• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran umum wilayah penelitian dimaksudkan untuk memberikan deskripsi tentang daerah penelitian, baik kondisi fisik maupun sosial ekonomi. Pengetahuan tentang deskripsi daerah penelitian sangat penting untuk mempermudah dalam mengkaji berbagai aspek yang ada di daerah tersebut. Pemahaman terhadap kondisi fisik dan sosial ekonomi daerah penelitian memberikan sumbangan mendasar yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pembangunan daerah. Pada bagian ini diuraikan gambaran umum wilayah Kabupaten Belitung Timur yang merupakan daerah kajian penelitian ini.

Kondisi Fisik Wilayah Geografi dan Administrasi

Wilayah Kabupaten Belitung Timur secara geografis terletak di antara 107o45’ BT sampai 108o18’ BT dan 02o30’ LS sampai 03o15’ LS dengan luas daratan mencapai 250.690 hektar atau kurang lebih 2.506,90 km2, dengan batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Belitung.

Secara administrasi Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Belitung yang terletak di pulau Belitung. Di awal pembentukannya Kabupaten Belitung Timur terdiri dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Manggar, Gantung, Kelapa Kampit dan Dendang. Setelah ditetapkannya Perda Kabupaten Belitung Timur nomor 3 tahun 2010 maka Kabupaten Belitung Timur terdiri atas tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Kelapa Kampit, Manggar, Gantung, Damar, Simpang Renggiang, Dendang, dan Simpang Pesak. Luas wilayah per kecamatan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8, sedangkan letak dan batas wilayah Kabupaten Belitung Timur secara administrasi disajikan pada Gambar 6.

Tabel 8. Luas wilayah per kecamatan Kabupaten Belitung Timur

No Kecamatan Luas (km2) Persentase (%)

1 Manggar 250,92 10,01 2 Damar 214,98 8,57 3 Kelapa Kampit 498,50 19,88 4 Gantung 546,30 21,79 5 Simpang Renggiang 390,70 15,58 6 Simpang Pesak 362,20 14,45 7 Dendang 243,30 8,57 Jumlah 2.506,90 100,00

(pasir) sebesar 27,43%, dan sisanya 24,12% bertekstur halus (debu). Komposisi partikel-partikel tersebut menurut kecamatan disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Penyebaran Tekstur Tanah Menurut Kecamatan di Kab. Belitung Timur

No Kecamatan Luas (ha) Partikel

Halus Sedang Kasar Rusak

1 Manggar 25.092 9.193 64.741 16.966 5.540 2 Damar 21.498 3 Kelapa Kampit 49.850 4 Gantung 54.630 43.243 7.168 41.153 4.136 5 Simpang Renggiang 39.070 6 Simpang Pesak 36.220 170 49.552 10.657 171 7 Dendang 24.330 Jumlah 250.690 52.606 121.461 68.776 7.847

Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung Timur (2014)

Hidrologi

Kabupaten Belitung Timur memiliki 26 daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai yang memiliki luasan terbesar adalah DAS Cerucuk, sedangkan DAS yang memiliki keliling terpanjang adalah DAS Buding. Karakteristik DAS yang berada di Kabupaten Belitung Timur dijelaskan pada Tabel 10.

Tabel 10. Karakteristik DAS di Kabupaten Belitung Timur

No Nama DAS Luas (ha) Keliling (km) 1 DAS Tanjung Batu Itam 738,69 14,68

2 DAS Pakem 531,16 9,78

3 DAS Kebal 6.978,12 47,18

4 DAS Tanjung Batu Air 12.346,94 87,77

5 DAS Getah 862,13 14,33 6 DAS Sekayu 8.946,10 48,47 7 DAS Kripit 935,69 15,00 8 DAS Keladi 1.672,81 22,50 9 DAS Buding 57.292,00 148,07 10 DAS Sagu 10.751,23 70,88 11 DAS Tanjung Asem 2.483,60 28,38

12 DAS Mang 694,48 12,38

13 DAS Nayo 825,83 12,75

14 DAS Cerucuk 55.177,18 132,44 15 DAS Burung Mandi 1.743,34 19,72 16 DAS Manggar 27.951,22 91,39 17 DAS Ngarawan 4.916,73 37,20 18 DAS Linggang 81.620,46 175,30 19 DAS Ungu 32.703,97 113,73 20 DAS Dendang 1.963,18 26,96 21 DAS Limbungan 15.433,61 87,79 22 DAS Pesak 7.425,78 49,32

Tabel 10. (Lanjutan)

No Nama DAS Luas (Ha) Keliling (Km) 23 DAS Oma Tengka 1.914,82 30,98 24 DAS Kelumpang 1.023,94 14,77

25 DAS Langir 888,11 14,44

26 DAS Sapei 22.340,14 76,99

Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung Timur (2014)

Alokasi Penggunaan Lahan

Ragam penggunaan lahan (land use) di Kabupaten Belitung Timur berdasarkan pola ruang RTRW Kabupaten Belitung Timur tahun 2014-2034 dibagi atas kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung terdiri dari: (1) Hutan Lindung; (2) Perlindungan Setempat; dan (3) Kawasan Lindung Lainnya, sedangkan kawasan budidaya terdiri dari: (1) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU); (2) Kawasan Strategis Lingkungan Hidup; (3) Hankam; (4) Hutan Produksi; (5) Industri; (6) Pariwisata; (7) Perikanan Laut; (8) Perkebunan; (9) Tanaman Pangan; (10) Permukiman; (11) Hortikultura; (12) Pertambangan; dan (13) Perairan Darat.

Alokasi pemanfaatan ruang paling luas dipergunakan untuk hutan produksi (22,95%), hortikultura (20,34%), hutan lindung (18,36%), pertambangan (13,44%), serta perkebunan (17,73%). Sebaliknya, pemanfaatan lahan paling kecil dipergunakan untuk PLTU (0,01%) dan perikanan laut (0,04%). Persentase luas berbagai alokasi penggunaan lahan (land use) berdasarkan pola ruang RTRW Kabupaten Belitung Timur tahun 2014-2034 disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Alokasi Penggunaan Lahan Berdasarkan RTRW Kab. Belitung Timur

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase

(%) Keterangan

1 Hutan Lindung 46.032,98 18,36

Kawasan Lindung 2 Perlindungan Setempat 94,68 0,04

3 Kawasan Lindung Lainnya 3.994,87 1,57

4 PLTU 27,16 0,01

Kawasan Budidaya 5 Kawasan Strategis Lingkungan Hidup 1.115,65 0,45

6 Hankam 309,36 0,12 7 Hutan Produksi 57.538,58 22,95 8 Industri 1.532,01 0,61 9 Pariwisata 423,35 0,17 10 Perikanan Laut 108,36 0,04 11 Perkebunan 31.818,04 12,69 12 Tanaman Pangan 3.042,26 1,21 13 Permukiman 14.801,57 5,90 14 Hortikultura 50.999,15 20,34 15 Pertambangan 33.707,23 13,45 16 Perairan Darat 5.194,75 2,07 Jumlah 250.690,00 100,00 Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung Timur (2014)

Kondisi Sosial Wilayah Demografi

Berdasarkan hasil registrasi penduduk di Kabupaten Belitung Timur tahun 2013 sebanyak 116.356 jiwa dengan jumlah keluarga sebesar 33.530 keluarga. Mayoritas jenis kelamin penduduk Kabupaten Belitung Timur adalah laki-laki dengan jumlah 59.913 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan mencapai 56.443 jiwa. Secara lebih rinci kondisi penduduk menurut jenis kelamin tahun 2013 disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Komposisi Penduduk Kab. Belitung Timur Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 No Kecamatan Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah (jiwa) 1 Manggar 19.293 18.183 37.476 2 Damar 6.058 5.856 11.914 3 Kelapa Kampit 8.975 8.527 17.502 4 Gantung 12.848 12.092 24.940 5 Simpang Renggiang 3.453 3.244 6.697 6 Simpang Pesak 4.233 3.947 8.180 7 Dendang 5.053 4.594 9.647 Jumlah 59.913 56.443 116.356

Sumber : BPS Kabupaten Belitung Timur (2014)

Kepadatan penduduk di Kabupaten Belitung Timur meningkat dari 45,20 jiwa per km2 menjadi 46,41 jiwa per km2dengan penyebaran yang tidak merata. Hal ini terlihat dari masih terpusatnya penduduk di Kecamatan Manggar sebagai ibukota Kabupaten dengan kepadatan hingga 106,01 jiwa per km2yang jauh lebih besar dengan kecamatan lain yang relatif merata penyebarannya.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Belitung Timur relatif stabil dari periode tahun 2011-2013 sebesar 3,14 persen per tahun. Mobilitas penduduk di Kabupaten Belitung Timur didominasi oleh pendatang. Pada tahun 2013 jumlah penduduk yang datang mencapai 1.752 jiwa, sedangkan penduduk yang meninggalkan Kabupaten Belitung Timur hanya mencapai 509 orang.

Tingkat Pendidikan dan Ketenagakerjaan

Tingkat pendidikan dalam masyarakat merupakan indikasi kualitas hidup dari masyarakat tersebut dan berkorelasi dengan Sumberdaya Manusia (SDM) yang dihasilkannya. Proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dapat terjadi melalui pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan akan meningkatkan produktivitas yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, menurunnya kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat.

Di Kabupaten Belitung Timur jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan SD/sederajat merupakan yang paling tinggi. Hal ini sejalan dengan tingginya jumlah penduduk di usia 5-14 tahun. Komposisi jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur berdasarkan tingkat pendidikan secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Komposisi Penduduk Kab. Belitung Timur Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 Tidak/Belum sekolah 23.453

2 Tidak tamat SD/sederajat 20.883

3 SD/Sederajat 34.742 4 SLTP/Sederajat 15.196 5 SLTA/Sederajat 17.852 6 DiplomaI/II 1.083 7 Akademi/Diploma III 1.213 8 Diploma IV/Strata I 1.854 9 Strata II 77 10 Strata III 3 Jumlah 116.356

Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung Timur (2014)

Adapun jumlah penduduk yang bekerja menurut jenis pekerjaan di Kabupaten Belitung Timur tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2013

No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 Pegawai Negeri Sipil 2.936

2 Pertambangan 11.743 3 Pertanian 6.726 4 Nelayan 4.171 5 Peternak 550 6 Industri 876 7 Perdagangan 3.311 8 Lainnya 13.207 Jumlah 43.520

Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung Timur (2014)

Kondisi Perekonomian Wilayah Pendapatan Regional

Kondisi perekonomian suatu daerah/wilayah sangat tergantung pada potensi sumberdaya alam yang dimiliki dan kemampuan daerah tersebut untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki maka berbagai kebijakan, langkah dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Belitung Timur. Semua kebijakan dan upaya pembangunan yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai PDRB atas dasar harga

berlaku tahun 2012 sebesar Rp. 3.106,645 milyar. Untuk tahun 2013 meningkat sebesar 12,88 persen, menjadi Rp. 3.506,738 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 untuk tahun 2012 sebesar Rp. 996,543 milyar dan pada tahun 2013 meningkat sebesar 5,33 persen menjadi Rp. 1.049,709 milyar. Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Gambaran PDRB Kabupaten Belitung Timur dari tahun 2009-2013 disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Gambaran PDRB Kabupaten Belitung Timur dari Tahun 2009-2013

Tahun

PDRB (Juta Rupiah) Perubahan (Persen) Harga Berlaku Harga Konstan Harga Berlaku Harga Konstan 2009 2.031.585 837.235 11,93 4,85 2010 2.375.850 886.184 16,95 5,85 2011 2.691.048 938.986 13,27 5,96 2012 3.106.645 996.543 15,44 6,13 2013 3.506.738 1.049.709 12,88 5,33

Sumber : Bappeda Kabupaten Belitung Timur (2014)

Sektor ekonomi yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap PDRB Kabupaten Belitung Timur tahun 2013 adalah sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 25,56 persen, diikuti sektor jasa-jasa sebesar 17,76 persen serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,63 persen.

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) PDRB atas dasar harga konstan dapat digunakan untuk melihat perkembangan nilai produksi masing-masing sektor ekonomi, yang dihitung berdasarkan harga tahun dasar (tahun dasar 2000). Dengan menggunakan faktor pengali harga konstan, pertumbuhan yang terjadi merupakan pertumbuhan riil perekonomian, yang dapat menggambarkan peningkatan produksi secara makro.

Pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah kabupaten diharapkan berupaya membuat kebijakan-kebijakan yang tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga mengarah pada pemerataan hasil-hasilnya sehingga mampu dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya tersebut tentunya memerlukan kerja keras yang terarah sehingga dalam pencapaiannya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu daerah dan dapat dilihat juga seberapa jauh program-program pembangunan serta kebijakan-kebjakan yang dilakukan dan diambil pada satu tahun tertentu sudah tepat ke sasaran, serta dapat juga dipakai untuk pengambilan keputusan dalam mengarahkan sasaran kebijakan pembangunan di masa yang akan datang. Dari struktur perekonomian juga dapat diamati besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi di suatu daerah dan pergeseran peranan/kontribusi masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB dari tahun ke tahun.

Dokumen terkait