• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Guru PAI

Guru memegang peran penting dalam upaya membentuk karakter siswa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Kinerja guru pada dasarnya menyangkut seluruh aktifitas yang dilakukan dalam mengemban amanat dan tanggung jawabnya dalam mendidik, mengajar, membimbing dan mengarahkan siswa-siswi dalam mencapai tingkat kedewasaan masing-masing. Profesional seorang guru tentunya dituntut oleh beberapa pihak yang selalu mendukung keberadaan guru. Seorang pendidik atau guru agama yang profesional adalah pendidik yang memiliki suatu kemampuan dan keahlian dalam bidang kependidikan keagamaan sehingga mampu untuk melakukan tugas, peran dan fungsinya sebagai pendidik dengan kemampuan maksimal (Mukhtar, 2003:85-86).

Berarti dalam praktiknya seorang pendidik dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara maksimal sehingga profesionalitas seorang pendidik dapat tercapai. Tidak lain figur guru PAI yang senantiasa menanamkan kepribadian peserta didik menuju kepribadian jiwa Islami, haruslah menjadi guru yang profesional baik dalam rangka pembelajaran ataupun praktik di sekolah maupun luar sekolah.

18

1. Pengertian guru PAI

Guru merupakan elmen penting dalam sebuah sistem pendidikan. Ia merupakan ujung tombak, proses belajar siswa sangat dipegaruhi oleh bagaimana siswa memandang guru mereka (Jamaludin, 2002:36) guru yang ideal dan bermutulah yang menjadi berhasil atau tidaknya proses belajar. Menurut UU RI No.14 Th. 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi pesrta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah.

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama laindalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Kurikulum PAI).

Menurut Zakiyah Darajat (1987:87), Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

19

Tayar Yusuf (1986:35) mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia muslim, bertakwa kepada Allah Swt, berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya. Sedangkan menurut A. Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorangagar ia berkembangsecara maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Abdul Majid, 2012:12)

Azizy (2002) mengemukakan bahwa esensi pendidikan yaitu adanya proses transfer nilai, pengetahuan dan ketrampilan dari generasi tua kepada generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu, ketika kita menyebut pendidikan Islam, maka akan mencangkup dua hal yaitu : pertama, mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai akhlak Islam. Kedua, mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannya terliput dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadits, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah dan sejarah sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencangkup keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt, diri sendiri, sesama makhluk, makhluk lainnya maupun lingkungan (Hablun minallah wa hablun minannas).

20

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian guru PAI adalah orang yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dan mengupayakan perkembangan potensi siswa agar sesuai dengan nilai-nilai Islam.

2. Peran dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Unsur inti yang sangat esensial dalam pendidikan adalah pendidik (guru) dan peserta didik (murid). Tanpa adanya kedua unsur tersebut maka tidak ada yang namanya kegiatan belajar mengajar. Guru yang berperilaku mengajar secara profesional dan efektif akan menghasilkan perilaku belajar yang efektif dan pada gilirannya akan menghasilkan keluaran (hasil belajar) yang bermutu (Mohamad Surya, 2006:23)

Untuk menghasilkan peserta didik yang bermutu peran guru dalam penanaman, pemahaman dan pelaksanaan ilmu pengetahuan sangatlah dibutuhkan. Dalam hal ini guru mata pelajaran PAI juga mempunyai beberapa peran yang signifikan tentunya dalam lingkup sekolah maupun luar sekaolah. Pembentukan karakter siswa salah satunya adalah guru dan peran guru didalamnya turut membangun agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan kualitas pendidikan semaksimal mungkin.

21

Secara umum peran serta guru dalam kaitannya dengan mutu pendidikan sekurang-kurangnya dapat dilihat dari empat dimensi yaitu guru sebagai pribadi, guru sebagai unsur keluarga, guru sebagai unsur pendidikan, guru sebagai unsur masyarakat (Mohamad Surya, 2006:45). 1) Guru sebagai pribadi, kinerja peran guru dalam kaitan dengan mutu

pendidikan tentunya harus dimulai dari dirinya sendiri. Sebagai pribadi, guru mempunyai perwujudan diri dengan seluruh karakteristik yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik. Karena kepribadian merupakan landasan utama bagi guru. Hal ini mengandung makna bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai guru. Dan guru PAI dalam praktiknya harus bisa menjadi suri tauladan yang baik, apalagi dalam kehidupan kesehariannya guru PAI harus berfungsi sebagai pribadi yang bisa memberikan keteladanan khususnya interaksi dalam sekolah. Karena, perkataan dan ucapan akan tidak ada artinya jika tidak diaplikasikan dalam bentuk tingkah laku (Khoiron Rosyadi, 2004:187).

2) Peran guru dikeluarga , dalam kaitannya dengan keluarga guru merupakan unsur keluarga sebagai pengelola (suami atau istri), sebagai anak dan sebagai pendidik dalam keluarga. Hal ini mengandung makna bahwa guru berperan untuk membangun

22

keluarga yang kokoh sehingga menjadi fondasi bagi kinerjanya dalam melaksanakan fungsi guru sebagai unsur pendidikan.

3) Peran guru di sekolah, peran guru dalam sekolah menjadi acuan penentu keberhasilan pendidikan. Sebagaimana mestinya dalam pendidikan guru memiliki peran sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, pembimbing dan motivator.

4) Peran guru di masyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara keseluruhan, guru merupakan unsur strategis sebagai anggota, agen dan pendidik masyarakat. Sebagai anggota masyarakat guru berperan sebagai teladan bagi masyarakat disekitarnya baik dikehidupan pribadi maupun keluarganya (Mohamad Surya, 2006:46-47). Melihat fenomena tersebut guru PAI dalam kehidupan masyarakat kan lebih berperan karena pribadi yang mengarah pada jiwa beragama dituntut menjadi guru pribadi dan kelompoknya, peran serta penanaman keberagamaan Islami akan menjadi hal yang konkrit sebagai kewajiban guru PAI dalam interaksi kehidupan di masyarakat.

Selain mempunyai peran seorang guru PAI juga mempunyai tugas yang harus dilakukan untuk pengembangan mutu pendidikan peserta didik. Guru memiliki banyak tugas yang apabila kita kelompokan terdapat tiga jenis tugas guru yakni tugas dalam bidang profesi, tugas dalam bidang kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan (Moh Uzer Usman, 2001:6)

23

Menurut Koestiyah N.K bahwa guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk :

a. Menyerahkan kebudayaan kepada peserta didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman

b. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai etika dan dasar negara kita

c. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik

d. Sebagai perantara dalam belajar. Didalam proses belajar guru hanya menjadi perantara, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan sikap

e. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat

f. Guru sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalaninya dahulu g. Guru sebagai administrator dan manajer

h. Pekerjaan guru sebagai profesi i. Guru sebagai perencana kurikulum

j. Guru sebagai pemimpin, guru mempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak situasi untuk membimbing anak kearah pemecahan soal, membentuk keputusan dan menghadapkan anak-anak pada problem

k. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak (Siti Asdiqoh, 2013:20-21).

24

Selain tugas-tugas guru yang telah dijelaskan di atas, tugas utama seorang guru PAI adalah menyempurnakan, membersihkan, membawa hati manusia untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jika seorang guru PAI belum mampu membawa anak didiknya mencapai keterbiasaan dalam melakukan ibadah, meski prestasi akademis dapat mencapai nilai luar biasa, hal itu belum bisa dikatakan berhasil sepenuhnya. Karena keberhasilan tingkat pemahaman keagamaan tidak berhenti hanya sampai pada perolehan nilai akademis saja. Lebih dari itu haruslah mampu mencapaitingkat kebiasaan dimana seseorang siswa menganggap melakukan ibadah itu kebutuhan yang tanpa keterpaksaan.

Salah satu ayat al-Qur’an yang mengingatkan tentang tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik antara lain adalah Q.S an-Nisa/4 : 9



































Artinya: “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa/4: 9)

Dalam ayat di atas diungkapkan bahwa salah satu tugas dan tanggung jawab pendidik adalah mempersiapkan para peserta didik agar kelak bisa survive hidup di dunia dan di akherat.

25

3. Syarat dan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam Soejono (1982) menyatakan bahwa syarat guru adalah sebagai berikut:

a. Dewasa, tugas mendidik adalah tugas yang amat penting karena menyangkut nasib seseorang. Oleh karena itu tugas itu harus dilakukan secara bertanggung jawab. Itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah dewasa, anak-anak tidak dapat dimintai pertanggung jawaban. Di negara kita, seseorang dianggap dewasa sejak ia berusia 18 tahun atau sudah kawin. Menurut ilmu pendidikan adalah 21 tahun bagi laki-laki dan 18 tahun bagi perempuan

b. Sehat Jasmani dan Rohani, jasmani yang tidak sehat akan menghambat pelaksanaan pendidikan, bahkan dapat membahayakan anak didik bila mempunyai penyakit menular. Dari segi rohani, orang gila berbahaya juga bila ia mendidik.

c. Tenaga Ahli, hal ini penting sekali bagi pendidik, termasuk guru. Orang tua di rumah sebenarnya perlu sekali mempelajari teoro-teori ilmu pendidikan. Dengan pengetahuan itu diharapkan akan lebih berkemampuan menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya di rumah.

d. Berkesusilaan dan Berdedikasi tinggi.

Syarat guru di atas merupakan syarat umum seorang guru. Seorang guru agama haruslah memiliki syarat yang harus dipenuhi yang telah ditetapkan oleh rektorat pendidikan agama antara lain, pertama

26

adalah memiliki pribadi mukmin, muslim dan muhsin. Kedua, taat untuk menjalankan agama (menjalankan syari’at islam, dapat memberikan contoh tauladan yang baik pada anak didiknya). Ketiga, memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih sayang kepada anak didiknya dan ikhlas jiwanya. Keempat, mengetahui dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang keguruan terutama digdagtik dan metodik. Kelima, mengetahui ilmu pengetahuan agama. Keenam, tidak mempunyai cacat jasmani dan rohani (Zuhairini, 1983:36)

Selain syarat yang harus dipenuhi, seorang guru juga harus memiliki tanggung jawab. Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan anak didik, sosial guru adalah orang yang memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa. Ditangan para gurulah tunas bangsa ini terbentuk sikap dan moralitas sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk anak negeri ini. Menjadi tanggung jawab guru untuk memberikan sejumlah norma kepada anak didik agar tahu mana perbuatan yang susila dan asusila, mana berbuat yang bermoral dan amoral. Semua norma itu tidak mesti harus guru berikan di kelas, di luar kelaspun sebaiknya guru contohkan sikap, tingkah laku dan perbuatan (Siti Asdiqoh, 2013:17)

B. Karakter dan Pembentukannya

Dokumen terkait