BAB 4 HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
AirAsia didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 18 November 1996. Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia, namun pada tanggal 2 Desember 2001 maskapai ini memiliki hutang yang berat dan akhirnya dibeli oleh eksekutif Time Warner, perusahaan pemilik Tune Air Sdn Bhd, Tony Fernandes. Tony melakukan perubahan pada AirAsia dan berhasil membukukan laba pada tahun 2002 dan meluncurkan berbagai rute baru dari pangkalan utamanya di Kuala Lumpur, yang serta menghapus bentuk monopoli Malaysia Airlines dengan harga promosi MYR 1 (USD 0,27).
Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Bangkok. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar
Di Indonesia, PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional) dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. segera setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap.
AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang.
AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia. Pada pertengahan 2004, AA International Limited
(“AAIL”), sebuah perusahaan yang 99.8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49 % saham AWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai penerbangan bertarif murah dan tanpa embel-embel yang terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation di Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan penerbangan internasional dari Bangkok International Airport.
Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.
Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.
PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan).
PT. Indonesia AirAsia melayani rute domestik, yaitu dari Kota Jakarta,Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar (Bali),Medan Balikpapan,Makassar. Untukrute internasional dari KotaBandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar (Bali),Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Palembang, Balikpapan,Makassar, ke Kuala Lumpur (Malaysia).Untuk Rute dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Bangkok, Kota Kinabalu, Singapura, Penang, Phuket dan Ho Chi Minh City. Untuk rute dari Medan ke Kuala Lumpur, Johor Baru, Penang, Bangkok, Hongkong. Untuk rute dari Bali ke Kuala Lumpur, Singapura,Phuket, Bangkok, dan Perth.
Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in, boarding, terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaanrutin
dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah "A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.
Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.
4.1.3 Visi dan Misi PT Indonesia AirAsia a. Visi
AirAsia selalu memberikan harga termurah disetiap pelayanan penjualan. Selain itu, AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. b. Misi
PT. Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. PT. Indonesia AirAsia ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman.
4.1.4 Logo Perusahaan
Sumber : www.airasia.com (Juni 2012) Gambar 4.1
Logo Perusahaan AirAsia 4.1.5 Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia
Kegiatan setiap bagian perusahaan diuraikan sebagai berikut : 1. Station Manager (SM) bertugas :
a. Penanggung jawab seluruh kegiatan perusahaan PT. Indonesia AirAsia.
b. Sebagai pimpinan perusahaan, menguasai seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
c. Mengkoordinir antara kegiatan penjualan, kegiatan operasional, kegiatan maintenance dan kegiatan administrasi.
d. Mempertanggung jawabkan keuangan antara lain pendapatan penjualan dan pengeluaran.
2. Duty Executive (DE) bertugas :
a. Membantu Station Manager dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk memenuhi target penjualan yang harus dicapai dengan target yang telah ditentukan.
c. Mengawasi kegiatan pada saat check in.
3. Guest Service Assistant (GSA) / Guest Service Official (GSO) bertugas :
a. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi.
b. Bertugas mengawasi administrasi kegiatan penjualan.
c. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan. d. Menginput data-data penumpang yang dikenakan kelebihan
bagasi.
4. Tour Leader (TL) bertugas :
Tour leader bertugas sebagai pemimpin dalam tim. Setiap tim terdiri dari 7orang anggota. Seorang tour leader harus dapat menguasai seluruh pekerjaan daripada anggotanya. Selain itu, tugas lainnya adalah memonitoring staff.
5. Staf, bertugas :
Staf karyawan PT. Indonesia AirAsia bertugas untuk melaksanakan tugas dan wewenang yang didelegasikan oleh tour leader masing-masing. Para staf harus dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan yang dilakukan.
4.1.6 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada
Pada dasarnya semua kelas yang terdapat pada penerbangan AirAsia adalah sama. Hanya saja yang membedakannya adalah harga dari kursi yang telah dibeli oleh penumpang. Berdasarkan harga tersebut maka terdapatlah beberapa klasifikasi kelas antara lain :
V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y, W, O, X, J, I, A, B, C, D, E, G, S, R, G. a. Kelas yang dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : V, P,
L, U, T, Q, M, K, H, Y.
Kelas-kelas tersebut dapat dirubahdengan ketentuan perubahan yang dapat dilakukan 6 (enam) jam sebelum keberangkatan, dan berdasarkan waktu negara tujuan penumpang. Atas perubahan tersebut dikenakan biaya pinalti, dan untuk perubahan penerbangan dapat dilakukan diluar dari 48 jam, sebelum waktu keberangkatan.
b. Kelas yang tidak dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : W, O, X, J, I, A
Jenis kelas inilah yang tidak dapat dirubah, dikarenakan penumpang membeli kursi melalui internet ataupun yang menggunakan harga promo.
c. Kelas yang tidak diperuntukkan untuk umum : B = ATM (Angkatan Tentara Malaysia) C = Kupon Travel
D = Duty Travel
E = Untuk HUB Bangkok
Saat ini, jumlah armada yang dimiliki Indonesia AirAsia adalah sebanyak 17 Airbus A320 yang berkapasitas 180 penumpang dan 4 unit Boeing 737-300 yang berkapasitas 148 penumpang. Secara perlahan, Indonesia AirAsia hanya akan mengoperasikan Airbus A320 saja, dengan alasan efisiensi perawatan.
a.AirAsia Airbus A320 b. AirAsia Boeing 737-300 Sumber : www.flightglobal.com,www.flickr.com, (2012)
Gambar 4.2 Jenis pesawat AirAsia 4.1.7 Produk Perusahaan
Produk PT. Indonesia AirAsia merpakan produk jasa penerbangan yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut ni adalah rute penerbangan yang ditawarkan oleh PT. Indonesia AirAsia :
Jakarta - Bangkok Jakarta - Ho Chi Minh City Jakarta - Kota Kinabalu Jakarta - Phuket
Jakarta - Penang Jakarta - Kuala Lumpur Jakarta - Singapore Jakarta - Bali
Jakarta - Yogyakarta Bandung - Kuala Lumpur Bandung - Singapore Bandung - Medan
Bandung - Pekanbaru Bandung - Bali
Bandung - Surabaya Yogyakarta - Kuala Lumpur Yogyakarta - Singapore Yogyakarta - Jakarta
Surabaya- Kuala Lumpur Surabaya- Medan Surabaya- Jakarta Surabaya- Bandung Bali- Bangkok Bali- Phuket Bali- Kuala Lumpur Bali- Singapore Bali- Jakarta Bali- Bandung Bali- Darwin Bali- Perth
Banda Aceh - Kuala Lumpur Pekanbaru - Kuala Lumpur Padang - Kuala Lumpur Palembang - Kuala Lumpur Semarang - Kuala Lumpur
Keberangkatan dari bandara Polonia Medan :
Sumber : www.airasia.com, diolah peneliti (2012) Gambar 4.3