• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.

Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara (BTN)

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang Oeang Republik

Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena Agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama “POSTSPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementerian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut Undang-Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTSPAARBANK (1897) sampai dengan

BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan layanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

B.

Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Kantor Cabang Solo merupakan perpanjangan dari kantor pusat, di mana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo pertama kali berdiri pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari Kantor Cabang Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan Kantor Cabang Solo adalah karena dinilai mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang baik. Sejak tahun 1990 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo telah mengalami perpindahan sebanyak tiga kali.

No. 228, pada waktu itu status lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 megalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plaza blok a11-12 Jl. Kapten Mulyadi yang pada waktu itu juga masih berstatus sewa. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo bertahan di Ruko Beteng Plaza sampai dengan bulan November 1997. Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo mempunyai gedung sendiri yang bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 282 Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember yang hingga saat ini digunakan sebagai aktivitas PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

C.

Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Visi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo adalah menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo adalah:

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.

b. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.

c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan Shareholder Value. e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

D.

Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dapat dilihat pada gambar IV.1.

Sumber: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, 2007

Gambar IV.1. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Branch Manager

Acc. & Conrol Operation Retail Service Spv.

Reporting Internal Control GBA Trans. Proccesing FAO DEO Loan Admin. & Doc. Outsourching Pesuruh Driver Satpam Penjaga Malam PT BKP Teknisi Operator LS Interview Analis CS Teller Service SO Cash Room Legal Kolektif LAO

Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo disesuaikan dengan kebutuhan fungsional dalam menghadapi pelaksanaan kegiatan-kegiatannya. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dipimpin oleh seorang Branch Manager yang membawahi empat kepala bagian, yaitu kepala bagian Accounting and Control, Operation, Retail Service, dan Collection and Work Out. Di mana setiap kepala bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi dan berjalannya fungsi dari masing-masing bagian yang dibawahi.

Adapun pembagian tanggung jawab dan pekerjaan dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Branch Manager (Kepala Cabang) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas yang menyangkut MTSI di Kantor Cabang.

2) Bertanggung jawab atas penetapan dan pencapaian target dana, kredit,

feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

3) Bertanggung jawab atas terselenggaranya Good Corporate Governance. 4) Bertanggung jawab atas peningkatan peran bisnis yang berorientasi pada

profit yang optimal. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan kontrol terhadap seluruh pelaksanaan MTSI. 2) Melakukan pengawasan melekat.

3) Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan. 4) Melakukan service quality level terhadap nasabah prima.

2. Retail Service Head (Kepala Layanan Retail) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2) Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi Selling Service, Teller Service, Customer Service, dan Loan Service di Kantor Cabang dengan baik.

3) Bertanggung jawab atas strategi pencapaian target dana, kredit, feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

4) Bertanggung jawab sebagai koordinasi layanan ATM dan hal-hal yang terkait dengan operasional ATM di Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan fungsi supervisi sebagai Head Retail Service. 2) Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

3) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

4) Melakukan fungsi pelaporan kepada Branch Manager dan unit terkait. 3. Operation Head (Kepala Operasional)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian cabang untuk menjamin efektivitas dan efisiensi.

2) Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam bidang pemrosesan transaksi, administrasi kredit, dan administrasi umum cabang.

3) Bertanggung jawab terhadap perlindungan bank dari tindakan penyelewengan dan kesalahan proses transaksi.

4) Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Transaction Processing.

2) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Loan Administration. 3) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi General Branch

Administration.

4. Accounting and Control Head (Kepala Akuntansi dan Pengendalian) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas keakuratan dan ketepatan laporan keuangan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.

2) Bertanggung jawab atas pengelolaan pengarsipan bukti dasar, bukti transaksi, dan listing dilakukan dengan tertib dan benar.

3) Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi tindak lanjut hasil pemerikasaan ekstern maupun intern.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi General Ledger. 2) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Internal Control. 3) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Reporting. 4) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Filling.

5. Collection and Work Out Head (Kepala Penagihan dan Penyelamatan Kredit) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap strategi dan kebijakan pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaian kredit di Kantor Cabang.

2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaiaan kredit, baik kredit retail maupun restrukturisasi kredit. 3) Bertanggung jawab terhadap tercapainya kualitas aktiva, penerimaan

angsuran sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

4) Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan bank serta bebas dari permasalahan hukum yang merugikan Bank BTN.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan pencapaian sasaran dan rencana tindakan di unit kerja Loan Collection and Work Out.

2) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi serta kebijakan pembinaan, penyelamatan, dan penyelasaiaan kredit.

3) Memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan bank serta bebas dari permasalahan hukum yang merugikan Bank BTN.

6. Reporting Staff (Petugas Pelaporan) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk pihak ektern.

2) Bertanggung jawab atas pemantauan laporan keuangan, baik pihak intern dan ektern.

3) Bertanggung jawab atas berlangsungnya proses dan analisa laporan kinerja Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan penyusunan URAP (Usulan Rencana Anggaran Perusahaan) dan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).

2) Melakukan input laporan ke pihak ektern. 3) Melakukan perhitungan atas hasil kinerja. 7. Filling Staff (Petugas Pengefilean)

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab terhadap penatausahaan mapploeg (bukti dasar) di Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan bahwa semua bukti, listing, dan jurnal transaksi telah termapploeg dengan benar.

2) Melakukan pengarsipan semua mapploeg transaksi operasional bank sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. General Ledger Staff (Petugas Buku Besar) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas rekonsiliasi dari SL (Sort Ledger) ke GL

2) Bertanggung jawab terhadap penyelesaian suspense dan selisih akibat sistem.

3) Bertanggung jawab atas akurasi entry nota jurnal dari GL ke GL.

4) Bertanggung jawab atas seluruh pencetakan laporan keuangan Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan: Tanggung jawab:

1) Menyelesaikan suspense dan rekening selisih akibat sistem. 2) Melakukan entry nota jurnal harian dari GL ke GL.

3) Pencetakan laporan keuangan Kantor Cabang.

9. General Branch Administration Head (Kepala Umum dan Administrasi) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap penatausahaan kepagawaian di Kantor Cabang.

2) Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kelengkapan hasil entry data kepegawaian.

3) Bertanggung jawab terhadap penetausahaan logistik di Kantor Cabang. 4) Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kelengkapan data kartu

pengawasan anggaran.

5) Bertanggung jawab penatausahaan surat-menyurat di Kantor Cabang. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya fungsi personalia. 2) Memastikan terselenggaranya fungsi logistik.

3) Memastikan terselenggaranya fungsi kartu pengawas anggaran. 4) Memastikan terselenggaranya fungsi mailing.

5) Memastikan terselenggaranya fungsi sekretaris.

10.Transactioan Processing Head (Kepala Pemrosesan Transaksi) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada.

2) Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya operasional infrastuktur Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.

3) Bertanggung jawab atas berlangsungnya transaksi kliring. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi processing.

2) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi fund administration. 3) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi clearing.

4) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi tax.

5) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi hard ware dan soft ware.

11.Fund Administration Operator (FAO) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap proses master dan administrasi Tabungan Batara Kantor Pos.

2) Bertanggung jawab terhadap proses penyelesaian dummy Tabungan Batara Kantor Pos.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan proses master dan administrasi Tabungan Batara Kantor Pos. 2) Melakukan proses penyelesaian dummy Tabungan Batara Kantor Pos. 12.Data Entry Operator (DEO)

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab terhadap proses entry transaksi yang bersifat massal. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan proses entry transaksi kolektif KPR.

2) Melakukan proses maintenance data transaksi Host to Host Telkom. 3) Melakukan proses maintenance data transaksi Host to Host PLN. 4) Melakukan proses maintenance data transaksi Salary Crediting. 13.Loan Administration Head (Kepala Administrasi Kredit)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan OTS (On The Spot) atau kelayakan usaha dan penghasilan calon debitur.

2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir) melalui jasa appraisal.

3) Bertanggung jawab terhadap proses pengelolaan pencairan kredit. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Menindaklanjuti proses permohonan OTS atau kelayakan usaha dan penghasilan bagi calon debitur.

2) Menindaklanjuti proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan atau LPA melalui jasa appraisal.

14.Loan Document Staff (Petugas Dokumen Kredit) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap penyelasaian atas dokumen kredit yang belum diterima bank.

2) Bertanggung jawab terhadap penatausahaan dokumen kredit ke sistem. 3) Bertanggung jawab terhadap pelayanan pengambilan, peminjaman, dan

pengembalian dokumen kredit. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memantau dan menyelasaikan dokumen kredit yang belum selesai. 2) Melakukan proses update data dan status dokumen kredit ke sistem. 3) Memastikan serah terima dokumen kredit telah terlaksana dengan benar

dan akurat pada waktu pelunasan kredit. 15.Loan Service Head (Kepala Layanan Kredit)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2) Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya seluruh fungsi unit layanan kredit dengan baik.

3) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya seluruh proses pemberian kredit sesuai dengan ketentuan bank.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2) Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya seluruh fungsi unit layanan kredit dengan baik.

3) Melakukan supervisi dan memastikan terlaksananya seluruh proses pemberian kredit sesuai dengan ketentuan bank.

16.Loan Service Analyst (KPR dan non KPR) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisa kredit KPR/non KPR.

2) Bertanggung jawab terhadap proses pemberian kredit KPR/non KPR yang sesuai dengan ketentuan bank.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan analisa terhadap rekomendasi kredit KPR/non KPR.

2) Melakukan proses pemberian kredit KPR/non KPR yang sesuai dengan ketentuan bank.

17.Customer Service Head (Kepala Layanan Nasabah) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terjaganya pelayanan yang optimal di unit customer service bagi nasabah yang datang maupun melalui telepon/surat.

2) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan data master statis seluruh aplikasi loket.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Malakukan fungsi supervisi sebagai Customer Service Head. 2) Malakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

18.Teller Service Head (Kepala Layanan Teller) a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas pembukaan dan penutupan khasanah (vault). 2) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan data transaksi hasil

entry tunai dan non tunai pada pelayanan nasabah.

3) Bertanggung jawab atas kesesuaian antara fisik uang, bukti dasar, dan hasil entry transaksi.

4) Bertanggung jawab atas semua transaksi nasabah sesuai loket. b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan fungsi supervisi sebagai Teller Service Head. 2) Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan. 19.Teller

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket. b. Ikhtisar pekerjaan:

Melakukan fungsi pelayanan transaksi loket tunai dan non tunai. 20.Cash Room Staff (Petugas Kas Besar)

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas administrasi kas besar di Kantor Cabang. b. Ikhtisar pekerjaan:

Melakukan fungsi pengelolaan kas cabang. 21.Selling Officer (Petugas Selling)

a. Tanggung jawab:

peningkatan penggunaan fitur produk.

2) Bertanggung jawab atas pengunaan anggaran promosi dalam rangka pencapaian target dana, kredit, serta feebased.

3) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil pencapaian target dana, kredit, feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

b. Ikhtisar pekerjaan:

Melakukan fungsi sebagai petugas selling.

22.Collection Supervisor atau LAS (Loan Accounting Supervisor) Penagihan Kredit a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pembinaan kredit retail.

2) Bertanggung jawab melakukan pengembangan dan evaluasi strategi pembinaan kredit.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Menetapan strategi pembinaan kredit atas debitur yang ditangani.

2) Melakukan dan memastikan evaluasi terhadap strategi pembinaan kredit. 23.Collection Staff atau LAO (Loan Accounting Officer) Penagihan Kredit

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian kredit/pembayaran angsuran.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan. 2) Melakukan pembinaan kredit retail.

24.Work Out Supervisor atau LAS Penyelamatan Kredit a. Tanggung jawab:

1) Bartanggung jawab terhadap penyelamatan dan pengembalian kredit retail maupun kredit umum, termasuk kredit hapus buku/WO (Write Out)/extra comptable.

2) Bertanggung jawab melakukan pengembangan dan evaluasi strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit retail dan kredit umum.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan dan memastikan penetapan strategi penyelamatan dan penyelasaian kredit.

2) Melakukan dan memastikan evaluasi terhadap strategi penyelamatan dan penyelasaian kredit.

25.Work Out Staff atau LAO Penyelamatan Kredit a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap efektivitas tindakan penyelesaian kredit. 2) Bertanggung jawab terhadap proses restrukturisasi kredit retail dan

umum.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan dan memastikan pembayaran kembali yang bermasalah dengan melakukan tindakan penyelesaian.

2) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit umum.

E.

Jenis Produk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Cabang Solo terdiri dari produk dana, jasa dan layanan, serta produk kredit.

1. Produk dana, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan cara menghimpun dana atau mengumpulkan dana dari masyarakat luas. Produk dana tersebut terdiri dari: a. Tabungan Batara

b. Tabungan e-Batara Pos c. Tabungan Haji Nawaitu d. Tabungan Batara Prima e. Sertifikat Deposito f. Giro

g. Deposito Berjangka

2. Jasa dan layanan, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo yang berupa jasa-jasa perbankan lainnya, yang mendukung kelancaran kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Jasa dan layanan tersebut terdiri dari:

a. ATM Batara b. Kiriman uang c. Inkaso

d. Inkaso luar negeri e. Bank garansi

f. RTGS (Real Time Gross Settlement)

g. Penerimaan biaya perjalanan ibadah haji (BPTH)

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan cara menyalurkan dana atau melemparkan kembali dana yang telah disimpan melalui simpanan dari produk dana yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Produk kredit tersebut terdiri dari:

a. Kredit Griya Utama b. Kredit Griya Multi c. Kredit Swa Griya d. Kredit Swadana

e. Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko) f. Kredit Perumahan Perusahaan (KPP) g. Real Cash

h. Kredit Ringan Batara (KRB)

i. Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) j. Kredit Yasa Griya

k. Kredit Pendukung Perumahan l. Kredit Modal Kerja Kontraktor m. Kredit Investasi

F.

Analisis Data 1.

Menetapkan Target dari Masing-Masing Perspektif. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo menetapkan target dari masing-masing perspektif guna meningkatkan pelayanan dan kinerja bank. Untuk lebih jelasnya tentang target dari masing-masing perspektif tersebut dapat dilihat pada tabel IV.1.

Tabel IV.1

TARGET DARI MASING-MASING PERSPEKTIF DALAM KONSEP BALANCED SCORECARD

Perspektif Ukuran Target

Perspektif keuangan Return On Invesment (ROI)

Profit margin Rasio operasi 4% 35% 4% Perspektif pelanggan/konsumen Market share Kepuasan konsumen Profitabilitas konsumen 45% 75% 80% Perspektif proses internal

bisnis

Inovasi produk Proses operasi Layanan purna jual

60% 5 menit

90% Perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan Produktivitas karyawan Retensi karyawan Kepuasan karyawan Rp 30.000.000,00 1% 75% Sumber: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, 2005 s/d 2007

2.

Pengukuran Kinerja Masing-Masing Perspektif. Pengukuran kinerja ini meliputi pengukuran kinerja perspektif keuangan, konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

a. Pengukuran kinerja perspektif keuangan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dapat digolongkan ke dalam tahap berkembang (growth) menuju tahap bertahan (sustain), sehingga ukuran kinerja yang digunakan adalah ROI, profit margin, dan rasio operasi. Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel IV.2.

Tabel IV.2

Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata

ROI 4,30% 4,52% 4,41% 4,41%

Profit margin 28,65% 29,74% 34,69% 31,03%

Rasio operasi 4,54% 4,83% 4,72% 4,70%

Sumber: Lampiran 2 dan 3 diolah peneliti 1) ROI (Return on Investment)

ROI merupakan rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Semakin tinggi nilai ROI berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva. Dari tabel IV.2 dapat dilihat bahwa nilai ROI pada tahun 2005 mencapai 4,30% dan pada tahun 2006 mengalami kenaikan menjadi 4,52%. Pada tahun 2007 tingkat pengembalian investasi mengalami penurunan sebesar 0,11% menjadi 4,41%.

2) Profit margin

Profit margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan laba/rugi bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai

profit margin berarti semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Dari tabel IV.2 dapat dilihat bahwa

profit margin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2005 nilai profit margin

mencapai 28,65%, kemudian pada tahun 2006 mengalami kenaikan menjadi 29,74%, dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar 4,95% menjadi 34,69%. Peningkatan profit margin tersebut mungkin disebabkan karena laba bersih yang diperoleh perusahaan meningkat, sedangkan biaya operasi perusahaan semakin menurun.

Dokumen terkait