• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV ) berkedudukan di Jalan Kapten Tendean kav 12-14A Jakarta Selatan. Merupakan stasiun TV swasta ke-8 di Indonesia yang didirikan dengan akta pendirian perusahaan NO 3 tanggal 23 Desember 1998 dan surat pengesaan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia tanggal 27 April 2000. Stasiun TV ini didirikan oleh PT Para Inti Investindo dengan direktur Chairul Tanjung yang juga pemilik dari Grup Mega.

Pada awal pendiriannya Trans TV memperoleh ijin penggunaan dari Menpen saluran kanal 29 UHF untuk wilayah Jabotabek, dimana penetapan saluran hanya bersifat sementara. Dalam perkembangannya, Trans TV melakukan pembangunan sarana dan prasarana studio penyiaran dan stasiun pemancar di beberapa daerah lain seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. Pada bulan Januari 2003 dibangun pemancar stasiun relay di 13 kota di Indonesia.

Dalam posisi di pasar persaingan antar TV swasta, Stasiun TV yang memiliki logo “ Milik kita bersama “ ini selalu mencoba menghadirkan program tayangan yang berbeda dari stasiun TV lainnya, selain itu sasaran penonton yang coba dibidik tidak

difokuskan pada segmen usia tertentu, hal ini bisa dilihat dari berbagai acara yang ditayangkan lebih banyak porsi hiburan untuk seluruh anggota keluarga.

Beberapa program unggulan Trans TV antara lain Reportase pagi, sore, dan malam untuk kategori program berita, Sedangkan untuk berita ringan biasanya berisi info tentang kuliner dan pariwisata. Sejak pagi hari yang dimulai dari kuliner pilihan, gula-gula, ceriwis pagi manis, bingkai berita, dan jelang siang kemudian di akhir pekan ada Wisata Kuliner bersama Bondan Winarno yang bisa dikatakan program acara yang cukup sukses dengan pembawaanya yang unik, Ala Chef, Griya Unik, Warna-warni Jelang Siang, Koper dan Ransel, Ngulik, Peppy The Explorer, Belajar Indonesia.

Selain program berita ringan diatas, masih ada juga program unggulan lainnya Gong show, John Pantau, Jika Aku Menjadi, Tremehek-mehek, Bioskop Trans TV, Bioskop Indonesia dan Indonesia Mencari bakat yang saat ini mendapat perhatian terbanyak dari pemirsa.

4.1.2 Progam Reality Show Belajar Indonesia

Reality Show Belajar Indonesia adalah sebuah Program TV yang mengangkat cerita tentang seseorang warga negara asing yang ingin belajar kesenian dan atau kebudayaan Indonesia seperti seni tari, music tradisional, adat istiadat dan mencicipi makanan khas daerah yang ada di Indonesia. Pelajaran itu ia peroleh dari seorang seniman yang berdomisili di suatu daerah yang menguasai beragam seni daerah

 

tersebut. Di dalam kisah tersebut terangkum aneka cerita tentang suka, duka, kelucuan serta petualangan si warga negara asing dalam menjalani proses belajarnya, tantangan dalam belajar serta uniknya seni budaya yang ia pelajari tersebut.

Selain mengangkat proses belajar serta akulturasi budaya yang terjadi pada diri si warga negara asing dan sang seniman, program ini juga akan akan mengangkat kisah perjuangan sang seniman mempertahankan seni dan budaya indonesia. Selain itu dalam program ini juga akan dibumbui kisah suka maupun duka sang seniman dan keluarganya. Di akhir cerita akan dikisahkan tentang pesan moral yang diperoleh dari hubungan antara murid dan guru serta hubungan kedekatan mereka yang dilambangkan dengan saling bertukar cendera mata.

Selain menyajikan indahnya kesenian dan kebudayaan program ini juga akan menyajikan keindahan dan keunikan alam dan panorama dari masing masing daerah yang dibalut dengan kemasan menarik.

4.1.3 Gambaran Umum Surabaya

Penelitian ini dilakukan di Surabaya yang merupakan ibi kota Jawa Timur dengan tipe penduduk yang majemuk dan heterogen. Selain itu masyarakat Surabaya yang memiliki cirri cosmopolitan, antara lain masyarakatnya bersifat individual, suka pada keterbukaan dan dekat dengan media massa, dan Surabaya juga merupakan kota metropolis dan kota terbesar kedua setelah Jakarta dilihat dari padatnya penduduk dan berbagai permasalahan sosial yang terjadi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badab Pusat Statistik (BPS), secara geografis kota Surabaya terletak antara 07o 12o - 07o 12o LS (Lintang Selatan) dan 112o 36o dan 112o 54o BT (Bujur Timur) . wilayahnya merupakan daratan rendah dengan ketinggian 3-6 meter diatas permukaan air laut, kecuali disebelah selatan dengan ketinggian 25-50 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah + 32.636 km2 yang terbagi dalam 31 kecamatan dan 163 desa atau kelurahan, Surabaya berbatasan dengan selat Madura di sebelah utara dan disebelah timur, disebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Sidoarjo dan berbatasan dengan kabupaten Gresik di sebelah barat.

Untuk mengetahui iklim di Surabaya terdapat 3 (tiga) tempat yang menjadi pusat pemantauan, yaitu Stasiun Meteorologi dan Geofisika Perak I yang terletak dijalan Tanjung Sadari, semula mempunyai kepentingan dipindahkan ke Juanda. Meskipun demikian, stasiun ini masih tetap difungsikan untuk mengetahui pengaruh cuaca daratan Surabaya Utara.

Stasiun meteorologi dan geofisika Perak II yang terletak di jalan Kalimas Baru, mempunyai kepentingan terutama bagi dunia pelayaran. Stasiun ini banyak dipengaruhi oleh cuaca laut, Stasiun Meteorologi dan Geofisika Juanda sebenarnya terletak di kabupaten Sidoarjo. Sesuai dengan fungsinya, stasiun ini diperlukan bagi dunia penerbangan, baik pesawat sipil maupun pesawat TNI (khususnya TNI AL). letaknya yang berbatasan dengan wilayah Surabaya timur dapat memberikan informasi keadaan cuaca daratan Surabaya tenggara.

 

Surabaya terbagi dalam 5 (lima) wilayah, yaitu Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Utara, Surabaya Selatan dan Surabaya Pusat. Menurut data yang diperoleh dari BPS dalam “Surabaya dalam Angka 2009”, Luas wilayah Surabaya dapat dispesifikasikan, sebagai berikut :

a. Surabaya Barat, dengan luas wilayah 118.01 km2 , yang terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 2 (dua) kecamatan pecahan yang masih tergabung dengan nduknya.

b. Surabaya Timur, dengan luas wilayah 91.78 km2, yang terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan.

c. Surabaya Utara, dengan luas wilayah 38.32 km2, yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 1 (satu) kecamatan pecahan yang masih tergabung dengan induknya.

d. Surabaya Selatan, dengan luas wilayah 64.07 km2, yang terdiri dari 8 (delapan) kecamatan.

e. Surabaya Pusat, dengan luas wilayah 14.78 km2, yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan.

Sehingga luas wilayah Surabaya secara keseluruhan ± 326.27 km2, yang terbagi dalam 31 kecamatan dan 163 kelurahan. (BPS kota Surabaya, 2009). Sedangkan jumlah penduduk Surabaya seluruhnya adalah 2.902.507 orang dengan jumlah penduduk setiap wilayah,sebagai berikut :

a. Surabaya Barat, dengan jumlah penduduk 383.318 orang. b. Surabaya Timur, dengan jumlah penduduk 745.807 orang.

c. Surabaya Utara, dengan jumlah penduduk 676.876 orang. d. Surabaya Selatan, dengan jumlah penduduk 320.233 orang. e. Surabaya Pusat, dengan jumlah penduduk 320.233 orang.

(BPS kota Surabaya,2009).

Jumlah penduduk Surabaya secara keseluruhan adalah 2.599.796 orang yang terdiri dari 1.439.471 orang laki-laki dan 1.463.034 orang perempuan.

Dokumen terkait