• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga yang

melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri pada tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari lahir BRI.

Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp 6.419,8 miliar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 miliar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp 20.466 miliar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat, maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia memiliki unit kerja sebanyak 4.447 buah,

yang terdiri atas 1 Kantor Pusar BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi/SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT, dan 357 Pos Pelayanan Desa. Pada 19 Januari 2013, BRI juga meluncurkan sistem e-Tax, yaitu layanan penerimaan pajak daerah secara online melalui layanan cashmanagement.

4.1.2 Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program rekstrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah, yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) digabungkan ke dalam Bank Mandiri.

Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari

upaya penerapan “prudential banking” dan “best-practices risk management”,

Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan “four-eye principle”, dimana

bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah ”corporate

masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada

nasabah ”corporate” mencakup 43,86% dari total kredit.

Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar di Indonesia.

4.1.3 BNI

Bank Negara Indonesia atau BNI adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia (BNI) dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Achmad Baiquni.

Bank Negara Indonesia (BNI) adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1964. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah, namun sejak 2010 telah spin off (memisahkan diri) yang dinamakan dengan BNI Syariah.

PT Bank Negara Indonesia Tbk didirikan oleh Margono Djojohadikusumo, yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu mendirikan bank

sirkulasi/sentral yang bertanggung jawab dan mengelola mata uang RI. Margono bersaja besar atas perkembangan bisnis atau usaha perbankan di Indonesia. Karena Margono adalah seorang pionir, maka dia berhasil menggantikan peranan De Javasche Bank pada era penjajahan.

Pada 2013, BNI memposisikan layanannya dalam tingkat yang lebih tinggi. Bank BNI meluncurkan kartu kredit dan kartu ATM/debit bergambar Tim Sepakbola peserta BPL, Chelsea, dengan logo MasterCard. Bank BNI juga meluncurkan layanan trust bagi industri ekspor, termasuk untuk industri minyak dan gas.

4.1.4 Bank Danamon

Bank Danamon didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang mempelopori pertukaran mata uang asing pad atahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989.Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebagai bank yang diambil alih Pemerintah (BTO – Bank Take Over). Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 miliar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN.

Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia. Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar, dan logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktrur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparasi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia di bawah kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam disain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan Asia.

4.1.5 Bank Permata

Bank Permata merupakan salah satu bank swasta nasional di Indonesia. Tahun 2004 Standard Chartered Bank dan PT Astra Internasional Tbk mengambil alih Permata Bank dan memulai transformasi besar-besaran di dalam organisasi. Permata Bank memiliki visa menjadi pelopor dalam memberikan solusi finansial

yang inovatif. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 59 kota di Indonesia, per Oktober 2013 tercatat Permata Bank memiliki 308 cabang (15 Cabang Syariah dan 293 Cabang Konvensional), 20 Cabang Bergerak (Mobile Branch), 3 Payment Point, 888 ATM dengan akses di lebih dari 50.000 ATM (VisaPlus, Visa

Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama, dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, MasterCard, Cirrus.

Pengakuan terkini atas pencapaian Permata Bank adalah 12 Penghargaan dari Asiamoney 2013 untuk Cash Management dan Foreign Exchange Products and Services; 4 penghargaan International Business Awards (Stevie Award) atas

kampanye kehumasan dan pemasaran tahunan; Bank dengan SMS Banking dan ATM terbaik dalam Banking Service Excellence 2012 – 2013 dan peringkat ketiga Best Overall Performance serta peringkat teratas Permata Bank Syariah dalam

layanan prima terbaik tiga kali berturut-turut, Gold Award untuk Priority Banking dalam Service Quality Award 2013, Bank Syariah terbaik dengan asset> 500 miliar dari Karim Award 2013.

4.1.6 BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Salim Group. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik dan lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya,

bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998. Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ketiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67,93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.

BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdasa berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran mendivestasikan saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA. Dalam tahun 2002 BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhaan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

4.1.7 BII

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia yang merupakan bagian dari group Malayan Banking Berhad

(Maybank), salah satu grup penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN. Sebelumnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk bernama PT Bank Internasional Indonesia (BII) yang didirikan pada 15 Mei 1959, mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988 dan mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia) pada 1989.

Pada 2008 BII diakusisi oleh Maybank melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya yaitu Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS) dan Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. (Sorak). Melalui persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 September 2015, BII berubah nama menjadi Maybank Indonesia, mengukuhkan identitasnya sebagai entitas utuh yang tidak terpisahkan dari Grup Maybank serta senanstiasa berusaha untuk menghadirkan Humanising Financial Services kepada semua pemangku kepentingan.Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Per 31 Desember 2014 Maybank Indonesia memiliki 455 cabang termasuk cabang Syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta dua cabang luar neger (Mauritius dan Mumbai, India), 13 Mobil Kas Keliling dan 1.530 ATM termasuk CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura dan Malaysia melalui jaringan MEPS.

Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Perbankan Ritel, Perbankan Bisnis, dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan BII Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus

mengembangkan layanan dan kapasitas e-banking melalui Mobile Banking, Internet Banking, dan berbagai saluran lainnya. Per 31 Desember 2014, Maybank

Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp 101,9 triliun dan memiliki aset senilai Rp 143,3 triliun.

4.1.8 Bank Panin

Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 hasil merger dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Panin Bank mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 1982 yang menjadikannya sebagai bank pertama yang diperdagangkan secara terbuka di bursa. Per Juni 2009, Panin Bank tercatat sebagai bank ke-7 terbesar di Indonesia dari segi total aset Rp 71,2 triliun, dengan permodalan mencapai Rp 9,8 triliun dan CAR 23,9%.

Panin Bank memiliki jaringan usaha lebih dari 450 di berbagai kota besar di Indonesia dan lebih dari 18.500 ATM ALTO dan jaringan ATM Bersama, Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dan Call Centre serta kartu

debit bekerja sama dengan MasterCard, Cirrus, Maestro yang diakses secara internasional.

Strategi usaha Panin Bank berfokus pada bisnis perbankan retail. Panin Bank berhasil memposisikan sebagai salah satu bank utama yang unggul dalam produk jasa konsumen dan komersial.

4.1.9 CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk atau yang lebih dikenal dengan CIMB Niaga adalah sebuah bank yang berdiri pada tanggal 26 September 1955 sebagai bank swasta nasional dengan nama Bank Niaga. Pada tahun 1969, ketika sektor swasta di Indonesia dilanda krisis, Bank Niaga mampu bertahan dan berhak memperoleh jaminan dari bank Indonesia. Bank Niaga kemudian merevisi rencana usahanya pada tahun 1974 dan berganti menjadi bank umum agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah.

Pada tahun 1976 Bank Niaga meluncurkan Program Kredit Profesional, yaitu pinjaman bagi para profesional seperti ahli teknik, dokter, dan sebagainya. Di tahun 1981 – 1982, Bank Niaga menjadi bank pertama di Indonesia yang menerapkan sistem perbankan jaringan (online) dan sistem jaringan kantor cabang. Setelah itu Bank Niaga membentuk jaringan unit usaha penukaran valuta asing resmi di sejumlah kantor cabang pada tahun 1985 beserta beragam produk baru. Pada tahun 1987 Bank Niaga membedakan dirinya dari pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia.

Pada Juni 1989 Bank Niaga melakukan penawaran saham perdana sehingga menjadi perusahaan terbuka. Pada tahun 1998 Bank Niaga mulai menyediakan layanan bagi nasabah kelas menengah-atas untuk memperbesar jumlah nasabah.

Pada tahun 1999, Bank Niaga berada di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) karena dana pemegang saham untuk rekapitalisasi kurang dari 20%. Commerce Asset Holdings Berhad (CAHB) yang sekarang dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad, mengakusisi saham Bank Niaga pada tahun 2002. Tahun 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group.

Pada bulan Mei 2008, Bank Niaga resmi berubah nama menjadi Bank CIMB Niaga. Dalam rangka memenuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang ditetapkan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad sebagai pemilik saham mayoritas Lippo Bank dan juga saham pengendali Bank Niaga (melalui CIMB Group) melakukan merger kedua bank tersebut secara resmi pada tanggal 1 November 2008 yang diikuti dengan pengenalan logo kepada masyarakat luas.

Saat ini CIMB Niaga merupakan bank terbesar keempat di Indonesia dilihat dari sisi aset, dan diakui perstasi dan keunggulannya di bidang pelayanan nasabah dan pengembangan manajemen. Saat ini mayoritas saham Bank CIMB Niaga dimiliki oleh CIMB Group. Bank CIMB Niaga merupakan bank pembayar (payment bank) KSEI terbesar dari nilai transaksi, dan dengan pangsa pasar 11%, saat ini CIMB Niaga adalah bank penyedia kredit pemilikan rumah terbesar ketiga di Indonesia.

4.1.10 Bank UOB Buana

Bank UOB Indonesia adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini

awalnya bernama “Bank Buana Indonesia” dan didirikan pada tahun 1956. Perusahaan ini mengalami perubahan menjadi “Bank UOB Buana” pada tahun

2008 karena saham mayoritasnya dibeli oleh UOB, sebuah perusahaan perbankan dari Singapura. Dengan kepemilikan saham mayoritas yang beralih kepada UOB maka perusahaan yang semula terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini mengajukan voluntary delisting dan go private pada tahun 2008. Pada tahun 2011, “Bank UOB Buana” berganti nama menjadi “Bank UOB Indonesia”.

4.1.11 HSBC

HSBC Holdings PLC adalah salah satu grup perbankan terbesar di dunia.

HSBC bermarkas di London dengan kantor pusat di Menara HSBC, London, sebuah bagian dari pengembangan Canary Wharf di London Docklands. Anggota pendirinya adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, sebuah bank yang dibentuk oleh orang Skotlandia – Thomas Sutherland – untuk membiayai perdagangan di Timur Jauh di 1865.

Pada 2005, bank ini merupakan perusahan terbesar keempat dalam segi aset. Ia melaporkan jumlah pemasukan dalam dolar AS sekitar 70% berasal dari luar Britania. Nyaris 40% berasal dari operasinya di Hong Kong. Sebelum pindah markasnya ke London, pada awal 1990-an, ia bermarkas di Hong Kong. HSBC merupakan bank terbesar di Hong Kong, dan kedua terbesar di dunia setelah Citigroup.

Di Indonesia, HSBC mulai hadir di Jakarta pada tahun 1884, sehingga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia.

4.1.12 Bank DBS

Bank DBS Indonesia adalah lembaga keuangan berjenis perbankan di Indonesia. Bank ini berbasis di Jakarta. Bank ini berdiri sejak 1989 dengan nama PT Bank Mitsubishi Buana, yaitu joint-ventur antara The Mitsubishi Bank Ltd dan PT Bank Buana Indonesia. Saham The Mitsubishi Bank Ltd di bank ini diambil oleh DBS Bank Ltd pada 1997 dan menjadi PT Bank DBS Buana. Baru pada 2000 menjadi PT Bank DBS Indonesia setelah PT Bank Buana Indonesia melepas sahamnya.

4.1.13 Bank Ekonomi

Bank Ekonomi adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta. PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal PT Bank Mitra Raharja. Pada tahun yang sama di bulan September, namanya diubah menjadi PT Bank Ekonomi Raharja yang kemudian lebih dikenal sebagai Bank Ekonomi.Setelah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 1990, Bank Ekonomi mulai beroperasi secara komersial sebagai bank umum pada 8 Maret 1990. Pada 16 September 1992 status Bank Ekonomi berubah menjadi bank devisa.

Bank Ekonomi adalah perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak 22 Mei 2009, Bank Ekonomi menjadi bagian dari grup institusi keuangan internasional, HSBC Holdings Plc., melalui anak perusahaannya HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Grup HSBC mengambil alih 88,89% saham Bank Ekonomi dan kemudian melalui penawaran

tender, kepemilikannya meningkat menjadi 98,96%. Grup HSBC sendiri memiliki lebih dari 7.200 kantor di 85 negara dan teritori dengan total aset US$2.556 miliar (tertanggal 31 Desember 2011), menjadikannya sebagai salah satu institusi perbankan dan layanan keuangan internasional terbesar di dunia. Sampai 31 Maret 2012, Bank Ekonomi memiliki lebih dari 2.500 karyawan yang tersebar di 97 kantor di 28 kota di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Medan, Rantau Prapat, Batam, Jambi, Pekanbaru, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

Bank Ekonomi yang memfokuskan usaha perbankannya pada segmen usaha kecil dan menengah, menyediakan 107 ATM yang bergabung dalam jaringan Prima dan ATM Bersama yang terhubung ke lebih dari 22.000 ATM dari bank lainnya di seluruh Indonesia.

4.1.14 BPD Sumut

Bank Sumut adalah salah satu Bank di Indonesia dengan nama perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, yang berkantor pusat di Jl. Imam Bonjol No. 18, Medan, Sumatera Utara. PT BPD Sumut atau yang lebih dikenal dengan Bank Sumut adalah sebuah bank pembangunan daerah bersifat devisa didirikan pada tanggal 4 November 1961. Bank Sumut dibentuk dengan status Perseroan Terbatas. Bank Sumut kemudian dialihkan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada tahun 1965 sebelum dikembalikan statusnya sebagai Perseroan Terbatas pada tahun 1999. Bank Sumut termasuk dalam jajaran Bank

Pembangunan Daerah yang memiliki aset terbesar. Saat ini asetnya telah mencapai 27 triliun dengan dukungan 200 unit kantor yang terdiri dari Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Cabang Unit Mikro, serta payment point, dengan cakupan wilayah kerja hingga DKI Jakarta. Untuk mendukung layanan syariah, sejak tahun 2004 Bank Sumut juga telah membuka Unit Usaha Syariah yang saat ini telah memiliki 18 kantor cabang dan Capem dengan aset telah mencapai 1,5 triliun. Dalam rangka mendukung layanan jasa perbankan kepada masyarakat, ATM Bank Sumut juga telah tergabung dengan jaringan ATM Bersama, BANKCARD Malaysia, pembelian pulsa, pembayaran listrik, air dan berbagai macam jasa perbankan lainnya.

4.1.15 Bank Mestika

Bank Mestika Dharma atau yang biasa dikenal sebagai Bank Mestika adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang berdiri sejak 1955. Bank ini berkantor pusat di Medan dan berstatus bank devisa. Dalam pertumbuhannya, Bank Mestika memfokuskan usaha pada retail banking dan prinsip prudential banking menjadi filosofi bisnisnya.

4.1.16 BTN

Bank Tabungan Negara atau BTN adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Sejak tahun 2012, bank ini dipimpin oleh Maryono sebagai direktur utama.

Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, sejak masa pendudukan Jepang di Indonesia,

bank ini dibekukan dan digantukan dengan Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, bank ini diambil alih oleh pemerinta Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 963 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.

Dokumen terkait