• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Gambaran Umum Perusahaan Sampel

Penelitian ini menggunakan obyek perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan kegiatan akuisisi periode tahun 2004-2009, serta sahamnya aktif diperdagangkan di BEI pada periode disekitar tanggal pengumuman akuisisi dilakukan. Terdapat 13 perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini yaitu :

1. PT. Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma Tbk (perusahaan) didirikan dalam rangka undang-undang penanaman modal dalam negeri No. 6 Tahun 1968. Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi, perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966. Perusahaan berkedudukan di Jakarta baik kantor pusat maupun pabrik keduanya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jln. MH Thamrin blok A3-1 Lippo Cikarang Bekasi, Jawa Barat.

2. PT. Ades Alfindo Tbk

PT Ades Alfindo Tbk didirikan tanggal 6 Maret 1985. Anggaran dasar perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir tahun 2004 untuk mengubah nama perseroan dari PT Ades Alfindo Tbk menjadi PT

Ades Waters Indonesia Tbk dan disahkan oleh Mentri Kehakiman pada tanggal 30 Agustus 2004.

Perusahaan bergerak diusaha produksi dan distribusi air minum dalam kemasan perusahaan ini memulai kegiatan usaha komersialnya tahun 1986. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jln. KH Moh Mansyur No. 34 Jakarta. Pabrik perusahaan berlokasi di Tapos (Jawa Barat), Semarang dan Deli Serdang (Sumatra Utara).

3. PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

PT Bentoel Internasional Investama Tbk didirikan berdasarkan akta No. 247 tanggal 11 April 1987 dari Misahardi Milamarta SH notaris Jakarta. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 4 Februari 1989 dan diumumkan dalam berita Negara RI No. 9 tanggal 10 November 1989.

Perusahaan berdomisili di Jakarta. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Maksud dan tujuan perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, industri, pembangunan, kehutanan dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial tahun 1980 yang pada saat itu bergerak dalam bidang industri rotan. Saat ini perusahaan bertindak sebagai induk perusahaan (Holding Company). Jumlah karyawan perusahaan dan anak perusahaan sebanyak 6572 dan 10.854 karyawan masing-masing per 31 Desember 2005 dan 2004.

4. PT Unilever Indonesia Tbk.

PT Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeep Fairieken N.V dengan akte No. 23 Mr. A.H Van Ophuijsen, notaris di Batavia pada tanggal 16 Desember 1993. Setelah mendapatkan persetujuan dari Gouverneur General, perusahaan didaftarkan di Road Van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1993 serta diumumkan dalam tambahan No. 3 pada Javache Courant pada tanggal 9 Januari 1934.

Namun perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia dengan akte notaris Ny. Kartini Muljadi, SH No. 171 pada tanggal 22 Juli 1980. Perubahan anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir, mengubah nama perusahaan menjadi PT Unilever Indonesia Tbk dilakukan dengan akte Tn Mudofir Hadi, SH No. 92 pada tanggal 30 Juni 1997. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-1.049.01 Th 98 pada tanggal 23 Februari 1998, sedangkan pengumuman dalam tambahan pada Berita Negara masih dalam proses.

Saat ini perusahaan memiliki kantor utama di Indonesia yang beralamat di Graha Unilever Jl. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta. Disamping kantor utama No. 170 Jakarta, Jln Rungkut Industri No. 5-11 Surabaya serta di Jln. Kawasan Industri Jaba Beka IX Kav. 01 - 29 Cikarang Jawa Barat. Pada tanggal 16 November 1981, perusahaan mendapat ijin Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. SI-009/PEMERINTAH/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Surabaya.

5. PT Bumi Resources Tbk

PT Bumi Resources Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan 103 tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Supatmo SH, notaris di Surabaya dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui syrat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Perusahaan memulai kegiatan operasi secara komersialnya pada tanggal 17 Desember 1979.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir adalah Akta No. 73 tanggal 9 Juli 2008, yang dibuat dihadapan Sudjipto SH, notaris di Jakarta dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.I berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 9 Desember 2008 berdasarkan surat keputuasan No. AHU-94186.AH.01.02. Tahun 2008.

6. Energi Mega Persada Tbk.

PT Energi Mega Persada Tbk didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris No. 16 tanggal 16 Oktober 2001 dari H. Rakhmat Syamsul Rizal SH. Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-14507.HT.01.01.TH.2001 tanggal 29 November 2001, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 31, tambahan No. 3684 tanggal 16 april 2002. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, jasa dan pertambangan, serta jasa manajemen dibidang pertambangan minyak dan gas bumi. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Wisma Mulia, Lantai 33, Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42 Jakarta. Anak Perusahaan melakukan kegiatan penambangan minyak dan gas bumi yang berlokasi di Kepulauan Kangean, Propinsi Jawa Timur serta Propinsi Riau, Jambi, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur.

7. PT Multipolar Corporation Tbk.

Berdiri tahun 1975, PT Multipolar Corporation Tbk merupakan perusahaan solusi keseluruhan investasi strategi di Indonesia. Melalui kepemimpinan perusahaan dengan sektor perbankan dan industri keuangan sejak tahun 2001, PT Multipolar Corporation Tbk telah menginvestasikan pada sektor IT (Teknologi Informasi), mulai dari hardware, software sampai melayani konsultasi segmen pasar yang lainnya, seperti

manufaktur, telekomunikasi, pemerintahan, distribusi dan retail dalam misi untuk konsisiten terhadap bisnis.

8. PT Matahari Putra PrimaTbk.

PT Matahari Putra Prima Tbk didirikan tanggal 11 Maret 1987 berdasarkan Akta Notaris Budiarti SH No 30 tanggal 11 Maret 1986. Akta pendian perusahaan diumumkan dalam Berita Negara No. 73 tanggal 10 November 1991 tambahan No. 2954. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Ny. Purbaningsih Adi Warsito SH No. 64 tanggal 27 April 2007 antara lain mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengusahakan (i) jaringan toko serba ada yang menyediakan berbagai macam barang, misalnya : pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku, obat-obatan dan beberapa kebutuhan sehari-hari. (ii) pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroperasi komersial tahun 1986.

Kantor pusat berkedudukan di Menara Matahari-Lippo Life lantai 20 Jl. Boulevard Palem Raya, Lippo Karawaci Tangerang, Jawa Barat. Pada tanggal 29 November 1992 pernyataan pendaftaran perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana dinyatakan efektif. Pada bulan Desember 1992 perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Eek Surabaya yang saat ini bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.

9. PT Indosat Tbk

PT Indosat Tbk didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) dibidang penyelenggaraan jasa Telekomunikasi Internasional di Indonesia tahun 1967. Pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham Indosat, sehingga sejak saat itu Indosat beroperasi sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan menjadi perusahaan publik pada tahun 1994 dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tahun 2001 mendirikan perusahaan operator seluler yaitu PT Indosat Multi Media Mobile (IM3), yang diikuti dengan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat sebagai penyelenggara seluler terbesar kedua di Indonesia.

Tanggal 31 Desember 2005, Indosat melanjutkan kekuatan usaha selulernya dengan menguji coba teknologi 36 dengan membangun menara BTS di Jakarta dan Surabaya dan telah mengembangkan jaringan keseluruh wilayah Nusantara dengan membangun 1137 base station. Indosat juga telah memiliki ± 126 galeri di Indonesia. Galeri tersebut adalah pusat layanan kepada pelanggan seluler, telekomunikasi tetap dan multimedia, komunikasi data dan Internet (MIDI) dengan produk seperti mentari, IM3, SLI “001”, SLI “008”, Flatcall “016” dan Starone.

10.Millenium Pharmacon Tbk.

PT Millenium Pharmacon Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 1952 oleh Bapak Soedarpo Sastrosatmoko dan Ibu Minarsih Soedarpo sastrosatmoko Wiranatakusumah dengan nama N.V Perusahaan Dagang Soedarpo Corporation, berdasarkan akta notaris Raden Meester Soewandi No. 32 tertanggal 20 Oktober 1952. Akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 14 Juli 1953 Tambahan No. 421.

Berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. SI-090/5HM/MK.10/1990 tanggal 22 Maret 1990, perseroan telah menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 7 Mei 1990 telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

PT Millenium Pharmacon Tbk bergerak dibidang distribusi dan diahnostik dengan cakupan seluruh Indonesia (nation wide), beroperasi dengan 29 kantor cabang, 5 sub distributor, 3 gudang pool dan 15 station penjualan.

11.Leo Investama Tbk

PT Leo Investments Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 45 tanggal 25 Maret 1999 oleh Hasiholan Siagian, S.H., dengan nama PT Integrasi Teknologi Tbk. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia tanggal 3 Maret 2000 dalam Surat Keputusan No. C 4724.HT.01.01.TH.2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan berdasarkan Akta Notaris No. 43 tanggal 12 Desember 2007 oleh

R. Johanes Sarwono, S.H., Perusahaan merencanakan melakukan restrukturisasi dan perubahan kegiatan usaha dari bidang teknologi informasi menjadi bidang investasi berikut pengalihan semua kegiatan usaha teknologi informasi yang dijalankan oleh Perusahaan termasuk aset, kewajiban serta karyawan kepada Anak Perusahaan (PT Integrasi Solutions dahulu PT Integrasi Software), serta Perubahan nama Perusahaan yang diganti menjadi PT Leo Investments Tbk, mengembangkan Anak Perusahaan (PT Lion Nickel dan PT Leo Resources) dalam industri pertambangan nikel. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08760.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 Februari 2008. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan adalah dengan Akta No. 28 tanggal 14 Agustus 2008 oleh Leolin Jayayanti, S.H., tentang penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-72397.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008.

12.PT Petrosea Tbk

PT Petrosea Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi LLM No. 75, di Jakarta tertanggal 21 Februari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Anggaran Dasar Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman

dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 58 tertanggal 9 November 2001 yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00622 HT.01.04.TH 2002 tertanggal 14 Januari 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 658 tanggal 14 Januari 2002. Perubahan terjadi dalam pasal 11 ayat 3 dan pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan, mengenai perubahan jangka waktu pengangkatan anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Perusahaan bergerak dalam tiga segmen utama yaitu Rekayasa dan Konstruksi, Pertambangan serta Jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah kontraktor umum dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Anak perusahaannya bergerak di bidang investasi efek. Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu.

13. PT Indika Energy Tbk

PT Indika Energy, Tbk. (Indika Energy) didirikan pada tahun 2000. Indika Energy sebelumnya dikenal sebagai PT Dipta Diwangkara/PT Indika Inti Energi. Indika Energy telah berakar pada sektor energi sejak 1973, dengan pendirian Tripatra, yang menyediakan pengadaan terpadu dan konstruksi jasa untuk industri minyak dan gas di Indonesia.

Saat ini, Indika Energy tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp. 11.600.000.000.000 (US$ 1,2 miliar) dengan satu anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang berkonsentrasi dalam tiga pilar bisnis, yaitu sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.

Strategi utama untuk pertumbuhan telah “memperkuat landasan untuk integrasi rantai nilai yang lebih besar”. Pada tahun 2009, Indika Energy telah menyelesaikan akuisisi PT Petrosea, Tbk. sebuah perusahaan engineering, konstruksi, dan pertambangan dengan track record prestasi di Indonesia sejak tahun 1972.

Akuisisi ini tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk memperkuat posisi grup dan kepemimpinan dalam bidang EPC (engineering, procurement, construction), tetapi juga untuk mengkonsolidasikan kapasitasnya dalam memberikan pelayanan energi secara total dari hak-hak pertambangan dan studi kelayakan, pada operasi penambangan, pengolahan, produksi, dan pengangkutan. Akibatnya, Indika Energy menjadi perusahaan energi terpadu dengan sinergi strategis.

Bisnis pokok dalam tiga pilar bisnis Indika Energy adalah:

a. PT Kideco Jaya Agung (Kideco) dan PT Santan Batubara (Santan

Batubara) di bidang Energy Resources.

b. PT Petrosea, Tbk (Petrosea) dan PT Tripatra Engineers & Constructors dan PT Tripatra Engineering (Tripatra) di bidang Energy Services.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen terkait