• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM MASJID DAARUL MU’MININ PARUNG BINGUNG DEPOK

A. Tinjaun Historis Berdirinya Masjid Daarul Mu’minin

Masjid Daarul Mu’minin yang beralamat di kampung Parung Bingung Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok berdiri atas prakarsa para tokoh masyarakat kampung Parung Bingung, diantaranya Alm. Bapak Ustadz Marja yang saat itu menjabat sebagai ketua RK (Rukun Kampung) dan Alm. Bapak Ustadz Sainih sebagai RW, mereka merupakan tokoh sekaligus sesepuh masyarakat Parung Bingung. Mereka berkeinginan mendirikan masjid dikarenakan letak masjid yang sudah ada cukup jauh, selain itu merka berkeinginan untuk memili majelis taklim sekaligus bias dijadikan tempat Shalat Jum’at secara berjamaah. Melalui Forum musyawarah masyarakat yang dipimpin oleh para sepuh, pada awalnya pembangunan masjid ini berstruktur yang diketuai oleh Bapak Ustadz Abdul Azis, Alm. Bapak Ustadz Abdul Majid sebagai sekretaris, dan bendahara Alm. Bapak Ustadz Salihan.35

Perjalanan pembangunan Masjid Daarul Mu’minin ini memakan waktu yang cukup lama, pada tahun 1982 pendiraian masjid tersebut baru dimulai proses perencanaan dimana letak, ataupun tanah yang akan dibangun masjid sekaligus membentuk panitia pembangunan masjid melalui musyawarah masyarakat dan para sepuh. Kemudian pada tahun 1986 barulah terealisasi

35

Wawancara Pribadi dengan Bapak Abdul Azis, Depok, 09 Juni 2014 37

kepengurusan yang dianggap cukup solid dalam rangka pembangunan masjid tersebut, sekaligus memastikan letak masjid yang akan didirikan. Pada tahun 1986 tepatnya di bulan Rabiul Awwal, mulailah pelaksanaan pembangunan masjid Daarul Muminin di atas tanah yang telah diwakafkan oleh Alm H. Sa’din yang telah mewariskan tanahnya kepada anaknya yaitu Bapak Romeli seluas ± 500 m2 untuk segera dilaksanakan pembangunan masjid tersebut yang beralamat di Jl. Raden Sukarma Kampung Parung Bingung Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Oleh karenanya akte wakaf masjid Daarul Mu’mini sekarang diatasnamakan Bapak Romeli. Kemudian dengan kepengurusan panita pembangunan sekaligus DKM baru yang diketuai oleh Ustadz H. Mad Hasan, bertahap mulai mengalami tahap penyelesaian pembangunan Masjid Daarul Mu’minin, kemudian pada saat itu pula mulailah digunakan pertama kalinya untuk shalat Jum’at secara berjamaah dan layak digunakan sebagaimana masjid mestinya setelah diresmikan oleh Bapak Wali Kota Depok yaitu Bapak Tamjid pada tahun 1992, dan pada saat itu Depok Masih sebagai kota Administratif. Di dalam proses membangun masjid Daarul Mu’minin ini panitia pembangunan melalui masa-masa yang sangat sulit, dikarenakan dana pembangunan ini hanya bersumber dari masyarakat sekitar saja, sehingga Masjid Daarul Mu’minin baru layak dipakai memakan waktu yang cukup lama dalam proses pendiriannya sampai dengan terselenggaranya kegiatan masjid tersebut. Beberapa kali panitia pembangunan ini mengajukan proposal ke pemerintah daerah (Pemkab Bogor) yang pada

waktu itu Depok masih menginduk kepemerintahannnya di Kabupaten Bogor namun tidak pernah ada jawaban.

Luas tanah masjid Daarul Mu’minin yang awalnya hanya 500 M2 diperluas lagi dengan wakaf dari Bapak H. Sakim kurang lebih 250 m2. Lalu ditambahkan lagi atas usaha pengurus DKM sehingga Masjid memiliki tanah 1000 m2 sampai dengan saat ini. Jama’ah yang menggunakan masjid Daarul Mu’mini ini adalah menacakup warga RW 003 dan RW 009 khususnya, juga seluruh masyarakat parung bingung Umumnya.

Selanjutnya masjid ini mengalami renovasi total pertama kalinya pada tahun 2005-2006 yang biayanya langsung ditangani seluruhnya oleh Jendral Safjen Nurdin yang bertempat tinggal persis di depan Masjid Daarul Mu’minin. Pembangunan Masjid Daarul Mu’minin ini dimulai dari desain, bahan material, dan seluruh pegawai yang mengerjakan masjid tersebut dibiayai oleh jendral tersebut dengan persentase dari 0% sampai dengan 100% pendiriannya.

Kepengurusan Dewan Kesejahteraan masjid Daarul Mu’mini telah mengalami perubahan-perubahan struktur, yaitu Ustadz Abdul Azis, kemudian Ustadz H. Mad Hasan, kemudian Ustadz Zaenal Abidin, kemudian Ustadz H. Sya’roni NA, kemudian dan sampai saat ini diketuai oleh Ustadz Saiful Anwar yang sudah menjabat dua priode sebagai ketua DKM Masjid Daarul Mu’minin.36

36

B. Visi, Misi dan Tujuan Masjid Daarul Mu’minin Parung Bingung Depok Visi Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Daarul Mu’minin yaitu : “Terbinanya lingkungan Umat Islam yang beriman, berakhlaqul Karimah, berilmu dan beramal sholeh dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT untuk mencapai keridhoan-Nya”.

Misi Dewan Kesejahteraan Masjid Daarul Mu’minin Parung Bingung Depok adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya masjid dan fasilitasnya yang memadai di atas tanah yang telah dimiliki di wilayah Parung Bingung RW 03 dan RW 09 b. Menyiapkan sarana pendidikan dan pengkaderan da’i yang lebih

spesifik untuk menjadi imam masjid.

c. Menyiapkan sarana pembelajaran Al Qur’an melalui Ta’limul Al Qur’an sebagai wujud meningkatkan kualitas dan kuantitas keberislaman masyarakat di lingkungan sekitar

d. Menyediakan sarana pelayanan dan pembinaan umat dalam memahami Islam secara kaffah.

e. Mencetak generasi-generasi Islam yang cinta Al Qur’an, suka dan senang membacanya, mentadaburi dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya.

Tujuan :

a. Memberikan manfaat sebaik mungkin untuk peningkaan keimanan umat Islam.

b. Mewujudkan masyarakat yang melestarikan nilai-nilai keislaman.37

37

C. Struktur Organisasi dan Tugas Kerja Pengurus DKM Masjid Daarul Mu’minin

Untuk memperlancar mekanisme kerja suatu lembaga, khususnya Masjid Daarul Mu’minin sebagai suatu lembaga maka dibentuklah struktur kepengurusan, melalui pembentukah struktur dan job description (uraian kerja) yang merupakan sesuatu yang sangat penting dan diperlukan supaya masing-masing personil pengurus mengetahui apa tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakannya. Apabila hal ini dipahami dan dilakukan dengan baik, maka akan terhindar dari tumpang tindih dalam melaksanakan tugas antara pengurus yang satu dengan yang lainnya.

1. Struktur Organisasi Masjid Daarul Mu’minin Masa Bakti : 2010 – 2013 M

Keterangan :

a. Ketua : SYAIFUL ANWAR b. Sekretaris : H. NURHASAN c. Bendahara : SAIPUL ZUPRI Seksi-seksi :

a. Ta’mir dan Dakwah Moh. Syahri

b. Pemeliharaan dan Pembangunan Abdul Rahman HB

c. Merbot:

Amtarih & Saamin d. Pendidikan Ust. Mawardih Abdul Aziz e. Pembinaan Remaja Abdul Hasan Asmawi

f. Penggalangan Dana & ZIS Abdul Hakim

g. Humas dan Komunikasi Warga Abdul Rahman HS

Ketua RT se-RW 03 dan RW 09

DEWAN KEHORMATAN H. Madhasan DEWAN PENASIHAT 1. H. Sapzen Noerdin 2. Ust. Ghazali HY 3. Ahmad sanusi 4. H. Krisno

5. Ust. Zainal Abidin 6. Saimin Syam 7. Rihadi BS

2. Tugas Kerja Pengurus DKM Daarul Mu’minin Periode 2014-2017 M / 1431 – 1434 H

a. Badan Penasihat Tugas Kerja:

 Memberikan masukan, arahan dan saran kepada Pengurus DKM agar roda organisasi dan program kerja bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan.38

b. Ketua

Tugas Kerja:

Pengemban amanah organisasi yang dipilih pada waktu Musyawarah Jama'ah. Bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh amanah yang ditetapkan dalam Musyawarah Jama'ah. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain:

1) Memimpin dan mengendalikan kegiatan rutin organisasi secara umum.

2) Memimpin Rapat Umum pengurus.

3) Mengkoordinir, memotivasi, mengevaluasi, mengarahkan dan membimbing seluruh kegiatan bidang/seksi dalam melaksanakan amanah organisasi.

4) Pengambil keputusan atas semua permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan tugas yang dijalankan Pengurus.

38

Wawancara pribadi dengan Bapak Saiful Anwar, dan Dokumen Pembagian Tugas Kerja Masjid Daarul Mu’minin

5) Menyelengarakan dan memimpin Musyawarah Kerja untuk membahas dan menjabarkan program kerja sesuai dengan kebutuhan.

6) Mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi dalam Musyawarah Jama'ah.39

c. Sekretaris Tugas Kerja:

Membantu Ketua DKM, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kesekretariatan dan pengelolaan administrasi organisasi. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain:

1) Mengatur dan mengelola tugas kesekretariatan organisasi secara umum.

2) Membuat surat resmi yang dikeluarkan DKM Daarul Mu’minin 3) Bersama Ketua menandatangani setiap surat resmi yang

dikeluarkan DKM.

4) Menerima, mencatat, dan mengarsipkan surat masuk dari berbagai pihak.

5) Memberikan pelayanan administratrif untuk seluruh Bidang/Seksi. 6) Memberikan laporan bidang kesekretariatan kepada Ketua

DKM.

7) Menjadi sekretaris/notulis dalam setiap musyawarah yang dipimpin oleh Ketua DKM.

8) Mewakili Ketua DKM apabila yang bersangkutan berhalangan hadir atau tidak ada di tempat.

9) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Ketua DKM.

Usulan Program Kerja:

1) Mengaktifkan dan menata sekretariat Masjid 2) Membuat kops surat dan amplop DKM

3) Membuat standarisasi pembuatan surat DKM dan kepanitiaan 4) Membuat kartu donatur masjid (infaq & shodaqoh) yang bekerja

sama dengan bidang terkait.40 d. Bendahara

Tugas Kerja:

Membantu Ketua DKM, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaaan program pengelolaan keuangan organisasi. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain :

1) Menyimpan, mengelola dan membukukan keuangan Organisasi. 2) Merencanakan dan mengusahakan pemasukan sumber-sumber

dana ke kas DKM.

3) Mengendalikan dan menertibkan pelaksanaan anggaran belanja masjid sesuai dengan ketentuan.

4) Mengeluarkan uang sesuai keperluan dan kebutuhan berdasarkan persetujuan Ketua DKM.

5) Menyimpan bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan.

6) Membuat laporan keuangan dan mengumumkannya secara rutin 3 bulan/sekali maupun insidentil.

7) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Ketua DKM.41

e. Bidang Ta’mir/Peribadatan Tugas Kerja :

Membantu Ketua DKM, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program dakwah dan pembinaan jama'ah. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain:

1) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan, keilmuan dan ketaqwaan Jama'ah.

2) Mengatur penyelenggaraan ibadah Shalat Jum'at, termasuk membuat jadwal imam & khotib.

3) Mengatur pelaksanaan kegiatan pengajian yang diselenggarakan di Masjid Daarul Mu’minin.

4) Mengatur pelaksanaan ibadah sholat harian termasuk membuat jadwal imam rawatib.

5) Memotivasi jamaah dalam memakmurkan masjid dengan menyelenggarakan kegiatan ibadah khususnya sholat dan kegiatan lainnya..

6) Bertanggung jawab atas penyelenggaran kegiatan peringatan hari besar Islam seperti tahun baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, peringatan Nuzulul Qur’an di bulan Ramdahan, Acara Halal Bihalal, pelaksanaan qurban Idul Adha, serta peringatan hari besar Islam lainnya seperti tablig akbar.

7) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Ketua DKM

Usulan Program :

1) Pelatihan imam sholat dan khatib Jumat secara berkala 2) Mendirikan LPTQ.42

f. Bidang Pendidikan Tugas Kerja:

Membantu Ketua DKM, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Program Kerja Pendidikan dan Pelatihan. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain:

1) Berkoordinasi dengan Seksi Ta’mir berkaitan dengan kegiatan yang bersifat dakwah.

2) Merencanakan, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan keilmuan dan keterampilan jama'ah, baik anak-anak, remaja maupun orang tua.

3) Membina Majelis Ta'lim ibu-ibu.

4) Membina dan mengelola Taman Pendidikan Al Quraan (TPA). 5) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

kepada Ketua DKM. Usulan Program :

1) Menyelenggarakan pengajian ba’da (setelah) subuh pada Sabtu dan Minggu dengan pengajian Tafsir Al Quran dan Hadist

2) Mengatur jadwal kultum malam Minggu dan Senin, serta kultum subuh

3) Mengelola TPA anak-anak dan pengajian remaja yang berkoordinasi dengan Pengajian Akhwat. Usulanya, TPA ini dikelola lebih profesional

4) Membuat kajian-kajian lainnya seperti Bedah Buku yang bekerja sama dengan Bidang Perpustakaan.43

g. Bidang Penggalangan Dana Dan Pengelolaan Zakat, Infaq Dan Shadaqah (Zis)

Tugas Kerja:

Membantu Ketua DKM, yang bertanggung jawab dalam Program pemberdayaan Zakat, infaq dan Shodaqah jama'ah. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain:

1) Bertanggung jawab untuk menggerakan perekonomian umat berbasis masjid dengan tujuan mencari pendanaan untuk operasional masjid dan kegiatan syiar Islam. Diharapkan dengan

adanya bidang ini, perekonomian umat bisa berdaya dan masjid mampu berdiri sendiri dalam hal pendanaan untuk membiayai program-program kerjanya.

2) Merencanakan, mengatur, memotivasi dan menjalankan program pemberdayaan dana ummat melalui zakat, infaq & shodaqoh. 3) Membantu jama'ah dalam proses penghitungan jumlah dan

penyaluran zakat, infaq dan shodaqoh yang akan dikeluarkan. 4) Bertanggung jawab atas pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh

(ZIS) baik rutin maupun tahunan

5) Mencari sumber-sumber ZIS baik di lingkungan maupun dari luar lingkungan.

6) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Ketua DKM.

Usulan Program:

1) Mengaktifkan kembali penarikan donasi rutin untuk masjid 2) Membuat kartu donatur yang bekerja sama dengan sekretaris

DKM

3) Membantu sumber pendanaan ZIS untuk anak asuh/kaum dhuafa.44

h. Bidang Humas Dan Komunikasi Warga Tugas Kerja:

1) Bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan publikasi atas jalannya organisasi dan program kerja pengusus DKM 2) Membuat dokumentasi dengan mengumpulkan foto/video

kegiatan DKM dan bisa bekerja sama dengan sekretaris.

3) Menjalin relasi dengan berbagai pihak, baik warga dan DKM di sekitar RW 03 dan RW 09, instansi pemerintah, serta instansi lainnya.

Usulan Program:

1) Membuat buletin /leaflet sebulan sekali,

2) Membuat website atau blog yang menginformasikan kegiatan masjid

3) Mengaktifkan mading masjid.45 i. Bidang Pembinaan Anak Dan Remaja

Tugas Kerja:

1) Bertanggung jawab melakukan pembinaan terhadap anak dan remaja di lingkungan RW 03 dan RW 09 dengan melakukan sejumlah kegiatan yang bermanfaat sehingga terdorong untuk memakmurkan masjid.

2) Bidang ini dalam melakukan kegiataanya bisa berkoordinasi dengan bidang lain

3) Bidang ini juga membawahi RISDA, organisasi remaja Islam Masjid Daarul Mu’minin yang bersifat otonom (memiliki kepengurusan sendiri)

Usulan Progam:

Membuat program pelatihan seperti pidato, MC, nasyid/kesenian Islam, jurnalistik untuk membantu peliputan Bidang Humas dan Publikasi serta kegiatan lainnya yang bermanfaat sehingga anak dan remaja terdorong untuk memakmurkan masjid

j. Bidang Akomodasi Dan Kebersihan Tugas Kerja:

1) Bertanggung jawab menjamin ketersediaan sarana demi kelancaran peribadatan. Misalnya sound system, sajadah, karpet, mukena, listrik, meja belajar/mengaji, dan podium.

2) Bertanggung jawab mengelola kebesihan masjid dan sarana pendukungnya seperti toilet, kipas angin

3) Bertanggung jawab melakukan pemeliharan sarana masjid yang bersifat ringan seperti menganti kran kamar mandi, kunci kamar mandi, lampu penerangan, rambu-rambu penunjuk di masjid.46 Usulan Program:

1) Membuat jadwal kebersihan Marbot yang berkoordinasi dengan Bidang Ta’mir

2) Membuat jadwal kerja bakti warga untuk membersihkan masjid dan sekitarnya

k. Bidang Sarana Dan Prasarana Tugas Kerja:

Membantu Ketua DKM, yang bertanggung jawab dalam Program Kerja pengelolaan peralatan dan perlengkapan masjid. Melaksanakan kegiatan organisasi antara lain:

1) Merencanakan, mengatur, dan menyelenggarakan pengadan peralatan dan perlengkapan masjid

2) Melakukan inventarisasi dan penambahan inventaris masjid.

3) Menyiapkan pengadaan peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kelancaran suatu kegiatan.

4) Bertanggung jawab melakukan pemeliharan sarana masjid yang bersifat ringan seperti menganti kran kamar mandi, kunci kamar mandi, lampu penerangan, rambu-rambu penunjuk di masjid

5) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Ketua DKM.47

Usulan Program

1) Membuat kantor kesekretariatan prioritas DKM periode sekarang ini

2) Membuat rak dan ruang perpustakaan di bagian masjid 3) Memperbaiki gudang depan masjid

4) Melakukan pengecetan masjid terutama di bagian luar.48

D. Pelaksanakan Manajemen Takmir Di Masjid Daarul Mu’minin

Sebagai orang yang beriman, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memakmurkan masjid, khususnya dilingkungan rumah kita masing masing. Krisis tidak boleh dibiarkan berlarut–larut, karena hal itu akan memberikan pengaruh pada masa depan masyakat yang tidak baik, khususnya generasi muda. Mereka semakin tidak memahami bagaimana seharusnya masjid itu di fungsikan dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu seluruh potensi masyarakat muslim harus dipadukan dan dikerahkan bagi upaya memakmurkan masjid. Peran takmir dalam melaksanakan fungsi – fungsi manajemen dalam pengelolaan masjid sangat di perlukan agar fungsi masjid dapat di optimalkan sebagaimana mestinya. Ada beberapa penerapan fungsi manajemen takmir di Masjid Daarul mu’minin antara lain:

1. Planing (Perencanaan)

Dalam proses perencanaan Masjid Daarul Mu’minin para takmir Masjid Daarul Mu’minin selalu melaksanakan proses-proses yang telah disepakati bersama dalam rangka pemakmuran masjid. Para takmir Masjid Daarul Mu’minin juga selalu melakukan perencanaan yang matang, hal tersebut akan membuat aktifitas berjalan dengan baik dan jelas kemana arah dan target yang akan di capai dengan melibatkan jamaah yang lebih banyak. Dalam manajemen takmir masjid,

perencanaan merupakan perumusan tentang apa yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan pemakmuran masjid, sesuai dengan tingkat kemakmuran yang dimiliki. Dalam upaya memakmurkan masjid, perencanaan memiliki arti yang sangat penting.

Pertama, aktivitas pemakmuran masjid bisa lebih bejalan dengan terarah

dan teratur. Kedua, memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat upaya pemakmuran masjid dlaksanakan. Ketiga, dapat dipersiapkan terlebih dahulu tenaga-tenaga pelaksana dalam memakmurkan masjid,begitu juga dengan dana dan sarananya. Dan keempat, perencanaan juga akan memudahkan pimpinan pengurus masjid untuk melaksanakan pengawasan dan penilaian terhadap jalannya aktivitas pemakmuran masjid. Dari pedoman tersebut masjid Daarul Mu’minin menampakkan eksistensinya untuk lebih meningkatkan keimanan masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalammnya. Dengan demikian tanpa perencanaan yang baik, tidak hanya membuatkepengurusan dan aktifitas menjadi kacau dan tidak punya arah yang jelas, tetapi kemajuan dan kemunduran juga tidak bisa diukur. Akhirnya, jamaah masjid hanya beraktifitas secara rutin karena memang sudah menjadi kewajiban yang harus digugurkan tanpa ada upaya meningkatkan kuantitas dan kualitasnya.49

a. Rencana kerja jangka panjang Masjid Daarul Mu’minin

Rencana jangka panjang yang dilakukan Masjid Daarul Mu’minin , di terapkan dalam melaksanakan programnya pada TPA, TPA ini di bangun dan dilaksanakan di Masjid Daarul Mu’minin pada awal tahun 2006, program TPA ini ditujukan kepada anak-anak dan remaja. Adapun yang dipelajari di TPA adalah baca tulis Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an dengan metode Qiroati.

b. Rencana kerja jangka pendek Masjid Daarul Mu’minin

Rencana kerja jangka pendek Masjid Daarul Mu’minin di terapkan dalam program-program yang melibatkan seluruh jamaah masjid seperti acara pengajian rutin setiap hari Jum’at malam sabtu yaitu pengajian untuk semua kalangan baik orang tua maupun anak-anak. Selain pengajian rutin juga ada pengajian lainnya seperti pengajian anak-anak remaja yang mengaji kitab yang dipimpin oleh Ustadz Setempat yang bergantian dengan ulama lainnya.50

2. Organizing (Pengorganisasian)

Setelah melaksanakan perencanaan kegiatan masjid yang matang yang dilakukan pengurus Masjid Daarul Mu’minin dengan cukup baik, maka perlu pengorganisasian yang solid bagi pengurusnya. Pengorganisasian masjid merupakan penyatuan, pengelompokan dan pengaturan pengurus masjid untuk digerakkan dalam satu kesatuan kerja sebagaimana yang telah direncanakan. Ada beberapa langkah yang

dilakukan oleh takmir Masjid Daarul Mu’minin dalam rangka memakmurkam masjid, antara lain :

a. Para anggota takmir Masjid Daarul Mu’minin mengelompokkan aktivitas pemakmuran masjid dalam satu kesatuan.

b. Para takmir juga merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab struktur kepengurusan masjid dan menempatkan personil pengurusnya sesuai dengan kemampuan, kemauan, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya.

c. Ketua takmir Masjid Daarul Mu’minin memberikan wewenang dan tanggung jawab yang penuh kepada staf-staf dan pelaksananya.

d. Para takmir Masjid Daarul Mu’minin juga memiliki jaringan kerja yang baik sehingga memiliki alur kerja yang solid. Di Masjid Daarul Mu’minin pengorganisasian di terapkan pada pemilihan pengurus atau takmir masjid, muadzin, dan susunan kepengurusan TPA Masjid Daarul Mu’minin serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh para pengurus masjid.51

Pengorganisasian merupakan pembagian fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab semua pengurus yang terlibat di dalamnya. Pengorganisasian di Masjid diadakan bersamaan dengan penyusunan struktur kepengurusan masjid. Dalam rapat ini dibentuklah struktur kepengurusan masjid dan ditetapkan pula bagian-bagian tanggung

jawabnya selama menjadi pengurus masjid. Selain itu pengorganisasian di masjid juga di tetapkan untuk menyiapkan imam-imam dan khotib sehingga apabila imam atau khotib berhalangan hadir maka tugas imam atau khotib tersebut dapat di gantikan dengan yang lainnya (Dokumen Masjid Daarul Mu’minin).52

3. Actuiting (Penggerakan)

Setelah pengorganisasian maka langkah selanjutnya dalam fungsi manajemen adalah pelaksanaan dalam manajemen masjid pelaksanaan adalah upaya membimbing dan mengarahkan seluruh potensi pengurus untuk beraktifitas sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Pimpinan pengurus masjid harus memberikan motivasi, membimbing dan mengarahkan staf pengurus masjid guna menunaikan amanah kepengurusan dengan baik. Dalam organisasi seperti kepengurusan masjid, kesadaran yang tinggi memang sangat diperlukan. Dengan kesadaran yang tinggi, maka disiplin pengurus dalam mengemban amanah kepengurusan masjid akan berjalan dengan baik. Kesadaran yang tinggi ini akan lahir dari keimanan yang mantap. Oleh karena itu,

Dokumen terkait