• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kota Medan terdiri atas 21 (dua puluh satu) kecamatan dengan luas wilayah 265,10 km2 dengan kepadatan penduduk mencapai 7,798 jiwa/ km2 yang mempunyai batas wilayah, sebelah utara berbatas dengan selat Malaka, sebelah selatan dengan kabupaten Deli serdang sebelah barat dengan kabupaten Deli Serdang sebelah timur juga berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang. Secara umum wilayah kota Medan berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang.

Objek penelitian adalah seluruh Ibu rumah tangga dikota Medan. Sampel penelitian sebanyak 10 (sepuluh) kecamatan dari 21 (duapuluh satu) kecamatan di kota Medan dengan jumlah responden sebanyak 100 Ibu rumah tangga yang diperkirakan dapat mewakili semua Ibu rumah tangga di kota Medan. Responden penelitian berdasarkan Usia seperti diperlihatkan pada tabel. 4.1. berikut ini :

Tabel 4.1. Responden penelitian berdasarkan Usia

Usia responden (tahun) Frekwensi (orang) Persentase (%) 20 s/d 30 31 s/d 40 41 s/d 60 31 30 39 31 30 39 Jumlah 100 100

Berdasarkan data pada tabel. 4.1. di atas dapat diinterpretasikan bahwa responden yang usianya antara 20-30 tahun sebanyak 31 Orang (31 %), usia antara 31-40 tahun 30 Orang (30 %), dan usia antara 41-60 tahun sebanyak 39 Orang (39 %).

Responden penelitian berdasarkan Pendidikan seperti diperlihatkan pada tabel. 4.2. berikut ini :

Tabel.4.2 : Responden penelitian berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frekwensi (orang) Persentase (%) SLTP SLTA Sarjana 36 49 15 36 49 15 Jumlah 100 100

Sumber: Hasil penelitian 2009, diolah.

Berdasarkan data pada tabel. 4.2. di atas dapat diinterpretasikan bahwa responden yang berpendidikan SMP sebanyak 36 Orang (36 %), berpendidikan SMA sebanyak 49 Orang (49 %), dan yang berpendidikan Sarjana sebanyak 15 Orang (15 %).

4.1.1. Perkembangan permintaan minyak goreng curah

Perkembangan permintaan minyak goreng curah di kota Medan per bulan selama dua tahun diperlihatkan pada tabel. 4.3. sebagai berikut :

Tabel 4.3. Permintaan minyak goreng curah di kota Medan per bulan tahun 2006 dan 2007

No Bulan Permintaan minyak goreng curah (ton) Kenaikan (%)

2006 2007 1 Januari 14.900 19.210 28,93 2 Februari 14.875 19.000 27,73 3 Maret 14.800 15.400 4,05 4 April 14.800 15.800 6,76 5 Mei 14.800 15.800 6,76 6 Juni 14.850 15.700 5,72 7 Juli 14.850 15.700 5,72 8 Agustus 14.875 15.600 4,87 9 September 14.875 15.600 4,87 10 Oktober 14.850 15.530 4,58 11 November 14.850 15.525 4,55 12 Desember 14.875 15.525 4,37 Total 178.200 194.390 9,09

Sumber : Medan Dalam Angka, 2007.

Berdasarkan data pada tablel 4.3 diatas terlihat bahwa permintaan minyak goreng curah pada tahun 2007 terjadi kenaikan dibanding tahun sebelumnya 2006. Kebutuhan minyak goreng curah untuk konsumsi masyarakat kota Medan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk kota Medan. Pada tahun 1999 sebesar 100.000 ton, tahun 2005 sebesar 117.000 ton dan pada tahun 2007 sebesar 194.390 ton. Sedangkan produksi minyak goreng di Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2007 berjumlah 2.115.244.ton. ( Badan Ketahanan

Pangan Prov.S.U). Artinya masyarakat kota Medan tidak perlu khawatir tentang ketersediaan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan

.4.1.2. Perkembangan harga minyak goreng curah

Perkembangan harga minyak goreng curah di kota Medan per bulan selama dua tahun diperlihatkan pada tabel. 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4. Harga minyak goreng curah di kota Medan per bulan tahun 2006 dan 2007

No Bulan Harga Rata-rata (Rp/kg) Kenaikan

harga (%) 2006 2007 1 Januari 4.900 5.400 10,20 2 Februari 4.875 5.400 10,77 3 Maret 4.800 5.400 12,50 4 April 4.800 5.800 20,83 5 Mei 4.800 5.800 20,83 6 Juni 4.850 5.700 17,53 7 Juli 4.850 5.700 17,53 8 Agustus 4.875 5.600 14,87 9 September 4.875 5.600 14,87 10 Oktober 4.850 5.530 14,02 11 November 4.850 5.525 13,92 12 Desember 4.875 5.525 13,33 Harga rata-rata 4.875 5.650 15,90

Sumber : Medan Dalam Angka, 2007.

Harga minyak goreng curah dari tahun 1999 s/d 2008 mengalami fluktuas, hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi pada tahun tersebut serta kestabilan ekonomi

disebabkan banyak faktor diantaranya harga bahan baku, upah tenaga kerja, transportasi, dan juga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (US $) .

4.1.3. Perkembangan Pendapatan penduduk (Rumah tangga) kota Medan

Perkembangan pendapatan penduduk (rumah tangga) kota Medan per bulan pada tahun 2006 dan tahun 2007 seperti terlihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5. Perkembangan Pendapatan penduduk (rumah tangga) kota Medan perbulan tahun 2006 dan 2007

No Bulan Pendapatan Rata-rata (RP) Perubahan

2006 2007 % 1 Januari 4.060.832,91 4.821.238,71 18,72 2 Februari 4.070.824,90 4.821.248,71 18,43 3 Maret 4.080.824,90 4.421.258,71 8,34 4 April 4.060.828,90 4.421.268,72 8,88 5 Mei 4.060.828,91 4.721.278,72 16,26 6 Juni 4.080.824,90 4.721.358,72 15,70 7 Juli 4.080.824,91 4.721.348,71 15,70 8 Agustus 4.070.832,90 4.621.338,71 13,52 9 September 4.070.832,90 4.621.328,71 13,52 10 Oktober 4.080.824,90 4.521.318,71 10,73 11 November 4.060.832,91 4.521.298,72 11,34 12 Desember 4.070.832,91 4.521.298,72 11,07 J u m l a h 48.849.946,89 55.455.584,57 13,52

Sumber : Medan Dalam Angka, 2007.

Tabel 4.5. di atas menunjukkan bahwa pendapatan penduduk (rumah tangga) kota Medan pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 13,52 % bila dibandingkan tahun sebelumnya 2006. Pertumbuhan rata-rata yang paling tinggi pada tahun 2007 yaitu pada bulan Januari dan Pebruari masing-masing 18,72 % dan 18,43 %.

4.1.4. Perkembangan Jumlah Anggota Rumah Tangga

Perkembangan rata-rata jumlah anggota keluarga per rumah tangga di kota Medan selama sepuluh tahun diperlihatkan pada tabel.4.6 berikut ini :

Tabel 4.6. Jumlah rata-rata anggota keluarga per rumah tangga di kota Medan selama sepuluh tahun dari Tahun 1998 s/d 2008

No Tahun Jumlah anggota keluarga

per rumah tangga (Jiwa)

1 1999 3.15 2 2000 3.50 3 2001 3.60 4 2002 3.70 5 2003 3.75 6 2004 3.80 7 2005 4.00 8 2006 4.15 9 2007 4.40 10 2008 5.00 Rata-rata 3.905

Sumber : Medan Dalam Angka, 2007.

Berdasarkan data pada tabel 4.6. di atas bahwa Pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk tercapai optimal. Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan pada adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung

tahun 2006 saja penduduk kota Medan sudah mencapai 2.067. 288 jiwa dan pada tahun 2008 penduduk kota Medan sudah mencapai 2.083.156 jiwa (Medan Dalam Angka, 2007).

4.2. Pembahasan

4.2.1. Hasil Estimasi

Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan dengan menggunakan metode

Ordinary Least Square (OLS) adalah sebagai berikut :

QD = 6.4989 - 0.0005X1 - 1.8812X2 + 0.6877X3

Standard Error = 2,5108 0.0003 8.6500 0.0631

t Statistik = (-1.486) (-2.125) ** (10.882) *** R 2 = 0,563219

F Statistik = 41,263 Prob (F-Statistic) = 0.000000 Keterangan (***) signifikan pada α 1 %

(**) signifikan pada α 5 %

Nilai koefisien determinasi (R-square) sebesar 0,5632 artinya variable harga minyak goreng curah, pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga mampu menjelaskan variansi variabel permintaan minyak goreng curah sebesar 56,32 % sedangkan sisanya sebesar 43,68 % dijelaskan oleh variabel lainnnya yang tidak dimasukkan dalam model.

Nilai F statistik sebesar 41,263 ini bermakna signifikan bila dibandingkan terhadap nilai F tabel sebesar 26,3 pada α = 1 % (F hitung > F tabel), artinya bahwa secara bersama-sama variabel harga minyak goreng curah, pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan minyak goreng curah di kota Medan dengan tingkat keyakinan 99 %.

4.2.2. Harga Minyak Goreng Curah

Berdasarkan hasil estimasi perhitungan menunjukkan bahwa koefisien harga minyak goreng curah -0.0005 terhadap variabel permintaan minyak goreng curah, artinya bahwa setiap terjadi kenaikan harga minyak goreng curah sebesar Rp 1.000,

ceteris paribus, maka akan menyebabkan penurunan permintaan minyak goreng curah sebesar 0.5 Kg. Hal ini bermakna apabila terjadi kenaikan harga minyak goreng curah, maka akan berkurang permintaan terhadap minyak goreng curah.

Hasil pengujian nilai t hitung yaitu -1.486 lebih besar dibandingkan nilai t tabel pada α 1 % sebesar -2,660 (-1.486 > -2.660 ) artinya variabel harga minyak goreng curah tidak signifikan terhadap permintaan minyak goreng curah,ceteris paribus. Dan berdasarkan hasil estimasi bahwa jawaban di atas sesuai dengan hipotesis. Elastisitas harga negatif (Ed < 1 ),

4.2.3. Pendapatan Rumah Tangga

Berdasarkan hasil estimasi perhitungan menunjukkan bahwa koefisien pendapatan rumah tangga negatip terhadap variabel permintaan minyak goreng curah. -1.8812 artinya bahwa apabila pendapatan rumah tangga naik sebesar Rp.1000, ceteris paribus, maka akan menyebabkan permintaan terhadap minyak goreng curah berkurang sebesar 1881.2 kg seluruh rumah tangga di kota Medan. Hal ini bermakna apabila terjadi kenaikan pendapatan rumah tangga, akan mengurangi permintaan terhadap minyak goreng curah.

Hasil pengujian nilai t hitung yaitu -2.125 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel pada α 5 % = 2.000 (-2.125 < -2.000) artinya variabel pendapatan rumah tangga signifikan terhadap variabel permintaan minyak goreng curah, ceteris paribus.

Berdasarkan hasil estimasi bahwa jawaban di atas tidak sesuai dengan hipotesis (namun bukan berarti menentang teori). Dalam hal ini minyak goreng curah adalah sebagai barang Inferior. Elastisitas pendapatan negatif (Ei < 0 ), dimana apabila pendapatan rumah tangga meningkat, maka permintaan terhadap minyak goreng curah tersebut menurun dan konsumen beralih kepada minyak goreng kemasan.

4.2.4. Jumlah Anggota Rumah Tangga (Jiwa)

Berdasarkan hasil estimasi perhitungan menunjukkan bahwa koefisien Jumlah anggota rumah tangga positip terhadap variabel permintaan minyak goreng curah. 0.6877 ceteris paribus, artinya bahwa setiap penambahan 1 (satu) jiwa anggota rumah tangga akan menyebabkan permintaan minyak goreng curah bertambah

sebesar 0.6877 kg,. Hal ini bermakna apabila jumlah anggota rumah tangga bertambah, maka permintaan terhadap minyak goreng curah juga bertambah.

Hasil pengujian nilai t hitung yaitu 10.882 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada α 1 % sebesar 2.660 (10.882 > 2.660) artinya variabel jumlah anggota rumah tangga signifikan terhadap variabel permintaan minyak goreng curah,

ceteris paribus. Dan berdasarkan hasil estimasi bahwa jawaban di atas sesuai dengan hipotesis.

Dokumen terkait