• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Mangkai Lama

Lokasi penelitian berada di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data dari kantor Kepala Desa Mangkai Lama, memiliki batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Barat : Mangkai Baru Sebelah Timur : Kebun Lima Puluh Sebelah Utara : Kebun Lima Puluh Sebelah Selatan : Kebun G. Bayu

Luas wilayah yang dimiliki Desa Mangkai Lama menurut ekosistem yang tercatat di kantor Kepala Desa Mangkai Lama adalah 228,05 ha dengan rincian untuk pemukiman 29 ha, bangunan 7,35 ha, perkebunan rakyat 188,7 ha, sarana rekreasi dan olah raga 2,95 ha, perikanan darat 0,05 ha. Jarak jangkauan ke pusat Kecamatan 3 km, dan jarak ke pusat Kabupaten 40 km, jarak ke ibu kota Provinsi 120 km, sedangkan waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat (Ekonomi, Kesehatan, Pemerintahan) 0,5 jam.

18

Luas dataran 231 ha, kondisi geografis untuk curah hujan rata-rata per tahun 2500 mm, dan kesuburan tanah dengan luas 231 ha. Drainase baik dan sangat cocok untuk diusahakan berbagai jenis tanaman pangan, hortikultura dan juga pemeliharaan ternak.

Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

Jumlah penduduk Desa Mangkai Lama pada tahun 2012 adalah 2919 jiwa, terdiri dari 1488 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1431 jiwa berjenis kelamin perempuan. Persentase jumlah penduduk yang berjenis laki-laki lebih besar dibangdingkan perempuan, dengan persentase 50,97 persen untuk laki-laki dan 49,02 persen untuk perempuan.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah, serta merupakan faktor utama untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan akan berimplikasi pada keadaan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, karena semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka semakin tinggi kemampuan ekonomi, sosial, dan budaya serta kemampuan sumber daya manusianya. Tingkat pendidikan di Desa Mangkai Lama dapat digolongkan menjadi beberapa jenjang pendidikan diantaranya adalah belum sekolah, tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, SD, SLTP, SLTA, dan S1. Kondisi masyarakat Desa Mangkai Lama berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa Mangkai Lama Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) %

1 Buta Aksara dan Angka 65 9,98

2 Tidak Tamat SD 254 39,01 3 Tamat SD 79 12.13 4 Tamat SLTP 115 17,66 5 Tamat SLTA 137 21,04 6 S1 1 0,15 Jumlah Penduduk 651 100

Sumber: Data Dasar Profil Desa Mangkai Lama, 2013 (diolah)

Pada tahun 2011 penduduk di Desa Mangkai Lama didominasi oleh penduduk yang tidak tamat SD yaitu sebanyak 254 jiwa atau sebesar 39,01 persen. Tingkat pendidikan dengan jumlah yang terkecil yaitu pada tingkat S1 dengan jumlah 1 orang.

Kondisi penduduk Desa Mangkai Lama memiliki jenis pekerjaan yang bermacam-macam. Hal tersebut dapat dilihat, berdasarkan mata pencahariannya pada tabel 4.

19

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Mangkai Lama Menurut Mata Pencaharian Tahun 2011.

Sumber : Data Dasar Profil Desa Mangkai Lama, 2013 (diolah)

Penduduk di Desa Mangkai Lama yang bermata pencaharian sebagai pedagang adalah 54 jiwa atau 36 persen. Maka sektor ini merupakan sumber pendapatan utama yang menopang hidup masyarakat di Desa Mangkai Lama. Adapun mata pencaharian dengan persentase terkecil adalah jenis pekerjaan pegawai kelurahan yaitu sebanyak 1 jiwa atau hanya 0,67 persen.

Karakteristik Peternak Responden

Peternak responden dalam penelitian ini adalah peternak yang masih tergolong peternak sapi potong tadisional dan bertempat tinggal di Desa Mangkai Lama. Pemeliharaan sapi potong yang diusahakan oleh peternak bersifat tabungan/dapat dijual kapan pun. Setiap hari sapi diangon ke perkebunan untuk digembalakan. Sebagian peternak membawa pulang sapi ke rumah dan sebagian lagi ditinggalkan di areal perkebunan. Sebagian besar mata pencaharian warga Desa Mangkai Lama, berdagang, dan beternak. Beberapa karakteristik responden yang dianggap penting meliputi: umur, pendidikan, pengalaman beternak, jumlah tanggungan keluarga, jumlah ternak, jumlah tenaga kerja, dan motivasi. Peternak sapi potong yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 30 orang, dimana masing-masing peternak mempunyai mata pencaharian lain di luar usahaternak sapi potong. Seluruh responden berjenis kelamin laki-laki dan merupakan kepala keluarga yang dominan dalam hal mencari nafkah atau melakukan pekerjaan seperti memelihara sapi. Kedudukan usahaternak di Desa Mangkai Lama pada umumnya masih merupakan usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup peternak sehari-hari.

Umur

Umur merupakan suatu tingkat kedewasaan seseorang dalam pengambilan suatu keputusan, dan berpengaruh juga terhadap pengalaman yang dimiliki, semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang dimiliki begitu juga sebaliknya, akan semakin sedikit pengalaman yang dimiliki

No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk

(jiwa)

Persentase (%)

1 Pegawai Kelurahan 1 0,67

2 Guru 5 3,33

3 Pegawai negeri sipil/ABRI 7 4,67

4 Bidan 3 2 5 Pegawai swasta 7 4,67 6 Pensiunan swasta 40 26,67 7 Pedagang 54 36 8 Tukang ojek 30 20 9 Jasa 3 2 Jumlah 150 100

20

apabila umur seseorang dikatakan lebih muda. Data mengenai karateristik peternak responden di Desa Mangkai Lama berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Karakteristik Responden Peternak Sapi potong Berdasarkan Umur Kelompok Umur Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

< 30 4 13.3

31-39 7 23.3

> 40 19 63.3

Jumlah 30 100

Peternak sapi potong di Desa Mangkai Lama, berdasarkan tingkat umurnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu responden peternak di bawah 30 tahun, 31 – 39 tahun, dan kelompok usia 40 tahun keatas. Jumlah peternak responden pada usia di bawah 30 tahun yakni sebanyak 4 orang atau 13,3 persen, pada usia 31 – 39 tahun yakni sebanyak 7 orang atau 23,3 persen, sedangkan sisanya untuk peternak pada usia lebih dari 40 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 63,3 persen.

Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan beternak banyak dilakukan oleh penduduk yang berusia diatas 40 tahun dimana telah memiliki banyak pengalaman di bidang usaha beternak meskipun usia tersebut tidak tergolong dalam usia produktif dan tidak mempunyai kekuatan fisik yang lebih besar dibandingkan pada usia yang lebih produktif. Tetapi dengan usia tersebut dapat menunjukkan peternak tersebut sudah sangat paham mengenai usaha beternak sapi potong dan cenderung diikuti dengan keberhasilan yang tinggi.

Pendidikan

Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga seseorang dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya. Tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap usahaternak baik secara teknis, pengelolaan maupun terhadap manajemen usahaternak dalam penyerapan teknologi baru, dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan para peternak mampu menjalankan kegiatan usahaternaknya dengan lebih baik, karena didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang semakin luas. Tingkat pendidikan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan usahaternak, termasuk dalam penyerapan teknologi baru. Peternak yang memiliki tingkat pendidikan yang terbatas, pada umumnya menggunakan teknologi secara sederhana dan turun temurun dalam kegiatan usahaternaknya.

Karakteristik dari peternak sapi potong yang menjadi responden di Desa Mangkai Lama berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6.

21

Tabel 6. Karakteristik Responden Peternak Sapi Potong Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

SD 10 33.33

SLTP 9 30

SLTA 10 33.33

S1 1 3.33

Jumlah 30 100

Tingkat pendidikan peternak responden terdiri dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA ), dan Sarjana (S1).

Pengalaman Usaha ternak

Pengalaman dalam usahaternak dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengelola usahaternak, dengan pengalaman yang cukup lama peternak memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap usahaternak yang dijalankannya. Sebagian besar peternak memiliki pengalaman dalam usahaternak sapi potong cukup lama, karena mata pencaharian beternak adalah usaha turun temurun. Dengan demikian, secara teknis para peternak ini sudah sangat mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terdapat masalah mengenai penyakit yang ditimbulkan dalam usahaternak sapi potong. Karakteristik responden peternak sapi potong berdasarkan pengalaman beternaknya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Karakteristik Responden Peternak Sapi Potong Berdasarkan Pengalaman Usaha ternak

Pengalaman Beternak

(Tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

< 10 14 46.7

11-20 13 43.3

>21 3 10

Jumlah 30 100

Adapun lama pengalaman usahaternak pada peternak responden Desa Mangkai Lama dibagi menjadi tiga yaitu pengalaman bertani kurang dari 10 tahun, 11 tahun sampai dengan 20 tahun, dan diatas 21 tahun. Jumlah responden paling banyak dengan 14 orang yaitu pada pengalaman beternak kurang dari 10 tahun sedangkan jumlah responden yang paling sedikit sebanyak 3 orang pada pengalaman beternak lebih dari 21 tahun.

Tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan keluarga per peternak di desa Mangkai Lama berbeda- beda. Hal ini dapat dilihat pada karakteristik responden peternak sapi potong berdasarkan jumlah tanggungan keluarga pada Tabel 8.

22

Tabel 8, Karakteristik Responden Peternak Sapi Potong Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga Jumlah Responden (orang) Persentase (%) <2 8 26,7 3-4 18 60 >6 4 13,3 Jumlah 30 100

Jumlah tanggungan keluarga peternak di Desa Mangkai Lama dibagi menjadi 3 yaitu jumlah tanggungan keluarga kurang dari 2 sebanyak 8 orang dengan persentase 26,7%, jumlah tanggungan keluarga 3 sampai 4 sebanyak 18 orang dengan persentase 60%, dan jumlah tanggungan keluarga lebih dari 6 sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 13,3%. Adapun jumlah tanggungan keluarga peternak sapi potong dengan proporsi tertinggi yaitu pada jumlah tanggungan 3 sampai 4 orang dengan persentase 60%.

Dokumen terkait