• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Perkembangan Usaha

Torakur Bandungan merupakan usaha yang memproduksi jajanan khas Bandungan berupa tomat rasa kurma atau biasa disebut torakur. Perusahaan ini didirikan pada Juli 2002 oleh sepasang suami istri, Bapak Hadiarso dan Ibu Sri Ngestiwati sebagai pemilik dan pengelola usaha dengan bentuk Industri Rumah Tangga (IRT). Torakur Bandungan terbentuk karena Bapak Hadiarso dan Ibu Ngestiwati yang asli Kabupaten Bandungan mengamati bahwa harga tomat yang selalu turun drastis saat panen raya akibat surplus produksi sehingga banyak tomat yang tak terjual. Peluang tersebut dijadikan sebagai dasar untuk mendirikan unit usaha produk turunan tomat yang tahan lama dan dapat menjadi buah tangan dari Kabupaten Bandungan.

Torakur Bandungan merupakan satu-satunya unit usaha yang memproduksi tomat rasa kurma di wilayah Bandungan. Hal ini dikarenakan Torakur Bandungan merupakan pionir dari usaha tomat rasa kurma di daerah Indonesia dan karena prosesnya yang perlu ketelitian serta keuletan membuat banyak pengusaha di daerah Bandungan yang awalnya tertarik untuk ikut membuat torakur perlahan mundur dan menutup usahanya karena tidak mampu mengikuti alur proses produksi dari torakur. Produk yang dihasilkan Torakur Bandungan ada beragam yaitu tomat rasa kurma, jenang tomat, dan papaya candy. Produk andalan dari Torakur Bandungan adalah tomat rasa kurma karena merupakan produk khas dan sudah menjadi salah satu identitas di obyek wisata selain Tahu Serasi.

Bahan baku dari Torakur Bandungan didatangkan dari para pemasok tomat. Torakur Bandungan pernah mencoba mengadakan kerjasama dengan para petani tomat lokal akan tetapi terkendala oleh penetapan harga. Tomat yang digunakan sebagai bahan baku produksi berasal dari daerah Bandungan. Dahulu Torakur Bandungan memiliki kebun tomat sendiri, karena akan melakukan perluasan tempat produksi maka kebun tomat pun dikonversi sebagai perluasan tempat produksi dan pengadaan bahan baku seluruhnya melalui para pengepul tomat di Bandungan

.Perkembangan usaha terkini pada Torakur Bandungan adalah mulai tahun 2012 Torakur Bandungan tidak hanya memiliki rumah produksi untuk melakukan produksi tomat. Outlet pemasaran sudah dapat didirikan pada tahun 2012 sebagai tempat penjualan resmi Torakur Bandungan. Torakur Bandungan juga tidak hanya memproduksi tomat rasa kurma saja, varian produk bertambah dengan diproduksinya jenang tomat dan papaya candy dengan brand “Bu Ngesti”.Torakur

Bandungan juga membuka kunjungan usaha kepada institusi-institusi pendidikan dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi untuk membangkitkan product knowledge sekaligus berbagi ilmu seputar pembuatan manisan tomat dan profil perusahaan kepada para pengunjung. Mengenai gambar produk terdapat di lampiran 4 dan untuk dokumentasi lebih lanjut mengenai penelitian dapat dilihat pada lampiran 5

20

Lokasi Perusahaan

Torakur Bandungan memiliki dua alamat kantor. Rumah produksi berlokasi di Jalan Cempaka No. 25 Rt 5 Rw VI Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kebupaten Semarang dan alamat outlet pemasaran berada di Jalan Sukorini KM 1,7 Bandungan-Sumowono. Akses jalan untuk kedua lokasi tersebut dapat dikategorikan baik karena sudah di aspal dan mampu dilewati kendaraan roda empat. Pada rumah produksi dekat dengan pemukiman penduduk sehingga keamanan lebih terjamin dan pada outlet pemasaran terletak pada jalan Kabupaten yang sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan yang keluar-masuk dari dan ke wilayah obyek wisata Bandungan, Kabupaten Semarang dan kurang dari satu kilometer dari obyek wisata Candi Gedongsongo.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Torakur Bandungan memiliki struktur organisasi yang sederhana karena perusahaan masih berbentuk usaha kecil dan menengah (UKM), total tenaga kerja berjumlah 10 orang tenaga kerja wanita yang memiliki tugas dan fungsi yang sama dimana terdapat satu pegawai kepercayaan yang bertugas sebagai perantara komunikasi antara pemilik usaha dan para pegawai. Latar belakang tingkat pendidikan karyawan Torakur Bandungan cukup beragam mulai dari SD, SMP, dan SMA. Pada pemilihan tenaga kerja yang bertugas sebagai perantara komunikasi antara pemilik dan para pegawai adalah berdasarkan tingkat pendidikan dan lama bakti pegawai kepada Torakur Bandungan. Berdasarkan kualifikasi tersebut diharapkan supervisor mampu menjalankan peran dengan baik demi kestabilan sistem dari unit usaha.

Sistem kerja di Torakur Bandungan berdasarkan jam kerja dan tambahan kerja lembur di luar jadwal kerja. Jadwal kerja utama adalah setiap hari senin- sabtu untuk melakukan kegiatan produksi. Pada hari minggu atau hari libur apabila masuk kerja maka dihitung sebagai lembur kerja bagi pegawai. Jam kerja bagi pegawai di Torakur Bandungan adalah dihitung per jam dengan jam kerja inti dari pukul 07.00-14.00 WIB atau selama tujuh jam per hari. Di luar jadwal jam kerja inti dihitung sebagai lembur yang akan diakumulasi tiap akhir bulan.

Struktur organisasi pada Torakur Bandungan terdiri atas pemilik, pengelola dan pegawai dengan rincian tugas dan peran sebagai berikut:

1) Pemilik unit usaha merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan mengatur segala kegiatan di perusahaan. 2) Pengelola pemasaran. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran

produk-produk dari Torakur Bandungan. Pemasaran melalui anak dari Ibu Ngesti sebagai penanggung jawab outlet pemasaran.

3) Supervisor. Bertanggung jawab sebagai pemantau kinerja para pegawai Torakur Bandungan. Dipilih oleh pemilik usaha berdasarkan tingkat pendidikan dan lama bakti ke unit usaha.

4) Pegawai. Bertugas untuk membuat produk dari Torakur Bandungan mulai dari proses sortasi bahan baku hingga pengiriman produk untuk dipasarkan ke konsumen akhir

21

Sarana dan Prasarana Produksi

Torakur Bandungan memiliki lahan seluas 600 m2 yang dipergunakan untuk produksi torakur. Pada lahan tersebut dibagi ke dalam dua bangunan yang berfungsi sebagai rumah produksi dan kantor yang merangkap sebagai rumah tinggal pemilik yang di bagian belakang rumah digunakan sebagai tempat pengepakan tomat. Pada rumah produksi dibagi ke dalam ruangan-ruangan yang dipergunakan sebagai proses pembuatan tomat rasa kurma yaitu:

1) Ruang untuk melakukan kegiatan sortasi tomat 2) Ruang untuk penyimpanan tomat.

3) Ruang untuk pemasakan tomat. 4) Ruang untuk penjemuran tomat

Fasilitas lain yang dimiliki oleh Torakur Bandungan adalah alat transportasi milik perusahaan yang digunakan sebagai alat transportasi untuk kegiatan operasional yaitu berupa 1 buah motor untuk pengangkutan tomat rasa kurma untuk dikirim ke outlet ataupun ke pelanggan. Dokumentasi mengenai tempat untuk melakukan produksi beserta outlet pemasaran terdapat pada gambar pada Lampiran.

Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan tomat rasa kurma pada awalnya adalah tomat jenis valentin karena merupakan varian tomat yang paling mudah diolah dijadikan sebagai tomat rasa kurma, akan tetapi sekarang Torakur Bandungan dapat menggunakan varian tomat apa saja untuk memproduksi tomat rasa kurma.

Bahan baku tomat diperoleh melalui pemasok pedagang sayur di daerah Bandungan. Menurut informasi dari pemilik, tomat sebagai bahan baku diperoleh dari daerah penghasil tomat di Jawa Tengah. Torakur Bandungan selalu membeli bahan baku setiap akan melakukan produksi dengan rentang waktu yang tidak tentu. Torakur Bandungan biasanya memesan tomat lewat telepon kemudian pihak pengumpul langsung mengirimkan tomat dengan menggunakan kendaraan. Bahan baku tomat yang digunakan Torakur Bandungan masih dibeli dari pemasok karena Torakur Bandungan memerlukan kontinuitas dalam produksi tomat dan pemasok dipilih karena dapat memenuhi faktor tersebut.

.

Mesin dan Peralatan

Dalam mengolah tomat menjadi tomat rasa kurma Torakur Bandungan tidak menggunakan banyak mesin dalam melakukan kegiatan produksi karena proses yang dilakukan secara tradisional. Alat yang digunakan beraneka ragam menurut fungsi dan kegunaan dalam mengolah tomat rasa kurma. Alat yang digunakan

22

yaitu pisau, garpu, tungku, ember, tampah, rumah kaca, sealer, timbangan, alat

press, gunting, dan cutter.

Proses Produksi Tomat Rasa Kurma

Torakur merupakan produk berasal dari tomat yang sudah diolah sedemikian hingga menjadi produk pangan yang tahan lama. Produk ini memiliki nilai tambah akibat dari perubahan bentuk yang terjadi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dianalisis mengenai nilai tambah agar unit usaha dapat mengetahui besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari adanya kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan perubahan bentuk produk. Selain itu, unit usaha juga akan dapat mengetahui besarnya balas jasa untuk setiap pemilik faktor produksi. Besarnya balas jasa tersebut dapat menunjukkan persentase pengeluaran terbesar pada kegiatan unit usaha, sehingga dapat memberikan informasi bahwa perusahaan tersebut padat karya atau padat modal. Proses produksi torakur pada Torakur Bandungan adalah sebagai berikut:

1. Buah tomat yang di telah disortasi kemudian dicuci bersih buah ujung tungkai atasnya dan bawahnya lubangi dengan garpu dan buang biji dan isi tomatnya. 2. Lubangi permukaan tomat dengan garpu sampai membentuk pori

3. Rendam dalam air kapur selama setengah hari atau sampai meresap ke kulit 4. Masukkan gula pasir ke dalam rebusan tomat

5. Aduk hingga merata (seluruh gula pasir mencair) dan tomat menjadi layu. 6. Tiriskan rebusan tomat dan gula

7. Jemur rebusan tomat yang sudah ditiriskan sampai kering dalam kondisi steril 8. Jika sudah kering, bentuk tomat menyerupai kurma (gunakan sarung tangan) 9. Setelah terbentuk menyerupai kurma, kemudian dilakukan penjemuran kedua. 10. Torakur telah jadi dan siap untuk dilakukan pengemasan.

Torakur dikemas dalam kardus yang dilapisi plastik dan di dalam kardus. Torakur juga dibungkus dalam plastik agar kedap udara sehingga lebih tahan lama. Berat kemasan sebesar 250 gram. Setelah pengepakan Torakur siap dikirim ke outlet pemasaran resmi Torakur Bandungan ataupun para pedagang kecil yang tersebar di daerah Bandungan dan juga pusat oleh-oleh mitra usaha Torakur yang ada di dalam ataupun di luar kota Semarang sesuai permintaan pesanan dari pembeli. Pengiriman torakur dilakukan dengan menggunakan sepeda motor untuk di wilayah Bandungan, sedangkan untuk wilayah luar Bandungan biasanya diambil oleh pembeli ataupun dikirim dengan menggunakan jasa kurir dengan biaya ditanggung oleh pembeli.

Dokumen terkait