• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

 

A. Sejarah Usaha Distro (Distribution Outlet)

Distro, singkatan dari distribution store atau distribution outlet, adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil menengah (IKM) dengan merek independen yang dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara masal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk.

Konsep distro berawal pada pertengahan 1990an di Bandung. Saat itu band-band independen di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/ kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, ada komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 unit diantaranya ada di Bandung.

B. Latar Belakang Usaha Distro 308

Menurut Pemilik usaha ini selaku manager, yaitu Pak Rizal, Distro 308 pertama kali berdiri tahun 2003. Sebelum pertama kali mendirikan usaha Distro ini, Pak Rizal menjalankan bisnis clothing kecil-kecilan yaitu sekitar tahun 2002, karena belum mempunyai toko sendiri bapak Rizal yang berasal dari padang dan penggemar fashion ini menitipkan barang-barangnya di Distro-distro yang sudah dia kenal. Dengan kegigihannya dan modal hanya sedikit Bapak Rizal bertekat untuk membuka toko di jalan Taman Siswa pada tahun 2003 akan tetapi setelah satu setengah tahun bapak Rizal memutuskan untuk pindah toko di jalan Gejayan Mrican, karena dinilai di jalan Gejayan Mrican lebih strategis tempat untuk berjualan.

Berdasar dari kesukaan di dunia fashion pak Rizal selalu mengikuti mode-mode terbaru di setiap tahun, berbekal dari kesukaannya itu setiap mempunyai ide mode model baju atau celana-celana terbaru pak Rizal berusaha untuk membuat baju-baju atau celana yang modern yang sesuai dengan anak-anak muda zaman sekarang, karena pada dasarnya Distro diperuntukkan bagi anak-anak muda yang mengikuti style masa kini. Visi dan misi Distro 308 sebagian besar hampir sama dengan distro-distro yang lain, karena distro termasuk dalam industri kreatif maka inovasi produk menjadi ujung tombak dalam berkompetisi. Produksi dalam distro berbeda dengan produksi baju pada perusahaan pada umumnya yang diproduksi secara massal. Produski pada distro mengacu pada keunikan, masing-masing distro memiliki konsep atau idealisme sendiri-sendiri. Satu hal yang sama

dari semua distro adalah mengincar pasar anak muda, dengan memanfaatkan semangat dan selera anak muda yang beraneka ragam.

Distro 308 yang saat ini sudah berjalan, waktu kurang lebih selama delapan tahun ini, sekarang sudah mempunyai satu cabang toko yang terletak di jalan Cendrawasih. Karena pak Rizal merasa ditro 308 sudah banyak dikenal oleh anak-anak muda atau para konsumen yang memakai produk Distro 308 ini maka pak Rizal berani untuk memutuskan membuka cabang. Nama 308 sendiri diambil dari ketidaksengajaan pemilik untuk memilih nama untuk Distronya, karena dirasa nama 308 adalah nama yang unik dan berbeda dari nama Distro-distro yang lain maka sang pemilik memutuskan untuk memakai nama 308.

Karyawan yang bekerja di toko ada 2 orang di cabang juga ada 2 orang, sedangkan karyawan bagian kantor/ office ada 6 orang, dan 5 orang karyawan dibagian produksi yang membuat langsung baju-baju, celana, dll, sehingga total karyawan ada 15 orang. Struktur organisasi Distro 308 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar IV.1

Struktur Organisasi Distro 308

Manager

Administration Shopkeeper

Metode pemasaran atau perkenalan Distro 308 pertama kali di kota Yogyakarta menggunakan brosur-brosur, majalah, radio, dan mengikuti expo/ pameran-pameran. Dengan memperkenalkan merek/ branding ke masyarakat maka Distro 308 secara langsung memperkenalkan tentang produk, kualitas produk, dan segmen pasar baik untuk kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa Keunggulan yang paling ditonjolkan dari Distro 308 adalah konsep yang sesuai dengan mode style saat ini, yaitu dengan meberikan kesan modern.

Jam operasional toko Distro 308 dimulai dari jam 10.00-21.30 WIB dan dibagi menjadi dua shift, masing-masing shift berdurasi 5,5 jam kerja. Pembagiannya sebagai berikut :

1. Shift pertama : jam 10.00 WIB – 15.30 WIB

2. Shift kedua : jam 15.30 WIB – 21.30 WIB

Sedangkan untuk kantor tetap menggunakan office hour atau menggunakan 8 jam kerja dari jam 08.00-17.00 WIB. Mayoritas karyawan yang bekerja di Distro 308 adalah anak-anak masih muda. Jenis produk yang dijual di Distro 308 bermacam-macam/ all item mulai dari atasan hingga bawahan seperti kaos, kemeja, sweater, jaket, celana panjang atau pendek, celana boxer, sepatu, sandal, dan asesoris (ikat pinggang, anting, pin, dll).

Layaknya perusahaan lain yang ingin menjangkau banyak kosumen, Distro 308 juga memiliki strategi sendiri agar tetap bertahan dan berkompetisi

dalam persaingan industri kreatif yang sangat ketat. Selain bersaing dari segi harga, produk, dll. Distro 308 juga memanfaatkan internet dalam memasarkan atau mengenalkan produknya ke masyarakat. Dengan adanya internet para konsumen dapat selalu up-date baju atau celana yang terbaru dan dapat mengenal lebih jauh lagi tentang Distro 308 ini.

Ada beberapa kendala yang dihadapi Distro 308 dalam menjalankan usahannya, kendala-kendala tersebut antara lain:

1. Terlambat untuk update pada jejaring sosial, hal ini terjadi karena adanya kesibukan diantara karyawan.

2. Kendala yang kedua adalah Desain, desain sangat berperan penting dalam hal produksi, karena kebanyakan pelanggan yang akan membeli produk Distro adalah yang diperhatikan model-model yang terbaru.

3. Kendala yang ketiga disebabkan terlambatnya distribusi pengiriman kain, karena adanya faktor-faktor eksternal yang tidak dapat diduga.

4. Kendala yang keempat adalah strategi pemasaran yang harus selalu berubah, untuk mendapatkan pelanggan yang setia.

BAB V

Dokumen terkait