• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Umum RS Bhakti Wira Tamtama Semarang

Pada tanggal 8 Desember 1949 telah tersusun organisasi Divisi III/Gebernur III dengan Panglima Devisi dijabat oleh Kolonel Gatot Subroto Kepala kesehatan (DK Devisi III) dijabat oleh Letkol dr.Suhardi dibantu staf administrasi Lettu Adam Saleh, sedangkan lokasi kantor berada di Hotel Dibya Puti Semarang. Mereka bertugas langsung sebagai anggota LJC (Local Join Commite) yang akan menerima penyerahan kekuasaan dari militer Belanda yaitu Komando Divisi 20 desember Koninklijke Leger (Komandi Devisi 20 Des.K.L). mayor Dr. Sumartono diperintahkan oleh Kepala DKT III untuk menerima penyerahan Militer Hospital yang berkedudukan di Jalan Bojong 150 Semarang dari Komando Divisi 20 Des.K.L. serah terima dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 1949 dimana Mayor Dr. Sumartono didampingi oleh Lettu Adam Saleh dan Lettu Ismaun. Penyerahan dilaksanakan secara bertahap dimana tahap pertama baru diserahkan Territorial Militair Gezondheids Dienst (TMGD). Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Bojong 150, sedang yang di Jalan HOS Cokroaminoto 10 masih dipergunakan untuk merawat tentara Belanda yang luka-luka akibat pertempuran sebagai penanggung jawab Rumah Sakit di Jalan Bojong 150 ditunjuk Lettu Ismaun dibantu Zr. Sumartini

26

serta beberapa orang tenaga tambahan dari DKT Solo. DKT Divisi III yang semula berkedudukan di Hotel Puri kemudian bergabung dengan Rumah Sakit di Jalan Bojong 150.

Pada bulan Juni 1950 Mayor Dr. Sumartono ditarik di Jakarta dan sebagai penggantinya ditunjuk Letkol Dr. Suwondo. Pada bulan Agustus 1950 Militer Hospital Yuliana Jalan HOS Cokroaminoto 10 daerah diserah terimakan kapada RI dan diberi nama Rumah Sakit Divisi III/ Tentara dan Teritorium Jawa Tengah. Setelah serah terima dilanjutkan pemisahan personil antara yang bergabung dengan APRIS dengan tetap bernaung dibawah KNIL/KL.

Beberapa penambahan bangunan seperti Ruang Rontgen, Ruang Perawatan, Poliklinik Gawat Darurat dan Ruang Perawatan Utama. Mengingat semakin ketatnya persaingan dalam bidang pelayanan kesehatan, maka Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang telah mengadakan pembenahan-pembenahan seperti penambahan tenaga dokter ahli, pelayanan konsultasi kesehatan telepon (Hot Line Service) selain itu juga dengan merubah pintu gerbang Rumah Sakit dari jalan HOS Cokroaminoto ke Jalan Dr. Sutomo serta pembuatan unit rawat jalan.

a. Sejarah pergantian nama dan status rumah sakit : 1) Desember 1949

Militer Hospital Yuliana dibawah Teritorial Militer Gezondheid Dients (TMGD)

27

Rumah Sakit Divisi III Tentara dan Territorium (T&T) Jawa Tengah.

3) September 1951 sampai denga 1959

Rumah Sakit Territorium III Cabang Semarang (Skep Menhankam Nomor : DMP/ 335/ 1951/ tanggal 15 September 1959).

4) Tahun 1959 sampai dengan 1963 Rumah Sakit Kosdam VII/Diponegoro. 5) Tahun 1963 sampai dengan 1968

Rumah Sakit Tk II/ 702 (Skep, Pangdam Nomor KPTS/ 377/ 1963/ tanggal 1 Juni 1963).

6) Tahun 1968 sampai dengan 1977

Rumah sakit Tk. II / 702 (Skep Paangdam Nomor SKEP / 110 / VII / 1968 / tanggal 3 Agustus 1968).

7) Tahun 1977 sampai dengan 1985

Rumah Sakit Tk. II / 702 (Skep Menhankam Nomor 226 / II / 1977 / tanggal 25 Februari 1977).

8) Tahun 1985 sampai dengan 1993

Rumah Sakit Tk. III 04.06.02 Semarang (Skep Kasad Nomor Skep / 76 / X / 1985 / tanggal 28 Oktober 1985).

28

Rumah Sakit Tk. III 04.06.02 Bhakti Wira Tamtama (Skep Pangdam Nomor Skep / 283-04 / X / 1993 / tanggal 30 Oktober 1993).

b. Pejabat kepala Rumah Sakit

1) Letkol CKM (K) dr.Trining Purnomo, Sp.M. Menjabat sejak tahun 2002 hingga 2005. 2) Letkol CKM dr.Taufiq Urahman, Sp.B.

Menjabat sejak tahun 2005 hingga 2009. 3) Letkol CKM dr.Dadiya, Sp.B.

Menjabat sejak tahun 2009 hingga 2010. 4) Letkol CKM dr.Soni Endro Cahyo W.

Menjabat sejak tahun 2010 hingga 2012. 5) Letkol CKM (K) dr.Rahayu Mibawani

Menjabat sejak tahun 2012 hingga 2014 6) Letkol CKM (K) dr.Hendratni Dewanti

29

2. Visi, Misi, Moto dan Falsafah Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang

a. Visi

Menjadi sumber informasi rumah sakit yang akurat. b. Misi

Meningkatkan mutu pelayanan dan administrasi kesehatan Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama.

c. Motto

“ Cepat, Tepat , dan Akurat “ d. Falsafah

Rekam Medis bersifat Rahasia, Aman, dan Akurat serta dapat dipertanggung jawabkan.

3. Jenis pelayanan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang a. Unit Gawat Darurat (UGD)

Untuk melayani pasien yang mengalami keadaan darurat di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang dilakukan selama 24 jam, meliputi :

1) Gawat Darurat Medis

Pemeriksaan pasien yang ditangani oleh dokter jaga UGD dalam melakukan tindakan sesuai tingkat keparahan pasien dengan cepat.

30 2) Gawat Darurat Bedah

Pemeriksaan pasien dengan tingkat keparahan perlunya dilakukan tindakan bedah oleh dokter sehingga pasien tidak mengalami pendarahan.

3) Rujukan atau evakuasi pasien

Merupakan keputusan akhir suatu pelayanan UGD rumah sakit dalam menindaklanjuti pelayanan di rumah sakit apakah pasien UGD perlu dirujuk ke rumah sakit lain atau dirawat inap.

b. Unit Rawat Jalan (URJ)

Merupakan tempat pelayanan pasien yang berobat dirawat jalan sebagai pintu pertama untuk menentukan apakah pasien perlu dirawat inap atau tidak atau perlu dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Jenis pelayanan rawat jalan di RS Bhakti Wira Tamtama Semarang meliputi :

1) Poliklinik Anak

Merupakan poliklinik yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan anak yang ditangani oleh dokter spesialis anak, sehingga pelayanan terhadap pasien anak-anak semakin akurat.

2) Poliklinik Gigi

Pelayanan untuk pemeriksaan kesehatan gigi dengan gangguan-gangguan yang bersifat kompleks sampai komplikasi dalam menentukan diagnosis apakah

31

diperlukan pemeriksaan penunjang/ tidak sehingga kesehatan pasien semakin membaik hingga sembuh. 3) Poliklinik THT

Digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan pada organ tubuh Telinga, Hidung, Tenggorokan

4) Poliklinik Obsgyn (Kandungan)

Poli yang digunakan dalam memfasilitasi pelayanan bagi ibu hamil untuk mendapatkan perawatan selama masa kehamilan terkait masalah kandungan maupun konsultasi kesehatan bagi ibu dan kandungannya yang ditangani langsung oleh dokter spesialis kandungan.

5) Poliklinik Kulit dan Kelamin

Pelayanan untuk pemeriksaan dan konsultasi kesehatan seputar kulit dengan gejala ringan hingga berat serta pemeriksaan organ vital untuk mengetahui dan mengatasi gangguan kesehatan pasien.

6) Poliklinik Penyakit Dalam

Merupakan poli untuk melayani pasien dengan gangguan kesehatan penyakit dalam yang ditangani oleh spesialis dokter penyakit dalam.

7) Poliklinik Syaraf

Merupakan poliklinik untuk memeriksakan jaringan otak dan sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan kelainan pada kesulitan dalam melakukan aktivitas sederhana karena penyempitan organ syaraf perifer yang

32

berada pada pusat otak kita yang nantinya akan ditangani oleh tenaga medis yang ahli dibidangnya dalam menentukan diagnosis.

8) Poliklinik Rehabilitasi Medik / Fisioterapi

Merupakan poli untuk menerima pasien dengan kasus terapi pada bagian anggota gerak tubuh untuk melatih sensor pergerakan yang perlu di untuk di terapi.

9) Poliklinik Mata

Digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan dengan penglihatan dari gejala gangguan ringan hingga berat sehingga akan diketahui diganosis dan pengobatannya.

10) Kamar Operasi / Poli Bedah

Merupakan ruangan yang digunakan untuk melakukan tindakan berbagai macam operasi sesuai diagnosis dan tindakan yang akan dilakukan oleh baik dokter bedah umum, dokter bedah khusus, spesialis mata, spesialis THT, spesialis Obsgyn serta melayani tindakan pembedahan yang bersifat operasi ringan maupun berat.Dalam memaksimalkan pelayanan, poliklinik bedah dilengkapi juga dengan tindakan operasi tembak batu dengan sinar laser (tanpa operasi).

Demi menunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermutu dalam waktu dekat pihak rumah sakit akan menambahkan pelayanan Haemodialisis yang biasa

33

disebut dengan istilah ‘cuci darah’ guna membersihkan zat sampah dalam darah dengan menggunakan mesin diluar tubuh sehingga pasien akan merasakan puas dengan fasilitas yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit.

c. Unit Rawat Inap (URI)

Unit Rawat Inap (URI) atau sering disebut ruang perawatan merupakan inti kegiatan rumah sakit. URI biasanya diberi nama ruang yang berlainan satu dengan yang lainnya oleh pimpinan rumah sakit guna memudahkan pembedaan ruangan, URI dibedakan pula atas kelas perawatan.

1) Paviliun Nusa Indah

Dipergunakan untuk melayani pasien dinas beserta keluarga serta pasien umum yang tersedia dalam fasilitas kelas I dan II dengan kasus penyakit yang kompleks. 2) Bangsal Melati

Dipergunakan untuk melayani pasien dinas yang terdiri dari militer golongan pangkat perwira tinggi dan perwira menengah beserta keluarganya, sedangkan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang terdiri dari golongan III dan IV beserta keluarganya dan pasien umum, disamping itu untuk pasien BPJS yang ingin mendapatkan pelayanan kelas I dan VIP dengan kasus penyakit yang kompleks.

34 3) Bangsal Anggrek

Merupakan bangsal anak yang terdiri dari anak keluarga pasien dinas (Pegawai Negeri Sipil, Tentara,Umum, BPJS,dsb) yang tersedia dalam kelas I dan II.

4) Bangsal Bougenville

Merupakan bangsal untuk perawatan kebidanan dan pasien nifas setelah melahirkan bagi pasien dinas dan umum yang tersedia dalam kelas II.

5) Bangsal Flamboyan

Yaitu bangsal spesialis penyakit dalam yang digunakan untuk melayani pasien dinas beserta keluarganya maupun pasien umum dan BPJS yang yang tersedia dalam kelas I, II, dan III.

6) Bangsal Dahlia

Merupakan bangsal yang diperuntukan untuk kasus penyakit bedah untuk pasien dinas beserta keluarganya serta pasien umum maupun BPJS yang terdsedia dalam kelas II dan III.

7) ICU

Untuk melayani pasien dinas maupun umum yang membutuhkan perawatan kritis dan pelayanan yang intensif.

35

d. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)

Dibedakan menjadi 3 loket pendaftaran sesuai dengan cara pembayaran pasien yaitu :

1) Loket pendaftaran pasien BPJS umum / Non PBI (askes PNS, Jamsostek dan mandiri).

2) Loket pendaftaran pasien BPJS dinas (Purnawirawan, TNI/PORI)

3) Loket pendaftran pasien BPJS PBI (Jamkesmas, dan Jamspersal), dan in-health.

4) Loket pendaftaran pasien Umum dan Swasta

5) Adapun jam buka TPPRJ di RS Bhakti Wira Tamtama Semarang adalah :

a. Senin – kamis : 07.30 – 12.00 WIB b. Jumat : 07.30 – 11.00 WIB c. Sabtu : 08.00 - 10.00 WIB

e. Penunjang Medis 1) Radiologi

klinik radiologi merupakan klinik yang digunakan untuk mengambil gambar/foto struktur anatomi/kerangka tubuh manuasia dalam menegakan diagnosa dalam pelayanannya, disamping melayani foto radiologi secara umum, juga melayani USG berwarna 4 dimensi,BNO (Blaas IVP(Intra Venous Pyelography), dilengkapi juga

36

dengan foto rontgen panoramic untuk me-rontgen struktur gigi dan rahangnya

2) Laboratorium

Merupakan tempat pengambilan test sample urin maupun darah dalam keperluan menegakkan diagnosa pasien agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu diagnosa.

3) Fisioterapi

Merupakan poli untuk menerima pasien dengan kasus terapi pada bagian anggota gerak tubuh untuk melatih sensor pergerakan yang perlu di untuk di terapi.

4) Instalasi Farmasi

Merupakan pelayanan untuk mengangani kebutuhan resep obat-obatan setelah pasien melakukan pemeriksaan dengan dokter selama masa pengobatan.

5) Instalasi Gizi

Instalasi gizi merupakan ruangan untuk mengelola makanan yang dikonsumsi untuk pasien rawat inap dengan memperhitungkan nilai gizi yang dikandungnya sesuai dengan diagnosis riwayat penyakir pasien sesuai implementasi anjuran dokter yang merawatnya.

37 B. Gambaran Khusus Unit Rekam Medis

1. Struktur organisasi unit rekam medis Tabel 4.1

Struktur Organisasi Unit Rekam Medis Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama

Kepala Rekam Medis Serma Suseno, Amd. PK

Penanggung Jawab Filing Rekam Medis 1. Suroto Winaryo 2. Deka Sela, Amd. PK 3. Banil H, Amd. PK KEPALA RS BHAKTI WIRA TAMTAMA

Letkol CKM (K) dr. Hendratni Dewanti

Penanggung Jawab Staf Rekam Medis 1. Tri Farida, Amd.

PK

2. Ratna W, Amd. PK

3. Theresia Ariani

Penanggung Jawab Loket Pendaftaran RJ/RI/UGD

1. Agus Anam 2. Rahayu 3. Yessi, Amd.PK 4. Dwi

5. Yuliana Sari, Amd. PK

6. Setyo Aji W,Amd. PK

7. Asih 8. Marsono 9. Angger

Penanggung Jawab Rekam Medis Kapten Ckm. Heri Andrianto

38 Keterangan Jobdescription :

a. Suseno : Kepala Rekam Medis.

b. Suroto : Penanggung Jawab Filing dan Peminjaman DRM. c. Agus Anam : Penanggung Jawab Loket Pendaftaran RJ dan RI. d. Ratna : Koding/Indeksing RJ dan RI, Analising/Reporting. e. Theresia Ariani : Assembling, Pengembalian DRM RJ dan RI, dan

Sensus RI .

f. Tri Farida : Laporan Bulanan, Laporan Triwulan, Laporan Tahunan, DKK, Laporan KDRS, DPO, AFD,KESDAM IV.

g. Deka Sela : Laporan RL 1-5, Pembimbing Mahasiswa, Bagian Rak Filing Angka 7.

h. Rahayu : Merakit Formulir RI di UGD dan Sekretaris.

i. Banil H. : Pengajuan Cetakan dan ATK, Bagian Rak Filing Angka 8.

j. Angger : Bagian Rak Angka 1 dan 6.

k. Yuliana Sari : Merakit dan Menghitung Jumlah Pasien RI dan Jumlah UGD.

l. Dwi : Merakit DRM kosong untuk RI dan Map. m. Aji : Bagian Rak Filing Angka 0 dan 3 (kurir). n. Yesi : Bagian Rak Filing Angka 4 dan 5 (kurir). o. Asih : Merakit dan Menghitung Jumlah Pasien RJ. p. Marsono : Bagian Rak Filing Angka 2 dan 9 (kurir).

39 2. Tugas pokok dan fungsi unit rekam medis

a. Fungsi pelayanan Rekam Medis di TPPRJ

1) Pencatatan identitas pasien ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien, KIB, KIUP, dan buku register pasien rawat jalan.

2) Pemberi dan pencatat nomer RM sesuai dengan kebijakan penomoran yang ditetapkan.

3) Penyedia DRM bagi pasien baru.

4) Penyedia DRM lama bagi pasien lama melalui filing.

5) Pendistribusian DRM pelayanan rawat jalan untuk setiap poliklinik. 6) Penyedia informasi jumlah kunjungan pasien rawat jalan.

b. Fungsi Pelayanan Rekam Medis di TPPRI

Pusat informasi pelayanan rawat inap rumah sakit dan mengatur penggunaan tempat tidur atau mutasi pasien yang diperoleh dari informasi bangsal/SHRI.

c. Fungsi Pelayanan Rekam Medis di Assembling 1) Merakit formulir rekam medis

2) Meneliti isi data rekam medis

3) pengendalian DRM yang tidak lengkap

4) pengendalian penggunaan nomer RM dan formulir rekam medis. d. Fungsi Pelayanan Rekam Medis di bagian Koding Indeksing

1) Mencatat data dan meneliti kode tindakan dari diagnosis dokter, kode operasi dan kode sebab kematian.

2) Mencatat dan menyimpan indeks penyakit, operasi atau tindakan medis, sebab kematian dan indeks dokter.

40

3) Menyediakan informasi nomer RM yang memiliki jenis penyakit, sebab kematian, operasi atau tindakanmedis, sebab kematian yang sama berdasarkan indeks bersangkutan untuk berbagi keperluan (Audit Medik).

4) Membuat laporan penyakit dan laporan kematian berdasarkan indeks penyakit operasi dan sebab kematian.

e. Fungsi Pelayanan Rekam Medis di Analiting Reporting

1) Mengumpulkan dan mengolah data rekam medis sehingga dapat dihasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen rumah sakit.

2) Menganalisis statistik pelayanan rumah sakit dan data rekam medis.

f. Fungsi pelayanan Unit Rekam Medis 1) Menyimpan DRM pasien.

2) Menyediakan DRM untuk keperluan medis. 3) Melindungi kerahasiaan isi data DRM pasien. 4) Melindungi DRM pasien dari kerusakan.

41 C. Hasil Pengamatan

Hasil penelitian menggunakan aspek kepuasan pasien untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan poliklinik RS Bhakti Wira Tamtama Semarang tahun 2015 dari 100 responden yang diambil pasien semua golongan di dapatkan hasil sebagai berikut :

1. Karakteristik responden

Tabel 4.2

Hasil prosentase wawancara terhadap karakteristik responden

No Pernyataan Hasil Prosentase Jumlah Jumlah

Prosentase

1. Jenis kelamin Laki-Laki 46 46% 100 100%

Perempuan 54 54% 2. Pendidikan terakhir Belum sekolah 10 10% 100 100% Tk 5 5% SD 32 32% SMP 28 28% SMA 15 15% D3/S1/S2/dll 10 10% 3. Umur 0-5 th 10 10% 100 100% 5-11 th 5 5% 12-16 th 7 7% 17-25 th 15 15% 26-35 th 12 12% 36-45 th 14 14% 46-55 th 11 11% 56-65 th 14 14% 65 th keatas 12 12%

Berdasarkan tabel 4.2 pada aspek umur yang digunakan yaitu menurut Depkes (2009) dan pada kategori balita yang di wawancara adalah ibu dari balita tersebut namun menggunakan data (no rm) anaknya

42

2. Aspek Kenyamanan Pasien terhadap sarana dan prasarana Tabel 4.3

Hasil Prosentase wawancara terhadap aspek kenyamanan sarana dan prasarana

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju No Pertanyaan SS S KS TS F % Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase 1. Apakah menurut anda lokasi Rumah Sakit sudah strategis 5 5% 63 63% 30 30% 2 2% 100 100 % 2. Apakah menurut anda lingkungan Rumah Sakit sudah menjamin kebersihannya 12 12% 57 57% 31 31% - - 100 100 % 3. Apakah menurut anda ruang tunggu poliklinik sudah memadai 11 11% 67 67& 22 22% - - 100 100 % 4. Apakah menurut anda ruang poliklinik (ruang dokter) sudah nyaman dan bersih 13 13% 64 64% 20 20% 3 3% 100 100 % 5. Apakah menurut anda peralatan dalam ruangan pemeriksaan sudah mendukung untuk melakukan pelayanan terhadap pasien 12 12% 76 76% 12 12% - - 100 100 % 6. Menurut anda apakah fasilitas ruang tunggu dan televisi sebagai hiburannya yang disediakan sudah membuat anda nyaman 13 13% 46 46% 21 21% 20 20% 100 100 %

43

Berdasarkan tabel diatas dari 6 pertanyaan mengenai aspek kenyamanan pasien terhadap sarana dan prasarana yang dilakukan kepada responden dengan kategori tidak setuju mempunyai prosentase 20% pada pertanyaan fasilitas ruang tunggu dan televisi sebagai hiburan yang disediakan sudah membuat nyaman.

44

3. Aspek Hubungan pasien dengan petugas ( petugas TPPRJ, perawat, dokter ) rumah sakit

Tabel 4.4

Hasil Prosentase wawancara terhadap aspek hubungan pasien dengan petugas ( petugas TPPRJ, perawat, dokter ) rumah sakit

No Pertanyaan SS S KS TS F % Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase 1. Apakah menurut anda petugas TPPRJ sudah ramah dalam melakukan pendaftaran 7 7% 64 64% 20 20% 9 9% 100 100 % 2. Apakah menurut anda petugas TPPRJ sudah menerapkan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun) dalam pelayanan 8 8% 68 68% 24 24% - - 100 100 % 3. Apakah menurut anda petugas TPPRJ saat melakukan pelayanan sudah memberikan informasi secara lengkap dan jelas 5 5% 57 57% 38 38% - - 100 100 % 4. Apakah menurut anda perawat sudah memberikan pelayanan yang baik 6 6% 58 58% 36 36% - - 100 100 % 5. Apakah menurut anda perawat sudah melakukan pemeriksaan awal ( tensi dan berat badan pasien ) dengan baik 6 6% 47 47% 40 40% 7 7% 100 100 % 6. Apakah menurut anda perawat memberikan pelayanan yang nyaman untuk anda saat menemani dokter melakukan 15 15% 44 44% 35 35% 6 6% 100 100 %

45

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

Berdasarkan tabel diatas dari 12 pertanyaan mengenai aspek hubungan pasien dengan petugas (dokter, perawat, petugas TPPRJ) rumah sakit yang dilakukan kepada responden dengan kategori tidak setuju mempunyai prosentase 18% pada pertanyaan pelayanan dokter terhadap pasien sudah memuaskan. pelayanan 7. Apakah menurut anda dokter memberikan penjelasan mengenai penyakit anda secara jelas dan detail 5 5% 37 37% 50 50% 8 8% 100 100 % 8. Apakah menurut anda dokter sudah merespon keluhan anda dengan baik 31 31% 46 46% 11 11% 12 12% 100 100 % 9. Apakah manurut anda dokter selalu menyapa anda saat pelayanan 5 5% 17 17% 70 70% 8 8% 100 100 % 10. Apakah menurut anda dokter sudah memberi solusi yang bijak terhadap penyakit anda 20 20% 35 35% 35 35% 10 10% 100 100 % 11. Apakah menurut anda dokter sudah cekatan dalam menangani anda 8 8% 27 27% 58 58% 7 7% 100 100 % 12. Apakah menurut anda pelayanan dokter terhadap anda sudah memuaskan 7 7% 24 24% 51 51% 18 18% 100 100 %

46

4. Aspek kompetensi teknis petugas ( dokter dan perawat ) Tabel 4.5

Hasil Prosentase wawancara terhadap aspek kompetensi teknis petugas ( dokter dan perawat )

No Pertanyaan SS S KS TS F % Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase 1. Menurut anda apakah dokter selalu meminta izin ke anda untuk melakukan tindakan terhadap penyakit anda 18 18% 37 37% 30 30% 15 15% 100 100 % 2. Menurut anda apakah dokter sangat berpengalaman dalam menangani anda dalam melakukan tindakan 38 38% 43 43% 12 12% 7 7% 100 100 % 3. Menurut anda apakah gelar yang dimiliki dokter dapat memberi kepercayaan pada anda untuk melakukan pelayanan 65 65% 28 28% 7 7% - - 100 100 % 4. Menurut anda apakah dokter yang melayani atau menangani anda sudah dikenal oleh banyak orang atau masyarakat

58 58% 21 21% 17 17% 4 4% 100 100 %

5. Apakah menurut anda perawat selalu meminta izin kepada anda saat akan melakukan tensi 28 28% 43 43% 16 16% 13 13% 100 100 % 6. Apakah menurut anda perawat sudah memiliki pengalaman dalam melakukan pelayanan disediakan sudah membuat anda nyaman 37 37% 41 41% 20 20% 2 2% 100 100 % 7. Apakah menurut anda gelar yang dimiliki perawat sudah memberi kepercayaan anda dalam melakukan pelayanan 26 26% 37 37% 30 30% 7 7% 100 100 %

47 Keterangan : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

Berdasarkan tabel diatas dari 7 pertanyaan mengenai aspek kompetensi teknis petugas (dokter dan perawat) yang dilakukan kepada responden dengan kategori tidak setuju mempunyai prosentase 15% pada pertanyaan dokter meminta izin kepada pasien sebelum melakukan tindakan.

5. Aspek biaya

Tabel 4.6

Hasil Prosentase wawancara terhadap aspek biaya

No Pertanyaan SS S KS TS F % Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase 1. Menurut anda apakah tarif pelayanan yang ada di rumah sakit mahal 5 5% 36 36% 59 59% - - 100 100 % 2. Menurut anda apakah tarif pelayanan sebanding dengan pelayanan yang dilakukan dokter 43 43% 39 39% 18 18% - - 100 100 % 3. Menurut anda apakah harga yang ditetapkan oleh rumah sakit dapat dijangkau semua lapisan masyarakat 27 27% 23 23% 37 37% 13 13% 100 100 % 4. Menurut anda saat ini ada kebijakan yang dikeluarkan oleh rumah sakit untuk memperingan biaya pelayanan 53 53% 38 38% 9 9% - - 100 100 %

48 Keterangan : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

Berdasarkan tabel diatas dari 4 pertanyaan mengenai aspek biaya yang dilakukan kepada responden dengan kategori tidak setuju mempunyai prosentase 13% pada pertanyaan harga yang ditetapkan oleh rumah sakit dapat dijangkau oleh masyarakat.

6. Aspek Kepuasan Pasien

Tabel 4.7

Hasil Prosentase wawancara terhadap aspek kepuasan pasien

Keterangan : SP : Sangat Puas P : Puas KP : Kurang Puas TP : Tidak Puas No Pertanyaan SP P KP TP F % Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase Juml ah Prosent ase 1. Apakah anda merasa puas dengan pelayanan petugas pendaftaran di TPPRJ rumah sakit 13 13% 38 38% 23% 23% 26 26% 100 100 % 2. Apakah anda merasa puas dengan pelayanan perawat di poliklinik 18 18% 43 43% 39 39% - - 100 100 % 3. Apakah anda merasa puas dengan pelayanan dokter di poliklinik 14 14% 30 30% 42 42% 14 14% 100 100 %

49

Berdasarkan tabel diatas dari 3 pertanyaan mengenai aspek kepuasan pasien yang dilakukan kepada responden dengan kategori tidak setuju mempunyai prosentase 26% pada pertanyaan kepuasan pelayanan petugas TPPRJ rumah sakit.

. D. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti didapat data dari pernyataan jenis kelamin , tingkat pendidikan dan umur yaitu sebagai berikut :

a. Jenis Kelamin

1) Laki – Laki : 46 % pasien 2) Perempuan : 54 % pasien b. Tingkat Pendidikan

1) Belum Sekolah : 10 % pasien 2) Tk : 5 % pasien 3) SD : 32 % pasien 4) SMP : 28 % pasien 5) SMA : 15 % pasien 6) D3/S1/S2/dll : 10 % pasien c. Umur

1) Masa Balita yaitu 0 – 5 tahun : 10 % pasien 2) Masa Kanak – Kanak yaitu 5 – 11 tahun : 5 % pasien 3) Masa Remaja Awal yaitu 12 – 16 tahun : 7 % pasien 4) Masa Remaja Akhir yaitu 17 – 25 tahun : 15 % pasien

50

5) Masa Dewasa Awal yaitu 26 – 35 tahun : 12 % pasien 6) Masa Dewasa Akhir yaitu 36 – 45 tahun : 14 % pasien 7) Masa Lansia Awal yaitu 46 – 55 tahun : 11 % pasien 8) Masa Lansia Akhir yaitu 56 – 65 tahun : 14 % pasien 9) Masa Manula yaitu usia 65 tahun keatas : 12 % pasien 2. Aspek Kenyamanan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aspek kenyamanan pasien terhadap sarana dan prasarana yang dilakukan kepada responden dengan kategori tidak setuju pada pertanyaan fasilitas ruang tunggu dan televisi sebagai hiburan yang disediakan sudah membuat nyaman mempunyai prosentase 20%.

Menurut teori Kenyamanan merupakan hasil dari interaksi individu

Dokumen terkait