• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Saham-saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 saham yang diterbitkan oleh 10 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana. Gambaran umum perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. PT Agung Podomoro Land Tbk.

PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik dan pengelola real estate terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real estate. APLN adalah entitas bisnis unggulan Agung Podomoro Group (APG) dan merupakan salah satu pengembang real estate terbesar di Indonesia. APLN didirikan pada tanggal 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya. Pada 11 November 2010 APLN melakukan penawaran umum perdana dan 14.350.000.000 saham APLN milik pendiri perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Jumlah Saham yang ditawarkan pada saat perdagangan umum perdana adalah 6.150.000.000 (enam miliar seratus lima puluh juta). Nilai nominal sahamnya adalah Rp100 (seratus rupiah) dengan harga penawaran sebesar Rp365 (tiga ratus enam puluh lima rupiah) sehingga nilai emisinya adalah Rp2.244.750.000.000 (dua triliun dua ratus empat puluh empat miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Masa penawaran umum tersebut yaitu pada tanggal 3 – 5 November 2010 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 November 2010. Dengan tambahan penerbitan saham baru dari portepel, menjadikan total jumlah saham

beredar yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada 31 Desember 2011 adalah sebanyak 20.500.000.000 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Saham- saham yang ditawarkan dalam rangka penawaran umum perdana ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel.

2. PT Bumi Citra Permai Tbk.

Perjalanan PT Bumi Citra Permai Tbk. (BCIP) dimulai sejak didirikan dengan akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Bumi Citra Permai Tbk No. 2 Tanggal 3 Mei 2000. Perusahaan bergerak dalam pengembangan kawasan industri dan pergudangan dengan luas area yang dimiliki seluas ± 310 Ha, bernama Millennium Industrial Estate yang terletak di Kabupaten Tangerang. Millennium Industrial Estate terletak di Km 36 dari pusat Jakarta tepatnya di Cikupa Tigaraksa, Tangerang, Banten yang dapat diakses melalui jalan tol Jakarta–Merak, dan dapat dengan mudah dicapai dari Bandara Internasional dan Pelabuhan Laut.

Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 11 Desember 2009, dengan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Adapun jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp 110 per lembar saham. 3. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.

Perseroan didirikan pada tanggal 24 Agustus 1989, berkedudukan di Kabupaten Bekasi, dengan menjalankan kegiatan usahanya di bidang pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan kawasan industri beserta sarana dan prasarananya. Bersama dengan Marubeni Corporation (Jepang), Perseroan membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Megalopolis Manunggal

Industrial Development (“MMID”), mengembangkan dan merintis kawasan industri di daerah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, yang dikenal dengan Kota Industri MM2100 (“MM2100”). Perseroan menjual kepemilikan saham MMID kepada PT Jatiwangi Utama pada tahun 2011, setelah seluruh pembangunan MM2100 oleh MMID selesai. Sejak didirikan, Perseroan fokus pada bidang properti yang kegiatan utamanya adalah pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan kawasan industri termasuk pembangunan serta pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana pendukung di kawasan industri.

Perseroan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Perusahaan Terbuka pada tanggal 10 April 2012 dengan kode saham (ticker code) 'BEST', seiring dengan Surat Pernyataan Efektif tanggal 29 Maret 2012 dan Sertipikat Pencatatan tanggal 10 April 2012. Saham yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan.

4. PT Megapolitan Developments Tbk.

PT Megapolitan Developments Tbk. (EMDE) adalah pengembang properti di Indonesia yang memfokuskan usahanya pada pengembangan, manajemen, dan investasi dari bisnis properti. Memiliki sejarah dan pengalaman yang panjang, Perseroan memiliki portofolio proyek yang meliputi pengembangan kawasan hunian untuk segmen pasar menengah hingga atas, skala kota terpadu, multifungsi dan pengembangan bangunan tinggi apartemen dan kondotel.

Para pendiri meyakini bahwa pemilihan nama harus mencerminkan mimpi yang akan dicapai di masa mendatang. Nama “Megapolitan” lahir sebagai wujud dari besarnya mimpi para pendiri untuk membangun kota yang lebih dari sebuah kota metropolitan Jakarta dan pada tahun 1979 Perseroan meningkatkan usahanya menjadi pengembang properti. Perjalanan panjang Perseroan yang disertai pencapaian yang sukses dalam mengembangkan proyek – proyek inilah yang akhirnya memicu manajemen untuk meningkatkan kinerja dan strategi usaha, sehingga pada 12 Januari 2011 Perseroan tercatat dan diperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO). Dengan profi l keuangan yang sehat, portofolio bisnis yang beragam, dan cadangan lahan strategis yang luas, Megapolitan akan terus bertumbuh seiring dengan pengembangan proyeknya di tahun-tahun mendatang. Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 12 Januari 2011 dengan saham terakumulasi 3.350.000.000 dan nominal saham terakumulasi adalah 335.000.000.000.

5. PT Gading Development Tbk.

PT Gading Development Tbk. (GAMA) “Perusahaan” atau Entitas Induk didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Desember 2003. Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, industri dan investasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2009. Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 4 milyar lembar saham baru yang berasal dari portepel atau sebanyak 39,98% (tiga puluh sembilan koma sembilan delapan persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Penawaran Saham Umum Perdana, maka Perseroan atas pemegang saham lama akan

mencatatkan juga sejumlah 6,005 miliar lembar saham atau 60,02% (enam puluh koma nol dua persen). Saham tersebut adalah milik PT Gading Investment sebanyak 3,603 milyar lembar saham dan saham milik PT Multi Daya Industri sebanyak 2,402 milyar lembar saham

Pada tanggal 29 Juni 2012 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan Surat Keputusan No.S-8146/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 4 milyar lembar saham dengan nilai nominal Rp.100 (seratus rupiah) per lembar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.105 (seratus lima rupiah) dan disertai 2 milyar waran seri I (satu) yang diberikan secara cuma-cuma, dimana setiap pemegang dua saham biasa berhak memperoleh satu waran seri I (satu) yang dapat dikonversi menjadi saham baru mulai tanggal 13 Januari 2013 sampai dengan 16 Juli 2015 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.105 (seratus lima rupiah) per lembar saham.

6. PT Greenwood Sejahtera Tbk.

PT Greenwood Sejahtera Tbk. (GWSA) telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Perusahaan Terbuka pada tanggal 23 Desember 2011, dengan kode saham (ticker code) GWSA. Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) dalam Surat Keputusan No. S-13404/BL/2011 untuk menjual sahamnya sejumlah 1.600.000.000 saham yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham kepada masyarakat.

Saham yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan Efek terlebih dahulu. Saham-saham perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2011. Dengan visi Perseroan menjadi pemimpin dalam industri pengembangan properti melalui inovasi dan perbaikan secara terus menerus, dengan menghadirkan proyek-proyek baru dan menuntut manajemen untuk senantiasa melakukan berbagai terobosan untuk menciptakan sejumlah produk yang berkualitas tinggi sehingga memberikan nilai yang optimal bagi para investor.

7. PT Metropolitan Land Tbk.

Perusahaan yang didirikan pada tanggal 16 Februari 1994 dan mulai beroperasi tepat tanggal 28 Oktober 1994. Kesuksesan dan pencapaian yang berhasil diraih oleh Metland saat ini tidak dapat dipungkiri juga berkat dukungan dari berbagai pihak, seperti konsumen, mitra kerja dan juga para karyawan beserta jajaran Direksi Perusahaan. Untuk memuaskan konsumen, Metland selalu menghadirkan produk-produk properti dengan konsep yang berkualitas dan ramah lingkungan. Sebagai bukti kerja keras dan juga komitmen Metland dalam hal peningkatan mutu, pada tahun 2009 sertifikasi yang diperoleh Metland menjadi ISO 9001:2008. yang merupakan pengakuan resmi atas sistem manajemen mutu yang telah mencapai standar internasional.

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) telah melaksanakan Penawaran Umum Saham pada tanggal 9 Juni 2011 dengan jumlah hasil penawaran umum mencapai Rp454.759.920.000. Kegiatan tersebut mencatat biaya pelaksanaan Penawaran Umum mencapai Rp27.406.926.342 sehingga hasil bersih dana perolehan Penawaran Umum Saham yang diperoleh Perusahaan adalah sebesar Rp427.352.993.658.

8. PT Nirvana Development Tbk.

Perseroan didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang- undangan Republik Indonesia dengan nama “PT Adipura Artha Pratama”, yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 43 tanggal 18 Desember 2003. Perseroan bergerak dalam bidang pembangunan, jasa, perdagangan, industri, investasi. Untuk kegiatan perdagangan Perseroan melakukan perdagangan berupa komoditi bahan baku material berupa batu kapur untuk pengeras jalan (aspal), dimana batu kapur ini berfungsi sebagai penyerap air. Perseroan dalam melakukan perdagangannya selama ini dilakukan secara cash delivery dimana Perseroan mengambil bahan baku batu kapur dari pemasok dan langsung mengirimkannya ke konsumen. Perseroan tidak mempunyai ketergantungan kepada pelanggan dan pemasok tertentu. Perusahaan berdomisili di Jakarta Selatan dan Entitas Anak berkedudukan di Jakarta, Cirebon, Sukoharjo, Pangkalan Bun dan Sampit. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2009.

Pada tahun 2012 PT Nirvana Development Tbk. (NIRO) melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (“IPO”), tepatnya pada tanggal 31 Agustus

2012, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dengan jumlah saham sebanyak 6.000.000.000 saham, yang merupakan saham baru dari portepel yang ditawarkan ke pada masyarakat dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Harga penawaran sebesar Rp 105 per saham dan Pada tanggal 13 September 2012, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

9. PT PP (Persero) Tbk.

PT PP (Persero) Tbk telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Perusahaan Terbuka pada tanggal 9 Februari 2010, dengan kode saham (ticker code) PTPP, seiring dengan Surat Pernyataan Efektif No. S.858/BL/2010 dari Ketua Bapepam-LK tanggal 29 Januari 2010. Persetujuan tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan Saham baru PT PP (Persero) Tbk dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2009, tanggal 28 Desember 2009. Tahun 2010 menjadi momentum baru bagi pertumbuhan dan prestasi Perseroan yang ditandai dengan pelaksanaan IPO dan pencapaian kinerja usaha yang memuaskan.

Di tahun pertama sejak tanggal pencatatan saham umum perdananya, Perseroan telah memberikan imbal hasil kepada Pemegang Saham, dengan nilai kenaikan rata-rata sebesar 33,43%. Harga saham awal sebesar Rp560 kini naik hingga mencapai harga rata-rata Rp747,22 dengan volume transaksi perdagangan rata-rata sebesar Rp15.120.628,97 per tanggal 18 Februari 2011. Nilai Market Capitalization hingga saat ini telah mencapai Rp3,15 triliun. Langkah korporasi yang diikuti penerapan Shifting Strategy sebagai Perusahaan Konstruksi dan Investasi tersebut telah menempatkan PT PP di jalur yang tepat untuk

pertumbuhan berkelanjutan sekaligus memperkuat posisinya sebagai Market Leader.

10. PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Perusahaan didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing dengan nama “Volker Aanemin Maatschappij NV” yang kemudian dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara (PN) Waskita Karja berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 62 tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 1961, serta diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 83 tahun 1961 dan Tambahan Lembaran Negara No. 2217, yang berlaku surut hingga tanggal 1 Januari 1961. Pada saat itu, Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Setelah dinasionalisasi, Perusahaan kemudian berubah menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama PT Waskita Karya berdasarkan Akta Pendirian No. 80 tanggal 15 Maret 1973.

Untuk memenuhi rencana strategis perusahaan yang tertuang dalam Rencana Kerja Jangka Panjang, yaitu melakukan pengembangan bisnis, maka perusahaan memandang perlu untuk merevisi capital structure dengan menerbitkan obligasi II, serta IPO di tahun 2012. Sebagai salah satu diantara BUMN Konstruksi terbesar di Indonesia, PT Waskita Karya memutuskan untuk mengambil langkah menawarkan sahamnya kepada publik melalui bursa.

Sejak tanggal 19 Desember 2012 PT Waskita Karya secara resmi listing di Bursa Efek Indonesia dengan ticker “WSKT” dengan harga perdana Rp380,-. Kehadiran saham PT Waskita Karya disambut dengan sangat antusias oleh pelaku pasar. Hal ini dapat dilihat dari perubahan harga saham yang positif sejak awal pembukaan hingga penutupan periode Desember 2012. Pada 19 Desember 2012,

saham dijual dengan harga Rp380,- per lembar saham. Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 18,42% atau menjadi Rp450,- per lembar saham pada hari penutupan tanggal 28 Desember 2012.

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dokumen terkait