• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.5 Gambaran Umum Program SLPTT Padi di Desa

Program SL-PTT merupakan program dimana program tersebut beranggotakan petani khususnya petani padi di Desa Kedaleman Kecamatan Rogojampi. Petani di Desa Kedaleman yang mengikuti kegiatan SL-PTT akan diberikan keterampilan dan ilmu dalam hal berbudidaya tanaman padi dengan harapan petani mampu melakukan usahatani padi di Desa Kedaleman secara benar sesuai petunjuk yang diberikan oleh penyuluh. Desa Kedaleman merupakan salah satu Desa yang menerima program SL-PTT dari pemerintah yaitu sejak tahun 2008 hingga tahun sekarang 2014. Adapun program SL-PTT yang diterima kelompok tani yang berada di Desa Kedaleman yaitu program SL-PTT khususnya untuk tanaman pangan Padi, Jagung dan Kedelai. Melihat wilayah Desa Kedaleman yang memiliki potensi yang sangat baik terutama dalam berbudidaya tanaman padi, sehingga program SL-PTT sering diterima oleh kelompok tani di Desa Kedaleman ialah SL-PTT dengan komoditas Padi.

Tahun ini Desa Kedaleman menerima program SL-PTT dari pemerintah melalui perantara Penyuluh di Desa Kedaleman. Program SL-PTT yang diberikan untuk kelompok tani di Desa Kedaleman yaitu SL-PTT untuk tanaman padi yang diterima oleh 3 kelompok tani. Desa Kedaleman memiliki 5 anggota kelompok tani, namun hanya 3 kelompok tani yang mendapatkan SL-PTT padi dari pemerintah. Beberapa kelompok tani yang tergabung dalam program SL-PTT yaitu:

1. Kelompok tani lamtoro gung, dimana kelompok tani lamtoro gung beranggotakan 29 orang dan mengikuti program SL-PTT. Kelompok tani lamtoro gung sendiri diketuai oleh Bapak Selamet.

2. Kelompok tani Kayu manis, dimana kelompok tani kayu manis beranggotakan 26 orang dan mengikuti program SL-PTT. Kelompok tani kayu manis diketuai oleh Bapak Anipan.

3. Kelompok tani blimbing wuluh, dimana kelompok tani blimbing wuluh beranggotakan 24 orang dan mengikuti program SL-PTT. Kelompok tani blimbing wuluh diketuai oleh Bapak Muajam.

Kelompok tani yang tergabung dalam program SL-PTT akan dibimbing dan diberikan penyuluhan oleh petugas penyuluh guna memahami cara budidaya tanaman padi secara efisien dan efektif. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan petani bisa menggunakan input secara efisien. Selain itu juga diharapkan agar waktu yang dibutuhkan petani dalam pengolahan tanaman juga akan lebih efektif. Hal ini mengingat waktu yang dibutuhkan dalam produksi akan berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan oleh petani dan hasil panen yang didapat.

Adapun pertemuan yang dilakukan antara kelompok tani dengan penyuluh. Ketua pada masing-masing kelompok tani bertugas untuk mengkoordinasi para anggota untuk melakukan pertemuan yang diadakan oleh penyuluh. Pertemuan dilakukan selama 1 bulan sekali dan dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok tani yang bersedia untuk mendapatkan materi tentang SL-PTT. Materi yang diberikan yang pertama yaitu materi diskusi karena dengan diskusi petani akan lebih mudah menerima materi yang diberikan oleh penyuluh. Kedua yaitu pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL). Pembuatan MOL dilakukan oleh petani dengan tujuan agar petani bisa menghemat biaya yang dikeluarkan untuk obat-obatan. Pembuatan MOL cukup dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar dan mudah didapat. MOL juga memiliki manfaat yang baik untuk tanaman padi, karena MOL sifatnya organik tanpa bahan kimia. Untuk yang pertemuan yang ketiga yaitu materi mengenai proses penanaman padi, dan untuk pertemuan terakhir yaitu proses panen padi.

Kegiatan pertemuan dihadiri oleh para anggota kelompok tani SL-PTT padi dan penyuluh. Penyuluh bertugas memberikan informasi dan pengetahuan kepada petani di Desa Kedaleman mulai dari kegiatan pemilihan varietas, persemaian, penyiapan lahan, cara tanama, pemupukan berimbang, pengendalian gulma, pengairan berselang, pengendalian OPT, Panen dan pasca panen.

Pemilihan varietas perlu dilakukan karena selain menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada di Desa Kedaleman, varietas yang digunakan oleh petani diharapkan tidak gampang terkena serangan hama penyakit. Tahap selanjutnya yaitu membuat area untuk persemaian. Untuk membuat area persemaian, petani harus membersihkan area yang akan digunakan untuk

menyemai benih dan melakukan pemupukan untuk bibit-bibit baru cukup dengan memberikan pupuk urea. Hal tersebut dilakukan agar benih yang dihasilkan baik dan subur. Selanjutnya petani juga diharapkan bisa melakukan pemindahan bibit ke area penanaman pada umur masih muda sekitar 18-21 hari. Hal tersebut baik dilakukan karena tanaman padi masih pada masa produktif. Untuk proses pengolahan tanah sebaiknya petani setelah panen padi langsung segera melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar dalam proses pengolahan tanah. Pupuk organik perlu diberikan untuk tanah dengan tujuan memperbaiki dan melengkapi unsur hara yang ada pada tanah sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman padi.

Proses selanjutnya yaitu proses penanaman. Pada proses ini petani diharapkan dapat melakukan penananam dengan menggunakan sistem jajar legowo (jarak tanam 40cmx20cmx10cm, 2-3 rumpun/lubang). Penanaman sistem jajar legowo sangat dianjurkan oleh penyuluh ke pada petani dengan tujuan hasil produksi para petani dapat meningkat. Hal tersebut karena pada prakteknya, penanaman dengan sistem jajar legowo dirasa sangat menguntungkan bagi petani.

Selanjutnya yaitu proses pemupukan, dimana proses pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk secara berimbang. Anjuran pupuk yang diberikan yaitu NPK (Phonska), Urea, dan Organik dengan dosis perbandingan 2:3:5 dalam luasan satu hektar. Pengairan yang dilakukan oleh petani untuk lahan sawahnya dapat dilakukan secara berselang dilakukan 2 kali dalam masa tanam padi. Selanjutnya untuk tahap pengendalian hama dan penyakit, petani diharapkan melakukan pengamatan pada tanaman padi. Jika terdapat tanda-tanda tanaman mulai terserang hama dan penyakit diharapkan petani bisa secepatnya melakukan pencegahan dengan cara memberikan obat pada tanaman.

Selain pengendalian hama dan penyakit, petani juga dianjurkan melakukan penyiangan. Penyiangan adalah kegiatan membersihkan rumput-rumput maupun tanaman liar yang tumbuh disekitar tanaman padi, dengan tujuan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Tahap terakhir yaitu tahapan untuk pemanenan, dimana untuk proses pemanenan diharapkan petani melakukan pemanenan pada

waktu yang tepat. Hal ini karena jika petani tidak melakukan pemanenan secara tepat waktu maka kualitas gabah yang dihasilkan akan berkurang.

Program SL-PTT Padi yang diberikan oleh pemerintah untuk petani memiliki tujuan untuk membantu petani padi agar lebih memahami cara berbudidaya padi secara efisien dan efektif namun pada kenyataanya masih ada kelompok tani yang tidak ingin mengikuti program SL-PTT dikarenakan tidak memiliki waktu untuk pertemuan antar kelompok dan kurangnya minat petani untuk mengikuti program SL-PTT. Petani padi yang mengikuti program SL-PTT yaitu dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan guna meningkatktan produktivitas padi dan meningkatkan pendapatan juga.

Dokumen terkait