• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN E-TICKET TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA PT. INDONESIA AIRASIA

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

OLEH

Evans Tampubolon 090521124

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

Nama : Evans Tampubolon

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nim : 090521124

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Indonesia AirAsia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas

Sumatera Utara)

Medan, Juni 2012 Peneliti

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Evans Tampubolon

Nim : 090521124

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Indonesia AirAsia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas

Sumatera Utara)

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dr. Beby K. F. Sembiring SE., MM. Syafrizal Helmi Situmorang SE., MSi.

NIP. 197410122000032003 NIP. 19760214 2005011 002

Ketua Program Studi S-1 Manajemen

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Nama : Evans Tampubolon

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nim : 090521124

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Indonesia AirAsia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas

Sumatera Utara).

Tanggal, Juni 2012 Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini SE., MSi. NIP. 19641216 1990032 001

Tanggal, Juni 2012 Ketua Departemen

(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN E-TICKET TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA PT. INDONESIA AIRASIA

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2012

(6)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN E-TICKET TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA PT. INDONESIA AIRASIA

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket pada PT Indonesia AirAsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket pada PT Indonesia AirAsia.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian

E-ticket pada PT Indonesia AirAsia.

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh variabel tersebut.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang dihitung berdasarkanProportionate Stratified Random Sampling. Data di proses dengan menggunakan SPSS for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket PT. Indonesia AirAsia. Uji parsial menunjukkan variabel kemudahan memperoleh produk merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian.

(7)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PURCHASE E-TICKET TOWARDS BUYING DECISION ON PT. INDONESIA AIRASIA

(CASE STUDY ON NORTH SUMATERA UNIVERSITY STUDENTS)

Problem discussion in this research is whether the factors of product, price, promotion and ease of obtaining the product are in a positive and significant effects toward e-ticket buying decisions of PT. Indonesia AirAsia. This research aims to determine and analyze how much the effects from factor of product, price, promotion and ease of obtaining the product in a positive and significant effects on e-ticket buying decisions of PT. Indonesia AirAsia.

The hypothesis in this researchis the factors that affect consumers which arefactors of product, price, promotion and ease of obtaining the product having a positive and significant effects on e-ticket buying decisions of PT Indonesia AirAsia.

This kind of research is associative researchwhich kind of research that links two or more variables to see the influence of these variables. The data which are used in this researchare the primary and secondary data. The data analysis methods which quantitative descriptive by using multiple linear regression. The population in this researchare 100 respondents which are calculated based on the Proportionate Stratified Random Sampling. The data are proceedwith SPSS for windows.

The results show that simultaneously, the factors which consist of product, price, promotion and ease of obtaining the products have a positive and significant effects on e-ticket buying decisions on PT. Indonesia AirAsia. Partial test shows the ease of obtaining variable product is the most dominant variable influencing buying decisions.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Bapa Di Surga, atas rahmat dan karunia-Nya yang dianugerahkan kepada peneliti, sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Indonesia AirAsia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara).

Secara khusus peneliti menyampaikan rasa hormat dan kasih sayang yang tak terhingga kepada Ibunda Esfita Hasibuan dan almarhum Ayahanda Ir. Drs. Bilker Tampubolon BIE., yang telah membesarkan, menyayangi, mendoakan dan memberikan dukungan moral dan materil kepada peneliti sampai bisa menyelesaikan perkuliahan.

Selama peneliti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan menyusun Skripsi ini, peneliti telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penelitian skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.

(9)

6. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE., MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telahbersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan saran dan kritik untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu, mendidik dan membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

8. Keluarga yang peneliti sayangi : Abang Esron Tampubolon, dan Darma Siahaan. Terimakasih atas doa, dukungan, kasih sayang dan motivasi buat peneliti.

9. Yang tercinta, Nani L. Tobing, terimakasih atas cinta, kasih sayang, motivasi dan semangat yang diberikan kepada peneliti selama masa-masa sulit pengerjaan skripsi ini

10.Sahabat-sahabat peneliti, Muhammad Riski, Prayogi, Jefri Aulia, dan teman-teman di bangku perkuliahan terutama stambuk 2009 Departemen Manajemen, Program Ekstensi yang banyak memberikan pelajaran dan masukan selama pengerjaan skripsi ini.

Medan, Juni 2012 Peneliti

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

2.4 Proses Pengambilan Keputusan ... 19

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 19

2.4.2 Tahap-tahap Pembelian ... 19

2.5 Penelitian Terdahulu ... 22

2.6 Kerangka Konseptual ... 22

2.7 Hipotesis ... 23

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian... 28

3.7 Jenis Data... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 31

3.9.1 Uji Validitas ... 31

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 31

(11)

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 32

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN ... 37

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 37

4.1.1 Sejarah Singkat AirAsia ... 37

4.1.2 Profil Perusahaan ... 40

4.1.3 Visi dan Misi PT. Indonesia AirAsia ... 41

4.1.4 Logo Perusahaan ... 42

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia ... 42

4.1.6 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada ... 43

4.1.7 Produk Perusahaan ... 45

4.2 Hasil Penelitian ... 47

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47

4.2.1.1 Uji Validitas ... 47

4.2.1.2 Uji Reliabilitas ... 50

4.2.2 Teknik Analisis ... 51

4.2.2.1 Analisis Deskriptif ... 51

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel-Variabel Dalam Penelitian ... 56

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 63

4.2.3.1 Uji Normalitas ... 63

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 66

4.2.3.3 Uji Multikolinieritas ... 69

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 70

4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 70

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)... 71

4.2.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 73

4.3 Pembahasan ... 76

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Tahap Pengambilan Keputusan ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 4.1 Logo Perusahaan AirAsia ... 42

Gambar 4.2 Jenis Pesawat AirAsia ... 45

Gambar 4.3 Rute Keberangkatan Dari Bandara Polonia Medan ... 46

Gambar 4.4 Uji Normalitas Dengan Pendekatan Histogram ... 64

Gambar 4.5 Uji Normalitas Dengan Pendekatan Grafik ... 65

(13)

DAFTARTABEL

No. Judul Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 26

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 27

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Dengan Metode Proportionate Stratified Random Sampling ... 29

Tabel 4.1 Item-Total Statistics 1 ... 48

Tabel 4.2 Item-Total Statistics 2 ... 49

Tabel 4.3 Reliability Statistics ... 50

Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian E-ticket ... 52

Tabel 4.6 Gambaran Umum Responden BerdasarkanSumber Pengenalan E-ticket Pertama Kali ... 53

Tabel 4.7 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Alasan Menggunakan Jasa Penerbangan ... 54

Tabel 4.8 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tempat Pembelian E-ticket ... 55

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk (X1) ... 56

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2) ... 57

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X3) ... 58

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemudahan Memperoleh Produk (X4) ... 60

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 61

Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 66

Tabel 4.15 Hasil Uji glejser ... 68

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas ... 69

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 70

Tabel 4.18 Hubungan Antar Variabel ... 71

Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 72

(14)

DAFTARLAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 84

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden pada Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas... 89

Lampiran 4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 91

Lampiran 5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel ... 92

Lampiran 6 Uji Normalitas Data ... 94

Lampiran 7 Uji Heteroskedastisitas ... 95

Lampiran 8 Uji Multikolinieritas ... 96

Lampiran 9 Analisis Regresi Linier Berganda ... 97

(15)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN E-TICKET TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA PT. INDONESIA AIRASIA

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket pada PT Indonesia AirAsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket pada PT Indonesia AirAsia.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian

E-ticket pada PT Indonesia AirAsia.

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh variabel tersebut.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang dihitung berdasarkanProportionate Stratified Random Sampling. Data di proses dengan menggunakan SPSS for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, faktor-faktor yang terdiri dari produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket PT. Indonesia AirAsia. Uji parsial menunjukkan variabel kemudahan memperoleh produk merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian.

(16)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PURCHASE E-TICKET TOWARDS BUYING DECISION ON PT. INDONESIA AIRASIA

(CASE STUDY ON NORTH SUMATERA UNIVERSITY STUDENTS)

Problem discussion in this research is whether the factors of product, price, promotion and ease of obtaining the product are in a positive and significant effects toward e-ticket buying decisions of PT. Indonesia AirAsia. This research aims to determine and analyze how much the effects from factor of product, price, promotion and ease of obtaining the product in a positive and significant effects on e-ticket buying decisions of PT. Indonesia AirAsia.

The hypothesis in this researchis the factors that affect consumers which arefactors of product, price, promotion and ease of obtaining the product having a positive and significant effects on e-ticket buying decisions of PT Indonesia AirAsia.

This kind of research is associative researchwhich kind of research that links two or more variables to see the influence of these variables. The data which are used in this researchare the primary and secondary data. The data analysis methods which quantitative descriptive by using multiple linear regression. The population in this researchare 100 respondents which are calculated based on the Proportionate Stratified Random Sampling. The data are proceedwith SPSS for windows.

The results show that simultaneously, the factors which consist of product, price, promotion and ease of obtaining the products have a positive and significant effects on e-ticket buying decisions on PT. Indonesia AirAsia. Partial test shows the ease of obtaining variable product is the most dominant variable influencing buying decisions.

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, transportasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Transportasi digunakan untuk memindahkan suatu benda atau manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam bidang ekonomi, kebutuhan atas jasa transportasi sangat menentukan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi di suatu negara. Diperlukan suatu kapasitas angkutan yang optimum agar tercapainya suatu keadaan ekonomi yang diinginkan.

Transportasi terbagi atas tiga, yaitu : transportasi air, darat, dan udara. Dari ketiga unit transportasi tersebut, transportasi udara merupakan unit yang dapat menempuh jarak yang sangat jauh dengan waktu tempuh yang singkat yang tidak dapat diimbangi baik dengan transportasi air ataupun darat. Transportasi udara juga memiliki keunggulan lain dimana dapat melewati daratan ataupun lautan.

(18)

Seorang penumpang yang ingin melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang harus memiliki tiket pesawat. Tiket pesawat merupakan suatu dokumen, yang dikeluarkan oleh maskapai penerbangan, atau

travel agent, untuk memastikan bahwa seseorang telah benar-benar membayar bangku pada sebuah pesawat terbang. Dokumen ini digunakan untuk mendapatkan boarding pass di bandara. Dengan boarding pass dan tiket yang dilampirkan, maka penumpang diperbolehkan untuk naik ke pesawat (wikipedia.org, 2012).

Ada dua jenis tiket pesawat terbang, tiket yang pertama berbentuk kupon yang dikenal dengan tiket kertas/ buku, dan yang kedua adalah yang saat ini lebih umum dikenal dengan tiket elektronik atau e-ticket. Terlepas dari jenisnya, semua tiket berisi rincian dari informasi berikut (wikipedia.org, 2012) :

1. Nama penumpang

2. Nama perusahaan penerbangan yang menerbitkan

3. Nomor tiket, termasuk tiga digit kode penerbangan di awal nomor 4. Nama kota didalam perjalanan tersebut

5. Waktu berlaku tiket 6. Kapasitas bagasi 7. Pajak

8. Tarif dasar, yang menggunakan kode alfa-numerik yang mengidentifikasi ongkos

(19)

10. Bentuk pembayaran, yaitu rincian tentang bagaimana tiket tersebut dibayar, yang akan mempengaruhi cara atas pengembalian pembayaran tersebut apabila terjadi.

Tiket berbentuk buku pertama kali dikenal pada tahun 1920-an. Setiap maskapai penerbangan menggunakan bentuk dan aturan yang berbeda. Industri penerbangan lalu menyadari perlunya standarisasi pada lalu lintas penerbangan, peraturan dan prosedur untuk mendukung pertumbuhan industri yang ada di dunia. Pada tahun 1930, komite lalu lintas penerbangan IATA (International Air Transport Association) mengembangkan standar pertama yang diisi dengan tulisan tangan untuk beberapa perjalanan. Standar-standar yang sama tersebut terus diterapkan hingga awal tahun 1970-an (iata.org, 2012).

(20)

Pada tahun 2004, krisis perang, terorisme dan penyakit global masih dirasakan, harga minyak yang mendekati US$ 40 per barel merujuk kepada pentingya efisiensi biaya. Efisiensi biaya dilakukan untuk mengurangi biaya transportasi antar negara yang umumnya dilakukan melalui transportasi udara. Pada rapat umum di tahun 2004 tersebut, IATA menyajikan rencana untuk menyederhanakan bisnis, dimana keputusan yang paling puncak adalah dengan mencapai 100% e-ticketing.

Selama empat tahun, IATA mengerahkan tim global yang terdiri dari 150 orang untuk bekerja dengan perusahaan penerbangan dan penyedia sistem di seluruh dunia untuk memfasilitasi implementasi e-ticket. Keuntungan penggunaan

e-ticket ini sangat nyata, biaya untuk proses sebuah tiket kertas/ buku rata-rata sebesar US$ 10 sementara untuk satu tiket elektronik hanya membutuhkan biaya sebesar US$ 1. Dengan lebih dari 400 juta tiket yang dikeluarkan melalui sistem penyelesaian IATA per tahun, industri akan menghemat lebih dari US$ 3 Milyar setiap tahun.

Konsumen dapat melihat perjalanan yang lebih mudah dalam dunia elektronik. 100% e-ticket akan menghilangkan kemungkinan atas hilangya tiket yang berbentuk kertas/ buku. E-ticket dapat dengan mudah diubah dan diterbitkan kembali tanpa memerlukan perjalanan ke sebuah travel agent atau kantor maskapai penerbangan. Dan memungkinkan konsumen dengan beragam pilihan

(21)

perjalanan cepat yang memberikan kenyamanan dari pilihan self-service dimulai dari check-in pelacakan bagasi dan pemesanan ulang (iata.org, 2012).

(22)

AirAsia hadir di Indonesia dengan konsep low-cost carrier sehingga sekarang siapapun bisa terbang. Dengan harga hemat, AirAsia meminimalis pelayanan yang digantikan dengan harga hemat. AirAsia menerapkan sistem

electronic ticket (e-ticket), yang menghindarkan pelanggan dari kemungkinan kehilangan tiket, karena seluruh data dalam tiket konvensional tersebut telah tersimpan secara elektronik di sistem reservasi AirAsia.

Dalam eletronik tiket pelanggan hanya memperoleh “itinerary receipt" (tanda terima rinci perjalanan penumpang). Dan untuk mempermudah dan meminimalisir penggunaan tiket, pelanggan atau tamu (sebutan AirAsia untuk penumpang) yang membeli kursi melalui internet, dapat melakukan mencetak sendiri dan dapat digunakan sebagai tiket, bahkan hanya dengan mengingat/mencatat 6 (enam) digit "booking code" tamu dapat meminta print-out-ticket di kantor atau sale office AirAsia dan AirAsia menjamin bahwa semua aturan kewajiban yang memberlakukan AirAsia sebagai pengangkut tetap menjadi tanggung jawab AirAsia, sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku di AirAsia.Dikarenakan harga tiket yang murah, maka pelayanan juga berkurang tetapi digantikan dengan produk-produk khusus yang berbeda dengan maskapai penerbangan lainnya. Seperti salah satunya adalah Xpress boarding yang mendahulukan penumpang masuk kedalam pesawat (Hafny, 2009).

(23)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian e-ticket serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, pada PT. Indonesia AirAsia yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi udara dengan judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT Indonesia AirAsia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)”

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Apakah faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket pada PT Indonesia AirAsia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e-ticket pada PT Indonesia AirAsia.

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan

(24)

pemikiran dan bahan pertimbangan atau masukan dalam memperbaiki serta meningkatkan pelaksanaan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya memelihara loyalitas pelanggannya.

2. Bagi peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan secara teoritis maupun secara praktis juga pengalaman mengenai e-ticket.

3. Bagi pihak lain

(25)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu fungsi perusahaan yang mempengaruhi perusahaan tersebut dalam memasarkan produknya.Kotler dan Armstrong (2001:7), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001:23) menyatakan bahwa, untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing.

2.1.1 Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran adalah kumpulan-kumpulan variabel-variabel yang

dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Ada

empat komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran yang terkenal

dengan sebutan 4 P, yaitu :

1. Produk(Product)

Produk (Product) adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang

(26)

biasa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud

atau tidak berwujud, produk dapat diklasifikasikan kedalam kedua kelompok

utama, yaitu :

a. Barang (Goods)

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat

diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan

fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam

barang, yaitu:

1) Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang

biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

pemakaian. Contoh : sabun, minuman, rokok, makanan ringan dan

lain-lain

2) Barang tahan lama (Durable Goods)

Barang yang tahan lama merupakan barang yang berwujud yang

biasanya bisa bertahan lama dan banyak pemakain. Contoh : TV,

lemari es, mobil, komputer dan lain-lain.

b. Jasa (service)

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual. Contoh : bengkel reparasi, kursus salon kecantikan, travel dan

lain-lain

2. Harga (Price)

Penetapan Harga (Price) yang tepat akan merujuk kepada kesuksesan

(27)

pemasaran yang memberikan masukan atau pendapatan bagi perusahaan,

sedangkan ketiga unsur lainnya (produk distribusi dan promosi) menyebabkan

timbul biaya (pengeluaran). Disamping itu harga juga merupakan unsur bauran

pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.

3. Lokasi (Place)

Lokasi(Place) dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana

cara penyampaian produk kepada konsumen pada lokasi yang strategis.

4. Promosi (Promotion)

Dalam dunia pemasaran, promosi memiliki kepentingan yang sama

dengan produk dan keseluruhan kegiatan perusahaan. Promosi merupakan salah

satu konsep yang menopang perusahaan.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu :

1) Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan

dengan segmentasi pasar.

2) Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan,

mempengaruhi atau meningkatkan.

3) Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi

pesan (what to say), struktur pesan (how to say it logically), gaya pesan

(creating a strong presence), sumber pesan (who should develop it).

4) Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication atau

non comunication.

Promosi yang merupakan bagian dari pendekatan strategi marketingmix,

(28)

promotion mix. Ada empat strategi promosi yang terhimpun dalam promotion

mix, yaitu periklanan(advertising), promosi penjualan(sales promotion),

penjualan pribadi(personal selling), pemasaran langsung (direct marketing),

danpublisitas(publicity).

2.2 Internet

Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia (wikipedia.org, 2012).

Menurut Abdul et al. (2003:444), Penggunaan teknologi internet memberikan banyak keuntungan bagi pemakainya. Keuntungan yang diperoleh dari internet antara lain:

1. Kemudahan dalam memperoleh informasi.

2. Internet mendukung transaksi dan operasi bisnis atau yang disebut dengan e-bussiness.

3. Berbagai aktifitas baru dapat ditangani oleh internet, seperti: sistem pembelajaran jarak jauh (e-learning), telepon dengan biaya murah, pencarian lowongan kerja, transfer uang.

Namun dibalik keuntungan yang dapat diperoleh tersebut, internet juga memiliki dampak negatif, diantaranya :

1. Kemudahan orang dalam menjiplak karya orang lain. 2. Kejahatan penggunaan kartu kredit

(29)

4. Penayangan pornografi, dan

5. Kemudahan dalam melakukan agitasi 2.2.1 Pemasaran Internet

Pemasaran internet, atau dikenal juga dengan internet marketing,

webmarketing, online marketing, searchmarketing atau e-marketing merupakan suatu pemasaran (umumnya promosi) produk atau barang serta layanan melalui internet. I-Marketing digunakan sebagai bentuk singkatan untuk internet

marketing (wikipedia.org, 2012)

Pemasaran internet juga memiliki ruang lingkup yang luas karena tidak hanya mengacu pada pemasaran pada internet, tetapi juga termasuk pemasaran yang dilakukan melalui e-mail dan media nirkabel. Data pelanggan digital dan sistem e-CRM (electronic-Customer Relationship Management) juga termasuk ke dalam kelompok pemasaran internet.

Pemasaran internet terkait dengan kreatifitas dan aspek teknik internet, termasuk desain, pengembangan, periklanan dan penjualan. Pemasaran internet juga mengarah kepada penempatan media pada tahapan yang berbeda dari siklus keterlibatan pelanggan melalui Search Engine Machine (SEM), Search Engine Optimization (SEO), banner iklan di situs web

(30)

Terdapat tiga jenis bentuk pemasaran internet (wikipedia.org, 2012), yaitu:

1. Pay per click/ pay per impression (PPC/ I)

Pay per click dan pay per impression merupakan bentuk iklan untuk merek dan produk yang digunakan untuk tujuan membantu periklanan dan meningkatkan daya saing perusahaan.

2. Search Engine Optimization (SEO)

Search engine optimization (optimisasi mesin pencari) merupakan suatu proses menngkatkan visibilitas sebuah website atau halaman

web di mesin pencari melalui alogaritma hasil pencarian. Umumnya, apabila peringkat hasil pencarian lebih tinggi pada suatu website, maka akan lebih sering website tersebut muncul pada daftar hasil pencarian. SEO dapat menargetkan berbagai jenis pencarian, termasuk pencarian gambar, pencarian lokal, pencarian video, pencarian akademis, pencarian berita dan pencarian industri yang spesifik.

3. Pemasaran media sosial(Social MediaMarketing)

Pemasaran media sosial merupakan bentuk pemasaran internet tambahan untuk usaha pribadi, bisnis kecil, perusahaan dan organisasi non-profit. Kaplan dan Michael dalam wikipedia.org

(31)

dasar ideologi dan teknologi web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten antar pengguna.”

Pemasaran Internet memiliki beberapa model bisnis, yaitu : 1. Perdagangan Elektronik (E-commerce)

Perdagangan elektronik atau E-commerce atau adalah segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronis, (Abdul et al., 2003: 530)

Menurut Abdul et al. (2003: 530), E-commerce memiliki domain berupa :

a. Business-to-Business (B2B)

B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Umumnya perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik, dan toko. Contohnya adalah antara Wal-Mart dan para pemasoknya.

b. Business-to-Consumer (B2C)

B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan para konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Contoh perusahaan yang melayani B2C adalah

(32)

c. Consumer-to-Consumer (C2C)

C2C sering juga disebut dengan person-to-person (Elbert dan Griffin, 2003) menyatakan model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen yang dilakukan secara elektronis. Situs yang sering menjadi sarana atau media penjual antara konsumen dengan konsumen antara lain ebay.com untuk perdagangan internasional dan di indonesia adalah

tokobagus.com.

d. Consumer-to-Business (C2B)

C2B adalah perdagangan elektronis yang memungkinkan seseorang menjual barang ke sebuah perusahaan.

2. Lead-Based websites

Sebuah strategi dimana organisasi menghasilkan nilai dengan memperoleh keunggulan jual dari website-nya. Mirip dengan walk-in pelanggan di dunia ritel.

3. Pemasaran Afiliasi

(33)

4. Pemasaran Internet Lokal

Pemasaran internet lokal adalah sebuah strategi dimana sebuah perusahaan kecil menggunakan internet untuk menemukan dan memelihara hubungan yang dapat dimanfaatkan di dunia nyata. Pemasaran internet lokal menggunakan alat seperti pemasaran media sosial, daftar direktori lokal, dan promosi penjualan online sesuai target.

2.3 E-ticket

Menuruttechtarget.com(2012), “An e-ticket (electronic ticket) is a paperless electronic document used for ticketing passengers, particularly in the

commercial airline industry.” E-ticket merupakan sebuah dokumen elektronik tanpa-kertas yang digunakan sebagai tiket penumpang, khususnya di industri penerbangan komersial.

2.3.1 Tiket Pesawat

Penggunaan e-ticket dalam menggantikan tiket lama dengan kertas berlapis-lapis telah dilakukan dengan cepat (dari mendekati nol hingga 100% dalam waktu sepuluh tahun), dan penggunaan e-ticket ini merupakan sebuah kewajiban bagi perusahaan penerbangan yang menjadi anggota IATA (International Air Transport Association) sejak tanggal 1 Juni 2008 (wikipedia.org, 2012).

(34)

E-ticketing memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan (witanduty, 2012) diantaranya :

1. Penghematan Biaya – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan pengirimantiket ke pembeli. Mengurangi biaya yang diperlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.

2. Penghematan Pekerja – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan pengiriman tiket ke konsumen.

3. Aman – E-ticket bersifat aman karena memiliki validasi barcode yang mengurangi kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

4. Laporan Kehadiran Sebenarnya – Memberikan laporan waktu yang tepat kapan konsumen hadir untuk check-in.

5. Pengiriman Langsung – Konsumen biasanya menyukai apabila mereka bisa mencetak tiket mereka sesegera mungkin, tidak perlu menunggu surat pos atau menunggu antrian di agen travel. Ini merupakan salah satu faktor e-ticket ideal dalam waktu-waktu yang singkat

6. Informasi tambahan – E-ticket menyediakan tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan konsumen.

(35)

Didalam proses penerapan e-ticket ini, banyak kendala atau hambatan-hambatan yang dialami perusahaan (witanduty, 2012), antara lain :

1. Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri.

2. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiketnya secara online.

3. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online.

4. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing. 2.4 Proses Pengambilan Keputusan

2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan pernyataan mental konsumen untuk merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan keputusan pembelian sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksi perilaku konsumen di masa mendatang (Setiadi, 2003:167).

2.4.2 Tahap-Tahap Pembelian

Sebelum melakukan pembelian biasanya konsumen melewati tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Pengenalan Kebutuhan

(36)

2. Mencari Informasi

Tahap dimana konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli. Informasi ini ada yang didapat dari pengalaman sendiri atau dari jalur komersial. Seperti : iklan—iklan di koran dan majalah

3. Evaluasi Alternatif

Setelah memiliki informasi yang cukup konsumen dapat mengevaluasi alternatif pilihan mana yang paling menguntungkan dari segi harga, kualitas atau merek produk yang akan dibeli.

4. Keputusan Pembelian

Tahap dimana konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang telah dievaluasi sebelumnya.

5. Perilaku setelah Pembelian

Menyangkut puas tidaknya konsumen terhadap produk yang telah dibeli, jika konsumen merasa puas maka dapat diprediksi dia akan mengkonsumsi lagi produk tersebut atau jika konsumen merasa tidak puas maka ia cenderung akan beralih pada produk pesaing.

(37)

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Adi (2011) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rokok Ten Mild Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian Rokok Ten Mild pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori,metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif, uji regresi linier berganda. Pengolahan data menggunakan SPSSfor Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Rokok Ten Mild pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.Variabel yang paling dominan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen adalah variabel promosi.

(38)

koefisien determinan (R2). Penelitian dilakukan dengan menggunakan software

SPSS for Windows. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kualitas, merek, harga, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.

Penelitian lain yang berkaitan adalah “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah pada Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan” oleh Qurthubi (2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada PT. Kharisma Graha Jaya Medan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Statistik yaitu Uji-F dan Uji-t, dengan software SPSS for Windows. Hasil Uji-F Penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian, sementara untuk Uji-t hanya variabel Fasilitas yang berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran merupakan sintesa tentanghubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yangdideskripsikan. Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis (Sugiyono, 2008:89).

(39)

(2009) mengungkapkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh sarana bauran pemasaran dalam empat jenis yang luas yang disebut 4P dari pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Berdasarkan bauran pemasaran diatas maka peneliti membuat kerangka konseptual yang terdiri dari produk, harga, promosi dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Sumber : (Kotler dan Keller, 2009) , diolah peneliti (2012) Gambar 2.2

Kerangka Konseptual 2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2008:93). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis penelitian ini adalah “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri dari faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor kemudahan memperoleh produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian E-ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT Indonesia AirAsia”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian (X)

- Faktor Produk (X1) - Faktor Harga (X2) - Faktor Promosi (X3) - Faktor Kemudahan

(40)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh yaitu : produk (X1), harga (X2), promosi (X3), kemudahan memperoleh produk (X4) berpengaruh terhadap keputusan pembelian e-ticket AirAsia (Y). (Sugiyono, 2008).

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan adalah Universitas Sumatera Utara, Jalan Dr. T. Mansur No. 9, Medan. Waktu penelitian dilaksanakan sejak Bulan April 2012 sampai dengan Juni 2012.

3.3 Batasan operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Program Studi S1 dan Diploma yang pernah membeli e-ticket

(41)

2. Penelitian ini hanya melihat variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), kemudahan memperoleh produk (X4) yang mempengaruhi keputusan pembelian e-ticket AirAsia (Y).

3.4 Definisi operasional a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor lain (Nawawi, 2004:56). Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah:

1. Faktor produk (X1)

Didefenisikan sebagai atribut produk e-ticket AirAsia yang dipertimbangkan dari segi manfaatnya.

2. Faktor harga (X2)

Didefenisikan sebagai persepsi responden tentang harga produk, baik itu mahal, kompetitif, standar, murah.

3. Faktor promosi (X3)

Didefenisikan sebagai cara produk e-ticket diperkenalkan kepada konsumen. Strategi promosi konsumen harus konsisten dengan profil pelanggan.

4. Faktor kemudahan memperoleh produk (X4)

(42)

b. Variabel Pengambilan Keputusan Pembelian (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang

dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2004:12).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk

e-ticket AirAsia pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Keputusan

pembelian adalah hasil dari evaluasi alternatif berdasarkan informasi atas kebutuhan yang diakhiri dengan keputusan pembelian.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran

Variabel

1. Harga produk yang ditetapkan

1. Daya tarik iklan AirAsia

2. Pesan yang

disampaikan mudah dipahami

3. Acara promo atau

event yang diselenggarakan AirAsia

(43)

(Lanjutan) Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran

Variabel

1. E-ticket AirAsia mudah diperoleh 2. Lokasi penjualan

e-ticket AirAsia

Sumber : Setiadi (2003), Nawawi (2004) data diolah peneliti (2012)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai dasar dalam menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:133).

Skala Likert menggunakan lima tingkat jawaban sebagai berikut: Tabel 3.2

(44)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasidalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Program Studi S1 dan Diploma. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari (dirmahasiswa.usu.ac.id)diketahui jumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada bulan April 2012 adalah sebanyak 32.911 orang. b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Adapun penarikan jumlah sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008: 78), yaitu :

=

1 +

��

2

Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Taraf Kesalahan = 10%

Berdasarkan populasi yang berjumlah 32.911 orang, maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut :

�= 32911

1 + 32911(0,1)2 =

32911

(45)

Melalui rumus Slovin maka didapat jumlah sampel sebesar 99,70 yang dibulatkan menjadi 100orang.

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Probability Sampling dengan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Metode Proportionate Stratified Random Sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2008:118).

Berdasarkan jumlah mahasiswa setiap fakultas yang diperoleh peneliti dari dirmahasiswa.usu.ac.id, maka, pembagian jumlah sampel ditentukan pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Dengan Metode Proportionate Stratified Random Sampling

Fakultas Jumlah

Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3436 10,44% 10

Kesehatan Masyarakat 1351 4,11% 4

Keperawatan 1274 3,87% 4

Psikologi 516 1,57% 2

Farmasi 1072 3,26% 3

Total 32911 100% 100

(46)

3.7 Jenis Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang telah mengolah informasi terlebih dahulu seperti data PT Indonesia AirAsia, jurnal, buku-buku pendukung, dan sebagainya. 3.8 Metode pengumpulan data

a. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden.

b. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam

buku, jurnal-jurnal ilmiah, majalah, internet yang menjadi bahan

referensi pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang

memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan

kuesioner, dan pembahasan teoritis.

c. Pengamatan (Observasi)

Mengumpulkan data yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati

secara langsung sejauh mana iklan (advertisement)dapat berpengaruh

(47)

3.9 Uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan kepada 45 mahasiswa, diluar jumlah sampel yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.9.1 Uji Validitas

Peneliti menggunakan instrument sebelum melakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas akan dilakukan pada 45 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara diluar sampel yang diuji dengan metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Nilai corrected item total correlation adalah 0,288 untuk 45 responden.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windowsdengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika r hitung> r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2) Jika r hitung< r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 3.9.2 Uji Reliabilitas

(48)

windowsdimana butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kiteria sebagai berikut :

1) Jika r alpha positif atau > rtabel maka pernyataan reliabel. 2) Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel. 3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang dihadapi yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap keputusan pembelian e-ticket AirAsia pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria pernyataan yang asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

(49)

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas artinya varians variabel independen adalah sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.

(50)

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linear berganda digunakan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

Model regresi linear berganda yang digunakan: Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+b4X4+e

Dimana :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi

X1 = Faktor produk

X2 = Faktor harga

X3 = Faktor promosi

X4 = Faktor kemudahan memperoleh produk

e = Standar error

3.10.4 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)

Uji - F dilakukan untuk mempengaruhi apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: b1,b2,b3,b4=0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak

(51)

H0: b1,b2,b3,b4≠0, artinya variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

H0 diterima bila Ftabel< Fhitung pada α = 5 % Ha diterima bila Ftabel> Fhitung pada α = 5%

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji - t)

Uji - t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4) terhadap variabel

terikat (Y).

Bentuk pengujiannya adalah:

H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinya variabel babas secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Ha: b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti (X1,X2,X3,X4) yaitu produk, harga, promosi,

(52)

menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

(53)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat AirAsia

AirAsia didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 18 November 1996. Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia, namun pada tanggal 2 Desember 2001 maskapai ini memiliki hutang yang berat dan akhirnya dibeli oleh eksekutif Time Warner, perusahaan pemilik Tune Air Sdn Bhd, Tony Fernandes. Tony melakukan perubahan pada AirAsia dan berhasil membukukan laba pada tahun 2002 dan meluncurkan berbagai rute baru dari pangkalan utamanya di Kuala Lumpur, yang serta menghapus bentuk monopoli Malaysia Airlines dengan harga promosi MYR 1 (USD 0,27).

(54)

Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar

Di Indonesia, PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional) dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. segera setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap.

AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang.

(55)

(“AAIL”), sebuah perusahaan yang 99.8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49 % saham AWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai penerbangan bertarif murah dan tanpa embel-embel yang terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation di Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan penerbangan internasional dari Bangkok International Airport.

Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.

Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.

(56)

PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan).

PT. Indonesia AirAsia melayani rute domestik, yaitu dari Kota Jakarta,Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar (Bali),Medan Balikpapan,Makassar. Untukrute internasional dari KotaBandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar (Bali),Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Palembang, Balikpapan,Makassar, ke Kuala Lumpur (Malaysia).Untuk Rute dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Bangkok, Kota Kinabalu, Singapura, Penang, Phuket dan Ho Chi Minh City. Untuk rute dari Medan ke Kuala Lumpur, Johor Baru, Penang, Bangkok, Hongkong. Untuk rute dari Bali ke Kuala Lumpur, Singapura,Phuket, Bangkok, dan Perth.

(57)

dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah "A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.

Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.

4.1.3 Visi dan Misi PT Indonesia AirAsia a. Visi

AirAsia selalu memberikan harga termurah disetiap pelayanan penjualan. Selain itu, AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. b. Misi

(58)

4.1.4 Logo Perusahaan

Sumber : www.airasia.com (Juni 2012) Gambar 4.1

Logo Perusahaan AirAsia 4.1.5 Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia

Kegiatan setiap bagian perusahaan diuraikan sebagai berikut : 1. Station Manager (SM) bertugas :

a. Penanggung jawab seluruh kegiatan perusahaan PT. Indonesia AirAsia.

b. Sebagai pimpinan perusahaan, menguasai seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

c. Mengkoordinir antara kegiatan penjualan, kegiatan operasional, kegiatan maintenance dan kegiatan administrasi.

d. Mempertanggung jawabkan keuangan antara lain pendapatan penjualan dan pengeluaran.

2. Duty Executive (DE) bertugas :

a. Membantu Station Manager dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk memenuhi target penjualan yang harus dicapai dengan target yang telah ditentukan.

(59)

c. Mengawasi kegiatan pada saat check in.

3. Guest Service Assistant (GSA) / Guest Service Official (GSO) bertugas :

a. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi.

b. Bertugas mengawasi administrasi kegiatan penjualan.

c. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan. d. Menginput data-data penumpang yang dikenakan kelebihan

bagasi.

4. Tour Leader (TL) bertugas :

Tour leader bertugas sebagai pemimpin dalam tim. Setiap tim terdiri dari 7orang anggota. Seorang tour leader harus dapat menguasai seluruh pekerjaan daripada anggotanya. Selain itu, tugas lainnya adalah memonitoring staff.

5. Staf, bertugas :

Staf karyawan PT. Indonesia AirAsia bertugas untuk melaksanakan tugas dan wewenang yang didelegasikan oleh tour leader masing-masing. Para staf harus dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan yang dilakukan.

4.1.6 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada

(60)

V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y, W, O, X, J, I, A, B, C, D, E, G, S, R, G. a. Kelas yang dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : V, P,

L, U, T, Q, M, K, H, Y.

Kelas-kelas tersebut dapat dirubahdengan ketentuan perubahan yang dapat dilakukan 6 (enam) jam sebelum keberangkatan, dan berdasarkan waktu negara tujuan penumpang. Atas perubahan tersebut dikenakan biaya pinalti, dan untuk perubahan penerbangan dapat dilakukan diluar dari 48 jam, sebelum waktu keberangkatan.

b. Kelas yang tidak dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : W, O, X, J, I, A

Jenis kelas inilah yang tidak dapat dirubah, dikarenakan penumpang membeli kursi melalui internet ataupun yang menggunakan harga promo.

c. Kelas yang tidak diperuntukkan untuk umum : B = ATM (Angkatan Tentara Malaysia) C = Kupon Travel

D = Duty Travel

E = Untuk HUB Bangkok

(61)

a.AirAsia Airbus A320 b. AirAsia Boeing 737-300 Sumber : www.flightglobal.com,www.flickr.com, (2012)

Gambar 4.2 Jenis pesawat AirAsia 4.1.7 Produk Perusahaan

Produk PT. Indonesia AirAsia merpakan produk jasa penerbangan yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut ni adalah rute penerbangan yang ditawarkan oleh PT. Indonesia AirAsia :

Jakarta - Bangkok Jakarta - Ho Chi Minh City Jakarta - Kota Kinabalu Jakarta - Phuket

Jakarta - Penang Jakarta - Kuala Lumpur Jakarta - Singapore Jakarta - Bali

Jakarta - Yogyakarta Bandung - Kuala Lumpur Bandung - Singapore Bandung - Medan

Bandung - Pekanbaru Bandung - Bali

Bandung - Surabaya Yogyakarta - Kuala Lumpur Yogyakarta - Singapore Yogyakarta - Jakarta

Surabaya- Kuala Lumpur Surabaya- Medan Surabaya- Jakarta Surabaya- Bandung Bali- Bangkok Bali- Phuket Bali- Kuala Lumpur Bali- Singapore Bali- Jakarta Bali- Bandung Bali- Darwin Bali- Perth

(62)

Banda Aceh - Kuala Lumpur Pekanbaru - Kuala Lumpur Padang - Kuala Lumpur Palembang - Kuala Lumpur Semarang - Kuala Lumpur

Keberangkatan dari bandara Polonia Medan :

Sumber : www.airasia.com, diolah peneliti (2012) Gambar 4.3

(63)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberi hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) for windows.

4.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung> r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

(64)

Tabel 4.1

(65)

Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat pada pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 data tidak valid karena rtabel untuk 45 orang responden adalah 0.288. Sedangkan nilai rhitung pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 dibawah 0.288 , berarti pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 harus dihapus, setelah itu dilakukan pengujian kembali.

(66)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid

karena r hitung > r tabel. Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap

pengujian reliabilitas.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2012:82), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai :

a. Cronbach Alpha> 0.8, reliabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan b. 0.7 <Cronbach Alpha< 0.8, reliabilitas baik

c. Cronbach Alpha< 0.7, reliabilitas kurang meyakinkan Tabel 4.3

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.895 21

Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows (Juni 2012)

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa Pernyataan dengan tingkat

signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah

sebesar 0.895, ini berarti 0.895 > 0.8 sehingga dapat dinyatakan bahwa

kuesioner tersebut memiliki reliabilitas sangat baik/ sangat meyakinkan dan

dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen

(67)

4.2.2 Teknik Analisis

4.2.2.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 21 butir pernyataan, yakni tiga butir pernyataan untuk variabel Produk(X1), tiga butir pernyataan untuk variabel Harga(X2), lima butir pernyataan untuk variabel Promosi(X3), tiga butir pernyataan untuk variabel Kemudahan memperoleh produk(X4) dan tujuh butir pernyataan untuk variabel Keputusan pembelian (Y).

Kuesioner disebarkan kepada seratus (100) orang mahasiswaUniversitas Sumatera Utara yang telah ditentukan oleh peneliti dengan menggunakanProportionate Stratified Random Sampling.

a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Persentase

Pria 44 44%

Wanita 56 56%

Total 100 Orang 100%

Gambar

Gambar 2.1 Tahap pengambilan keputusan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Instrumen Skala Tabel 3.2 Likert
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Dengan Metode
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok ten

Untuk mengetahui pengaruh faktor produk, lokasi, harga, promosi dan. pelayanan secara parsial terhadap keputusan konsumen

Hipotesis yang diajukan adalah 1) Diduga bahwa kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian air minum AQUA di

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang

USU, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk baju bekas impor?”. 1.3

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen yang terdiri dari Kualitas Produk, Harga, dan Gaya Hidup secara parsial

Pada penelitian ini mengangkat faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga dan promosi sebagai faktor-faktor yang diduga berpengaruh pada keputusan pembelian “Mie Jakarta

Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor (pelayanan, kualitas produk, harga, promosi) mempengaruhi keputusan konsumen membeli pada PT. Kalla Toyota Cabang