan yang cukup besar dalam menopang PDRB Kabupaten Muaro Jambi.
Sarana Penunjang Wilayah Jalan
Kabupaten Muaro Jambi memiliki panjang jalan 1.328,71 km yang terbagi atas jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa (Tabel 9). Dari jumlah tersebut, sebesar 396,3 km (29,8%) dalam kondisi baik, 220,95 km (16,63%) dengan kondisi rusak ringan, 472,08 km (35,53%) dengan kondisi rusak sedang dan sisanya 239,38 km (18,02%) dengan kondisi rusak berat (BPS 2011). Tabel 9 Panjang jalan menurut kecamatan dan pemerintah yang berhak
mengelolanya di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2011 Kecamatan Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa Jumlah Mestong 33,3 12,6 113,1 - 159 Sungai Bahar - - 47,6 21 68,6 Bahar Selatan - - - 76,2 76,2 Bahar Utara - - 20,6 44,8 65,4 Kumpeh Ulu - 29,4 48,99 39,64 78,39 Sungai Gelam - - 174,23 - 213,87 Kumpeh - 55,8 33,25 - 89,05 Maro Sebo - 22 55,1 - 77,1 Taman Rajo - - 56,18 - 56,18
Jambi Luar Kota 20,3 22,7 69,23 - 112,23
Sekernan 72,2 9,8 250,69 - 332,69
Jumlah 125,8 152,3 868,97 181,64 1.328,71
Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi (2011)
Jalan berfungsi sebagai penghubung suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Aktifitas transportasi barang dan jasa sangat tergantung dengan kondisi jalan. Agar produk pertanian dan produk sektor lainnya dapat terhubung diperlukan jalan dengan kondisi baik. Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan hinterland dari Kota Jambi memiliki fungsi penghubung yang sangat strategis dengan kabupaten lainnya. Setiap barang dan jasa yang masuk dan keluar Kota Jambi akan melintas di wilayah administrasi Kabupaten Muaro Jambi.
Pasar
Pasar berfungsi sebagai tempat terjadinya transaksi barang dan jasa, baik produk pertanian, rumah tangga dan sektor lainnya. Adanya pasar
mengindikasikan aktifitas perekonomian di suatu wilayah tumbuh dan berkembang. Hingga tahun 2011 Kabupaten Muaro Jambi terdapat 31 pasar desa dan 9 pasar kecamatan (Tabel 10).
Tabel 10 Jumlah pasar desa, kios dan los di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2011 Kecamatan Pasar Desa
(unit) Kios (buah) Los (buah) Mestong 7 4 16 Sungai Bahar 7 197 15 Bahar Selatan 2 60 4 Bahar Utara 2 40 6 Kumpeh Ulu - - - Sungai Gelam 3 16 6 Kumpeh 3 9 31 Maro Sebo 2 4 9 Taman Rajo - - -
Jambi Luar Kota 2 - 5
Sekernan 3 8 17
Jumlah 31 338 109
Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi (2011)
Lahan dan Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Muaro Jambi Secara umum, lahan pertanian pangan di Kabupaten Muaro Jambi mengalami perubahan luasan dan produksi dari tahun 2000 hingga 2011. Komoditas pangan yang mengalami peningkatan luas panen dan produksi di tahun 2011 adalah: padi sawah, jagung, kedelai, kacang hijau dan ubi kayu sementara yang mengalami penurunan adalah: padi ladang, kacang tanah dan ubi jalar. Data luas panen dan produksi tanaman pangan tahun 2000 dan tahun 2011 disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Pertambahan luas dan produksi tanaman pangan Kabupaten Muaro Jambi
Tanaman Pangan
Luas panen (ha) Produksi (ton)
Keterangan Tahun 2000 Tahun 2011 Tahun 2000 Tahun 2011
Padi sawah 4.289 7.604 14.839 32.835 meningkat
Padi ladang 1.301 476 2.356 1194 menurun
Jagung 1.369 4.163 4.924 16.599 meningkat
Kedelai 107 129 91 159 meningkat
Kacang tanah 210 100 360 176 menurun
Kacang hijau 24 36 28 42 meningkat
Ubi kayu 307 363 3.951 5.749 meningkat
Ubi jalar 318 128 4.041 1.057 menurun
Luas panen tanaman pangan yang mengalami peningkatan mengindikasikan bahwa tanaman tersebut memiliki kemudahan dalam budidaya dan pemasaran. Dengan demikian, tanaman pangan tersebut semakin diminati untuk diusahakan dan dikembangkan. Sebaliknya, luas panen yang mengalami penurunan mengindikasikan tanaman tersebut semakin sulit dibudidayakan atau tidak menguntungkan secara ekonomis dibanding komoditas pangan lainnya. Berdasarkan data BPS, tren produksi selalu mengikuti tren perkembangan luas panen tanaman pangan, hal ini dapat diartikan produktivitas rata-rata lahan relatif stabil.
Produktivitas lahan dalam budidaya tanaman pangan di Kabupaten Muaro Jambi dari tahun 2000 hingga 2011 fluktuatif dan umumnya meningkat. Hanya produktivitas ubi jalar yang menurun sedangkan komoditas lain relatif mengalami peningkatan. Perkembangan fluktuasi produktivitas tanaman pangan tertera pada Gambar 4.
Gambar 4 Produktivitas lahan tanaman pangan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2000-2011
Produktivitas tanaman yang meningkat signifikan adalah ubi kayu. Pada tahun 2000 produktivitas ubi kayu sebesar 12,87 ton/ha dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 15,84 ton/ha. Produktivitas ubi jalar tetap yaitu 1,17 ton/ha, namun mengalami fluktuasi dalam rentang tahun 2000 hingga 2011. Produktivitas lahan tanaman pangan disajikan pada Tabel 12.
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Tahun P ro d u k ti v it a s (t o n /h a /t h n )
Tabel 12 Produktivitas tanaman pangan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2000- 2011 Tahun Produktivitas (ton/ha) Padi Sawah Padi
Ladang Jagung Kedelai
Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar 2000 3,46 1,81 3,60 0,85 1,71 1,17 12,87 12,71 2001 3,43 1,87 3,45 1,04 1,72 1,10 13,00 8,96 2002 3,15 1,96 4,15 0,67 1,40 1,11 13,00 7,15 2003 3,25 2,13 4,94 1,23 1,84 1,09 14,51 7,41 2004 3,28 2,16 4,07 1,23 1,95 1,31 14,84 8,06 2005 3,57 2,17 4,37 1,29 1,98 1,31 14,94 8,43 2006 3,73 2,18 3,78 1,16 1,82 1,10 14,99 8,72 2007 4,01 2,29 4,10 1,16 1,83 1,12 15,83 8,73 2008 4,27 2,38 4,11 1,17 1,80 1,15 15,18 8,73 2009 4,30 2,43 4,24 1,17 1,77 1,13 15,57 8,76 2010 4,11 2,89 3,68 1,21 1,43 1,27 16,33 6,75 2011 4,32 2,51 4,81 1,23 1,76 1,17 15,84 8,26
Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi (2000-2011) (diolah)
Sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2011-2016, luas dan produksi tanaman pangan diproyeksikan mengalami peningkatan. Proyeksi pertumbuhan produksi lebih besar daripada luas panen. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait menginginkan adanya peningkatan produktivitas lahan. Data rencana penambahan luas panen dan produksi tanaman pangan dari tahun 2012 hingga tahun 2016 disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Rencana pertambahan luas panen dan produksi tanaman pangan Kabupaten Muaro Jambi
Komoditas Rencana Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Padi sawah Luas panen (ha) 10.581 11.590 12.557 13.603 14.736 Produksi (ton) 53.218 59.592 66.004 73.095 80.951
Padi ladang Luas panen (ha) 678 733 796 862 935
Produksi (ton) 1.896 2.097 2.329 2.579 2.862 Jagung Luas panen (ha) 4.541 4.942 5.385 5.59 5.802 Produksi (ton) 18.778 21.191 23.945 25.774 27.744
Kedelai Luas panen (ha) 522 627 752 903 1.083
Produksi (ton) 660 815 1.008 1.246 1.540
Kacang tanah Luas panen (ha) 209 220 231 242 255
Produksi (ton) 429 459 492 527 564
Kacang hijau Luas panen (ha) 135 141 146 152 159
Produksi (ton) 177 188 199 211 225
Ubi kayu Luas panen (ha) 452 466 480 494 509
Produksi (ton) 6.699 7.038 7.394 7.768 8.161
Ubi jalar Luas panen (ha) 387 396 406 416 427
Produksi (ton) 3.915 4.093 4.279 4.474 4.678 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi (2013)