• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. Sayuran Siap Saji merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang agribisnis, tepatnya sebagai produsen dan Trading Company di bidang

sayuran potong. Tatang (Theo) Hadinata adalah pemilik dan pimpinan PT

Sayuran Siap Saji yang pada awalnya adalah seorang pengusaha

konstruksi.Perkembangan dunia pertanian dan agribisnis yang begitu pesat dandinamis mendorong PT Sayuran Siap Saji melakukan langkah-langkah strategis dalam memenuhi tuntutan pasar terhadap kebutuhan sayuran, baik sayuran konvensional maupun organik yang semakin tinggi. Tidak saja mutu jumlah, dan kontinuitasnya, namun lebih daripada itu, kecepatan dan ketepatan distribusi merupakan suatu keniscayaan yang harus dipenuhi. Maksud dan tujuan dibentuknya kelompok tani PT Sayuran Siap Saji adalah untuk membantu dan memfasilitasi para petani dalam pembelajaran, transfer atau alih tekhnologi melalui pelatihan, dan pemagangan, terutama budidaya termasuk di dalamnya sekolah lapang pemberantasan hama penyakit terpadu, pemasaran, penyiapan benih-benih unggul yang berkualitas, sehingga petani dapat menghasilkan produk sayuran sesuai dengan kebutuhan pasar.

Perkembangan dunia pertanian dan agribisnis yang begitu pesat dan dinamis mendorong PT Sayuran Siap Saji melakukan langkah-langkah strategis dalam memenuhi tuntutan pasar terhadap kebutuhan sayuran, baik sayuran konvensional maupun organik yang semakin tinggi. Tidak saja mutu jumlah, dan kontinuitasnya, namun lebih daripada itu, kecepatan dan ketepatan distribusi merupakan suatu keniscayaan yang harus dipenuhi. Maksud dan tujuan dibentuknya kemitraan antara PT Sayuran Siap Saji dengan petani adalah untuk membantu dan memfasilitasi para petani dalam pembelajaran, transfer atau alih tekhnologi melalui pelatihan, dan pemagangan, terutama budidaya termasuk di dalamnya sekolah lapang pemberantasan hama penyakit terpadu, pemasaran, penyiapan benih-benih unggul yang berkualitas, sehingga petani dapat menghasilkan produk sayuran sesuai dengan kebutuhan pasar.

Permintaan pasar terhadap produk sayuran potong yang terus meningkat dan bervariasi mengharuskan petani membentuk kelompok atau jaringan yang terorganisir agar mampu memenuhi spesifikasi kebutuhan dan permintaan konsumen dan pasar. Berdasarkan hal itu,tujuan utama dan muara dari usaha agribisnis ini tercapai :

1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani. 2. Membuka lapangan dan peluang kerja baru.

3. Penyerapan tenaga kerja produktif yang putus dan tidak mampu melanjutkan sekolah.

4. Memperluas pasar dan memperbesar produksi agar dapat sebanyak-banyaknya membuka dan menyerap tenaga kerja.

26

Karakteristik Petani Responden Tomat

Deskripsi karakteristik petani responden dilihat dari beberapa kriteria diantaranya adalah status usahatani, usia petani, tingkat pendidikan petani, status kepemilikan lahan dan pengalaman berusahatani.

Status Usahatani Tomat

Sebagian besar responden petani menganggap bahwa kegiatan usahatani yang mereka lakukan adalah sebagai pekerjaan utama. Dari 32 petani responden yang status usahataninya adalah pekerjaan utama memiliki pekerjaan sampingan antara lain sebagai buruh bangunan, peternak ikan, pedagang dan tukang ojek. Sedangkan untuk petani dengan status usahatani sebagai pekerjaan sampingan memiliki pekerjaan utama sebagai aparatur desa.

Usia Petani Tomat

Berdasarkan usia, petani responden dibagi menjadi empat kelompok angkatan kerja, yaitu kelompok usia kurang dari 15 tahun, 15 sampai 30 tahun, 31 sampai 45 tahun, dan 46 sampai 60 tahun. Kegiatan usahatani dilakukan oleh petani berusia empat puluh lima tahun ke atas, hal tersebut terjadi dikarenakan kebanyakan masyarakat di PT Sayuran Siap Saji yang berumur produktif (15-30 tahun) memilih untuk bekerja di sektor lain seperti perdagangan, buruh pabrik, guru, pegawai negeri sipil, dan karyawan swasta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petani responden pada penelitian ini berasal dari kalangan petani usia tidak produktif.

Tingkat Pendidikan Petani Tomat

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang cukup penting dikarenakan dari pendidikan petani dapat belajar bagaimana menggunakan input- input produksi khususnya pupuk dan obat-obatan agar sesuai dengan dosis yang dianjurkan, dikarenakan petani menggunakan input-input produksi berdasarkan pengalaman, sehingga penggunaan input-input produksi ini tidak sesuai dengan dosis yang ada. Hal ini akan mempengaruhi jumlah produksi tomat yang akan

dihasilkan. Responden petani tomat di Desa Sukamanah rata – rata adalah lulusan

SMP namun ada beberapa responden yang lulusan SMA, sesuai dengan penelitian tidak ada responden yang merupakalan lulusan perguruan tinggi.

Pengalaman Berusahatani Tomat

Jika dilihat dari tingkat pengalaman, para petani tomat responden padaumumnya tergolong cukup berpengalaman dengan tingkat pengalaman rata- ratatiga tahun. Pengalaman berperan penting dalam menjalankan usahatani

termasuktomat karena dengan pengalaman, para petani memiliki skill

(keterampilan) yangdiperlukan dalam usahanya. Pengalaman dapat memberikan petani gambaran mengenai dinamika usahatani sayuran termasuk usahatani tomat sehingga menjadi bekal bagi petani dalam mengambil keputusan usaha.

27

Proses Produksi

Budidaya hortikultura pada PT. Sayuran Siap Saji terdiri dari budidaya sayuran yang secara umum melingkupi tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Pembibitan

Pembibitan tanaman tomat di lakukan sebelum tahap pengolahan tanah. Untuk benih, harus memilih buah tomat yang sehat dan sudah matang sepenuhnya. Buah tidak keriput atau cacat. Buah media semai dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 lalu tambahkan kurang lebih 1,5% pupuk NPK halus. Sebelum di semai benih tomat sebaiknya didesinfektan dengan cara merendamnya kedalam larutan fungisida, agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati, setelah itu baru disemai di persemaian. Setelah biji berkecambah, dan memiliki daun semu berjumlah dua, pindahkan bibit kecil tersebut kedalam polibag plastik yang telah berisi media semai. Untuk melindungi bibit dari air hujan, sebaiknya di buatkan

sungkup persemaian. Setelah benih tumbuh dan berumur 7 – 10 hari, lakukan

penyemprotan fungisida. Dan setelah bibit tomat memiliki daun sejati berjumlah 4 buah, tanaman tersebut siap di tanam di lahan.

b. Pengolahan Tanah

Tahap pengolahan lahan berhubungan dengan penyiapan tanah yang akan di tanami buah tomat. Persiapan lahan meliputi penggemburan tanah, pemberian pupuk kandang, dan hal-hal lain yang mendukung pertumbuhan tanaman tomat sehingga berbuah maksimal. Tahap pengolahan tanah untuk budidaya tanaman tomat meliputi:

Penggeburan tanah dapat di lakukan dengan cara mencangkul atau membajak atau mengaru

Pembuatan bedengan, umumnya dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 25 cm dan lebar parit kurang lebih 60 cm.

Untuk tanah yang pH nya di bawah 6,5 dilakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit dengan dosis 200 kg/ha

Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang (40 ton/ha) dan pupuk NPK (150 kg/ha) lalu aduk dengan media tanah hingga bercampur rata

Pemasangan mulsa PHP dan pembuatan lubang tanam dengan jarak 60 cm x 60 cm.

c. Penanaman tomat

Bibit siap tanam setelah memiliki daun sejati berjumlah 4 helai. Bawa polibag berisi bibit tomat dan gunting ke lahan yang akan di tanami tomat. Gunting polibag plastik lalu masukan tanah beserta bibit kedalam lubang tanam. Timbun kembali dengan tanah. Setelah proses penanaman selesai, siram dengan air secukupnya.

d. Pemasangan ajir

Ajir di buat dari bambu dengan panjang di sesuaikan dengan tinggi tanaman. Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak. Hal ini tergantung

28

dari tipe buah tomat yang ditanam. Apakah yang bertipe determinate atau indeterminate.

e. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang paling panjang dalam proses budidaya tanaman tomat. Pada tahap ini di lakukan banyak kegiatan seperti:

Penyulaman, dilakukan jika ada tanaman yang mati.

Perempelan, yaitu pembuangan tunas samping baik yang di bawah cabang utama maupun cabang produksif untuk menjaga kelembaban dan mengoptimalkan produksi.

Pengikatan tanaman, agar batang dapat berdiri tegak, maka batang-batang tomat harus di ikatkan pada ajir agar batang tidak merunduk dan buah menyentuh tanah sehingga kotor dan mudah busuk.

Sanitasi lahan dan pengairan meliputi pengendalian gulma dan rumput liar serta menjaga lahan tanam agar tidak kekeringan pada musim kemarau dan tergenang pada musim hujan.

Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berusia 15, 25 dan 35 hari setelah masa tanam. Dosis pupuk yang diberikan adalah NPK yang dilarutkan dalam air dengan dosis 1,5 kg/100 liter air. Dan tiap tanaman di siram pupuk sebanyak 200ml.

Pengendalian hama dan penyakit. f. Pemanenan

Tanaman tomat biasanya telah siap panen pada umur antara 65 dan 75 hari setelah masa tanam. Untuk pemetikan buah sebaiknya di gunakan gunting stek untuk memotong tangkai buah agar tidak merusak batang. Setelah buah terkumpul baru di pisahkan buah dari tangkainya dengan cara diputil satu persatu. Untuk menjaga kualitas buah tomat sebaiknya pemanenan di lakukan secara bertahap. Agar hanya buah yang sudah tua saja yang di petik. Sedangkan yang muda ditinggalkan terlebih dahulu. Tomat adalah salah satu jenis buah klimaterik, yaitu buah yang setelah di panen akan mengalami pematangan. Biasanya setelah di panen, buah ini dapat bertahan hingga lima hari pada suhu ruang, dan lebih dari 2 minggu jika di simpan di dalam lemari pendingin.

29

Dokumen terkait