• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan pada Pernapasan

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Renni Diastuti 2009 (Halaman 183-186)

Sistem Pernapasan ManusiaB.

6. Gangguan pada Pernapasan

Beberapa gangguan pada sistem pernapasan disebabkan gangguan pada alat-alat pernapasan. Gejala umum adanya gangguan pada saluran pernapasan ditandai dengan batuk.

a. Asſ ksi, yaitu gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan karena terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh. Asſ ksi ada bermacam-macam, misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplococcus pneumonia atau Pneumococcus yang menyebabkan penyakit pneumonia. Asſ ksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.

Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari saluran pernapasannya. Kemudian melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dengan menggunakan metode Silvester dan Hilger Neelsen.

b. Sinusitis, yaitu peradangan pada rongga hidung bagian atas.

c. Selesma, suatu keadaan di mana hidung tersumbat, ingus mengalir, bersin- bersin, serta tenggorokan terasa gatal. Selesma disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.

d. Flu (influenza), suatu keadaan di mana hidung beringus, bersin-bersin, tenggorokan meradang, sakit kepala, demam, otot terasa sakit dan lelah. Inƀ uenza disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas. e Bronkitis, yaitu peradangan pada lapisan dinding bronkus (cabang

tenggorok) yang disebabkan oleh infeksi virus. Peradangan ini menimbulkan batuk yang dalam, menghasilkan dahak berwarna abu-abu kekuningan dari paru-paru.

f. Asma, yaitu penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Asma merupakan penyakit keturunan dan tidak menular. Penyebab atau pemicu serangan asma umumnya karena reaksi alergi terhadap kondisi lingkungan, misalnya debu, bahan-bahan kimia, serbuk sari, jamur, hawa dingin, dan serpihan kulit mati dari hewan.

g. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit yang menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terbentuk bintil-bintil karena terjadi peradangan pada dinding alveolus. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

h. Pneumonia, yaitu suatu peradangan pada paru-paru khususnya pada alveolus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Akibat peradangan tersebut, alveolus dipenuhi nanah, lendir, atau cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah.

i. Pleuritis, yaitu suatu peradangan pada selaput pembungkus paru-paru (pleura). Peradangan ini biasanya timbul akibat infeksi dari paru-paru atau organ lain yang berdekatan dengan paru-paru. Akibat peradangan ini, terdapat cairan yang berlebihan pada pleura sehingga penderitanya akan merasa nyeri dada ketika bernapas.

j. Emſ sema, yaitu penyakit pernapasan yang sering terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.

Buatlah skema siklus glikolisis, siklus Krebs dan tahap transpor

elektron! Jelaskan hubungan ketiga tahap tersebut dengan penyediaan energi pada pernapasan. Kumpulkan

hasilnya pada guru kalian!

Tindak Lanjut

Oleh karena itu, paru-paru harus dirawat

dengan baik. Walaupun tampak tidak bekerja keras karena hanya mengembang dan mengempis, tanpa organ tubuh ini seseorang akan kehilangan nyawanya dalam beberapa menit saja.

Jenis olahraga yang baik adalah olahraga yang dapat membuat pernapasan lebih cepat dan lebih dalam. Lakukan pembersihan darah pada paru- paru beberapa kali dalam sehari. Pembersihan darah dapat dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan kembali sampai habis. Walaupun kelihatannya sangat sederhana, latihan ini dapat menambah semangat dan energi.

Kegiatan 6.1

Kapasitas Paru-Paru

Tujuan: memahami kapasitas paru-paru dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Alat dan Bahan: 1. Baskom 2. Selang plastik 3. Tabung reaksi 4. Syringe 5. Air Langkah Kerja:

1. Isilah baskom dengan air!

2. Letakkan tabung reaksi secara terbalik dalam baskom yang telah berisi air. Pasang selang pada mulut tabung!

3. Tarik napas kuat dan masukkan ujung selang lainnya ke dalam mulut, kemudian hembuskan napas kuat-kuat!

Biologi Kita

Biologi Kita

Bahaya Merokok

Mungkin kalian sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat kalian lebih berbahaya daripada bagi si perokok itu sendiri. Apabila kalian menghisap asap rokok, maka akan menyebabkan gangguan kesehatan, karena asap rokok mengan- dung banyak zat-zat berbahaya antara lain, Tar: merupakan bahan kimia beracun yang menyebabkan kanker dan merusak paru-paru; Karbon monoksida (CO): gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen; Nikotin: obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah yang me- nyebabkan kecanduan. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat memengaruhi orang-orang yang tidak merokok di seki- tarnya, sehingga perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner.

Adapun gejala-gejala ganguan kesehatan yang ditimbulkan antara lain: sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, juga dapat menyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin melalui peredaran darah. Nikotin menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangnya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan sehingga mereka mem- punyai kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.

4. Pasangkan ujung selang pada syringe. Tarik piston dan ukurlah volume udara yang tertampung. Volume udara yang tertampung merupakan kapasitas paru-paru kalian! 5. Lakukan secara bergantian dengan teman kalian!

Pertanyaan:

1. Apakah kapasitas paru-paru setiap orang berbeda-beda? 2. Apakah tinggi, berat badan, dan jenis kelamin seseorang

memengaruhi kapasitas paru-paru seseorang?

Alat Pernapasan pada Hewan

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Renni Diastuti 2009 (Halaman 183-186)